3.Perkembangan fisik
Perkembangan performa fisik
Umumnya, puncak performa fisik diraih sebelum kita berusia 30tahun, seringkali
antara usia 19 hingga 26 tahun. Puncak performa fisik tidak hanya terjadi pada
muda-mudi pada umumnya, namun juga pada para atlet terkemuka. Berbagai tipe
atlet, bagaimanapun. mencapai performa puncak mereka di usia yang berbeda.
Sebagian besar perenang dan pesenam mencapai puncak performanya di akhir usia
belasan. Para pemain golf dan pelari maraton cenderung meraih puncak pada usia
akhir dua puluhan. Dalam bidang atletik lainnya, performa puncak sering kali diraih
di pertengahan dua puluhan. Akan tetapi, di tahun-tahun terakhir ini, para atlet yang
berada dalam kondisi sangat prima-seperti Dana Torres (Perenang Olimpiade), dan
Tom Watson (golf)- telah memperpanjang batas usia performa yang luar biasa. Di
masa dewasa awal, kita tidak hanya meraih puncak performa fisik. Di masa ini
performa fisik kita juga mulai menurun. Kesehatan dan kekuatan otot biasanya mulai
memperlihatkan tanda-tanda penurunan di usia sekitar 30. Dagu yang mulai merosot
dan perut yang menonjol juga mulai tampak Berkurangnya kemampuan fisik
merupakan keluhan yang umum dialami orang-orang yang baru mulai memasuki
usia tiga puluhan.
kesehatan
Angka kematian individu ketika beranjak dewasa dua kali lebih besar dari remaja
(Park & kawan-kawan, 2006). Meskipun angka kematian individu yang beranjak
dewasa lebih tinggi dari remaja. mereka mengalami masalah kesehatan kronis,
masalah pernapasan, dan flu dibanding ketika mereka masih anak-anak (Rimsza Za
& Kirk, 2005). Kendati sebagian besar mahasiswa tahu cara mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan, mereka tidak menerapkan pengetahuan dan informasi
yang mereka punya dengan baik terhadap diri mereka sendiri (Murphy-Hocler, Alder,
& Higbee, 2004).
Sebuah studi longitudinal mengungkapkan bahwa sebagian besar kebiasaan yang
merugikan kesehatan yang terbentuk pada masa remaja semakin melekat pada
masa beranjak dewasa (Harris & kawan-kawan, 2006). Kurang gerak, diet, obesitas
penyalahgunaan zat terlarang. perawatan kesehatan reproduksi, dan akses
perawatan kesehatan semakin memburuk pada masa beranjak dewasa. Sebagai
contoh ketika mereka berusia 12 sampai 18 tahun, hanya 5 persen yang dilaporkan
tidak melakukan olahraga mingguan, tapi ketika mereka berusia 19 hingga 26 tahun,
46 persen dari mereka mengaku sama sekali tidak berolahraga dalam kurun waktu
seminggu.
Ketika beranjak dewasa dan masa dewasa awal, beberapa individu berhenti
memikirkan bagaimana gaya hidup akan memengaruhi kesehatan mereka nantinya
ketika dewasa Ketika kita beranjak dewasa, banyak dari kita mengembangkan pola
tidak sarapan, makan tidak teratur, dan mengandalkan kudapan sebagai sumber
makanan utama sepanjang hari makan berlebihan sampai melebihi batas berat
badan normal untuk usia kita, menjadi perokok sedang atau berat minum alkohol
sesekali atau menjadi peminum berat. tidak berolah raga, dan kurang tidur di malam
hari (Cousineau. Goldstein, & Franco, 2005), Gaya hidup semacam ini tera dengan
kesehatan yang buruk yang pada gilirannya akan memengaruhi kepuasan hidup.
Dalam sebuah Studi Longitudinal Berkeley-di mana beberapa individu dievaluasi
selama periode 40 tahun-kesehatan fisik pada usia 30 bisa memprediksi kepuasan
hidup pada usia 70, khususnya untuk laki-laki. (Mussen, Honzik, & Eichorn, 1982).
