Disusun Oleh :
Rahman Hadi 19.96.1386
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan berkembang memang tidak akan
bisa lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai hakikatnya,
manusia selalu ingin berinteraksi dengan orang lain. Di era yang serba instan seperti
sekarang, proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia pun beragam, baik secara
langsung maupun virtual seperti melalui aplikasi. Salah satu aplikasi yang bisa
menunjang interaksi nya yaitu aplikasi berbasis video chat yaitu Ome TV.
Sumber : https://jurnal.unimus.ac.id
Berdasarkan data yang ada di atas, survei menunjukkan aplikasi Ome TV
termasuk aplikasi video chat yang juga digemari pada kalangan remaja yaitu sebesar
32,67%. Salah satu daya tarik untuk menggunakan aplikasi Ome TV ini adalah fitur andalan
yang dimilikinya yaitu obrolan video tatap muka secara online atau biasa kita sebut dengan
Video Call. Di aplikasi Ome TV ini seseorang bisa ngobrol tanpa batas secara acak dengan
orang orang yang sebelumnya belum kita kenal dari berbagai negara. Dalam aplikasi ini
seseorang bisa menambah banyak teman dan mengobrol santai, apalagi untuk mengisi waktu
luang pada saat kondisi pandemic ini. Terlebih, untuk penggunaan aplikasi hanya perlu masuk
atau Login menggunakan akun Facebook ataupun akun VK setelah itu, tekan tombol
start/mulai dan dalam waktu kurang lebih 1 detik aplikasi Ome TV ini akan mengarahkan
kita untuk terhubung dengan pengguna lain secara acak dan siap untuk memulai komunikasi
interpersonal dengan sesama pengguna Aplikasi Ome TV dari berbagai negara. Untuk yang
menggunakan android cara mengganti teman obrolan pengguna Aplikasi Ome TV cukup
menggeser atau swipe layar HP ke kiri dan ke kanan untuk menghentikan obrolan. Hingga
saat ini lebih dari 50 juta orang telah mengunduh dan menggunakan aplikasi Ome tv ini
karena tertarik dengan fiturnya yang simple.
Aplikasi Ome TV juga banyak dimanfaatkan oleh para youtuber untuk membuat suatu
konten. Salah satu youtuber asal Indonesia yang terkenal dengan konten Ome TV ini yaitu
Fiki Naki. Fiki sering kali membuat Konten Ome TV dengan server luar negeri dengan
menggunakan VPN. Negara yang sering dikunjungi saat bermain Ome TV adalah negara
Rusia. Ia banyak menguasai Bahasa dan sering kali mengobrol dan bercanda dengan orang
terutama perempuan di negara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi ini bisa
dimanfaatkan untuk menambah teman dan relasi kita secara luas dan terbuka. Seseorang bisa
menambah banyak teman dengan mengobrol santai dan bercanda tawa di aplikasi Ome TV,
terlebih lagi saat kondisi pandemic saat ini dalam mengisi waktu luang. Ome TV menyajikan
fitur yang sangat sederhana untuk kita mencari teman ngobrol dari berbagai penjuru negara.
Beberapa fitur yang ada dalam aplikasi ini antara lain yaitu Obrolan live yang dilakukan
antar kamera bisa digunakan dengan /menggeser serta bisa mengirim pesan chat dengan
seseorang yang belum kamu kenal, aplikasi Ome TV ini tetap bisa digunakan saat kamera
ponsel mati atau saat internet seseorang sedang tidak stabil, Aplikasi ini bisa diakses
dengan gratis dan sangat mudah digunakan, sehingga banyak sekali pengguna aplikasi ini di
seluruh dunia.
