Anda di halaman 1dari 5

Pembangunan hutan tanaman merupakan salah satu kegiatan penting dalam pemanfaatan lahan

tropis, pembangunan hutan tanaman dapat memenuhi berbagai fungsi pokok produksi seperti
kayu, bahan baku industri dan lain-lain. Fungsi perlindungan seperti pelestarian kawasan,
konservasi tanah dan air. Apabila pembangunan ini direncanakan dan di kelola dengan baik maka
akan diperoleh kestabilan lingkungan. Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan
salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan hasil hutan.
Permintaan akan kayu dari HTI semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi oleh
masyarakat dan makin berkurangnya produksi kayu dari hutan alam akibat laju kerusakan hutan
alam yang semakin meningkat. Pembangunan HTI selain merupakan upaya untuk meningkatkan
produktivitas dan potensi hutan, juga merupakan upaya dalam merehabilitasi lahan hutan yang
tidak produktif, penyediaan lapangan kerja, dan memperluas kesempatan untuk berusaha. Selain
itu pembangunan HTI juga merupakan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan
hutan secara lestari dan berwawasan lingkungan.

Acacia mangium adalah salah satu spesies yang paling penting tumbuh di hutan tanaman industri
di Indonesia. Acacia mangium yang juga dikenal dengan nama mangium yang merupakan salah
satu komoditi penghasil kayu dan salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang paling umum
digunakan dalam program pembangunan hutan tanaman di Asia dan Pasifik. Keunggulan dari
jenis tanaman ini adalah pertumbuhan pohonnya yang cepat, kualitas kayunya yang baik, dan
kemampuan toleransinya terhadap berbagai jenis tanah dan lingkungan.

Taksonomi

Klasifikasi tumbuhan akasia secara ilmiah adalah sebagai berikut:

Kingdom Plantae

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Fabales

Famili Fabaceae

Subfamili Mimosoideae
Bangsa Acacieae

Genus Acacia

Spesies A. mangium
Morfologi

Acacia manguium adalah pohon besar berbunga yang tumbuh mencapai ketinggain 30 meter.
Pohon ini memiliki batang bebas cabang lurus yang panjangnya mencapai lebih dari setengah
total tinggi pohon.

Pohon akasia muda memiliki kulit batang mulus dan berwarna kehijauan. Setelah memasuki
umur 2-3 tahun, akan muncul celah-celah pada kulit pohon. Pada pohon yang telah tua, kulit
batang akan bertekstur kasar, keras, bercelah dekat pangkal dan warnanya berubah menjadi
cokelat atau cokelat tua.

Bentuk daun pada anakan akasia yang baru berkecambah adalah daun majemuk yang terdiri dari
banyak anak daun. Namun setelah beberapa minggu, daun majemuk tidak akan terbentuk dan
tangkai daun serta sumbu utama setiap daun majemuk akan tumbuh melebar dan berubah
menjadi phyllode. Phyllode  mempunyai bentuk tulang daun paralel dan mencapai panjang 25 cm
dan lebar 10 cm.

Bunga akasia tersusun dari banyak bunga kecil berwarna putih atau krem seperti paku. Ketika
mekar, bentuk bunga mirip sikat botol. Biji akasia berwarna hitam mengkilap dengan bentuk
bervariasi, seperti longitudinal, elips, oval, hingga lonjong dengan ukuran 3-5 mm x 2-3 mm.
Biji akasia melekat pada polong dengan tangkai yang berwarna oranye kemerahan.

Sebaran Pohon Akasia

Pohon yang dijuluki pohon duri ini tersebar di hutan tropis Australia bagian timur, Papua Nugini,
Kepulauan Maluku, serta berbagai wilayah lain di Indonesia. Akasia juga berhasil diperkenalkan
ke Sabah, Malaysia pada tahun 1960 dan negara lain, seperti Bangladesh, Cina, Thailand, India,
Filipina, Srilanka dan India.

Penanaman Akasia
Pohon akasia termasuk jenis tumbuhan yang mudah tumbuh dan beradaptasi, sehingga perawatan
budidaya akasia tidak terlalu sulit. Pada kawasan hutan tanaman rakyat dan reklamasi, akasia
banyak digunakan sebagan tanaman penghijau. Sistem silvikultur dapat diterapkan untuk akasia,
yaitu sistem tebang habis permudaan buatan. Metode ini sesuai untuk lahan terdegradasi yang
bertujuan untuk pengusahaan tanaman hutan. Oleh karena itu, budidaya akasia akan lebih efektif
jika dilakukan pada lahan luas dan kompak agar umur tanaman sama, seragam serta
produktivitas berkelanjutan.