Studi baru-baru ini menggali hubungan antara perilaku kesehatan dan kepuasan
hidup pada lebih dari 17.000 individu berusia 17 sampai 30 tahun di 21 negara
(Grant, Wardle, & Steptoe, 2009). Kepuasan hidup orang dewasa muda secara
positif berhubungan dengan tidak merokok, berolah raga secara teratur, memakai
tabir surya, mengonsumsi buah dan membatasi asupan lemak, tapi tidak
berhubungan dengan konsumsi alkohol dan asupan serat. Profil kesehatan orang
dewasa muda bisa ditingkatkan dengan mengurangi insiden gaya hidup tertentu
yang merugikan kesehatan, seperti makan berlebihan dan dengan menjalani gaya
hidup yang meningkatkan kesehatan yang mencakup kebiasaan makan yang baik,
olahraga teratur, dan tidak menyalahgunakan obat-obatan (Teague & kawankawan,
2009; Waldron & Dieser, 2010).
Pola makan dan berat tubuh
Obesitas adalah sebuah masalah yang serius, 33% orang Amerika kelebihan berat
badan hingga beresiko mengalami gangguan kesehatan. hereditas leptin, dan faktor
lingkungan berpengaruh pada obesitas. Kebanyakan diet tidak bertahan hingga
jangka panjang, bagi yang berhasil sampai jangka panjang itu karena mereka juga
melakukan olahraga . Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak
melanda Individu (Howel, 2010; Kruseman kawan-kawan, 2010). Prevalensi obesitas
orang dewasa di Amerika Serikat berusia 20 tahun keatas meningkat dari 19 persen
di tahun 1997 menjadi 33 persen di tahun 2006 (Pusat Kontrol dan Pencegahan
Penyakit. 2008). Dalam survei Ini, obesitas didefinisikan dengan memiliki indeks
massa badan sebesar yang mencakup tinggi dan berat badan) 30 atau lebih. Survei
Pemeriksaan Kesehatan dan Nutrisi Nasional (NHANES) baru-baru ini menghitung
bahwa 86 persen orang Amerika akan kelebihan berat badan atau mengalami
obesitas pada tahun 2030, juga kecenderungan berat badan saat ini terus berlanjut
(Beydoun 6 Wang 2009). Dan studi terhadap 168.000 orang dewasa di 63 negara
mengungkapkan bahwa 40 persen laki-laki dan 30 persen wanita di seluruh dunia
punya berat badan berlebih dan 24 persen laki-laki dan 27 persen wanita mengalami
obesitas (Balkau & kawan-kawan, 2007).
Obesitas berkaitan dengan meningkatnya risiko terserang penyakit hipertensi.
diabetes, dan penyakit kardiovaskular (Granger & kawan-kawan, 2010). Berat badan
berlebih atau obesitas juga berhubungan dengan masalah kesehatan mental,
Sebagal contoh, studi terbaru mengungkapkan bahwa wanita yang kelebihan berat
badan lebih besar kemungkinannya untuk menderita depresi dibanding wanita
dengan berat badan normal (Ball Bunton, & Brown, 2009). Faktor-faktor apakah
yang mempengaruhi obesitas? Beberapa faktor yang mungkin adalah hereditas
leptin set point, dan metabolisme faktor-faktor lingkungan, dan gender.
Olahraga secara teratur
Olahraga yang dilakukan secara cukup dan teratur dapat memberikan keuntungan
fisik psikologis. Salah satu faktor yang mendorong para ahli menghimbau agar orang
berolahraga karena olahraga dapat membantu mencegah penyakit jantung.
diabetes. dan penyakit lain (Hales, 2011: Walker fr kawan-kawan, 2010). Para ahli
kesehatan merekomendasikan agar orang-orang dewasa melakukan aerobik selama
30 menit atau lebih, sebaiknya setiap hari. Latihan aerobik (aerobic exercise) adalah
olahraga yang terus-menerus contohnya lari, berenang atau bersepeda, yang
merangsang kerja jantung dan paru-paru. Para ahli kesehatan sangat
merekomendasikan agar Anda sebaiknya meningkatkan detak jantung Anda minimal
60 persen dari detak jantung maksimum Anda Meskipun demikian, hanya sekitar
seperlima orang dewasa yang aktifmengikuti rekomendasi mengenai level aktivitas
fisik ini. Para peneliti telah menemukan bahwa olahraga tidak hanya berguna untuk
menjaga kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Secara khusus, olahraga
dapat memperbaiki konsep diri serta mengurangi kecemasan dan depresi (Sylvia &
kawan-kawan, 2009). Meta-analisis memperlihatkan bahwa seperti halnya
psikoterapi. olahraga clektif dalam mengurangi depresi (Richardson 6 lain-lain,
2005).
