Anda di halaman 1dari 26

FISIOLOGI

SISTEM
ENDOKRIN
Dwikani Oklita Anggiruling

Ilmu Gizi
Stikes Bogor Husada
2022
DEFINISI
Kelenjar Endokrin:
Organ/ jaringan epitel
kelenjar yang menghasilkan
hormone dan tidak memiliki
duktus/pembuluh/saluran
(duct), sehingga hormone
didistribusikan ke seluruh
tubuh/ sel target melalui
pembuluh darah
Contoh: kelenjar tiroid,
paratiroid, pineal gland,
pituitary glad, kelenjar
adrenal, ovarium, testis,
pankreas, Source: Tortota And Anagnostahos.
1990.
Kelenjar Eksokrin:
◼ Organ/jaringan yang tersusun dari sel epitel kelenjar,
mampu mensekresikan senyawa kimia keluar membran
sel (lumen/permukaan tubuh/rongga tubuh) melalui
saluran (duct).

Contoh:
Kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar lakrimal,
kelenjar mamae dan seluruh organ yang bermuara ke
saluran pencernaan (hati, pancreas, kelenjar saliva,
kelenjar lambung dan usus)
KELENJAR ENDOKRIN
DAN HORMON KELENJAR EKSOKRIN

Source: Tortota And Anagnostahos. 1990.


HORMON VS
NEUROTRANSMITTER
Perbedaan
Hormon didistribusikan ke target organ melalui darah sedangkan
neurotransmitter melalui cairan ekstrasellular di synapse.

Persamaan, dilihat dari aktivitas fisiologis, antara lain:


1. Organ yang dipengaruhi harus memiliki reseptor yang spesifik
2. Efek penggabungan hormon/neurotransmitter dengan
reseptornya memberikan efek pengaturan pada target organ
3. Harus ada efek yang mengembalikan ke kondisi awal
(homeostatisnya).
Karakteristik Hormon

o Senyawa pengatur yang disekresikan oleh


kelenjar endokrin ke dalam pembuluh
darah.
o Hormon mempengaruhi target
organnya melalui perubahan
metabolisme target organnya.
o Peranan hormon berperan dalam
pengaturan (regulasi ) tubuh:
o Perubahan metabolisme tubuh
o Siklus reproduksi
o Proses pertumbuhan
KLASIFIKASI HORMON
Berdasarkan struktur kimia hormon diklasifikasikan :
◼ Amina: molekul hormon paling sederhana, modifikasi
dari senyawa asam amino tyrosine. Contoh: hormon
thyroid, epineprin dan norepineprin.
◼ Protein dan peptida: molekulnya tersusun oleh rantai
asam amino. Contoh: Oxytocin, calcitonin, hormon
parathyroid dan insulin.
◼ Steroid: molekulnya disusun dari kolesterol.
Contoh: aldosteron, cortisol, estrogen, progesteron dan
testosteron.
Contoh Molekul Hormon Steroid
Sintesa & Sekresi Hormon Peptida

http://www.physiol.med.uu.nl/interactivephysiology/ipweb/systems/buildframes.html?endocrine/bi
osec/01
Sintesa & Sekresi Hormon Amina: T3
dan T4

Sistesis hormon tiroid tergantung pada


jumlah yodium yang masuk kedalam
kelenjar tiroid, konstituen T3 dan T4,
metabolisme yodium dalam kelenjar, dan
sintesis protein reseptor untuk yodium
dan tiroglobulin. Tiroglobulin bertugas
mendukung yodinasi dan pembentukan T3
dan T4

tiroksin (T4), triiodothyronine (T3)


Sintesa & Sekresi Hormon Amina: T3 dan T4

1. Konsentrasi iodida dengan melawan gradient elektrokimia yang


kuat. Bergantung pada energy dengan pompa Na+ /K+ yang
tergantung ATP ase.
2. Kelenjar tiroid merupakan satu satunya jaringan yang dapat
mengoksidasi iodida hinga mencapai valensi tinggi. Tahapan ini
melibatkan enzim peroksidase yang mengandung hem dan terjadi
pada permukaan lumen sel folikuler.
3. Iodida teroksidasi akan bereaksi dengan residu tirosil dalam
tiroglobulin di dalam suatu reaksi yang melibatkan enzim
tiroperoksidase.
4. Perangkaian Yodotirosil : Perangkaian dua molekul DIT untuk
membentuk T4 atau perangkaian MIT dengan DIT untuk
membentuk T3 akan terjadi di dalam molekul tiroglobulin
(Monoiodotirosin (MIT) dan Diiodotirosin (DIT))
Sintesa & Sekresi Hormon Steroid:
Kortisol
Stimulus Sekresi Hormon: Stimulus
Neural dan Hormonal

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)


Thyroid Releasing Hormone (TRH)
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
Corticotropin (CRH)
Stimulus Sekresi Hormon: Stimulus
Humoral

Glucose-dependent insulinotropic polypeptide (GIP)


PENGATURAN KADAR HORMON DALAM DARAH

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)


Thyroid Releasing Hormone (TRH)
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
Corticotropin (CRH)
corticotropin-releasing factor [CRF)
I. Nonsteroidal Hormone

◼ Bekerja dgn cara menduduki


resepror yg terletak di membran
sel.
◼ Hormon (first messenger) selanjutnya
akan mengaktifkan second messenger
(contoh: Cyclic AMP)
◼ Second messenger akan mengaktifkan
protein kinase yg menyebabkan
berbagai aktivitas sel: dihasilkannya
enzim, sintesa protein atau perubahan
permeabilitas membran sel.

Source: Tortota And Anagnostakos. 1990.


II. Steroidal Hormone

• Hormon steroid mudah


melewati membran sel dan
reseptornya di sitoplasma
• Kompleks hormon-reseptor
memasuki inti sel,
mengaktivasi DNA pd
chromatin untuk transkripsi
mRNA.
• mRNA akan ditranslasi di
Ribosome untuk
menghasilkan protein/
enzyme.

Source: Purves et al., Life: The Science of Biology, 4th Edition, by


Sinauer Associates (http://www.sinauer.com/) and WH Freeman
(http://www.whfreeman.com/) dalam
www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookENDOCR.html
INTERAKSI ANTAR HORMON
◼ Pheromone : senyawa kimia yang mampu
mangatur siklus dan tingkah laku reproduksi pada
mamalia. Dormitory Effect pada wanita yang
tinggal dalam satu kamar kost memiliki siklus
menstruasi yang sinergis disebabkan oleh
Pheromone.
◼ Interferon: protein yang dihasilkan oleh sel yang
diserang virus . Interferon akan menstimulasi
dihasilkannya protein antivirus oleh sel tetangganya
untuk menghancurkan virus tsb.
PROSTAGLANDIN
◼ Dapat mempengaruhi kontraksi uterus (saat
partus dan menstruasi).

◼ Prostaglandin muncul pada proses inflamasi


(peradangan) sehingga rendahnya konsentrasi
prostaglandin dapat menekan efek dari proses
peradangan seperti rasa sakit dan demam.

◼ Aspirin merupakan salah satu contoh zat yang


dapat mencegah pembentukan prostaglandin
sehingga disebut sebagai
Nonsteroidal Inflammatory drugs.

Anda mungkin juga menyukai