Otonomi Daerah
Kemitraan Global
KESADARAN BELA
NEGARA
Sikap dan perilaku WN yang dijiwai
kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara
Cinta tanah air
Kesadaran berbangsa dan bernegara
Yakin Pancasila sebagai ideology Negara
Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
Memiliki kemampuan awal bela negara
fisik;
mengangkat senjata menghadapi
serangan/agresi musuh
non fisik;
2. Demografi
4. Ideologi
5. Politik
6. Ekonomi
7. Sosial budaya
darat Indonesia dengan Malaysia, PNG dan
Timor Lorosae umumnya merupakan
pegunungan, berbukit dan bergelombang
dengan ditutupi hutan tropis lebat yg dilalui
beberapa sungai dan anak sungai, sehingga
akses ke wilayah lainnya relatif masih tertutup.
perbatasan laut RI dengan 10 negara tetangga
yang sebagian besar berada di jalur
perdagangan dunia dan perairan lautan dalam
dan banyak yang belum terselesaikan batas-
batas
Kawasan perbatasan luas, jumlah penduduk
relatif sedikit dan persebaran tidak merata
menyebabkan rentang kendali pemerintah,
pengawasan dan pembinaan masyarakat sulit
dilakukan.
Tingkat kesejahteraan masyarakat daerah
perbatasan relatif tertinggal.
Potensi SKA sangat besar meliputi hasil hutan,
tambang migas, batubara, ikan dan kekayaan
laut lainnya, namun belum dikelola optimal.
Disisi lain sistem pengamanan daerah
perbatasan yang tidak memadai menyebabkan
terjadinya pencurian dan penjarahan SKA.
Kurangnya pembinaan, dan akses pempus dan
pemda menyebabkan masuknya pemahaman
ideologi lain (komunis, liberal kapitalis)
Karena itu perlu metoda pembinaan ideologi
Pancasila yg terus-menerus, tidak bersifat
indoktrinasi dan adanya keteladanan dari para
pemimpin bangsa.
Tatanan politik relatif belum berkembang,
cenderung diwarnai isu2 primordialisme,
dikotomi sipil-TNI, dropping pejabat,
pertentangan kepentingan Pem. Pusat dan Daerah.
Kebijakan membangun kawasan perbatasan
sektoral seringkali tidak menyentuh lapisan
masyarakat di pedalaman.
Penyaluran aspirasi belum berlangsung seperti
diharapkan, terbukti belum adanya struktur
pemerintahan di kampung2 di perbatasan,
kunjungan pejabat ke pemda perbatasan dari
Pempus maupun Pemda sangat jarang dilakukan.
ekonomi masyarakat umumnya jauh tertinggal
dari negara tetangga, penyebab : Lokasi
terisolir aksesibilitas rendah; Rendahnya taraf
sosial ekonomi; Langkanya informasi
pemerintah ttg ekonomi dan pembangunan.
Masyarakat lebih ber-interaksi dan berorientasi
negara tetangga. Kesenjangan sosial ekonomi
dengan masy. negara tetangga mempengaruhi
watak dan pola hidup masy. setempat dan
berdampak negatif bagi pengamanan daerah
perbatasan dan rasa nasionalisme.
Faktor eksternal; masy. daerah perbatasan cenderung
cepat terpengaruh budaya asing, karena intensitas hub.
dengan negara tetangga lebih besar; Kehidupan
ekonomi masih tergantung negara tetangga.
Faktor internal : masy. daerah perbatasan memiliki
tingkat pendidikan relatif rendah; belum mengetahui
pola hidup sehat; lebih menggantungkan hidup dari
alam; belum adanya kerukunan antar etnis; penduduk
asli dan pendatang kurang berbaur; Penegakan
hukum, HanKam, Kondisi kekuatan TNI dan Polri
masih kurang memadai; luasnya teritorial mempersulit
tugas TNI dan Polri melaksanakan patroli perbatasan.
pembangunan daerah perbatasan dengan
pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
untuk mengangkat taraf kehidupan
masyarakat setempat;
dan pendekatan keamanan (security approach)
yang diperlukan guna terciptanya stabilitas
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan sehingga memungkinkan
terwujudnya keserasian hidup berdampingan
secara damai dengan negara-negara tetangga.
