Anda di halaman 1dari 54

 Kesadaran Bela Negara

 Otonomi Daerah

 Kemitraan Global
KESADARAN BELA
NEGARA
 Sikap dan perilaku WN yang dijiwai
kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara
 Cinta tanah air
 Kesadaran berbangsa dan bernegara
 Yakin Pancasila sebagai ideology Negara
 Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
 Memiliki kemampuan awal bela negara
 fisik;
mengangkat senjata menghadapi
serangan/agresi musuh
 non fisik;

segala upaya mempertahankan Negara dng


meningkatkan rasa nasionalisme
 kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah
air, serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara
Diantaranya:
 Amandemen UUD '45 Pasal 27 ayat (3)
dan Pasal 30 ayat (1), (2), (3), (4), (5)
 UU No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
 Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan
negara
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara”
 “usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI
sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung”
“Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.”
“Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.”
“Susunan dan
kedudukan TNI,
POLRI, hubungan
kewenangan TNI dan
POLRI di dalam
menjalankan
tugasnya, syarat-
syarat keikutsertaan
warga negara dalam
usaha pertahanan
dan keamanan diatur
dengan undang-
undang.”
 mengatur hak pribadi WN, termasuk menjaga
nama baik negara di kancah internasional,
misal masalah beberapa klaim dari Malaysia
WN punya hak ikut membela
mengandung makna
 Keikutsertaan WN dalam upaya Hankam
merupakan hak dan kewajiban.
 Hankamneg menggunakan sistem Hankamrata
Kekuatan utama sistem pertahanan adalah
TNI, sedang kan keamanan adalah POLRI.
 Kedudukan rakyat dalam sistem pertahanan
sebagai kekuatan pendukung.
Pertahanan Negara adalah:
segala usaha mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan
segenap Bangsa Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Upaya Bela Negara:
selain sebagai kewajiban dasar manusia juga
merupakan kehormatan bagi setiap WN yg
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada bangsa dan negara.
 Mulai sikap batin bersifat abstrak: melindungi,
mempertahankan karena cinta Negara dan
Bangsa;
 juga kegiatan2 berproduksi dalam meraih
kesejahteraan bangsa agar mencapai
Ketahanan Nasional tinggi;
 sampai mengangkat senjata
 antara lain : Pendidikan Kewarganegaraan,
Pelatihan Dasar Kemiliteran secara Wajib
(Menwa, Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah,
PMR, Paskibra);Pengabdian sesuai profesi;
pengabdian sebagai Prajurit TNI secara
Sukarela atau Wajib
OTONOMI DAERAH
 hak, wewenang, kewajiban yg diberikan kpd
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masy. setempat, agar meningkatkan daya dan
hasil guna penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka pelayanan thdp masy. dan
pelaksanaan pembangunan sesuai peraturan
per uu
 Kesatuan masyarakat hukum yg mempunyai batas-
batas wilayah yg berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.
 Upaya serius melakukan desentralisasi di
Indonesia pada masa reformasi dimulai di
tengah-tengah krisis yang melanda Asia dan
bertepatan dengan proses pergantian orde baru
ke orde reformasi
 Mengganti UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pemda;
dengan
 UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah; dan
 UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
 Dengan adanya otonomi daerah maka hal-hal
yang erat kaitannya dengan daerah perbatasan,
sebagian menjadi tg jawab pemerintah daerah
dan lainnya tetap menjadi tg jawab pemerintah
pusat
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah negara kepulauan (archipellagic state)
dengan 17.508 pulau
 letaknya sec. geografis strategis, karena berada
pada posisi silang, diantara benua Asia dan
Australia serta diantara Samudera Hindia dan
Pasifik.
 membentuk sebuah negara kepulauan yg panjang
5.110 Km dan lebarnya 1.888 Km, luas perairan
sekitar 5.877.879 Km2, luas laut teritorial sekitar
297.570 Km2, perairan Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) 695.422 Km2, panjang pantai 79.610 Km,
yang dua pertiganya adalah laut dan luas
daratannya 2.001.044 Km2 (Pussurta TNI, 2001).
 Malaysia (Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur dengan Serawak dan Sabah)
 Propinsi Papua dengan Papua New Guinea
 Nusa Tenggara Timur dengan Timor Lorosae.
India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam,
Philipina, Palau, Papua New Guinea, Australia
dan Timor Lorosae
 mempunyai pengaruh penting bagi kedaulatan
negara.
 merupakan faktor pendorong bagi peningkatan
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
sekitarnya.
 mempunyai keterkaitan yg saling mempengaruhi
dengan kegiatan yg dilaksanakan di wilayah
lainnya yg berbatasan dng wilayah maupun antar
negara.
 mempunyai pengaruh terhadap kondisi
pertahanan dan keamanan, baik skala regional
maupun nasional.
dilihat dari aspek :
1. Geografi

