Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

RMK Kontiyasi

Nama-Nama kelompok 2 :
Krisantus Markus Dede (21111501011)
Marcianus Raya Goa (21111501027)
Melangton Nani Bili (21111501020)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomika Bisnis Dan Humaniora
Universitas Dhyana Pura
Pengertian Konsinyasi

suatu keadaan yang di mana sudah ada uang yang dititipkan kepada pengadilan. Pada
umumnya, konsinyasi dalam bidang hukum terjadi ketika ada seorang penagih utang yang
menolak untuk menerima pembayaran dari tertagih hutang.
Sementara itu, konsinyasi dalam bidang bisnis bisa dibilang sebagai suatu kerja sama yang
dilakukan oleh pemasok atau pengirim barang dengan pengecer atau penerima barang. Dalam
konsinyasi ini, pengirim barang akan memberikan ketersediaan barang atau produk kepada
penerima barang.

Tips Penjualan Konsinyasi Agar Saling Menguntungkan

• Harus Memiliki Perjanjian Konsinyasi yang Saling Menguntungkan


• Pilihlah Produk yang Sesuai Dengan Toko
• Harus Mengenali Produk Dengan Baik
• Produk yang Dijual Harus Dipastikan Diletakkan di Tempat yang Terlihat
• Harus Berpikir Kerja Sama Untuk Waktu yang Lama

Keuntungan Penjualan Konsinyasi

Adanya kerja sama konsinyasi antara kedua belah pihak menandakan bahwa ada keuntungan
yang bisa dirasakan oleh pengirim barang (consignor) dan penerima barang (consignee).
Berikut ini beberapa keuntungan dari penjualan konsinyasi

Untuk Pengirim Produk (Consignor)


• Tidak Perlu Menyewa Toko
• Memperkenalkan Merek Barang
• Peluang Barang Laris Lebih Besar
• Tidak Perlu Membayar Penyimpanan
• Bisa Menjalin Hubungan Lebih Lama dengan Pengecer
• Menambah Keuntungan

Untuk Penerima Produk (Consignee)


• Tidak Perlu Membayar Barang
• Barang Tidak Laku Bisa Dikembalikan
• Terhindar dari Kehabisan Stok Barang
• Barang yang Dititipkan Bisa Membuat Pelanggan Baru Tertarik
Kekurangan Penjualan Konsinyasi
Setelah adanya kelebihan dari penjualan konsinyasi, maka pembahasan berikutnya adalah
kekurangan dari penjualan konsinyasi, yaitu:

Untuk Pengirim Produk (Consignor)


• Tidak Mendapatkan Pembayaran di Awal
• Bisa Mengalami Kerugian yang Cukup Banyak
• Harus Mengambil Barang yang Tidak Laku
• Tidak Semua Barang Cocok dengan Penjualan Konsinyasi

Untuk Penerima Produk (Consignee)


• Harus Memberi Ruang
• Bisa Memunculkan Konflik Jika Barang Konsinyasi Jenisnya Sama
• Pengirim Barang Tidak Mau Menanggung Kerusakan

Contoh Konsinyasi
• Penjualan Konsinyasi Antara Produsen Besar dengan Toko Ritel yang Berskala Kecil
Contoh penjualan konsinyasi yang pertama ini sering terjadi pada produsen besar dengan
toko ritel kecil. Adapun beberapa produk yang biasanya dilakukan pada penjualan
konsinyasi, seperti kopi kemasan, mie instan, jajanan kecil, sabun, pasta gigi, dan produk-
produk yang bisa diecerkan lainnya.
• Penjualan Konsinyasi Antara Toko Besar dengan UMKM
Contoh kedua ini biasanya sering terjadi ketika penjualan konsinyasi dilakukan oleh toko
besar dengan UMKM. Penjualan konsinyasi ini bisa terjadi ketika kamu seseorang yang
memiliki sebuah produk yang belum begitu besar, kemudian ingin memasarkan produknya
dengan cara mengajukan proposal terhadap pasar swalayan. Pengajuan proposal ini bertujuan
untuk meningkatkan penjualan produk.

Anda mungkin juga menyukai