penggunaan obat
Pada usia pertengahan 20-an sering terjadi penurunan penggunaan obat. mabuk-
mabukan diantara mahasiswa masih menjadi perhatian utama dan dapat
menyebabkan mahasiswa bolos kuliah, bermasalah dengan polisi, hubungan seks
tanpa pelindung. Alkoholisme adalah gangguan yang merusak kesehatan dan relasi
sosial individu. Beberapa orang dewasa muda merokok bahkan orang dewasa ingin
berhenti tapi terhambat oleh rasa ketagihan mereka terhadap nikotin. Kesimpulan ini
dibuat oleh Jerald Bachman dan para koleganya (2002) dalam sebuah analisis
longitudinal yang melibatkan lebih dari 38.000 individu; individu ini dievaluasi dari
sekolah menengah tingkat akhir hingga usia dua puluhan. Pada remaja, mahasiswa,
dan orang dewasa pria lebih besar kemungkinannya menggunakan obat-obatan
dibandingkan wanita (Johnston & kawan kawan, 2008). Sebuah studi terbaru
menunjukkan bahwa hanya 20 persen Mahasiswa yang dilaporkan tidak
mengonsumsi alkohol (Huang & kawan-kawan, 2009) .
4. Seksualitas
• aktivitas seksual ketika beranjak dewasa
Masa beranjak dewasa adalah waktu ketika kebanyakan individu aktif secara
seksual dan akan menikah. Orang dalam masa beranjak dewasa melakukan
hubungan seks dengan lebih banyak orang dibanding orang dewasa muda, tapi
frekuensi mereka berhubungan seks lebih jarang. Juga seks bebas lebih lazim ketika
beranjak dewasa.
• orientasi seksual dan perilaku
Dalam survei seks di Amerika tahun 1994, kehidupan seksual orang dewasa
Amerika digambarkan lebih konservatif dari yang dibayangkan, preferensi seksual
individu kemungkinan besar adalah hasil dari kombinasi faktor genetis, hormonal,
kognitif, dan lingkungan.
• infeksi yang ditularkan secara seksual
Disingkat STIS , infeksi yang ditularkan secara seksual terjadi terutama lewat kontak
seksual,STI yang paling banyak menyita perhatian beberapa dekade terakhir ini
adalah infeksi HIV yang bisa mengarah pada AIDS , orang yang terkena AIDS
Mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh bahkan juga bisa mengancam
nyawa.
• perilaku kekerasan seksual dan pelecehan seksual
Pemerkosaan merupakan sebuah bentuk kekerasan seksual yang dilakukan
terhadap seseorang tanpa seizin mereka . Date Rape atau acquaintance rape
adalah aktivitas seksual yang bersifat memaksa , gimana korbannya adalah orang
yang setidak tidaknya sudah dikenal. Pelecehan seksual terjadi ketika seseorang
menggunakan kekuasaannya atas individu lain secara seksual dan menghasilkan
dampak psikologis yang serius pada korbannya.
5. Perkembangan kognitif
• tahap-tahap kognitif
Menurut Piaget, berpikir formal operasional yang dimulai dari usia 11 hingga 15
tahun , adalah tahap kognitif yang terakhir . Meskipun Jika dilihat dari segi kuantitas
jumlah pengetahuan orang dewasa lebih besar dibandingkan remaja, secara
kualitatif tahap perkembangan kognitif orang dewasa tidak berbeda dari remaja .
beberapa ahli menyatakan bahwa di masa dewasa muda idealisme yang terdapat
pada tahap tahap formal operasional mengalami kemunduran, yang kemudian
digantikan dengan pemikiran yang lebih realistis dan pragmatis. Beberapa ahli
mengusulkan adanya tahap kognitif ke-5, pemikiran post formal.
