Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI

FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIS


UNIVERSITAS WIDYA HUSADASEMARANG

Nomor : / /

LAPORAN STATUS KLINIK

NAMA : ________________________________
NIM : ________________________________
TEMPAT PRAKTEK :_________________________________
PEMBIMBING : ________________________________

TanggalPembuatanLaporan : ___________________________
Kondisi : Pediatric

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama Anak : Farhan
Umur : 3tahun
JenisKelamin : laki laki
Agama : islam
Nama Orangtua : Fatimah
Umur ;3tahun
Pekerjaan :wiraswasta
Alamat : demak jawatengah

II. DATA – DATA MEDIS RUMAH SAKIT

A. DIAGNOSIS MEDIS
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

B. CATATAN KLINIS
 X-Ray  USG  CT-Scan  MRI  Lab
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

1
C. TERAPI UMUM ( GENERAL TREATMENT )
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

D. RUJUKAN
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

III. SEGI FISIOTERAPI

A. PEMERIKSAAN

1. ANAMNESIS (Hetero)

a. KELUHAN UTAMA :
Orang tua pasien mengeluh bahwa tubuh anaknya cenderung
kaku/spastik, belum mampu melakukan aktivitas seperti anak
lainnya
b. RIWAYAT ANAK
Pasien merupakan Anak tunggal, dan sekarang ini pasien
sedang di rawat dirumah sakit didemak
2. PEMERIKSAAN FISIK

a. TANDA – TANDA VITAL

1) TekananDarah : 110/70mm hg
2) DenyutNadi : 77x menit
3) Pernafasan : 22xmenit
4) Temperatur : 36,7c
5) TinggiBadan : 68cm
6) BeratBadan : 10kg

b. INSPEKSI
Kondisi Anak : Aktif Pasif Hiperaktif Lainnya
Keterangan
1) Statis : Pasien tidur terlentang, kedua anggota gerak atas
mengalami fleksi elbow dan fleksi wrist.

2
2) Dinamis: Pasien tidak mampu untuk tidur miring kekan dan
kekiri.
Postur :

Pola Jalan :Ataxic Atethoid Scissor Diplegi Monoplegi


Quadriplegi Lainnya______________

c. PALPASI
Tonus Otot: - Suhu tubuh tidak panas
- Tidak ada spasme

d. TEST REFLEK
Tendon Guard Reflek
Sensoris Hiposensitif Normal Hipersensitif
Auditory
Visual
Taktil
Vestibular
Propioseptive
Oral

Reflek Primitif
Reflek Primitif Ada Tidak Ada Sinkron
ATNR
STNR
Babinsky
Blinking
Moro
Grasp
Extensor Thrust
Flexor Withdrawal
Sucking
Rooting
Swallowing

e. GERAK DASAR

1) GerakAktif
(Kontrol Postural Tonus)
Kesulitan gerak aktif semua pada semua ekstrimitas, karena
adanya spastisitas

3
2) GerakPasif
Kesulitan digerakkan secara full ROM pada ekstrimitas atas
dan bawah karena terdapat adanya tahanan berupa
spastisitas
f. KOGNITIF
Pasien belum mampu mengetahui orientasi ruang dan waktu
dengan baik.
Intrapersonal:Pasien belum bisa menerima respon
Interpersonal:Pasien belum bisa bersikap kooperatif dengan
baik
g. FUNGSIONAL DASAR (diisi sesuai usia pencapaian DDST)
Kemampuan fungsional dasarPasien belum mampumiring,
berguling, duduk, berdiri dan berjalan

h. FUNGSIONAL AKTIVITAS
Pasien belum mampu melakukan gerakan fungsional
misalnyaminum, makan, cara pakai baju

i. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan aktifitas, ruang tidur pasien cukup luas, pasien
tidur di boks berdampingan dengan anak lain yang tinggal
diyayasan sayap ibu. Di yayasan sayap ibu pasien tinggal
terdapat ruangan fisioterapi dan dilengkapi dengan alat-alat
yang digunakan sebagai fasilitas latihan. Dengan keadaan yang
demikian lingkungan aktifitas pasien cukup mendukung untuk
mempercepat kesembuhan pasien.