Mewujudkan pengamanan daerah perbatasan
negara meliputi pengamanan terhadap SDA,
kejahatan trans-nasional (penyelundupan senjata,
narkotika dan masuknya teroris) serta konflik
antar etnis.
Menjamin tetap tegak dan utuhnya wilayah
kedaulatan negara mengandung arti ancaman
terhadap wil. daerah perbatasan merupakan
ancaman thdp kedaulatan NKRI.
Mewujudkan terselenggaranya pertahananan
negara di daerah perbatasan. Sesuai UU No. 3
Tahun 2002 bahwa sistem pertahanan negara
adalah sistem pertahanan semesta yg melibatkan
seluruh WN , wilayah dan sumber daya nasional.
Supra Struktur: (MPR, DPR dan Pem) yg berperan
sbg subyek dalam implementasi kebijakan
pengamanan daerah perbatasan (pembuatan
peraturan, per uu, kebijakan prog. Pem).
Infra Struktur; tokoh masyarakat, agama, parpol dan
LSM yg berbaur dng masyarakat yg turut berperan
dalam pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan
kebijakan pengamanan daerah perbatasan.
Sub Struktur, terdiri dari segenap lapisan
masyarakat yg terlibat langsung dalam
melaksanakan aturan yg telah ditetapkan dalam
upaya pengamanan daerah perbatasan.
Daerah perbatasan, propinsi/daerah yg berbatasan langsung
dengan negara tetangga di darat maupun laut yaitu: Aceh,
SumUt, Batam, KalBar, KalTim, SulUt, Maluku, Papua dan NTT.
Masy. setempat, yg berdomisili dekat atau sepanjang daerah
perbatasan.
SKA, segenap potensi SDA yg ada di wil. perbatasan RI yg
jumlahnya cukup besar namun belum dikelola sec. optimal shg
belum dapat mengangkat tingkat kesejahteraan daerah dan masy.
setempat.
Sarana dan Prasarana, belum memadai shg daerah perbatasan
relatif terisolir dan akses ke wil. kecamatan terdekat sulit
dijangkau dan mahal, lebih mudah melakukan interaksi ke negara
tetangga karena lebih mudah dan murah, akses tersedia dan
sarana jalan, transportasi dan telekomunikasi cukup memadai
Sosialisasi, memberikan informasi pentingnya pengamanan
daerah perbatasan guna penegakan kedaulatan negara.
Deregulasi, penataan /perumusan kembali produk peraturan per
UU agar diperoleh implementasi pembangunan dan pengamanan
daerah perbatasan.
Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan (Prosperity dan Security
Approach), pendekatan kesejahteraan rakyat dan keamanan secara
bersama.
Partisipasi, yaitu pengamanan daerah perbatasan harus
melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk peran swasta.
Diplomasi, peran dilaksanakan penyelenggara negara dalam
memberikan infor-masi yg benar dan mampu menyakinkan pihak
asing regional maupun internasional, khususnya berkaitan dng
permasalahan garis batas negara dan kedaulatan NKRI.
Penegakan Hukum (Law Enforcement), mengimplementasikan
aturan2 hukum positif baik UU maupun Perda sec. konsisten dan
konsekuen
KEMITRAAN GLOBAL
Sustainable Developments Goals
sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah
acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia.
Konsep SDGs melanjutkan konsep
pembangunan Millenium Development Goals
(MDGs) yang sudah berakhir tahun 2015.
Kerangka pembangunan yang berkaitan
dengan perubahan situasi dunia, semula
menggunakan konsep MGDs diganti SDGs.
sustainable development goals, yaitu sebuah
dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
kerangka pembangunan dan perundingan negara-
negara di dunia.