2. Demografi

3. Sumber kekayaan alam (SKA)

4. Ideologi

5. Politik

6. Ekonomi

7. Sosial budaya
 darat Indonesia dengan Malaysia, PNG dan
Timor Lorosae umumnya merupakan
pegunungan, berbukit dan bergelombang
dengan ditutupi hutan tropis lebat yg dilalui
beberapa sungai dan anak sungai, sehingga
akses ke wilayah lainnya relatif masih tertutup.
 perbatasan laut RI dengan 10 negara tetangga
yang sebagian besar berada di jalur
perdagangan dunia dan perairan lautan dalam
dan banyak yang belum terselesaikan batas-
batas
 Kawasan perbatasan luas, jumlah penduduk
relatif sedikit dan persebaran tidak merata
menyebabkan rentang kendali pemerintah,
pengawasan dan pembinaan masyarakat sulit
dilakukan.
 Tingkat kesejahteraan masyarakat daerah
perbatasan relatif tertinggal.
 Potensi SKA sangat besar meliputi hasil hutan,
tambang migas, batubara, ikan dan kekayaan
laut lainnya, namun belum dikelola optimal.
 Disisi lain sistem pengamanan daerah
perbatasan yang tidak memadai menyebabkan
terjadinya pencurian dan penjarahan SKA.
 Kurangnya pembinaan, dan akses pempus dan
pemda menyebabkan masuknya pemahaman
ideologi lain (komunis, liberal kapitalis)
 Karena itu perlu metoda pembinaan ideologi
Pancasila yg terus-menerus, tidak bersifat
indoktrinasi dan adanya keteladanan dari para
pemimpin bangsa.
 Tatanan politik relatif belum berkembang,
cenderung diwarnai isu2 primordialisme,
dikotomi sipil-TNI, dropping pejabat,
pertentangan kepentingan Pem. Pusat dan Daerah.
 Kebijakan membangun kawasan perbatasan
sektoral seringkali tidak menyentuh lapisan
masyarakat di pedalaman.
 Penyaluran aspirasi belum berlangsung seperti
diharapkan, terbukti belum adanya struktur
pemerintahan di kampung2 di perbatasan,
kunjungan pejabat ke pemda perbatasan dari
Pempus maupun Pemda sangat jarang dilakukan.
 ekonomi masyarakat umumnya jauh tertinggal
dari negara tetangga, penyebab : Lokasi
terisolir aksesibilitas rendah; Rendahnya taraf
sosial ekonomi; Langkanya informasi
pemerintah ttg ekonomi dan pembangunan.
 Masyarakat lebih ber-interaksi dan berorientasi
negara tetangga. Kesenjangan sosial ekonomi
dengan masy. negara tetangga mempengaruhi
watak dan pola hidup masy. setempat dan
berdampak negatif bagi pengamanan daerah
perbatasan dan rasa nasionalisme.
 Faktor eksternal; masy. daerah perbatasan cenderung
cepat terpengaruh budaya asing, karena intensitas hub.
dengan negara tetangga lebih besar; Kehidupan
ekonomi masih tergantung negara tetangga.
 Faktor internal : masy. daerah perbatasan memiliki
tingkat pendidikan relatif rendah; belum mengetahui
pola hidup sehat; lebih menggantungkan hidup dari
alam; belum adanya kerukunan antar etnis; penduduk
asli dan pendatang kurang berbaur; Penegakan
hukum, HanKam, Kondisi kekuatan TNI dan Polri
masih kurang memadai; luasnya teritorial mempersulit
tugas TNI dan Polri melaksanakan patroli perbatasan.
 pembangunan daerah perbatasan dengan
pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
untuk mengangkat taraf kehidupan
masyarakat setempat;
 dan pendekatan keamanan (security approach)
yang diperlukan guna terciptanya stabilitas
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan sehingga memungkinkan
terwujudnya keserasian hidup berdampingan
secara damai dengan negara-negara tetangga.