• kreativitas
Puncak kreativitas diri di masa dewasa seringkali di usia 40-an, setelah itu menurun,
meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil kreatif rentang
hidup seseorang.csikszentmihalyi mengajukan bahwa langkah pertama yang perlu
ditempuh agar berkembang menuju kehidupan yang kreatif adalah melatih rasa ingin
tahu dan minat anda.
Melestarikan pernikahan
Penelitian Gottman mengindikasikan bahwa dalam pernikahan yang langgeng,
pasangan membangun peta cinta, merawat rasa kemesraan dan kekaguman, peduli
satu sama lain, pengaruh dari pasangan, menyelesaikan konflik yang bisa
diselesaikan, mengatasi hambatan, dan menciptakan makna bersama.
Menjadi Orang Tua
ukuran keluarga menjadi lebih kecil dan banyak wanita yang menunda melahirkan
hingga mereka mapan dalam karir. ada beberapa keuntungan memiliki anak pada
masa dewasa dan ada pula keuntungan memiliki anak di kemudian hari.
Mengatasi Perceraian
Hetherington mengidentifikasi ada 6 jalur yang dapat ditempuh seseorang setelah
bercerai: enhancers, good-enoughts, seekers, libertines, competent loners, and the
defeated. Sekitar 20% dari orang-orang yang bercerai itu lebih dapat menyesuaikan
diri dan lebih kompeten.
Di usia peruh baya, frekuensi kecelakaan menurun dan individu sudah tidak
terlalu mudah terkena flu dan alergi. Penyakit-penyakit kronis yang jarang
mencul di masa dewasa awal. Meningkat di masa dewasa menengah, dan
menjadi lebih umum di masa dewasa akhir. Artritis memjadi penyakit kronis di
usia pertengahan, diikuti dengan hipertensi.pria lebih banyak yang menderita
gangguan yang tidak fatal. Fungsi system kekebalan tubuh juga menurun
seiring dengan bertambahnya usia tekanan emosional cenderung menjadi
factor penting yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Orang yang hidup
dalam kondisi stress yang kronis cenderung untuk merokok, makan
berlebihan. Dan tidak berolahraga. Senua tingkah laku yang berkaitan dengan
stres ini berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Angka kematian
Di masa dewasa menengah. Penyakit kronis adalah penyebab utama
kematian. Sebelumnya, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama
kematian di masa paruh baya, tapi sekarang. Kanker menjadi penyebab
utama kematian pada kelompok usia ini.
Seksualitas
Climaeteric adalah suatu tradisi di usia paruh baya dimana terjadi
kemunduran dalam fertilitas. Mayoritas wanita tidak mengalami masalah-
masalah fisik atau psikologis yang berkaitan dengan menopause yang
biasanya terjadi di usia akhir 40-an dan awal 50-an.meskipun demikian
menopause adalah peristiwa penting karena menopause menandai
berakhirnya kemampuan untuk memperoleh anak. Hormorie ,replacement,
therapy (HRT) dapat menambah menurunnya level hormon reproduktif yang
dihasilkan oleh ovarium. HRT terdiri dari berbagai bentuk estrogen dan
biasanya progestin. Fakta yang ada menyatakan bahwa penggunaan HRT
dalam jangka-panjang perlu dievaluasi kembali secara selitis. Pria tetap
mampu memiliki anak di usia paruh baya, meskipun level testosterone
mereka menurun. Menopause pria, seperti penurunan estrogen yang
dramatis pada wanita, tidak terjadi. Perilaku seksual menjadi lebih jarang di
masa dewasa menengah dibandingkan di masa dewasa awal. Meksipun
demikian mayoritas orang dewasa di usia paruh baya menujukkan minat seks
yang sedang atau kuat.
Perkembangan kognitif
Inteligenis
Menurut Horn, crystallized intelligene (akumulasi dari informasi dan
keterampilan) akan terus meningkat di usia paruh baya, sementara fluid
intelligence ( kemampuan melakukan penalaran abstrak ) akan menurun.
