Anda di halaman 1dari 16

Shallow Foundations

Widodo, Prof, Ir, MSCE, PhD

Department of Civil Engineering


Earthquake Engineering Management Master Program
Faculty of Civil Engineering and Planning
Islamic University of Indonesia, Yogyakarta
Fondasi Bangunan
• Fondasi adalah bagian struktur bangunan yang bertugas meneruskan semua
beban kedalam ranah pendukung. Tidak boleh ada kerusakan pada fondasi karena
sangat sulit untuk memperbaiki.
• Tanah dasar sebagi pendukung terakhir beban tidak boleh mengalami kerusakan.
Oleh karena itu dalam mendukung beban tanah diberikan angka keamanan (factor
of safety, SF) yang besar karena
a. Sulitnya sistim kontrol fondasi setelah bangunan selesai dibangun,
b. Adanya ketidak pastian keseluruhan tanah dibanwah bangunan
c. Adanya ketidak sempurnaan dalam menentukan properti tanah,
d. Ketidak akuratan model matematik interaksi antara tanah dengan fondasi
e. Adanya penyederhanaan lapisan-2 tanah (lap tanah dianggap datar, sama tebal dll)
f. Tanah sebagai pendukung akhir beban tidak boleh terjadi kegagalam

Jenis Fondasi
1. Fondasi dangkal (shallow fondation
2. Fondasi dalam (deep Foundation
Tekanan Tanah dibawah Fondasi
• Bentuk sebaran tekanan tanah dibawah fondasi pada umumnya dipengaruhi oleh 2-
hal poko yaitu : 1) kekakuan relatif fondasi dan 2) jenis tanah

Rigid footing, non cohesive soil Flexible footing, non cohesive soil

Assumption of soil stress

Rigid footing, cohesive soil Flexible footing, cohesive soil


P P
M M

Tek. tanah akibat P Tek. tanah akibat M


Tek. tanah akibat P dan M
+ 0.0m
M Disain Fondasi Dangkal
P qtn 1.5m • Dari analisis struktur diperoleh PD = 1399 kN, PL = 469,2 kN
- 1.5m
- 1.5m qfp MD = 34,34 kNm dan ML = 15,65 kN.
0.75m
- 2,25m
• Berdasarkan hasil penyelidikan tanah misalnya diperoleh
2
b qbs 1.5m tegangan ijin tanah i = 2,5 kg/cm2 pada kedalaman -3,75m
1
- 3,55m • Momen akibat gempa ME = 643,25 kNm.
tn
4,5m
• Terdapat 2-kondisi pembebanan
3,0m
P P
70
3,5m 45 2,0 M M
Foot plate
Beton siklop 1. Tegangan Saat tidak ada gempa
31,76 1.a Tegangan tanah Saat tidak ada gempa
1,76 P = PD + PL = 1399+469,2 = 1868,2 kN = 190,56 t
30,06
31,93 33,46 M = MD + ML = 34,34+15,65 = 49,99 kNm = 5,09tm
12,099
• Tegangan akibat beban tanah qtn
0,453
12,53 tn = 1,5.(1,8) m.t/m3 = 2,7 t/m2
• Tegangan akibat beban foot-plate
fp = 0,75.(2,4) m.t/m3 = 1,8 t/m2
• Ukuran beton siklop diperkirakan 4,5 x 3,5 m dengan tebal 1,5 m, sehingga
bs = 1,5.(2,2) m.t/m3 = 3,3 t/m2
• Tegangan ijin tanah i = 2,5 kg/cm2 = 25 t/m2. Tegangan ijin tanah netto akan menjadi,
tn = I - tn - fp - bs = 25 – 2,7 – 1,8 – 3,3 = 17,2 t/m2
• Dengan ukuran beton siklop 4,5 x 3,5 m dan beban P dan momen M tersebut maka,

P M .y 190 ,56 5,09 .( 2,25)


 tn2    
A I 4,5.(3,5) (1 / 12 ).3,4.( 4,5) 3
12,099  12,099  0,432  12,53 t / m 2  17 ,2 t / m2
0,453
11,67 P M .y 190 ,56 5,09 .( 2,25)
12,53  tn1    
A I 4,5.(3,5) (1 / 12 ).3,4.( 4,5) 3
 12,099  0,432  11,667 t / m 2  17 ,2 t / m2

Tegangan tanah aman terhadap beban berguna


1.b. Tegangan Beton Siklop Saat Tidak ada Gempa
• Beban dari foot-plate disalurkan ke tanah oleh beton siklop dianggap meyebar dengan
perbandingan tegak = 2 dan datar =1.
• Dengan demikian ukuran foot-plate akan menjadi,
L = 4,5 – 2.(0,75) = 3,3 m, B = 3,5 – 2.(0,75) = 2 m. Maka ukuran foot-plate = 3 x 2 m2
• Dengan beban P dan momen M yang sama dengan di atas maka,

P M . y 190 ,56 5,09 .( 2,25)


 tn2    
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
 31,76 1,70  33,46 t / m 2  100 ,0 t / m2
31,76
P M . y 190 ,56 5,09 .( 2,25)
1,76  tn2    
30,06 A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
33,46
31,93  31,76 1,70  30,06 t / m 2  100 ,0 t / m2

Tegangan beton siklop aman terdadap beban berguna


2. Tegangan Saat Ada Gempa
2.a Tegangan Tanah Saat Ada Gempa
• Berdasarkan analisis struktur diperoleh gaya aksial Pu = 211,12 t (akibat DL, LL dan E)
• Sementara itu Mu = 1,05(34,34+15,65+643,25) = 727,9 kN = 74,25 t.

