Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fact Checker UI merupakan UKM yang bergerak
dalam bidang periksa fakta. Berangkat dari perlunya wadah pemeriksa fakta bagi
mahasiswa UI, maka Fact Checker UI didirikan. Pada saat ini, UKM Fact Checker UI
telah berhasil menghimpun berita hoaks yang bersumber dari berbagai platform
seperti Whatsapp, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya. kemampuan
periksa fakta ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhan bangsa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJI)
pada tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mayoritas berusia 19-34 tahun
sebanyak 49,52% (APJI, 2017). Dari data tersebut terlihat bahwa hampir sebagian
pengguna internet di Indonesia merupakan digital native (generasi yang lahir
pada saat era digital sudah berkembang pesat) atau generasi net. Digital native ini
berbeda dengan generasi orang tua yang masuk dalam kategori digital immigrant
(generasi yang lahir sebelum era digital berkembang). Generasi internet ini
terbagi menjadi dua yaitu Generasi Y dan Generasi Z.
Kegunaan Program
Luaran dari tujuan program ini dibagi menjadi dua elemen yaitu outcome (skills)
dan output (product). Sehingga outcome dan output yang akan dicapai dalam
program diatas adalah sebagai berikut:
Outcome
• Para peserta dari program ini menjadi sadar akan pentingnya literasi media
dan digital pada lanskap digital dan nyata
• Para peserta dari program ini mampu melakukan cek fakta dengan perangkat
(tools) yang tepat dan baik terhadap disinformasi yang ditemui
• Para peserta dari program ini dapat menjadi agen perubahan sosial bagi
orang di sekitar mereka seperti keluarga dan tempat tinggal.
Output
• Pengembangan literasi media dan digital pada tingkat SMA di 7 sekolah di 7
kota besar
• Kesadaran akan pentingnya cek fakta bagi siswa tingkat SMA di 7 sekolah di 7
kota besar
• Agen perubahan sosial terhadap disinformasi yang berasal dari siswa tingkat
SMA dan SMK di 7 sekolah di 7 kota besar
• Hasil analisa dari survei dan wawancara menyoal disinformasi didapatkan
dari siswa tingkat SMA dan SMK di 7 sekolah di 7 kota besar
• Sekedar masukan, apakah sebaiknya dimasukkan SMK diantara 7 ini (misal
komposisi 5 SMA dan 2 SMK). Alasannya, kelompok SMK ini termasuk yang
sulit juga membedakan hoaks terlebih mayoritas alumni SMK tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi jika dibekali kemampuan cek fakta
sebelum lulus, mereka akan bisa membedakan fakta atau hoax walau tidak
lanjut pendidikan.
GAMBARAN PROGRAM
Deskripsi Program
Konten Harian
Untuk mengkomunikasikan dan memberikan nilai mengenai hoaks dan literasi
digital kepada generasi Z. Fact Checker Universitas Indonesia membuat program
konten harian sebagai bagian dari komunikasi pemasaran yang dapat
mempengaruhi generasi Z sehingga mereka sadar terhadap keberadaan hoaks
dan pentingnya literasi digital. Konten harian dikemas secara apik dan menarik,
sehingga generasi Z tertarik untuk mengikuti lebih jauh. Pada akhirnya mereka
bisa menjadi lebih kenal dan mengerti akan literasi digital dan pentingnya
mengecek informasi sebelum dibagikan.
Deskripsi Program
Webinar
• Sebagai salah satu media untuk melakukan kampanye mengenai hoaks,
literasi digital. Fact Checker Universitas Indonesia akan mengadakan webinar
dengan tema bahasan seputar literasi digital, hoaks yang dikhususkan untuk
generasi Z. Webinar ini akan diadakan sebanyak 3 kali dan diselenggarakan
dengan cara online. Pada setiap webinar, rencananya Fact Checker
Universitas Indonesia akan mengundang maksimal 3 pembicara untuk
membedah tema mengenai hoaks, literasi digital yang berhubungan dengan
generasi Z. Harapan dari diadakannya webinar ini adalah Fact Checker
Universitas Indonesia dapat lebih mudah menjangkau generasi Z dan
mengajak mereka untuk lebih melek hoaks dan mampu menggunakan sosial
media dengan bijak.
GAMBARAN PROGRAM
Deskripsi Program
lomba ini akan dibagi menjadi enam nominasi yang terdiri dari juara 1, juara 2,
juara 3, harapan 1, harapan 2, dan harapan 3. Diharapkan lomba ini dapat
menjadi pendorong mahasiswa untuk melakukan periksa fakta dan generasi Z
sebagai pemuda Indonesia dapat menjadi pahlawan dalam memerangi hoaks
yang beredar di dunia maya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan mengikuti metode yang disajikan pada
alur berikut:
Analisis program
Sebelum membuat program ini, Fact Checker Universitas Indonesia melakukan
analisis terhadap target program dan permasalahan digital yang dihadapi oleh
target. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan mencari permasalahan melalui
internet dan sosial budaya serta melalui studi pustaka.
Pelaksanaan Program
Setelah melakukan analisis program dan menghasilkan tema mengenai hoaks dan
literasi digital untuk generasi Z. Pelaksanaan program dimulai selama 9 bulan
dimulai dari bulan Februari hingga Oktober. Rangkaian program terdiri dari
konten harian, webinar dan puncak acara yaitu lomba periksa fakta. Untuk dapat
menjangkau target yang lebih luas, kami membagi konten harian menjadi 6 sub
program yaitu, live instagram, instagram quiz, youtube, desain infografis, tiktok,
dan survei dengan topik “media sosial”. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut
dilakukan dengan metode online dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Secara umum, pelaksanaan program ini berdasarkan sub program dan program
utama. Untuk sub program, IG live, Infografis dan survei dilakukan sebanyak 1 kali
dalam satu bulan dengan estimasi jumlah konten sebanyak 9 kali, IG quiz dan
youtube dua bulan sekali dan memiliki estimasi sebanyak 4 kali, sementara tiktok
akan diadakan sebanyak 11 kali. Program utama webinar akan dilakukan 3 kali
dan puncaknya lomba periksa fakta akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober.
Evaluasi
Pada akhir rangkaian program ini akan dilakukan evaluasi untuk kinerja tim dan
apakah program ini mencapai target KPI (key performance indicators). Pada tahap
ini akan dibuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk evaluasi program
dan saran untuk program kedepannya.
Rencana Anggaran
Berikut ini adalah rencana anggaran awal dan masih dapat disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan.
Keterang Volu
Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
an me
Keterangan :
Warna Merah : 1 Kali dilaksanakan Warna Kuning : 2 Kali diaksanakan
Daftar Pustaka