Anda di halaman 1dari 16

Teknik Penarikan

Sampel Non
Probability
Teknik Penarikan
Sampel Purposive

Menurut Dana P. Turner (2020) mengatakan


Purposive sampling digunakan ketika seorang peneliti
ingin menargetkan seorang individu dengan karakteristik
minat dalam suatu penelitian.

Menurut Notoadmojo (2010) Teknik purposive


sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
didasarkan atas suatu pertimbangan, seperti ciri-ciri atau
sifat-sifat suatu populasi.
Kelebihan
❑ Tujuan penelitian mudah
tercapai karena sampel sesuai
dengan yang dibutuhkan. Kekurangan
❑ Proses dalam teknik purposive
sampling efisien. ❑ Jumlah sampel dalam
❑ Teknik pengambilan sampel purposive sampling tidak
efektif dalam mengeksplorasi menjamin representasi dari
situasi bersifat antropologis, populasi penelitian.
sehingga dapat mendapatkan ❑ Tidak dapat digeneralisasi
manfaat dari pendekatan pada simpulan yang bersifat
yang intuitif. statistik.
❑ Satu-satunya teknik yang ❑ Tidak terlalu populer dalam
sesuai dengan sumber data studi-studi tertentu, misalnya
primer, sehingga memberikan pada bisnis
kontribusi pada penelitian
yang terbatas data atau
populasinya.
❑ Teknik ini untuk mudah
dilakukan para peneliti.
CONTOH
Penelitian mengenai Kinerja Karyawan di Perusahaan.
Penelitian mengenai kinerja karyawan di Perusahaan dapat menggunakan teknik purposive
sampling. Kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
✓ Sampel adalah seluruh karyawan tetap perusahaan tersebut.
✓ Sampel mengisi keperluan kuesioner dari peneliti.
✓ Sampel adalah karyawan yang sudah 4 tahun bekerja di perusahaan tersebut.

Berdasarkan dari kriteria-kriteria di atas, dapat diperoleh sampel sebagai berikut :


✓ Jumlah karyawan di perusahaan tersebut yaitu 159 orang.
✓ Karyawan yang mengisi kuesioner sebanyak 89 orang.
✓ Karyawan yang sudah bekerja selama 4 tahun sebanyak 53 orang.

Dari kriteria-kriteria di atas, dapat diambil simpulan bahwa sampel yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah 53 orang karyawan.
Teknik Penarikan
Sampel Quota

Quota sampling adalah teknik penentuan


sample dari populasi tertentu yang dilakukan guna
menentukan klasifikasi sesuai ciri khas tertentu
hingga mencapai kuota yang dibutuhkan.
Kekurangan
Kelebihan ❑ Potensi bias dalam
penerapan Quota Sampling
❑ Ada keleluasaan peneliti
tinggi sehingga kesimpulan
untuk menentukan elemen-
akhir kadang cenderung
elemen untuk setiap
subjektif atau berpihak.
quotanya.
❑ Terdapat persentase Human
❑ Rendahnya biaya penelitian
error yang cukup tinggi
yang dikeluarkan
sehingga hasil penelitian
gagal mewakili Keseluruhan
populasi.
CONTOH
Contohnya saja adanya keinginan seorang peneliti ingin mensurvei orang-orang tentang
merek smartphone apa yang mereka sukai untuk digunakan. Prihal ini si peneliti
mempertimbangkan ukuran sampel 500 responden penelitian. Selain itu, dia hanya tertarik untuk
mensurvei sepuluh negara bagian di AS.

Berikut cara peneliti membagi populasi dengan menggunakan quota sampling:


Jenis Kelamin : 250 laki-laki dan 250 perempuan
Usia : 100 responden masing-masing berusia antara 16-20, 21-30, 31-40, 41-50, dan 51+
Status pekerjaan : 350 orang bekerja dan 150 orang menganggur (Peneliti menerapkan kuota
bertingkat lebih lanjut. Misalnya, dari 150 orang yang menganggur, 100 haruslah
pelajar)
Lokasi : 50 responden per negara bagian

