Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL 3

Program Pengembangan Generasi Z dalam Rangka


Meningkatkan Pemuda “Lawan Hoax”

Pengusul : Dr. Devie Rahmawati,M.Hum


Fact Checker UI

Pelaksana : Fact Checker UI


Latar Belakang

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fact Checker UI merupakan UKM yang bergerak
dalam bidang periksa fakta. Berangkat dari perlunya wadah pemeriksa fakta bagi
mahasiswa UI, maka Fact Checker UI didirikan. Pada saat ini, UKM Fact Checker UI
telah berhasil menghimpun berita hoaks yang bersumber dari berbagai platform
seperti Whatsapp, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya. kemampuan
periksa fakta ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhan bangsa.
 
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJI)
pada tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mayoritas berusia 19-34 tahun
sebanyak 49,52% (APJI, 2017). Dari data tersebut terlihat bahwa hampir sebagian
pengguna internet di Indonesia merupakan digital native (generasi yang lahir
pada saat era digital sudah berkembang pesat) atau generasi net. Digital native ini
berbeda dengan generasi orang tua yang masuk dalam kategori digital immigrant
(generasi yang lahir sebelum era digital berkembang). Generasi internet ini
terbagi menjadi dua yaitu Generasi Y dan Generasi Z.

Generasi Z yang merupakan generasi aktif dalam penggunaan internet tidaklah


jauh dari permasalahan yang menyangkut media sosial. Generasi Z yang tumbuh
bersamaan dengan adanya inovasi teknologi menjadi sangat bergantung dengan
media sosial dan tidak jarang mereka menyebarkan berita informasi palsu (hoax)
dan hate speech (ujaran kebencian) untuk mengekspresikan dirinya, pendapatnya
atau mungkin sekedar mengirimkannya tanpa mengetahui validitas dari informasi
itu sendiri.
Generasi Z sebagai konsumen media harus memberdayakan model literasi media
sehingga tidak menjadi korban media. Tujuan literasi media yang memberikan
kontrol lebih besar dalam kehidupan diperlukan untuk mencapai upaya melek-
informasi. Pentingnya literasi media dapat membantu pengguna menyebarkan
dan membagikan informasi tanpa melanggar privasi orang lain. Selain itu, perlu
juga dilakukan pengecekan informasi yang akan dibagikan adalah fakta atau hanya
hoax agar tidak merugikan orang lain.

Dari permasalahan diatas, UKM Fact Checker UI membuat sebuah kegiatan


webinar dan lomba periksa fakta yang dapat membantu Generasi Z yang
berpartisipasi supaya mereka dapat terhindar dari dampak yang tidak diinginkan
dan dapat menyebarkan informasi dengan bijak tanpa merugikan dirinya dan
orang lain.
 
Tujuan
  Program

Program Pengembangan Generasi Z dalam Rangka Meningkatkan Pemuda


“Melawan Hoaks” ini memiliki tujuan sebagai berikut.
• Membangkitkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya melek-
informasi bagi mahasiswa.
• Memperkenalkan cara memeriksa validasi dari suatu informasi
sebelum menyebarluaskannya.
• Mewujudkan Generasi Z yang peduli dan bijak dalam
menyebarluaskan informasi demi menjaga privasi.
Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari terlaksananya Program Pengembangan Generasi


Z dalam Rangka Meningkatkan Pemuda “Melawan Hoaks” sebagai berikut.
• Dari beberapa rangkaian kegiatan yang kami buat ini dapat memberikan
kontribusi nyata bagi para pesertanya dalam kesadaran tentang
penyebarluasan berita hoaks dan penyalahgunaan informasi yang dapat
merugikan banyak orang. Dengan membedah tema mengenai hoaks,
literasi digital yang berhubungan dengan generasi Z
• Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat pesertanya mengembangkan
dirinya untuk menjadi manusia yang melek-informasi dan mengerti
dengan baik kebijakan yang perlu dipatuhi dalam dunia digital terutama

saat menggunakan suatu media sosial.

Kegunaan Program

Manfaat yang didapat jika Program Pengembangan Generasi Z dalam Rangka


Meningkatkan Pemuda “Melawan Hoaks” ini dapat terlaksana adalah sebagai
berikut.
• Memberikan pengetahuan mengenai cara untuk memeriksa validasi dari
suatu berita yang benar dan berdasarkan fakta yang ada.
• Membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan mengelola suatu
informasi yang benar.
• Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyebarkan suatu berita
informasi yang benar sehingga tidak merugikan dirinya maupun orang
lain.
Outcome & Output

Luaran dari tujuan program ini dibagi menjadi dua elemen yaitu outcome (skills)
dan output (product). Sehingga outcome dan output yang akan dicapai dalam
program diatas adalah sebagai berikut:

Outcome

• Para peserta dari program ini menjadi sadar akan pentingnya literasi media
dan digital pada lanskap digital dan nyata
• Para peserta dari program ini mampu melakukan cek fakta dengan perangkat
(tools) yang tepat dan baik terhadap disinformasi yang ditemui
• Para peserta dari program ini dapat menjadi agen perubahan sosial bagi
orang di sekitar mereka seperti keluarga dan tempat tinggal.