Schala dan willis menemukan bahwa dibandingkan hasil penilaian cross-
sectional, hasil penilaian longitudinal kurang memperlihatan kemunduran
kemampuan intelektual di masa dewasa menengah, bahkan cenderung
memperlihatkan kemajuan. Keempat level kemampuan in, telektual tertinggi
( perbendaharaan-kata memori verbal, penalaran induktif, dan orientasi
spasial) terjadi di usia paruh baya. Anlisis baru-baru ini memprelihatkan
adanya variasi individual di dalam kemampuan intelektual di masa usia paruh
baya dari bahwa variasi pada sejumlah kemampuan tertentu lebih dapat
memprediksikan kemunduran kognitif di masa dewasa akhir dibandingkan
variasi di sejumlah kemampuan lainnya. Salthouse berargumen bahwa
penurusan sejumlah fungsi kognitif dimulai di masa dewasa awal dan
berlanjut sampai usia 50-an. Penurusan di beberapa aspek keberfungsian
neurobiologis yang mungkin berhubungan dengan fungsi kognitif terkait usia
baru-baru ini berhasil ditemukan.
Menurut John Horn di usia paruh baya ada sejumlah kemampuan yang
meningkat (Horn & Dorakison, 1980). Horn menyatakan bahwa crystallized
intelligence, akumulasi dari informasi dan ketrampilan verbal terus meningkat
di masa dewassa menengah sementara fluid intelligance, kemampuan
seseorang untuk melakukan penalaran secara abstrak, mulai menurun di
masa dewasa menengah
Fokus utama dari Studi Longitudinal Seattle adalah perubahan dan stabilitas
inteligersi individu Kemampuan mental utama yang dites adalah sebagai
berikut :
Bagi sebagian besar individu, usia setengah baya adalah masa bagi sesorang
untuk melakukan refleksi, penilaian, dan evaluasi terhadap perkerjaannya
saat ini dan bagaimana rencananya di masa yang akan datang. Salah satu
isu penting adalah individu akan melanjutkan mengerjakan tipe pekerjakan
seperti yang mereka ingin lakukan atau berganti perkerjaan ayau karier.
Tantangan dan perubahan karier
Para pekerja yang saat ini berada di usia pertengahan menghadapi tantangan
seperti globalisasi di dalam dunia kerja, perkembangan teknologi informasi
yang cepat, pengecilan ukuran organisasi, pensiun dini, keprihatinan
mengenai pensiun dan perawatan kesehatan pekerjaan atau perubahan
karier yang terjadi pada usia paruh baya dapat memotivasi dini atau menjadi
tekanan bagi individu.
waktu luang
Kita tidak perlu belajar berkerja dengan baik, namun kita juga perlu belajar
menikmati waktu luang. Secara khusus, waktu luang merupakan hati yang
penting bagi individu paruh baya karena di masa ini terjadi perubahan fisik
dan individu juga perlu mempersiapkan diri agar dapat menjadi pensiunan
yang aktif.
Makna hidup
Frankl berkeyakinan bahwa menelaah keterbatasan eksistensi kita dapat
menggiring pada eksplorasi makna hidup. Ketika dihadapkan pada kematian
saudara-saudara dan berkurangan waktu yang masih dimiliki, banyak individu
setengah baya mulai menelaah makna hidup mereka baumeister dan vohs
menyatakan bahwa pencarian makna hdup mencakup empat kebutuhan
utama: tujuan, nilai-nilai , kemajuan, dan self-worth
Relasi akrab
Cinta dan pernikahan di usia stengah-baya
Cinta afektif meningkat di usia paruh baya khususnya pernikahan yang telah
berlangsung selama bertahun-tahun. Mayoritas orang dewasa di usia
pertengahan yang menikah menyatakan bahwa pernikahan mereka itu baik
atau sempurna. Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa bahaya
perceraian di masa kehidupan paruh baya bisa jadi lebih sedikit dan tidak
begitu intens dibandingkan perceraian yang terjadi di masa dewasa muda
Kekosongan dan Pemenuhannya
Dibandingkan menurunkan kepuasan pernikahan seperti yang diperkirakan
oleh banyak orang sindrom empty nest dapat meningkatkan kepuasan
pernikahan pada kebanyakan orang tua. Jumlah orang dewasa muda yang
kembali ke rumah dan hidup bersama dengan orang tuanya juga bertambah.
Beberapa orang dewasa muda tidak meninggalkan rumah tua mereka hingga
usia pertengahan atau akhir 20-an karena mereka tidak mampu menyokong
kebutuhan finatisial mereka sendiri.
Relasi di antara Saudara Kandung dan Persahabatan
Relasi di antara saudara kandung terus berlangsung sepanjang hidup.