Dari daftar tabel tersebut. Tentusaja penentuan quota sampling bergantung pada jenis
penelitian, si peneliti dapat saja menerapkan kuota berdasarkan kerangka sampling. Sehingga
tidak perlu bagi peneliti untuk membagi kuota secara merata.
Akan tetapi si peneliti juga bisa membagi kuota sesuai dengan kebutuhannya (seperti yang
ditunjukkan dalam contoh di mana peneliti mewawancarai 350 orang yang bekerja dan hanya
150 orang yang menganggur). Pengambilan sampel secara acak atau random sampling dapat
dilakukan untuk menjangkau responden.
Teknik Penarikan
Sampel Accidental

Accidental sampling adalah bagian dari teknik


non-probability sampling, yaitu sebuah metode
pengambilan sampel dengan peluang objek dan subjek
yang terintegrasi. Istilah lain dari accidental sampling
yaitu : sampling peluang, convenience sampling, dan
sampel bebas. Teknik ini dilakukan tanpa kesengajaan
peneliti mencari sampel, namun tidak berarti dipilih
random.
Kelebihan
Kelebihan Teknik Accidental Sampling Adalah Berdasarkan definisi dan
pengaplikasian teknik sampling peluang di atas, dapat disimpulkan bahwa
keunggulannya adalah sebagai berikut :
❑ Accidental sampling merupakan teknik yang sangat hemat bagi peneliti. Baik
dari segi tenaga maupun dana, penerapannya tidak membutuhkan banyak
usaha maupun memerlukan banyak uang sedari awal proses hingga akhir.
❑ Convenience sampling memberikan kebebasan terhadap peneliti bersangkutan
untuk menentukan sampel yang dirasa paling memenuhi syarat. Sebab, analis
tidak terikat dengan kriteria-kriteria sampel tertentu.
❑ Metode sampling peluang tidak memerlukan durasi yang lama. Penelitian
dapat dengan cepat diselesaikan dengan memanfaatkan teknik ini.
❑ Dari sekian banyak teknik pengambilan sampel, accidental sampling
merupakan cara yang paling mudah dan memiliki fleksibilitas tinggi karena
tidak terikat banyak aturan.
Kekurangan
Sementara itu, metode sampel peluang juga tidak luput dari kekurangan yang
meliputinya, antara lain :
❑ Hasil penelitian menggunakan teknik accidental sampling tidak terlalu akurat
sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan.
❑ Analis yang memilih metode ini biasanya tidak terlalu serius dalam
mengerjakan penelitian, hanya mengejar ketepatan waktu penyelesaian riset.
❑ Lebih cocok diterapkan untuk penelitian dengan tujuan akhir kuantitas karena
hasil akhir laporan lebih kredibel dibandingkan dengan riset kualitas.
❑ Accidental sampling terlalu rentan dalam kebiasan analis. Mayoritas penelitian
dengan teknik tersebut menghasilkan kesimpulan yang berpihak.
❑ Hasil penelitian dengan metode convenience sampling ini lebih sering ditolak
daripada diterima. Alasan yang dikemukakan adalah karena accidental
sampling dianggap sebagai bentuk ketidakseriusan analis bersangkutan dalam
menyediakan informasi bermanfaat dan akurat, khususnya untuk publik.
CONTOH
Adapun untuk contoh kasus adanya penelitian yang mempergunakan metode accidental
sampling. Misalnya :
✓ Ekonomi
Riset ekonomi yang bisa mempergunakan pengembilan sampel dengan teknik accidental
sampling misalnya saja adanya ketertarikan seorang peneliti yang ingin menjalankan
telah terkait dengan minat ibu rumah tangga dalam berbelanja di pasar swalayan.
Adapun tujuan penelitian yang didapatkan ialah mengetahui sistem pengelola pasar
swalayan dengan terus berjalan dan bertanya kepada ibu-ibu yang berkunjung di pasar
swalayan sekaligus bisa menanyakan tentang minat berbelanja.
✓ Politik
Akhir-akhir ini dalam kebanyakan riset politik juga bisa mempergunakan metode
pengambilan sampel ini. Kasusnya seperti adanya keinginan calon kepada desa tertentu
yang ingin mencalonkan diri terkait dengan elaktabilitasnya di wilayah tersebut. Biasanya
dengan membagikan kalender kepada masyarakat. Tujuannya tak lain untuk bisa
memenangkan perebutan kekuasaan yang ada.
Teknik Penarikan
Sampel Snowball

Snowball Sampling adalah metode studi bisnis yang


populer. Metode Snowball Sampling banyak digunakan di mana
populasi tidak diketahui dan langka dan sulit untuk memilih
subjek untuk dikumpulkan sebagai sampel untuk penelitian.