Output
• Pengembangan literasi media dan digital pada tingkat SMA di 7 sekolah di 7
kota besar
• Kesadaran akan pentingnya cek fakta bagi siswa tingkat SMA di 7 sekolah di 7
kota besar
• Agen perubahan sosial terhadap disinformasi yang berasal dari siswa tingkat
SMA dan SMK di 7 sekolah di 7 kota besar
• Hasil analisa dari survei dan wawancara menyoal disinformasi didapatkan
dari siswa tingkat SMA dan SMK di 7 sekolah di 7 kota besar
•  Sekedar masukan, apakah sebaiknya dimasukkan SMK diantara 7 ini (misal
komposisi 5 SMA dan 2 SMK). Alasannya, kelompok SMK ini termasuk yang
sulit juga membedakan hoaks terlebih mayoritas alumni SMK tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi jika dibekali kemampuan cek fakta
sebelum lulus, mereka akan bisa membedakan fakta atau hoax walau tidak
lanjut pendidikan.
GAMBARAN PROGRAM

Deskripsi Program

Konten Harian
Untuk mengkomunikasikan dan memberikan nilai mengenai hoaks dan literasi
digital kepada generasi Z. Fact Checker Universitas Indonesia membuat program
konten harian sebagai bagian dari komunikasi pemasaran yang dapat
mempengaruhi generasi Z sehingga mereka sadar terhadap keberadaan hoaks
dan pentingnya literasi digital. Konten harian dikemas secara apik dan menarik,
sehingga generasi Z tertarik untuk mengikuti lebih jauh. Pada akhirnya mereka
bisa menjadi lebih kenal dan mengerti akan literasi digital dan pentingnya
mengecek informasi sebelum dibagikan.

Untuk mendorong minat generasi Z terhadap hoaks maupun literasi digital,


diperlukan media jurnalisme untuk memberikan informasi yang mendapatkan
akses di seluruh dunia. Format yang dibagikan berupa video dan desain infografis
sesuai dengan generasi Z yang terbiasa akrab dengan media sosial seperti
Instagram, Youtube dan Tiktok. Fitur dan produk yang akan dipakai, diantaranya:

• Live Instagram digunakan untuk melakukan siaran langsung terkait literasi


digital dan hoaks dengan pembicara yang relevan dengan tema yang
diselenggarakan. Dengan fitur live Instagram, generasi Z dapat menyaksikan
dan bertanya secara langsung dalam tayangan tersebut. Live Instagram akan
diadakan sebanyak 9 kali yang berlangsung selama satu kali sebulan dan
diselenggarakan dengan cara online.
• Instagram Quiz dapat digunakan untuk membuat pertanyaan pilihan ganda
yang jawabannya bisa disesuaikan dengan empat opsi pilihan ganda jawaban
dan nantinya generasi Z dapat memilih salah satu dari jawaban, dan akhirnya
bagi yang benar dan cepat menjawab akan mendapatkan hadiah. Instagram
Quiz akan diadakan sebanyak 4 kali yang berlangsung selama satu kali per
dua bulan dan diselenggarakan dengan cara online.
• Youtube untuk mengunggah video mengenai hoaks dan literasi digital dalam
channel resmi dengan nama Fact Checker Universitas Indonesia, sehingga
memudahkan generasi Z untuk menonton video secara berurutan. Video
Youtube diunggah sebanyak 4 kali yang berlangsung selama satu kali per dua
bulan dan video ini pun akan dipromosikan dengan menggunakan berbagi
social media seperti Facebook, Twitter dan Instagram agar generasi Z lebih
aware dengan adanya video ini serta dapat mengaksesnya dengan mudah.
GAMBARAN PROGRAM

Deskripsi Program

• Desain infografis yang digunakan untuk menarik perhatian dan pemahaman


generasi Z akan informasi khusus dan kompleks mengenai hasil data seputar
hoaks dan literasi digital melalui Instagram. Desain Infografis akan diadakan
sebanyak 9 kali yang berlangsung selama satu kali per sebulan.
• Tik Tok sekarang menjadi aplikasi yang populer di Indonesia, Fact Checker
Universitas Indonesia bisa memberikan video dengan durasi pendek
mengenai hoaks dan literasi digital yang dibalut dengan lagu dan gambar
sehingga mudah menarik perhatian generasi Z. Video Tik Tok akan diadakan
sebanyak 11 kali yang berlangsung selama satu atau dua kali sebulan.
• Survei dengan topik “media sosial” sebagai platform yang sering digunakan
generasi Z dalam menggunakan internet. Dengan survei ini diharapkan dapat
memperoleh data informasi tentang media sosial untuk generasi Z yang
nantinya hasil data dari survei akan digunakan sebagai Infografis.