4
3. PENGUKURAN SPESIFIK

a. NYERI
VAS VDS Lainnya

5
a) Reaksi otomatis
Reaksi tegak (-)
Reaksi keseimbangan: duduk (-), berdiri (-), berjalan(-).
b) Reflek patologis
Reflek grasp(-)
Reflek babynski(+)
Reflek caddok (+)
c) Reflek primitive
Reflek moro (-)
ATNR(-)
Tonic labhirinthine supine(-)
Tonic labhirinthine prone(-)
Positive supporting reaction(-)
Negative supporting reaction(-).
B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI (ICF Concept)
a) Impairtmen :Adanya spastisitas pada keempat anggota
gerakatas dan anggota gerak bawah, Adanyapenurunan pada
kemampuan fungsionalnya.
b) Fungsional limitation :Pasien belum mampu miring,
berguling, angkat kepala, duduk, berdiri dan berjalan.
c) Disability :Pada aktifitas sosialnya Pasien belum bisa bermain
bersama dengan anak seusianya

6
C. PROGRAM / TINDAKAN FISIOTERAPI

1. Tujuan
a. Jangka Pendek
Menurunkan dan mengontrol spastisitas, mengurangi
spastisitas pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah,
memperbaiki kontrol gerak
b.Jangka Panjang
Menurunkan dan mengontrol spastisitas, mengurangi
spastisitas pada anggota gerak atas dan anggota gerak bawah,
memperbaiki kontrol gerak
2. TindakanFisioterapi (sertakan alasan menurut anda)

a) Teknologi alternatif misalnya Terapi latihan, bobath,


pnf, hidroterapi,mobilisasi trunk, streching.
b) Teknologi Yang Dilaksanakan adalah Neuro
developmental treatment (NDT)merupakan metode
latihan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
pada keterlambatan atau kelumpuhan otak, metode ini
berdasarkan konsep bahwa hipertonus yang terjadi
karena kelumpuhan otak hanyalah gejala dari aktivitas
reflek postural yang tidak normal.
Prinsip utama yang mendasari metode ini adalah :
(1) normalisasi tonus otot, (2) fasilitasi pola gerakan
normal dalam aktivitas keseharian.
Adapun teknik-teknik yang akan digunakan yaitu
(1) inhibisi yaitu penurunan reflex sikap abnormal
untuk memperoleh tonus otot yang lebih normal
(2) fasilitasi sikap normal untuk memelihara tonus
otot setelah diinhibisi
(3) stimulasi yaitu upaya meningkatkan tonus dan
pengaturan fungsi otot sehingga memudahkan pasien
melakukan aktivitasnya. Key point of control yaitu
titik yang digunakan terapis dalam inhibisi dan
fasilitasi. Key point of control merupakan bagian-
bagian dari tubuh seperti kepala, leher, region bahu,
region pelvic, lutut, jari-jari kaki dan tangan, ataupun
trunk yang digunakan untuk mengurangi spastisitas

7
sekaligus fasilitasi reaksi sikap dan gerakan yang
lebih normal
3. Tindakan Promotif / Preventif
Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang kondisi anak
dengan cerebral palsy spastik quadriplegi. Orang tua diajarkan
tentang tahap-tahap latihan sehingga dapat dilakukan di rumah
secara berulang-ulang

D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Inhibisi untuk mengurangi spastisitasa.
a. Inhibisi fleksor elbow
Posisi pasien tidur terlentang,posisi terapis dudukdi
samping kiri pasien fiksasi pada bagian elbow key point
of controlpada bagian wrist dengan gerakan fleksi
ekstensi secara pasif ke inferior.Frekuensi latihan 2 kali
setiap minggu, dilakukan 3 sesi latihan, dan pengulangan
8 kali tiap sesi latihan

