Kawasan perbatasan darat Indonesia berada di tiga pulau, yaitu Pulau Kalimantan,
Papua, dan Pulau Timor, serta tersebar di empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang
masing-masing wilayah memiliki karakteristik kawasan yang berbeda-beda. Kawasan
perbatasan laut Indonesia meliputi :
(1) Batas Laut Teritorial (BLT),
(2) Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE),
(3) Batas Landas Kontinen (BLK),
(4) Batas Zona Tambahan (BZT), dan
(5) Batas Zona Perikanan Khusus (Special Fisheries Zone/SFZ). Ketiga batas laut
pertama diukur jaraknya dari titik dasar/garis pangkal kepulauan, yang penetapannya
bergantung pada keberadan pulau-pulau terluar yang jumlahnya saat ini paling tidak
sebanyak 92 pulau, termasuk beberapa pulau kecil yang beberapa diantaranya hingga
kini memerlukan penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena memiliki
potensi untuk dipermasalahkan oleh negara tetangga.
Tujuan penetapan dari Kebijakan dan Strategi Nasional Antarnegara ini adalah
sebagai landasan atau kerangka dasar bagi penanganan kawasan perbatasan secara
menyeluruh dan terpadu, baik yang bersifat umum, untuk kawasan perbatasan darat
dan laut maupun yang bersifat khusus bagi masing-masing jenis perbatasan tersebut.
Dengan demikian, sasaran yang hendak dicapai adalah:
1. Teridentifikasinya permasalahan, peluang, dan potensi pengembangan
kawasan perbatasan;
2. Terpadunya konsep-konsep kebijakan penanganan kawasan perbatasan yang
bersifat sektoral dan kedaerahan;
3. Tersusunnya konsep kebijakan nasional bagi penanganan kawasan perbatasan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
perbatasan, menjaga kedaulatan negara dan meningkatkan rasa kebangsaan,
keamanan serta memantapkan penerapan dan penegakan aturan hukum
nasional.