Webinar
• Sebagai salah satu media untuk melakukan kampanye mengenai hoaks,
literasi digital. Fact Checker Universitas Indonesia akan mengadakan webinar
dengan tema bahasan seputar literasi digital, hoaks yang dikhususkan untuk
generasi Z. Webinar ini akan diadakan sebanyak 3 kali dan diselenggarakan
dengan cara online. Pada setiap webinar, rencananya Fact Checker
Universitas Indonesia akan mengundang maksimal 3 pembicara untuk
membedah tema mengenai hoaks, literasi digital yang berhubungan dengan
generasi Z. Harapan dari diadakannya webinar ini adalah Fact Checker
Universitas Indonesia dapat lebih mudah menjangkau generasi Z dan
mengajak mereka untuk lebih melek hoaks dan mampu menggunakan sosial
media dengan bijak.
GAMBARAN PROGRAM

Deskripsi Program

Lomba Periksa Fakta


Lomba periksa fakta merupakan puncak dari kampanye program hoaks dan
literasi digital untuk generasi Z. Lomba ini akan diadakan pada tanggal 28
Oktober tepat dengan perayaan hari sumpah pemuda. Menanggapi kasus Covid-
19 di Indonesia, maka lomba ini akan diselenggarakan secara online. Target
utama dari lomba periksa fakta yaitu mahasiswa universitas di seluruh Indonesia
(skala nasional). Pemenang

lomba ini akan dibagi menjadi enam nominasi yang terdiri dari juara 1, juara 2,
juara 3, harapan 1, harapan 2, dan harapan 3. Diharapkan lomba ini dapat
menjadi pendorong mahasiswa untuk melakukan periksa fakta dan generasi Z
sebagai pemuda Indonesia dapat menjadi pahlawan dalam memerangi hoaks
yang beredar di dunia maya.

Deskripsi Sasaran Program


Target utama program ini adalah generasi Z yang saat ini sedang menempuh
pendidikan sarjana di perguruan tinggi. Generasi Z merupakan generasi yang
paling muda yang baru memasuki angkatan kerja. Generasi ini biasanya disebut
dengan generasi internet atau Igeneration. Generasi Z lebih banyak berhubungan
sosial lewat dunia maya. Sejak kecil, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh
teknologi dan sangat akrab dengan smartphone sehingga dikategorikan sebagai
generasi yang kreatif. Generasi Z lahir pada tahun 1995- 2005. Pada tahun 2021,
perkiraan Umur generasi ini adalah 26-16 tahun. Jika dilihat dari segi umur, rata-
rata generasi Z saat ini sedang menempuh pendidikan sarjana di perguruan
tinggi, yaitu pada kisaran 18-22 tahun. Sebagai generasi yang akrab dengan dunia
digital, generasi z memiliki peranan penting dalam menekan persebaran jumlah
hoaks yang beredar. Kemampuan berpikir kritis, literasi digital, dan pemahaman
mengenai dunia digital yang baik sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah
hoaks dan menjadikan generasi ini sebagai generasi anti-hoaks.
Metode Pelaksanaan Program

Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan mengikuti metode yang disajikan pada
alur berikut:
Analisis program
Sebelum membuat program ini, Fact Checker Universitas Indonesia melakukan
analisis terhadap target program dan permasalahan digital yang dihadapi oleh
target. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan mencari permasalahan melalui
internet dan sosial budaya serta melalui studi pustaka.

Pelaksanaan Program
Setelah melakukan analisis program dan menghasilkan tema mengenai hoaks dan
literasi digital untuk generasi Z. Pelaksanaan program dimulai selama 9 bulan
dimulai dari bulan Februari hingga Oktober. Rangkaian program terdiri dari
konten harian, webinar dan puncak acara yaitu lomba periksa fakta. Untuk dapat
menjangkau target yang lebih luas, kami membagi konten harian menjadi 6 sub
program yaitu, live instagram, instagram quiz, youtube, desain infografis, tiktok,
dan survei dengan topik “media sosial”. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut
dilakukan dengan metode online dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Secara umum, pelaksanaan program ini berdasarkan sub program dan program
utama. Untuk sub program, IG live, Infografis dan survei dilakukan sebanyak 1 kali
dalam satu bulan dengan estimasi jumlah konten sebanyak 9 kali, IG quiz dan
youtube dua bulan sekali dan memiliki estimasi sebanyak 4 kali, sementara tiktok
akan diadakan sebanyak 11 kali. Program utama webinar akan dilakukan 3 kali
dan puncaknya lomba periksa fakta akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober.