Menariknya pada aplikasi ini, pengguna dapat menemukan banyak orang secara acak di
seluruh penjuru dunia dengan privasi yang aman dan terlindungi. Tidak hanya privasi saja
yang diperhatikan pihak aplikator ome TV juga memperhatikan persoalan pelanggaran pada
pengguna aplikasi tersebut secara otomatis. Diaplikasi ini juga pengguna tdak akan
menemukan promosi sebuah brand atau iklan, dengan hal tersebut pengguna dengan nyaman
bisa menggunakan aplikasi ini. Beberapa aktivitas yang dilarang sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang harus dipatuhi saat bermain aplikasi Ome TV ini antara lain menyebarkan
atau menampilkan hal-hal vulgar atau seksualitas merendahkan orang lain atas dasar agama,
ras, suku, etnis, orientasi seksual, dan usia. Melecehkan atau menunjukkan rasa tidak hormat
pada orang lain. Menyembunyikan wajah. Menampilkan dada tanpa menampilkan wajah,
menampilkan gambar atau video alat kelamin, mengajak seseorang untuk melakukan virtual
seks, mengarahkan kamera atau webcam ke monitor, gambar, atau teks pesan, menampilkan
atau mendemonstrasikan iklan video, teks, atau gambar, mengirimkan URL iklan di dalam
kolom obrolan teks, mengirimkan pesan SMS yang berisi iklan secara massal.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Ome TV juga telah membuat aturan yaitu dengan
memberikan hukuman berupa banned atau pemblokiran akun sementara dengan durasi 7 hari
hingga bisa mencapai 120 hari, tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan
seseorang di dalam aplikasi Ome TV ini. Jika seseorang melakukan pelanggaran yang
lumayan ringan kemungkinan blokir akun hanya sekitar 7 hari sampai dengan satu bulan,
akan tetapi jika seorang tersebut melakukan pelanggaran yang cukup berat besar
kemungkinan akun seseorang tersebut akan di banned atau blokir hingga berbulan bulan.
Akan tetapi, disini peneliti kurang setuju dengan sistem pemblokiran akun yang ada di Ome
TV.
Untuk membuka akun yang di banned atau blokir sangat mudah bagi orang yang punya
banyak uang, seorang bisa membuka banned atau blokir akun dengan cara membayar seharga
80.000. Selain itu, seseorang juga bisa dengan mudah menghapus data login yang ada di
aplikasi ini dan masuk menggunakan akun yang baru jika akun mereka yang sebelumnya
terkena banned. Hal ini membuat masih banyak pengguna yang menyalahgunakan atau
melanggar panduan komunitas dari aplikasi Ome TV.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Aplikasi Ome TV secara detail.
2. Untuk mengetahui bentuk cybersex yang terjadi di aplikasi Ome TV.
3. Untuk mengetahui cara meminimalisir tindak cybersex di aplikasi Ome TV.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi bahan informasi yang bersifat membangun untuk dikaji dan diterapkan
oleh pembaca untuk menghindari tindak kejahatan Cybersex.
b. Sebagai bahan masukan untuk aplikasi Ome TV dala meningkatkan ketegasan
individu yang melanggar peraturan.
c. Melalui penelitian yang dibuat ini, diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak aplikasi Ome TV untuk membangun sistem yang lebih ketat dalam
rangka mengurangi tindak kejahatan Cybersex.
d. Menjadi bahan pertimbangan untuk para pembaca agar menjauhi tindak
kejahatan Cybersex.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Dari definisi tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa Cybersex adalah
suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan mengakses atau
mendownload suatu konten pornografi yang terdapat di internet baik itu dalam
bentuk film, teks gambar, video, game dan termasuk aplikasi video chat yang
akan kami teliti yaitu Ome TV karena dalam aplikasi ini sering kali suatu oknum
terlibat dalam real-time dimana seseorang berfantasi seksual secara online
bersama orang lain.
a. Bentuk Cybersex
Bentuk umum dari Cybersex menurut Carners, Delmonico dan Griffin
(2001) terdapat dua kategori umum cybersex, yaitu:
1. Mengakses pornografi di internet
Untuk saat ini banyak sekali situs yang bermuat pornografi tersebar
di internet, sehingga banyak sekali pengguna internet dengan mudah
untuk mencari dan mengaksesnya.
terlibat dalam real time dengan pasangan online.
