Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Kelas
UPIedit
Oleh:
Dede Nurhidayah
1204128
Interest Matematika 6
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Observasi Pengelolaan Kelas tanpa ada halangan apapun sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang penulis
peroleh selama melaksanakan kegiatan observasi. Laporan observasi yang telah penulis susun ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Pengelolaan Kelas”.
Dengan ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam kegiatan observasi maupun
dalam penyusunan laporan ini.
Ibu Dra. Khodidjah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Kelas.
Ibu Dwi Aliya, M.Pd. selaku asisten dosen mata kuliah Pengelolaan Kelas.
Ibu Sri Hardiyani, S.Pd.I. selaku kepala sekolah SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya, para Bapak/Ibu guru dan
staffnya khususnya para guru atas ketersediaannya memberikan informasi dan data yang dibutuhkan
dan membantu dalam kegiatan observasi ini.
Dan semua pihak lain yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dorongan dalam proses
penyelesaian Laporan observasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan laporan ini
terdapat banyak kesalahan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis laporan ini
dan pada umumnya bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
C. Pengelolaan Pembelajaran
B. Pengorganisasian KBM
BAB III
PENGALAMANKU
1. Mata Pelajaran
5. Respon Siswa
6. Respon Guru
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
BAB I
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung berlangsungnya
proses belajar mengajar serta mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran. Kelas merupakan tempat bagi siswa dan guru untuk berinteraksi secara formal dalam
pembelajaran. Untuk itu, ruangan kelas hendaknya ditata supaya siswa nyaman berada dalam
ruangan kelas tersebut. Setiap ruangan kelas berisi perabot yang berfungsi untuk menunjang
pembelajaran. Perabot kelas yang harus ada pada setiap kelas sesuai dengan ketentuan Depdiknas
antara lain:
3. Lemari kelas
6. Papan absensi
7. Daftar jaga
8. Jadwal pelajaran
Dalam pengaturan penyimpangan barang-barang hendaknya disimpan pada tempat yang khusus
(loker) yang sudah diberi tanda, dan barang tersebut mudah dijangkau kalau diperlukan dalam
kegiatan belajar. Dinding kelas juga dapat digunakan untuk tempat memajang hasil karya siswa.
Semua perabot kelas hendaknya dipelihara dengan baik oleh guru maupun oleh siswa. Di samping
perabot kelas di atas, ventilasi, jendela, dan pengaturan cahaya juga mempengaruhi kenyamanan
siswa di kelas. Ventilasi dan jendela harus disesuaikan agar sirkulasi udara masuk dengan udara
keluar berlangsung secara terus-menerus. Dengan begitu, udara di dalam kelas tidak terasa pengap.
Selain itu dengan jendela yang besar, memungkinkan cahaya matahari masuk ke kelas, sehingga
siswa dapat melihat tulisan dengan jelas, baik itu ke papan tulis maupun buku bacaan. Namun harus
tetap diperhatikan, cahaya yang masuk harus cukup terang tapi tidak menyilaukan. Selain itu, daun
jendela juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu lalu lintas.
Selain memperhatikan perabot kelas agar tidak mengganggu dan memberikan rasa nyaman kepada
siswa, pengelolaan tempat duduk siswa juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Sebab hal
ini akan berpengaruh juga terhadap kelancaran pengaturan proses belajar mengajar. Pengaturan
diperlukan agar siswa tidak jenuh terhadap tempat duduk mereka. Ada beberapa kemungkinan
pengaturan tempat duduk siswa, diantaranya:
Pengaturan tempat duduk yang tepat dan baik dapat mendukung hasil belajar. Pola tempat duduk
yang banyak digunakan di sekolah dasar adalah pola berderet atau berbaris berjajar. Tapi pada
umumnya tempat duduk siswa diatur menurut kesenangan siswa itu sendiri. Guru dapat
menyesuaikan pengaturan tempat duduk sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan,
disaat guru dan siswa bermain dengan saat guru dan siswa bekerja pengaturan tempat duduknya
akan berbeda. Meskipun posisi tempat duduk diubah, guru harus tetap memperhatikan jarak antara
meja yang satu dengan meja yang lain cukup, tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat serta
siswa tidak kesulitan saat melihat ke papan tulis.
Dalam pola susunan berkelompok, siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan
bisa berpindah dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Ada juga formasi tapal kuda, pola ini
guru berada di tengah-tengah para siswa untuk memudahkan siswa dan guru berkomunikasi dan
berkonsultasi. Pola duduk melingkar juga dapat digunakan apabila ada suatu kegiatan atau alat yang
mesti diperagakan akan mudah dilihat dan dikomentari oleh siswa. Namun, pada saat kegiatan
belajar mengajar, siswa tidak selalu terpaku duduk di kursi tetapi dapat juga duduk di tikar, atau
karpet yang berabjad dan bergambar.