Snowball Sampling atau pengambilan sampel rujukan


berantai didefinisikan sebagai teknik pengambilan sampel non-
probabilitas di mana sampel memiliki sifat yang jarang
ditemukan. Ini adalah teknik pengambilan sampel, di mana subjek
yang ada memberikan rujukan untuk merekrut sampel yang
diperlukan untuk studi penelitian.
Kelebihan
❑ Lebih cepat untuk menemukan sampel: Rujukan memudahkan dan cepat
menemukan subjek karena berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Tugas
tambahan disimpan untuk peneliti, waktu ini dapat digunakan dalam
melakukan penelitian.
❑ Hemat biaya: Metode ini hemat biaya karena rujukan diperoleh dari sumber
data primer. Ini nyaman dan tidak begitu mahal dibandingkan dengan
metode lain.
❑ Contoh subjek yang ragu-ragu: Beberapa orang tidak ingin maju dan
berpartisipasi dalam studi penelitian, karena mereka tidak ingin identitas
mereka terungkap. Snowball Sampling membantu situasi ini karena mereka
meminta referensi dari orang-orang yang saling kenal. Ada beberapa bagian
dari populasi sasaran yang sulit dihubungi. Misalnya, jika seorang peneliti
bermaksud untuk memahami kesulitan yang dihadapi oleh pasien HIV,
metode pengambilan sampel lain tidak akan dapat memberikan sampel
sensitif ini. Dalam Snowball Sampling, peneliti dapat dengan cermat
memeriksa dan menyaring anggota populasi yang terinfeksi HIV dan
melakukan penelitian dengan berbicara dengan mereka, membuat mereka
memahami tujuan penelitian dan akhirnya, menganalisis umpan balik yang
diterima.
Kekurangan
❑ Bias pengambilan sampel dan margin error: Karena orang merujuk orang
yang mereka kenal dan memiliki sifat serupa, metode pengambilan sampel ini
dapat memiliki potensi bias pengambilan sampel dan margin kesalahan. Ini
berarti seorang peneliti mungkin hanya dapat menjangkau sekelompok kecil
orang dan mungkin tidak dapat menyelesaikan penelitian dengan hasil yang
konklusif.
❑ Kurangnya kerjasama: Ada kemungkinan yang adil bahkan setelah rujukan,
orang mungkin tidak kooperatif dan menolak untuk berpartisipasi dalam
studi penelitian.
CONTOH
Untuk beberapa populasi, Snowball Sampling adalah satu-satunya cara untuk mengumpulkan
data dan informasi yang berarti. Berikut ini adalah contoh di mana Snowball Sampling dapat
digunakan:
✓ Tidak ada daftar resmi nama anggota: Teknik pengambilan sampel ini dapat digunakan
untuk populasi, di mana tidak ada data yang mudah tersedia seperti informasi demografis
mereka. Misalnya, tunawisma atau daftar anggota klub elit, yang data pribadinya tidak
dapat diperoleh dengan mudah.
✓ Kesulitan dalam menemukan orang: Orang dengan penyakit langka cukup sulit ditemukan.
Namun, jika seorang peneliti melakukan penelitian serupa di alam, menemukan sumber data
primer bisa menjadi tantangan. Begitu dia diidentifikasi, mereka biasanya memiliki informasi
tentang lebih banyak individu serupa.
✓ Orang yang tidak bersedia disebutkan namanya: Jika seorang peneliti melakukan
penelitian yang melibatkan pengumpulan informasi/data dari pekerja seks atau korban
kekerasan seksual atau individu yang tidak ingin mengungkapkan orientasi seksualnya,
orang tersebut akan termasuk dalam kategori ini. kategori.
✓ Kerahasiaan tentang identitas mereka: Orang-orang yang menganut aliran sesat atau
ekstremis agama atau peretas biasanya termasuk dalam kategori ini. Seorang peneliti harus
menggunakan Snowball Sampling untuk mengidentifikasi individu-individu ini dan
mengekstrak informasi dari mereka.
THANK
YOU !!

Anda mungkin juga menyukai