2. Terlibat dalam real time dengan pasangan online
Hampir sama dengan “Citizen Band” (CB) radio Chatting real time
menawarkan seseorang untuk berkesempatan mengobrol tentang topik
tertentu di ruangan chat, dalam hal ini sangat mudah untuk paham
bagaimana suatu individu atau seseorang ikut terlibat dalam
percakapan seksual online dengan orang lain. Ditambah dengan
teknologi yang canggih yaitu menyediakan fitur untuk bertukar gambar
atau video dan beberapa file yang lain. Sehingga membuat seseorang
untuk memenuhi fantasi personalnya.
Aplikasi video chat saat ini sangat banyak dipakai oleh pengguna
internet. Aplikasi video chat merupakan aplikasi yang digunakan dalam
berkomunikasi yang mempunyai fitur video dan juga mempunyai fitur
chat sekaligus, bahkan pengguna juga akan bisa berinteraksi dengan
banyak orang secara acak dengan menggunakan aplikasi video chat ini.
Banyak sekali jenis aplikasi video chat ini yang beredar saat ini,
seperti Ome TV, Bigo Live, Meet chat, Choco Live, dan masih banyak
yang lainnya.
c. Dampak penggunaan
Kegiatan yang dilakukan dalam aplikasi video chat ini akan bisa
mengakibatkan sisi positif dan negatif, jika pengguna memanfaatkan
dengan baik akan berdampak baik, berlaku sebaliknya. Tetapi banyak
sekali pengguna menggunakan aplikasi video chat ini dengan buruk, dan
menyebabkan dampak yang buruk juga, terutama dalam hal Cybersex.
Carners, Delmonico, dan Griffin (2001) menyebutkan ada lima hal yang
memicu seseorang melakukan cybersex, yaitu:
C. Kerangka Berfikir
Internal Eksternal
Pelaku Korban
Penelitian ini dapat didasari dengan kerangka berfikir yang kami sajikan
diatas, dalam bentuk bagan mengenai Cybersex, mulai dari pengertian tentang
Cybersex, latar belakang terjadinya kasus Cybersex, hingga dampak yang terjadi
pada pelaku dan korban yang ditimbulkan oleh peristiwa Cybersex.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang bersumber secara langsung
dari data aslinya. Pada penelitian ini, peniliti mendapatkan data
primer melalui konten creator youtube pada videonya yang biasanya
bertemu oknum yang melakukan tindak kejahatan Cybersex saat
bermain aplikasi Ome TV.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari beberapa sumber
yang sebelumnya telah ada seperti, buku, jurnal, artikel yang terdapat
pada internet yang membahas tentang tindak kejahatan Cybersex.
Pada penelitian kali ini, peneliti mengumpulkan data sebagai bahan dan acuan
untuk membuat penelitian. bahan dan acuan tersebut kemudian saya tulis dan saya
teliti sebagai laporan. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu:
1. Observasi
Menurut Margono (2007) observasi adalah teknik dalam mengamati
dan melihat perubahan dari peristiwa/fenomena sosial yang sedang tumbuh
dan berkembang. Selanjutnya perubahan ini bisa dilakukan berdasarkan
penilaian tersebut.Pada penelitian kali ini, saya menggunakan jenis observasi
partisipasi yaitu jenis pengamatan yang dilakukan secara langsun dengan aktif
dalam berbagai hal yang sedang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini,
peneliti terjun langsung untuk melakukan proses pengamatan sehingga
mendapat gambaran dan informasi yang jelas mengenai apa yang diamati.
Teknik Observasi ini saya lakukan dengan tujuan memperoleh data dengan
hasil yang maksimal seperti informasi terhadap prilaku, waktu, lokasi dan
fenomena/peristiwa.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang juga saya gunakan dalam penelitian ini
yaitu teknik wawancara secara mendalam. Menurut (Noor,2012) wawancara
yang mendalam yaitu sebuah proses dalam mengumpulkan seluruh data yang
diperlukan untuk tujuan penelitian melalui cara berhadapan secara langsung
dengan narasumber/informan dan pewawancara. Pada penelitian kali ini kami
melakukan wawancara dengan narasumber pengguna aplikasi Ome TV ssecara
mendalam untuk mengumpulkan data dan informasi.