Beberapa diantara mereka memiliki relasi yang dekat, sementara yang lain
berjarak. Persahabatan terus berlanjut sebagai hal yang penting di usia paruh
baya.
Kakek-Nenek
Terdapat peran-peran dan gaya-gaya kakek-nenek yang berbeda-beda. Nenek
meluangkan lebih banyak waktu dengan para cucu dibandingkan kakek. Profil
mengenai kakek-nenek telah berubah, terkait dengan faktor-faktor seperti
perceraian dan pernikahan kembali. Kini terdapat semakin banyak cucu di
Amerika Serikat yang tinggal bersama kakek-neneknya.
Relasi Antargenerasi
Anggota keluarga biasanya menjaga kontak antargenerasi. Para ibu dan anak
perempuan memiliki relasi yang paling dekat. Generasi paruh baya, yang
disebut disebut generasi "sandwich" atau "terperas" . berperan penting dalam
menjalin hubungan antargenerasi.
Otak yang menjadi tua Sistem kekebalan tubuh Penampilan fisik dan
Pergerakan Perkembangan Sensoris Sistem sirkulasi dan paru-paru
Seksualitas
a) OTAK YANG MENJADI TUA
Seiring dengan bertambahnya usia, berat dan volume otak mulai menyusut. Di
samping itu di masa dewasa pertengahan dan dewasa akhir secara
keseluruhan terjadi kemunduran dari fungsi sistem saraf. Meskipun demikian,
akhir-akhir ini para peneliti menemukan bahwa orang lanjut usia dapat
menghasilkan neuron-neuron baru, dan paling tidak sampai usia 70-an masih
mampu menghasilkan dendrit-dendrit baru. Otak yang menjadi tua tersebut
masih dapat mempertahankan plastisitas dan sifat adat adaptif nya sebagai
contoh, otak ini dapat mengkompensasi kerusakan di sejumlah area di otak
dengan mengalihkan tugas-tugasnya ke area lainnya. Berkurangnya
lateralisasi bisa jadi mencerminkan kompensasi ini, atau juga mencerminkan
berkurangnya spesialisasi dari fungsi karena faktor usia.
b) SISTEM KEKEBALAN TUBUH
Menurunnya fungsi sistem kekebalan seiring dengan bertambahnya usia telah
cukup banyak didokumentasikan. Olahraga dapat meningkatkan fungsi sistem
kekebalan tubuh.
c) PENAMPILAN FISIK DAN PERGERAKAN
Tanda-tanda paling jelas dari proses penuaan adalah kulit yang berkeriput
serta bercak usia di kulit. Ketika bertambah tua, seseorang menjadi lebih
pendek. Setelah berusia 60 tahun, berat tubuh mereka berkurang karena
jumlah otot menurun titik pergerakan orang lanjut usia atau lansia juga
menurun dalam berbagai tugas.
d) PERKEMBANGAN SENSORIS
Menurunnya ketajaman visual, penglihatan terhadap warna, dan persepsi
kedalaman. Biasanya menurun seiring dengan bertambahnya usia, khususnya
setelah berusia 75 tahun titik lensa mata yang menguning, mengurangi
kemampuan melakukan diferensiasi terhadap warn. Kemampuan melihat
bagian tepi dari medan penglihatan juga berkurang. Menurunnya fungsi melihat
penglihatan yang menyangkut silau ini merupakan ciri khas untuk orang-orang
yang berusia 75 tahun atau lebih, dan bahkan lebih parah lagi pada orang-
orang berusia 85 tahun keatas. Tiga (3) penyakit yang dapat mengganggu
penglihatan mata orang dewasa adalah katarak, glaukoma, dan degenerasi
makular. Berkurangnya pendengaran dapat dimulai di usia pertengahan namun
hal ini menjadi lebih parah hingga Akhir Masa dewasa. Penciuman dan cita
rasa dapat menurun, meskipun penurunan minimal dapat terjadi pada orang
lansia yang sehat. Perubahan-perubahan dalam sensitivitas terhadap sentuhan
yang berkaitan dengan proses penuaan belum menjadi masalah bagi sebagian
besar orang lansia titik sensitivitas terhadap rasa sakit menurut di masa
dewasa akhir.