Gambar 3.3 Inhibisi fleksor elbow Bobath, 1972

b. Inhibisi adductordan endorotatorhipPosisi pasien duduk


long sitting, terapis duduk di belakang pasien sekaligus
menyangga tubuh pasien key point of controlpada kedua
lutut bagian medial, kemudian terapis menggerakkan
tungkai keluar dan mendorong pasien ke depan sehingga
posisi pasien duduk tegak. Frekuensi latihan 2 kalisetiap
minggu, dilakukan 3 sesi latihan, dan pengulangan 8 kali
tiap sesi latihan

8
Inhibisi adductor dan endorotatorhip (Bobath, 1972)

c. Inhibisi fleksor hipdan fleksor kneeposisi pasien tidur


terlentang, posisi terapis duduk di samping pasien, fiksasi
pada lutut Key point of Controlpada ankle, terapis
menggerakkan tungkai pasien dengan gerakan fleksi
ekstensi secara pasif ke inferior. Frekuensi latihan 2 kali
setiap minggu, dilakukan 3 sesi, dan pengulangan 8 kali
tiap sesi latihan

Inhibisi fleksor hip dan fleksor knee (Bobath, 1972)

d. Inhibisi plantar fleksor anklePosisi pasien duduk long


sitting, seseorang dibelakang pasien untuk meyangga
tubuh pasien. Terapis berada disebelah caudalpasien, key
point ofcontrolpada tumit dan jari-jari kaki pasien,
kemudian terapis menggerakkan kaki ke arah dorsi fleksi.
Frekuensi latihan 2 kali setiap minggu,dilakukan 3 sesi
latihan, dan pengulangan 8 kali tiap sesi latihan

9
Inhibisi plantar fleksor ankle(Bobath ,1972)

2. Fasilitasi untuk meningkatkan kemampuan motorik


a. Fasilitasi berguling
Posisi pasien tidur terlentang, terapis duduk bawah
pasien, key p[oint of control pada bagian kanan (bias
kanan maupun kiri), kemudian kaki kiri diposisikann
lurus dan kaki kanan ditekuk terapis kemudian
memberikan dorongan pada tungkai kanan. Frekuensi
latihat 2 kali setiap minggu, dilakukan 3 sesi latihan

10
b. Fasilitasi fleksor elbow Posisi pasien duduk,terapis di
sebelah belakang pasien. Fiksasi pada bagian elbow Key
point of control padabagian elbow, kemudianmemberi
stimulasi pada pasien untuk memberi tekanan pada
wrist.Frekuensi latihan 2 kali setiap minggu, dilakukan 3
sesi latihan, dan pengulangan 8 kali tiap sesi latihan.

c. Fasilitasi untuk menjaga keseimbangan pada posisi


duduk.Posisipasienberada didepan terapis, terapis duduk
di belakang pasien untuk menyangga tubuh pasien.Key
point of control padatungkai atas pasien kanan kiri,
kemudian memberi stimulasi kepada pasien untuk
menjaga keseimbangan dengan base of supportyang
benar.

Fasilitasi untuk menjaga keseimbangan pada posisi duduk (Bobath,1972)

11
E. PROGNOSIS

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

F. EVALUASI
1. Tabel Hasil Evaluasi Spastisitas dengan skala Asworth

12
2. Tabel hasil evaluasi perbaikan kemampuan fungsional
dengan GMFM

G. HASIL TERAPI AKHIR


Setelah di lakukan 6 kali terapi pada pasien yang bernama Farhan
dengan hasil Spastisitas tidak mengalami perubahan yaitu dengan
skala asworth diperoleh nilai3 dan tidak terdapat peningkatan
kemampuan fungsi motorik dan keseimbangan pada evaluasi
terakhir

13
H. CATATAN PEMBIMBING PRAKTEK

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

_____________,____________ 20

PEMBIMBING PRAKTEK

( ________________________)
NIP

14

Anda mungkin juga menyukai