3. Dokumentasi
4. Kuisioner
Menurut Bogdan dalam Sugiyono, analisis data adalah proses secara sistematik yaitu
mancari serta menyusun suatu data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi/catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain agar bisa dengan mudah dipahami serta penemuannyaa dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis
berdasarkan data yang diperoleh. Dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data adalah teknik
yang berupa proses pengumpulan suatu data yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan
mempermudah peneliti dalam membuat suatu kesimpulan
Menurut Miles & Huberman (1992: 16) mereka mengatakan bahwa terdapat tiga alur
kegiatan yang bersamaan terjadi dari suatu analisis yaitu:
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Kesimpulan
Dengan 3 alur Menurut Miles & Huberman tersebut yaitu mereduksi data, menyajikan
data dan melakukan penyimpulan terhadap data dari hasil penelitian yang dilakukan maka akan
memberikan kemudahan kepada pembaca untuk memahami proses dan hasil penelitian tentang
Kasus Cybersex pada aplikasi Ome Tv.
No. Nama Kegiatan Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
1. Persiapan Observasi
2. Pelaksanaan Observasi
2 Proposal Penelitian
3 Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Evaluasi Penelitian
4 Laporan
1. Persiapan Laporan
2. Penyusunan Laporan
3. Evaluasi Laporan
Daftar Pustaka
Haeba, N. (2011). Pengaruh Terapi Kognitif Perilaku untuk Mengurangi Depresi pada Pecandu
Cybersex. Jurna; Intervensi Psikologi, 3(2).
Hani, U., Hartati, R., & Aiyuda, N. (2020, Februari). Kontrol Diri terhadap Perilaku Cybersexpada
Remaja. Jurnal Psikologi, 3(2).
Hitalessy, R. Z.M., & Damariyanti, M. (2022). KONTROL DIRI DAN PERILAKU CYBERSEX PADA
PENGGUNA AKUN MEDIA SOSIAL ALTER. Jurnal Psikology, 15(1), 172-186.
Irwanto, B. (2017, April 22). EREGUK KENIKMATAN DI DUNIA MAYAVIRTUALITAS DAN
PENUBUHAN DALAM CYBERSEX. Jurnal Ilmiah Soial dan Humaniora, 7(1), 1-114.
Juditha, C. (2020, April). Perilaku Cybersex pada Generasi Milenial Cybersex Behavior in Millenial
Generation. Jurnal Pekommas, 5(1), 45-78.
Lestari, A. I., & Hartosujono. (2014). HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU
CYBERSEX REMAJA PADA PENGGUNA WARUNG INTERNET DI GLAGAH SARI
YOGYAKARTA. Jurnal Spirits, 4(2).
Monica, D. R., & Maulani, D. G. (2013, September - Desember 2013). Cybersexdan Cyberporn Sebagai
Delik Kesusilaan. urnal Ilmu Hukum, 7(3).
Rijali, A. (2018, Januari-Juni). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 17(33).
Sari, N. N., & Purba, R. M. (2012). GAMBARAN PERILAKU CYBERSEXPADA REMAJAPELAKU
CYBERSEXDI KOTA MEDAN. Jurnal Psikologia, 7(2), 62-73.
Setyawan, R. A., & Marzuki, Y. (2018). SURVEI APLIKASI VIDEO LIVE STREAMING DAN CHAT
DI KALANGAN PELAJAR. Jurnal Unimus.
Supusepa, R. (2011, Oktober-Desember). KEBIJAKAN KRIMINAL DALAM MENANGGULANGI
KEJAHATAN KESUSILAAN YANG BERSARANAKAN INTERNET (CYBERSEX). Jurnal
Sasi, 17(4).
Zulfiana, E., & Harnawati, R. A. (2020, November). DAMPAK PERILAKU CYBER-SEX
DIKALANGAN GENERASI MILLENIAL PADA REMAJA DI MAN KOTA TEGAL. Jurnal
Media Informasi Kesehatan, 7(2).