• Tegangan tanah ketika ada gempa.

P M .y 211,12 74,25 .( 2,25)


 tn2    
A I 4,5.(3,5) (1 / 12 ).3.( 4,5) 3
13,79  13,79  6,28  20,084 t / m 2  (2  3) *17 ,2 t / m2
6,28
7,513 P M .y 211,12 74,25 .( 2,25)
20,08  tn1    
A I 4,5.(3,5) (1 / 12 ).3.( 4,5) 3
 13,79  6,28  7,513 t / m 2  0,000

• Tegangan tanah aman ketika ada gempa.


2.b Tegangan beton siklop saat ada gempa
• Tegangan beton siklop dibawah foot plate akan menjadi beban buat foot-plate.
Tegangan yang menentukan biasanya adalah tegangan ketika ada gempa atau saat
pembebanan ultimit.
• Tegangan beton siklop yang dimaksud adalah,

P M . y 211,12 74,25 .(1,5)


 tn2    
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
 35,187  24,75  59,937 t / m 2 ,  60 kg / cm 2
1,15
35,187
P M . y 211,12 74,25 .(1,5)
24,75
 tn1    
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
10,437
59,937
37,662  35,187  24,75  10,437 t / m 2  0,000

Tegangan beton siklop masih aman ( 0 <  < 100 kg/cm2


3. Momen ultimit Foot plate
3.a Momen ultimit Foot plate ketika tak ada Gempa
0,70
Momen ultimit foot-plate juga kemungkinan terjadi pada saat
M beban ultimit tanpa adanya gempa. Pada saat itu,
Pu = 1,2.PD + 1,6.PL = 1,2.(1399)+ 1,6.(469,2) = 2429,2 kN
P 1,15
= 247,81 t
0,60 Vu
Mu 0,30 Mu = 1,2.MD +1,6.ML = 1,2.(34,34)+1,6.(15,65) = 66,248 kNm
= 6,76tm
50,0
3,00 P M . y 247 ,81 6,76 .(1,5)
 bs2    
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
41,302  41,302  2,252  43,554 t / m 2  100 ,0 t / m2
2,252
P M . y 247 ,81 6,76 .(1,5)
 bs1    
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
39,049 43,554
41,526  41,302  2,252  39,049 t / m 2  0,000 t / m2

Tegangan tepi kolom  = 39,049+(1,15/3)(43,554-39,049) = 40,767 t/m2


Tegangan rata-2 rt = 0,5*(41,526+43,554) =42,54 t/m2
Mu = (1/2).(42,54)*1,152 = 28,13tm, Mn = Mu/ = 35,162 tm.
3.b Momen ultimit Foot plate akibat gempa
0,60 Sebagaimana tampak pada gambar, tegangan dibawah foot-
M plate (diatas beton siklop) adalah berbangun trapesium
masing-masing 59,937 t/m2 dan 37,66t/m2.
P 1,20
Apabila tegangan di ratakan maka,
0,60 Vu
Mu 0,30
rt = (59,937+37,66)/2 = 48,60  50 t/m2
50,0 Untuk tiap m’ fondasi (tegak lurus bidang gambar) maka,
3,00

35,18
Vu = 1,2.(50) = 70 ton.
Momen ultimit yang terjadi pada foot-plate,
24,75
Mu = (1/2).50.(1,2)2 = 36 tm
10,43 59,937 Dengan demikian Gaya aksial dan momen nominal,
37,66
Vn = Vu/g = 70/0,6 = 116,67 ton
Mn = Mu/l = 36/0,8 = 45 tm
3.c Momen ultimit Foot plate ketika terbentuknya sendi plastis
Kolom tingkat dasar dengan Mu = 90,756 tm dan Pu =
0,70 300,84 t, maka dipakai kolom ukuran 45x70 cm dengan
tilangan 1-sisi 7D25. Dalam disain diperoleh Mn =115,107
M tm dan Pn = 469,62 tm.