C. Pengelolaan Pembelajaran
Kurikulum sebagai inti dari pendidikan dan berpengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dengan kata lain,
kurikulum merupakan acuan untuk menjalankan komponen-komponen pembelajaran. Dalam
pengembangan kurikulum, tiap komponen kurikulum berkaitan satu sama lain dan saling
mempengaruhi. Dari kurikulum itulah disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru
kelas setiap harinya.
Pengelolaan pembelajaran merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh
seorang guru untuk melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Pembelajaran di kelas akan berjalan
baik bila didukung dengan persiapan yang baik pula. Untuk itu guru harus menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara matang. Guru juga harus menyiapkan alat peraga atau
media yang relevan dengan tema apa yang akan dipelajari hari itu. Feed back dari siswa diukur
sebagai berhasilnya proses pembelajaran. Selain itu juga dapat diukur dengan tes tertulis maupun
tes lisan. Pembelajaran juga tidak hanya semata-mata berlangsung di ruang kelas, bisa juga guru
melakukan pembelajaran di luar kelas.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Sarana
pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan
dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat
perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah.
Pengelolaan ini dilakukan mulai dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan penataan lahan
bangunan, perlengkapan sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran. Media yang digunakan dalam
pembelajaran dapat berupa media visual, audio maupun audio visual. Media, sarana dan prasarana
yang digunakan hendaknya relevan dengan yang dibutuhkan dan tidak mengganggu kenyamanan
siswa dalam belajar.
BAB II
Di SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya setiap tingkat terdiri dari beberapa rombongan belajar. Siswa kelas I
yang diobservasi berjumlah 19 siswa, terdiri dari 10 orang siswa laki-lakidan 9 orang siswa
perempuan. Sedangkan di kelas IV jumlah siswanya 17 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
B. Pengorganisasian KBM
Pengorganisasian KBM di sekolah dasar merupakan salah satu tugas utama guru selama proses KBM
berlangsung. Hal ini dilakukan agar proses KBM berjalan secara kondusif. Untuk itu, guru hasrus
mempunyai perencanaan yang matang sebelum melakukan pembelajaran, misalnya pembuatan
RPP, metode yang akan digunakan serta media dan alat peraga yang mendukung atau relevan
terhadap pembelajaran atau materi yang akan disampaikan.
Setelah observer melakukan observasi di kelas I, terlihat bahwa siswa kelas rendah lebih sulit untuk
diarahkan atau difokuskan pada proses pembelajaran. Siswa yang masih berpikir konkret
memerlukan contoh-contoh yang nyata agar mereka paham mengenai konsep materinya. Di sela-
sela materi, guru memberikan ice breaking agar siswa dapat difokuskan dalam pembelajaran. Untuk
itulah peran guru di kelas rendah sangat dibutuhkan, yaitu untuk menciptakan kondisi kelas yang
sesuai dengan kebutuhan siswa yang nyaman dan kondusif.
Di kelas IV tidak berbeda dengan siswa di kelas rendah, namun untuk siswa kelas tinggi sudah
terlihat lebih mandiri dibanding kelas rendah. Tetap saja peran guru juga sangat dibutuhkan untuk
menciptakan kondisi kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang nyaman dan kondusif.
Siswa merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam pembelajaran di kelas. Untuk itu, guru
harus mengondisikan atau mengorganisasi siswa agar siswa nyaman dalam pembelajaran.
Pengondisian atau pengorganisasian siswa haruslah memperhatikan situasi, kondisi dan karakteristik
siswa.
Pada saat observasi di kelas I, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok belajar. Mereka lebih
menyukai pembelajaran yang ada unsur bermainnya. Sehingga guru harus memiliki kreativitas yang
tinggi agar siswa tidak merasa terbebani dengan materi pelajaran yang susah sekalipun.
Sedangkan di kelas IV, siswa dilatih untuk mandiri, dengan menerapkan pendekatan student
centered. Dengan pendekatan tersebut, siswa dilatih untuk menemukan informasi sendiri, namun
masih di bawah pengawasan dan bimbingan guru.
Ruang belajar atau kelas merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Ruang belajar tersebut meliputi ruang kelas, ruang laboratorium dan ruang auditorium.
Menurut aturan Depdiknas (Dirjen Dikdasmen, 1996) ruang kelas harus memenuhi syarat dan
memungkinkan siswa dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan, cukup cahaya yang masuk
dan ada sirkulasi udara, daun jendela tidak mengganggu lalu lintas, sehingga terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan.
