Anda di halaman 1dari 3

Tanggapan dan saran pada naskah Kebijakan Pengelolaan Terpadu Wilayah Perbatasan.

1. Pada bab III yaitu Kondisi Saat Ini.

a. Pada Paragraf 10 ”Umum” .

Isi paragraf hendaknya diisikan persoalan perbatasan darat dan perbatasan laut
pada kondisi saat ini.

Perbatasan darat dengan Malaysia, Papua New Guinea ( PNG) dan Republik Demokratik
Timor Leste (RDTL) serta perbatasan maritim dengan 10 (sepuluh) negara (yang
dimaksudkan ”bukan 10 provinsi ” ) yaitu India, Thailand, Malaysia , Singapura,
Vietnam , Filipina, Republik Palau , PNG, Australia dan RDTL

Untuk perbatasan darat dapat ditambahkan dengan ”permasalahan yang dihadapi pada
kawasan perbatasan yang berbeda sifat dan kondisinya dengan kawasan lainnya.” dari
aspek ekonomi, sosial budaya dan hankam Kawasan Provinsi Kalimantan tentunya
berbeda di kawasan perbatasan Papua-PNG demikian juga dengan kondisi perbatasan
daerah NTT – RDTL..

Sedangkan perbatasan laut dapat diuraikan terdapat 92 pulau terluar yang


berbatasan dengan negara tetangga, dengan 12 pulau yang rawan yang mendapat
perhatian khusus karena memiliki arti strategis bagi pembangunan baik di bidang
ekonomi, konservasi maupun hankam.

b. Pada Kondisi perbatasan laut (Nomor 12 ). Dapat diuraikan


pada tiap-tiap negara dengan persoalannya

1) Persoalan perbatasan maritim pada negara tetangga sebagain


besar belum terselesaikan, dengan Malaysia terdapat perbedaan rejim , Indonesia
sebagai negara kepulauan ( Archipelago State) sedangkan Malaysia sebagai negara
pantai (Costal state) terlebih dengan persoalan di laut Sulawesi pasca Sipadan
Ligitan menjadi milik Malaysia atas keputusan ICJ ( International Court Justice)

2) Dengan Singapura walaupun telah dilaksanakan beberapa kali


perundingan namun sampai saat ini belum terselesaikannya batas maritim di Selat
Singapura.
3) Persoalan batas maritim RI - RDTL sampai saat belum pernah
diadakan perundingan karena perundingan batas darat belum selesai dan dilaksanakan
dengan pemerintah RDTL sendiri.

4) Sedangkan dengan negara India,Thailand, Vietnam, Filipina dan


PNG serta Australia secara umum telah terselesaikan walaupun belum disahkan
secara Internasioanal.

5) Selat Malaka dan Selat Singapura hendaknya mendapat skala


prioritas khusus, karena banyak negara besar yang berkepentingan.

2. Mohon ditambahkan upaya yang telah dilakukan setelah pada Bab


IV Kondisi yang diharapkan.

Dalam upaya yang dilakukan dapat dimasukkan pembangunan yang dilakukan dikawasan
perbatasan maupun payung hukum dan perundangan/peraturan yang telah ditetapkan,
hal inilah yang mendorong untuk dijadikan Kebijakan-kebijakan pengelolaan terpadu
pada wilayah perbatasan

3. Dalam Bab V tentang bab Kebijakan, kurang tepat kalau


dimasukkan kata Visi dan misi.

Sebagai saran mohon dapatnya dalam pengembangan kawasan perbatasan diperlukan


suatu pola dan kerangka penanganan perbatasan yang menyeluruh yang meliputi
berbagai sektor dan kegiatan pembangunan serta koordinasi dan kerjasama dari
Pemerintah Pusat , ke tingkat Provinsi sampai ke kabupaten. Pola penanganan dapat
dijabarkan melalui penyusunan kebijakan dari tingkat makro sampai tingkat mikro
yang disusun berdasarkan proses partisipasif baik secara horinsontal di pusat
maupun vertikal dengan pemerintah daerah, sedangkan jangkauan pelaksanaanya
bersifat strategis dan operasioanal.

Adapun pola Kebijakan hendaknya bersifat antara lain :

a) Menata batas kontinen dan maritimdalam rangka mempertahankan


kedaulatan NKRI

b) Memberikan perhatian pada kawasan perbatasan sebagai halaman


depan dan pintu gerbang internasional.
c) Mengembangkan kawasan perbatasan dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.

d) Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan


secara selektif dan berkelanjutan sesuai skala prioritas.

e) Meningkatkan perlindungan SDA serta mengembangkan kawasan


budidaya secara produktif bagi masyarakat di perbatasan.

f) Meningkatkan kualitas SDM di bidang pendidikan, kesehatan,


perhubungan dan Informasi.

g) Meningkatkan hubungan kerjasama di bidang Sos Bud, Keamanan


dan Ekonomi dengan negara tetangga

Demikian saran dan masukan pada naskah Kebijakan Pengelolaan Terpadu Wilayah
Perbatasan ( Letkol Laut (P) Mekky Mukarrom S NRP 10174/P)

Anda mungkin juga menyukai