Anda di halaman 1dari 2

 Konsep bobath baru: pendekatan penyelesaian masalah (problem solving)

dengan esesmen dan treatment dan individual dengan mempengaruhi tonus,


gerakan dan fungsi karena sistem saraf pusat.
 Tujuan treatment untuk mengoptimalkan fungsi dengan meningkatkan kontrol
postural dan selective movement melalui fasilitasi.
 Pendekatan bobath adalah sebuah treatment yang melibatkan keaktifan pasien.
Aktif difasilitasi oleh OT dgn teknik handling lumbrical grip.
 Pendekatan bobath jg menekankan pada komunikasi dan interaksi pd pasien, ada
aba2 yg diberikan kpd pasien. Kl sama anak2 komunikasi sm ortu atau lewat
ekspresi.
 Di Bobath dihindarkan intervensi dgn pasif dan menghindari dari berisik.
 Knp ga boleh scr pasif? Karena tujuannya adalah neuroplastisitas dan itu hanya
terjadi kl pasiennya bergerak scr aktif atau active assisted.
 Lunbrical grip: merupakan teknik handling yg bertujuan untuk memperkecil
area stimulasi, mempermudah interpretasi arah, minimalisasi pasif support
(pasien aktif), pegangannya jg lebih nyaman dan meminimalisir rasa sakit di
pasien.
 Teknik di bobath:
1. Inhibisi: menghambat spastisitas yang muncul  teknik yg digunakan
Namanya trunk rotation/mobilization. Bisa juga dibongkar pola
spastiknya dgn distretch ke arah lawannya, tp harus perlahan biar ga
muncul kompensasi.
2. Facilitation: teknik fasilitasi untuk melatih pola gerakan normal  bisa
aplikasikan sensory motor stimulation.
3. Key point of control: letak pegangan untuk menstimulasi ke arah
fungsional dengan cara fasilitasi.
 Inhibisi tujuannya untuk mengurangi spastisitas dengan gerakan pasif atau aktif.
(bongkar pola spastis itu pasif, kl aktif bisa dipake di pasien dewasa),
mengembalikan normal alignment pd trunk (memakai mobilisasi trunk, karena
biasanya pd kasus CP hampir semuanya ada spastis scoliosis jd bisa pake teknik
rotasi trunk. Rotasi trunk: terapis di belakang pasien, trs misal megang tangan
kiri (lengan bawah) trs minta pasien untuk muter badan ke kanan, trs nanti ke
kiri, abis itu ke atas dan ke bawah), untuk menghentikan gerakan yang tidak
diinginkan atau reaksi asosiasi.
 Fasilitasi diharapkan pasiennya aktif. Fasilitasi digunakan untuk menyediakan
sensasi menuju normal movement pd area yg cedera, untuk menyediakan system
relearning menuju ke normal movement (relearning ditujukan untuk orang
dewasa, soalnya dulu bisa jalan jd udah ada engram yg terbentuk, tp kl di anak
kan blm punya engram itu jd cuma mengajarkan pola yg baru), stimulasi otot scr
langsung baik kontraksi scr isometric, eksentrik, dan isotonic. Teknik fasilitasi
kuncinya di jari/tangan karena jari reseptornya banyak bgt jd bisa
dimaksimalkan dgn memberikan input sensoris dan gerakan diarahkan ke pola
yg benar. Pegangannya ada di ujung jari dan thenar dan hypothenar dgn titik
tumpu di mcp joint (lumbrical grip).
 Key point of control: ada beberapa tempat yg bisa kita handling
1. Central key point (processus xiphoideus  t7, 8
2. Proximal key point: letak pegangan dgn menumpu pd area  kepala,
shoulder, dan pelvis
3. Distal key point: letak pegangan pd area  tangan dan kaki.

Semua handling di sini menggunakan lumbrical grip.

 Fungsi input sensori dan proprioseptif  motor output.

Anda mungkin juga menyukai