 Mewujudkan pengamanan daerah perbatasan
negara meliputi pengamanan terhadap SDA,
kejahatan trans-nasional (penyelundupan senjata,
narkotika dan masuknya teroris) serta konflik
antar etnis.
 Menjamin tetap tegak dan utuhnya wilayah
kedaulatan negara mengandung arti ancaman
terhadap wil. daerah perbatasan merupakan
ancaman thdp kedaulatan NKRI.
 Mewujudkan terselenggaranya pertahananan
negara di daerah perbatasan. Sesuai UU No. 3
Tahun 2002 bahwa sistem pertahanan negara
adalah sistem pertahanan semesta yg melibatkan
seluruh WN , wilayah dan sumber daya nasional.
 Supra Struktur: (MPR, DPR dan Pem) yg berperan
sbg subyek dalam implementasi kebijakan
pengamanan daerah perbatasan (pembuatan
peraturan, per uu, kebijakan prog. Pem).
 Infra Struktur; tokoh masyarakat, agama, parpol dan
LSM yg berbaur dng masyarakat yg turut berperan
dalam pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan
kebijakan pengamanan daerah perbatasan.
 Sub Struktur, terdiri dari segenap lapisan
masyarakat yg terlibat langsung dalam
melaksanakan aturan yg telah ditetapkan dalam
upaya pengamanan daerah perbatasan.
 Daerah perbatasan, propinsi/daerah yg berbatasan langsung
dengan negara tetangga di darat maupun laut yaitu: Aceh,
SumUt, Batam, KalBar, KalTim, SulUt, Maluku, Papua dan NTT.
 Masy. setempat, yg berdomisili dekat atau sepanjang daerah
perbatasan.
 SKA, segenap potensi SDA yg ada di wil. perbatasan RI yg
jumlahnya cukup besar namun belum dikelola sec. optimal shg
belum dapat mengangkat tingkat kesejahteraan daerah dan masy.
setempat.
 Sarana dan Prasarana, belum memadai shg daerah perbatasan
relatif terisolir dan akses ke wil. kecamatan terdekat sulit
dijangkau dan mahal, lebih mudah melakukan interaksi ke negara
tetangga karena lebih mudah dan murah, akses tersedia dan
sarana jalan, transportasi dan telekomunikasi cukup memadai
 Sosialisasi, memberikan informasi pentingnya pengamanan
daerah perbatasan guna penegakan kedaulatan negara.
 Deregulasi, penataan /perumusan kembali produk peraturan per
UU agar diperoleh implementasi pembangunan dan pengamanan
daerah perbatasan.
 Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan (Prosperity dan Security
Approach), pendekatan kesejahteraan rakyat dan keamanan secara
bersama.
 Partisipasi, yaitu pengamanan daerah perbatasan harus
melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk peran swasta.
 Diplomasi, peran dilaksanakan penyelenggara negara dalam
memberikan infor-masi yg benar dan mampu menyakinkan pihak
asing regional maupun internasional, khususnya berkaitan dng
permasalahan garis batas negara dan kedaulatan NKRI.
 Penegakan Hukum (Law Enforcement), mengimplementasikan
aturan2 hukum positif baik UU maupun Perda sec. konsisten dan
konsekuen
KEMITRAAN GLOBAL
 Sustainable Developments Goals
 sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah
acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia.
 Konsep SDGs melanjutkan konsep
pembangunan Millenium Development Goals
(MDGs) yang sudah berakhir tahun 2015.
 Kerangka pembangunan yang berkaitan
dengan perubahan situasi dunia, semula
menggunakan konsep MGDs diganti SDGs.
 sustainable development goals, yaitu sebuah
dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
kerangka pembangunan dan perundingan negara-
negara di dunia.

 Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan


Millenium Development Goals (MDGs) di mana
konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi,
kerangka pembangunan yang berkaitan dengan
perubahan situasi dunia yang semula
menggunakan konsep MGDs sekarang diganti
SDGs.
 Harapan, mengakhiri segala bentuk
kemiskinan di semua negara manapun.

 Tujuan, mengakhiri segala bentuk kelaparan,


mencapai ketahanan pangan dan
meningkatkan gizi dan mendorong pertanian
secara berkelanjutan.

 Target, menjamin adanya kehidupan yang


sehat, serta mendorong kesejahteraan semua
orang di dunia pada semua usia.
 human development yang meliputi
1. pendidikan dan kesehatan, lingkungan dalam
skala kecil
2. social economic development dan lingkungan
yang besar
3. environmental development berupa ketersediaan
kualitas lingkungan dan sumber daya alam
yang baik.
 Pada dasarnya MDDs dan SDGs punya
persamaan dan kesamaan tujuan. Yakni, SDGs
melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin
konsen menganggulangi kelaparan dan
kemiskinan di dunia.

 Namun, dokumen yang disepakati pimpinan


dunia pada tahun 2000 tersebut habis pada
tahun 2015.
 Para pemimpin dunia merasa agenda
Millenium Development Goals perlu
 menyetujui agar semua negara melaksanakan:
Pengentasan kemiskinan dan kelaparan
ekstrim; Mendukung adanya persaman jender
dan pemberdayaan perempuan; Mengurangi
tingkat kematian anak; Meningkatkan
kesehatan ibu: Perlawanan terhadap
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;
Menjamin daya dukung lingkungan hidup.
 pendidikan,
 kemiskinan,
 kelaparan,
 kesehatan,
 lingkungan hidup,
 kesetaraan gender, dan
 pemberdayaan perempuan
 Mengembangkan perdagangan terbuka dng sist. keuangan tidak ada
diskriminasi, pembangungan dan pengurangan kemiskinan;
 Membantu kebutuhan2 khusus negara2 kurang berkembang, terpencil,
kepulauan2 kecil. pembebasan-tarif dan kuota ekspor, meningkatkan pembebasan
hutang negara miskin, pembatalan hutang bilateral resmi, menambah bantuan
pembangunan resmi negara miskin.
 mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara2 berkembang.
 Menghadapi negara berkembang dalam masalah hutang agar dapat ditanggung
dalam jangka panjang.
 Mengembangkan usaha produktif yg layak dijalankan kaum muda
 menyediakan akses obat penting yg terjangkau bagi negara berkembang
 Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun penyerapan keuntungan dari
teknologi2 baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
 Pem. Indonesia dibawah koordinasi Bappenas dibantu
Kelompok Kerja PBB telah menyelesaikan laporan
MDG pertamanya
 Laporan Sasaran Pemb. Milenium menjabarkan upaya
awal pem. menginventarisasi situasi pemb. Manusia
terkait pencapaian sasaran MDGs,.
 Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang
dengan pendapatan dibawah UMR tahun 1990 dan
2015,
 Laporan menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam
jalur mencapai tujuan , namun, pencapaiannya lintas
provinsi tidak seimbang.
 Kini MDGs menjadi referensi penting pemb. di
 Pemerintah Indonesia merealisasikan Sasaran
Pemb. Milenium th 2015 akan sulit program2
MDGs membutuhkan biaya besar
 Merujuk data DirJen. Pengelolaan Utang
DepKeu, per beban pembayaran utang
Indonesia terbesar terjadi th 2009-2015 dng
jumlah berkisar Rp 97,7 triliun (2009) hingga
Rp 81,54 triliun (2015)
 Jumlah pembayaran utang Indonesia, baru
menurun drastis (2016) menjadi Rp 66,70
triliun.

Anda mungkin juga menyukai