P 1,15 Pu = ak.Pn = 0,65.(469,62) = 305,25 t > 300,84 t


0,70 Vu Mu = .Mn = 0,80.(115,107 = 92,08 tm > 90,756 tm
Mu 0,40
Mkap = o.Mn = 1,4.(115,107) = 128,921 tm
74,51
3,00 P M kap . y 305 ,25 128 ,921 .(1,5)
 bs 2    
50,87 A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
 50 ,87  42 ,97  93,85 t / m 2  100 ,0 t / m2
42,97
P M kap . y 305 ,25 128 ,921 .(1,5)
 bs1    
7,90
A I 3.( 2) (1 / 12 ).2.(3) 3
93,85
55,17  50 ,87  42 ,97  7,90 t / m 2  0,00 t / m2

Tegangan tepi kolom  7,90+(1,55/3)(93,85-7,90) = 55,17 t/m2


Tegangan rata-rata rt = 0,5*(55,17+93,85) = 74,51 t/m2
Mu = (1/2).(74,51)*1,152 = 49,27 tm, Mn = Mu/ = 61,59 tm.
4. Disain Penulangan Foot plate
Sesuai dengan perhitungan sebelumnya, untuk tiap 1 m; foot-plate momen lentur no-
minal yang terjadi adalah Mn = 61,59 tm. Untuk keperluan disain diambil tebal foot-
plate 0,75 m dan 0,45 m dengan tebal rata-rata 0,60 m. Dengan selimut beton 7cm
maka d = 7+ 0,5.(2,5) = 8,25 cm. Tebal efektif foot-plate h = 60 – 8,25 = 51,75 cm.
c 0,85.f’c Cc
c a
36,75 cm Mn
z = (h-a/2)
8,25 cm s
Ts
Dengan memakai plat tulangan sebelah maka,
 a  a
M n  Cc . h    0,85 .255 .a.100 . 51,75  
 2  2
61,59 .10 5  1121681 .a.51,75  a / 2, a  5,818 cm.

Cc  Ts  0,85.( 255 ).5,818 .(100 )  126105 ,2 kg


As  Ts / f y  126105 ,2 / 4080  30,908 cm2

Dipakai tulangan D25, Ad = 4,906 cm2, jarak tulangan s akan menjadi,


100 . Ad 100 .( 4,906 ) 100 .( 4,906 )
s   15,87 cm, dipakai s  15 cm, Ast  .  32,707  30,908 cm 2
As 30 .908 15
5. Kontrol terhadap Geser akibat Beban Berguna
• Pada hitungan sebelumnya telah diketahui bahwa tegangan tanah yang menentukan
justru akibat beban berguna, tetapi tegangan beton siklop untuk disian foot-plate diten-
tukan oleh anggapan terjadinya sendi plastis pada ujung bawah kolom (atas foot plate)
• Setelah disain tulangan lentur pada foot-plate selesai, maka berikutnya adalah kontrol
foot-plate dari bahaya patah geser.
1,15 5.a Tinjauan One –way action
h = 0,5175
hr = 0,60 m, d = 7+ 0,5.(2,5) = 8,25 cm
0,75 hr = 0,60 0,45
h = 0,60 – 0,0825 = 0,5175 m

74,51 Geser kritis pada one-way action ditinjau sejauh h dari


0,6325 tepi kolom
Tegangan rata-rata beton siklop kondisi 3.c) adalah =
hc+h 0,5.(93,85+55,17) = 74,51 t/m2
Geser kritis pada one-way action,
bc+h 2,00
Vu = 0,6325.(74,51).2 = 94,255 t
Vn = Vu/g = 94,255/0.6 = 157,052 ton

3,00
Tegangan geser foot-plate,
Gaya geser Vn= 157,052 ton akan ditahan oleh foot-plate dengan h = 0,5175 m dan
selebar 2,0 m, maka tegangan geser 1-way action yang terjadi adalah,

Vn 157 ,052
   153 ,26 t / m 2  15,326 kg / cm 2
0,5175 .( 2) 0,5175 .( 2)

Tegangan geser maks maks = 2√f’c = 2√25=10 Mpa = 102 kg/cm2


Tegangan geser  = 15,326 < 102 kg/cm2 , GESER ONE-WAY ACTION, AMAN

5.a Tinjauan Two –way action


s1 = hc + h = 0,70+0,5175 = 1,2175 m, s2 = bc + h = 0,45 + 0,5175 = 0,9675 m
a = s1.s2 =1,2175.(0,9675) = 1,178 m2. k = 2(1,2175+0,9675) = 4,37 m.

Vu2 = (3.2 - a).50,87 = (6 – 1,178).50,87 = 244,865 ton


Vn2 = 244,865/0,6 = 408,108ton
Tegangan geser two-ways action,

Vn 408 ,108
2    180 ,46 t / m 2  18,46 kg / cm 2
4,37 .(0,5175 ) 2,261

Syarat-2,
 4   4 
 m1  2   f ' c  2   25  22,857 MPa  233 ,143 kg / cm
2

 c   0,7 / 0,45 
 s .h   30 .(0,5175 ) 
 m2    2 f ' c    2 25  27 ,763 MPa  283 ,184 kg / cm 2
 k   4,37 
 m3  4. f ' c  20 MPa  204 kg / cm 2

 = 18,46 kg/cm2 << 204 kg/cm2, geser TWO-WAY ACTIONS AMAN

Foot-plate mempunyai ketebalan yang cukup dan aman terhadap bahaya geser

Anda mungkin juga menyukai