Syarat Tumbuh Tanaman Akasia


Acacia mangium adalah jenis tanaman yang juga biasa dipergunakan
sebagai bahan dasar mebel. Semakin besar diameter batang akasia, harga
yang ditawarkan juga semakin tinggi. Tanaman ini biasa digunakan sebagai
tanaman penghijau, berikut beberapa syarat tumbuh tanaman akasia:

1. Pembibitan
Carilah biji dengan bentuk yang sempurna, sebelumnya jemurlah dulu biji
selama 5 – 6 jam di bawah terik matahari. Semaikan biji
dengan polybag yang telah diisi dengan tanah gembur, pasir dan pupuk
kompos.
Sebarkan biji setelah semalam merendamnya. Setelah biji disebar, tutuplah
kembali dengan tanah tipis saja. Tutup lagi bagian atas dengan daun berjarak
30 cm dari permukaan.
Siram rutin pagi dan sore. Ketika tinggi telah mencapai 15 – 20 cm, pindahkan
ke wadah lebih besar. Apabila telah berumur 5 – 6 bulan, akasia siap ditanam
di lapangan.
Daerah di Indonesia yang telah membudidayakan akasia salah satunya
adalah Sumatera Selatan. Disana ada tempat budidaya benih akasia dengan
lahan yang digunakan mencapai 96,8 ha dan 49,5 ha lalu untuk benih
campuran seluas 14,5 ha. Setidaknya lebih dari 1 ton kayu akasia bisa
dipanen pada setiap tahunnya di lahan seluas itu.

2. Media Tanam
Penanaman sebaiknya pada awal musim hujan datang agar mempermudah
penyiraman oleh alam. Buatlah lubang dengan cangkul dan letakkan galian
tanah tadi di sebelah lubang. Masukkan akasia dengan polybag nya dan
secara perlahan pula masukkan kembali tanah galian.
Tanah galian akan lebih baik jika dicampur dengan pupuk kompos terlebih
dahulu. Lahan yang dipilih adalah lahan yang kaya akan unsur hara dan tidak
terlalu tandus.

3. Perawatan
Untuk hasil yang maksimal, penggunaan pupuk tetap disarankan sekalipun
akasia adalah tanaman yang bisa dengan mudah bertahan hidup.
Penyemprotan insektisida juga bisa dilakukan untuk mematikan hama.
Sistem tebang pilih juga berlaku untuk menjaga kesehatan akasia, pohon
yang rusak, berpenyakit, atau memiliki umur sekitar 7 tahun bisa lebih dulu
ditebang.
Pemangkasan juga bisa dilakukan saat akasia masih muda, hal ini untuk
menjaga agar akasia tidak terlalu banyak memiliki mata kayu.
Sistem ini juga diberlakukan pada lahan-lahan yang sudah tidak terdegradasi.
Dengan adanya sistem pangkas justru akan berdampak baik bagi akasia dan
juga ketersediaan bahan baku kertas berupa pulp. Kayu yang sudah tua juga
bisa dimanfaatkan untuk mebel.

4. Penataan Area
Sebelum menanam, pastikan area tanah telah memenuhi syarat hidup akasia.
Tanaman ini memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga membutuhkan tanah
yang luas.
Perkebunan dengan luas 15.000 – 20.000 ha menjadi syarat ideal bagia area.
Namun dari luas demikian tadi, baiknya dalam menanam akasia memang
dibuat lagi menjadi beberapa blok. Blok kecil ini disebut petak.
Untuk mempermudah operasional, jangan lupa menambahkan jalan untuk
lewat dan juga sediakan tempat-tempat istirahat di sekitar.
Perawatan hidup tanaman akasia memang terbilang susah-susah gampang.
Namun dengan daya tahan hidup yang baik, akasia bisa bertahan lama
sekalipun dengan keadaan cuaca yang tidak menentu.
Perlunya perawatan detail saat masih dalam masa pertumbuhan kecil akan
mempermudah pekerjaan kita ketika akasia telah menjadi pohon besar. hanya
inilah yang bis akami sampaikan mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Akasia.
Semoga bermanfaat.
Cara Pengendalian Gulma

• Dalam satu daur, pengendalian gulma dilakukan intensif 3 bulan sekali hingga umur 1,5 tahun (tajuk
tanaman telah menutup). • Tunggul habis tebasan tidak boleh lebih dari 15 cm, agar gulma tidak mampu
tumbuh tunas lagi. • Penebasan dilakukan secara blanket (seluruh) bukan secara spot / ring (sekitar
tanaman) atau jalur tanaman (strip).

Pemupukan

• Pemupukan dilakukan setelah dilakukan penyiangan • Pupuk di tabur disekeliling tanaman akasia
mengikuti alur lubang tanam dan ditimbun ditanah. • Pupuk yang digunakan dapat merupakan
campuran yang membentuk kandungan NPK dapat pula digunakan urea; TSP; KCL dengan perbandingan
1 : 2 : 1.

Pupuk yang diberikan terhadap Acacia mangium dibagi menjadi dua yaitu: 1.Pupuk Organik 2. Pupuk
Anorganik pupuk organik adalah pupuk yang dihasilkan dari makhluk hidup yang sudah mati Pupuk
organik yang diberikan pada acacia mangium adalah pupuk kandang dan pupuk kompos yaitu saat
sebelum penanaman acacia mangium.

Anda mungkin juga menyukai