e) SISTEM SIRKULASI DAN PARU-PARU
Gangguan kardiovaskuler meningkat di masa dewasa akhir. Tekanan darah
tinggi yang terus terjadi harus disembuhkan untuk mengurangi risiko terjadinya
stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal. Kapasitas paru-paru menurun
seiring dengan bertambahnya usia, namun orang lanjut lanjut usia dapat
meningkatkan fungsi paru-paru melalui latihan memperkuat diafragma.
f) SEKSUALITAS
Proses penuaan di masa dewasa akhir juga melibatkan sejumlah perubahan
dalam performa seksual terutama pada pria dibandingkan pada wanita.
Meskipun demikian hingga kini belum diketahui.
3. KESEHATAN
Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan pada orang tua & cara
menanganinya.
Pada “Kesehatan Fisik Masa Dewasa Akhir terbagi menjadi :
Meskipun jumlah orang yang tinggal di rumah perawat diantara mereka yang
berusia 65 tahun keatas hanya mencakup 3 persen (3%), di antara mereka
yang berusia 85 tahun keatas jumlahnya mencakup 23 persen (23%). Kualitas
dari rumah-rumah perawat ini cukup bervariasi. Kini terdapat sejumlah alternatif
penanganan yang dapat diberikan di rumah perawatan. Hanya sekadar
memberikan pilihan untuk mengkontrol dan mengajarkan keterampilan-
keterampilan mengatasi masalah dapt mengubah tingkah laku dan
meningkatkan kesehatan para penghuni rumah perawat, sikap dari para
perawat maupun pasien Lansia merupakan aspek yang penting bagi perawat
para pasien ini. Para pegawai rumah perawat sering juga memiliki pandangan
negatif terhadap Lansia, seperti pandangan yang berlaku di masyarakatnya.
B. PERKEMBANGAN KOGNITIF DI MASA DEWASA AKHIR
1. FUNGSI KOGNITIF PADA ORANG LANJUT USIA (LANSIA)
Mendeskripsikkan fungsi kognitif pada orang Lansia
Pada Fungsi Kognitif Pada Orang Lanjut Usia (LANSIA) terbagi menjadi:
Multidimensionalitas dan Multidireksionalitas Pendidikan, Pekerjaan, dan
Kesehatan Gunakanlah atau Anda Akan Kehilangan Pelatihan Keterampilan
Kognitif Neurosains Kognitif dan Proses Menjadi Tua
2. PERKEMBANGAN BAHASA
Menjelaskan karakterisitik perubahan bahasa yang dialami orang Lansia
Bagi banyak individu, pengetahuan mengenai kata-kata dan makna kata terus tidak
mengalami perubahan atau bahkan mengalami peningkatan di Masa Dewasa Akhir.
Namun, beberapa penurunan keterampilan berbahasa bisa terjadi di penggunaan
kata-kata untuk berkomunikasi, memahami pidato, keterampilan fonologis, dan
beberapa aspek diskursus. Hal ini merupakan konsekuensi dari kemunduran dalam
pendengaran atau memori, kecepatan pemrosesan informasi, atau penyakit.
3. PEKERJAAN DAN PENSIUN
Mendiskusikan proses menjadi tua serta adaptasi terhadap pekerjaan dan
pensiunan.
Pada Pekerjaan & Pensiunan terbagi menjadi :
pilihan untuk pensiun dibagi para pekerja Lansia merupakan sebuah gejala
yang muncul di akhir abad ke-20 di Amerika Serikat.
3. PENYESUAIAN TERHADAP PENSIUN
4. KESEHATAN MENTAL
Mendeskripsikan masalah-masalah kesehatan mental yang dialami orang Lansia
Pada Kesehatan Mental, terbagi menjadi :
Variasi Gaya Hidup Orang Tua Lansia dan Anak-Anak Mereka yang Telah
Dewasa Kakek-Nenek Buyut Persahabatan Dukungan Sosial dan Integrasi
Sosial Antuisme dan Menjadi Sukarelawan
4. ETNISITAS, GENDER DN BUDAYA
Merangkum bagaimana kaitan Etnisitas, Gender, dan Budaya dengan proses
menjadi tua.
Pada Etnisitas, Gender, dan Budaya terbagi menjadi :