Evaluasi
Pada akhir rangkaian program ini akan dilakukan evaluasi untuk kinerja tim dan
apakah program ini mencapai target KPI (key performance indicators). Pada tahap
ini akan dibuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk evaluasi program
dan saran untuk program kedepannya.
Rencana Anggaran

Berikut ini adalah rencana anggaran awal dan masih dapat disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan.

I. Lomba Periksa Fakta


Keterangan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Total (Rp)
Juri 5 orang 5.500.000 27.500.000
Pelatih 2 orang 1.000.000 2.000.000
3.000.000
2.000.000
6 nominasi 1.000.000
Hadiah 7.500.000
500.000
500.000
500.000
SUB TOTAL (RP) 37.000.000
II. Webinar (Diadakan 3 kali)
Keterangan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pembicara 9 orang 3.000.000 27.000.000
Hadiah penanya 15 orang 100.000 1.500.000
Hadiah quiz 15 orang 100.000 1.500.000
SUB TOTAL (RP) 30.000.000
III. Konten Harian
Keterangan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Pembicara 15 orang 3.000.000 45.000.000
Publikasi 45 orang 350.000 15.750.000
Penyimpanan 2 TB 1.500.000 3.000.000
Hadiah Instagram
10 orang 500.000 5.000.000
quiz
SUB TOTAL (RP) 68.750.000
IV. Lain-lain

Keterang Volu
Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
an me

Sewa Zoom 1 Tahun 1.500.000 1.500.000


Merch Acara 15 orang 300.000 4.500.000
Konsumsi dan
45 orang 200.000 9.000.000
Transport
Fotocopy dan Print 300 exp 2.500 750.000
ATK 1 set 150.000 150.000
Jasa Pengiriman 15 kali 25.000 375.000
Admin bank 50 kali 8.000 400.000
SUB TOTAL (RP) 16.675.000
TOTAL I, II, III, IV (RP) 152.425.000
Rencana Pelaksanaan

Keterangan :
Warna Merah : 1 Kali dilaksanakan Warna Kuning : 2 Kali diaksanakan
Daftar Pustaka

(n.d.). Parents | BINUS University.


https://parent.binus.ac.id/wp-
content/uploads/2018/11/Generasi-X-Y-Z.pdf
Cecep. Sivana, Hana. Pendidikan Literasi Digital di Kalangan Usia Muda di Kota
Bandung. https://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/view/11327
Kusumapradja, A. (2020, July 15). Ini Dia 8 Perbedaan Antara Generasi millennial
dengan Gen Z. Cosmopolitan Indonesia.
https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/7/2020/21101/ini-dia-8-perbeda
an-antara-
generasi-millennial-dengan-gen-z
Kristanty, Shinta. Pratikto, G. Riyodina. Literasi Media Digital Geneerasi Z (Studi
Kasus Pada Remaja Social Networking Addiction di Jakaeta).
https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/view/715
Restati, Renny. (2018). Media Literasi bagi Digital Native: Perspektif Generasi Z di
Jakarta.
https://media.neliti.com/media/publications/286903-media-literasi-bagi-digital-
natives-
pers-af96c5d7.pdf
Simarmata, Janner & Iqbal, Muhammad & Hasibuan, MS & Limbong, Hasibuan &
Albra, Wahyuddin & Yayasan, Penerbit & Menulis, Kita. (2019). Hoaks dan Media
Sosial: Saring sebelum Sharing.
https://www.researchgate.net/publication/336320022_Hoaks_dan_Media_Sosia
l_Saring_
sebelum_Sharing/citation/download
UKM Fact Checker Universitas Indonesia

adalah Lembaga kemahasiswaan yang bergerak dalam upaya mendeteksi kabar


bohong atau hoax yang beredar. UKM lahir karena keresahan mahasiswa yang
melihat adanya kabar tidak benar yang berseliweran di media media sosial
yang ada.
Tahun 2020 UKM FCUI dipimpin oleh Nita Loviana sebagai ketua, Salsabila
Khairunnisa sebagai wakil, Tsamara Rona Lutfiani sebagai sekretaris, dan
Amelia Tasha Renggani sebagai bendahara.
UKM FC UI telah melakukan berbagai kegiatan untuk menangkal kabar hoax
yang beredar seperti Public Campaign dalam Rangka menyosialisasika berita
hoax dan bagaimana cara menanggulanginya.

Anda mungkin juga menyukai