Penataan ruangan kelas keseluruhan sudah memenuhi aturan yang Depdiknas. Untuk penataan
ruang kelas I dan kelas IV sudah cukup bagus dengan memperhatikan beberapa aspek, seperti
ukuran ruangan yang luas disertai dengan ventilasi udara yang memadai, dan pencahayaan yang
masuk ke dalam kelas sehingga pada saat siswa dapat melihat dengan jelas tulisan di papan tulis.
E. Penataan Perabot Kelas
Ruangan kelas berisi perabot dan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Penataan perabot kelas dan media pembelajaran di kelas I dan kelas IV terlihat rapi. Semua
perabotan kelas dan media pembelajaran diletakkan pada sebuah rak sehingga terlihat rapi dan
teratur. Adapun perabotan dan media pembelajaran yang terdapat di kelas antara lain:
3. Meja guru beserta kursinya ditata di pojok kanan depan meja siswa untuk kelas I dan kiri depan
meja siswa untuk kelas IV.
5. Kipas angin
8. Foto Presiden dan Wakil Presiden beserta Lambang Negara yang ditempatkan di dinding atas.
9. Daftar regu piket harian, jadwal pelajaran, dan struktur organisasi siswa yang ditempel di
dinding ruangan kelas.
Menciptakan kondisi dan iklim kelas yang menyenangkan dan kondusif untuk kegiatan belajar
mengajar di kelas, efeketif dalam mencapai tujuan pembelajaran, serta bermakna bagi siswa,
merupakan harapan untuk peran guru sebagai seorang manajer di kelasnya. Sebagai seorang
manajerial, ia harus bekerja berdasarkan pada kerangka acuan pendekatan manajemen atau
pengelolaan kelas.
Seorang guru harus memiliki, memahami dan terampil dalam menggunakan bermacam pendekatan
dalam manajemen kelas, meskipun semua pendekatan yang dipahami dan dimilikinya dipergunakan
secara bersamaan. Guru dituntut untuk terampil memilih atau memadukan pendekatan yang
dianggap meyakinkan untuk menangani kasus manajemen kelas yang tepat sesuai dengan masalah
kelas yang terjadi.
Hasil observasi di kelas I guru kelas tersebut menggunakan pendekatan otoriter, yakni guru berperan
dalam menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian
kelas, tujuannya untuk mengendalikan siswa. Guru tidak memaksakan kepatuhan dan tidak
merendahkan siswanya, serta tidak bertindak kasar kepada siswa. Guru kelas dengan segala
otoritasnya bertindak untuk kepentingan siswa itu sendiri.
Sedangkan di kelas IV pendekatan yang digunakan adalah pendekatan permisif, siswa diberikan
kebebasan, namun guru tetap berperan sebagai fasilitator. Namun terkadang guru juga menerapkan
pendekatan otoriter untuk menerapkan disiplin kelas.
G. Pembinaan Disiplin Kelas
Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku menyimpang dari ketertiban
kelas. Disiplin tidak selamanya berkaitan dengan kekerasan, guru harus bisa mendisiplinkan siswa
dengan cara-cara yang tidak membuat siswa merasa trauma ataupun takut.
Di kelas I dan kelas IV ketika siswa membuat kegaduhan, guru langsung memberikan teguran dan
mengarahkan dengan cara-cara yang halus. Namun, siswa kelas rendah cenderung takut apabila
disalahkan ketika membuat kesalahan dan menimbulkan rasa trauma membuat guru harus pandai
dalam mengondisikan kelas dan memberikan kebebasan kepada siswa.
Masalah yang terdapat dalam pengelolaan kelas dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu masalah
individu dan maslaah kelompok. Tindakan pengelolaan kelas yang dilakukan guru akan efektif
apabila guru dapat mengidentifikasi dengan tepat hakekat masalah yang sedang dihadapi, sehingga
pada gilirannya ia dapat memilih strategi penanggulangan yang tepat pula.
Pada saat pembelajaran di kelas I dan kelas IV berlangsung, masalah yang sering muncul adalah
masalah individu. Misalnya siswa yng usil mengganggu teman sebangku atau teman yang lainnya,
siswa yang berlarian ketika pembelajaran, siswa yang kurang semangat mengikuti pembelajaran, dan
siswa yang mengobrol dengan temannya yang lain. Adapun usaha yang dilakukan guru untuk
menanggulangi masalah-masalah tersebut adalah dengan cara menegur siswa, terkadang guru juga
memindahkan tempat duduk siswa atau menghampiri siswa yang mengganggu pembelajaran.
BAB III
PENGALAMANKU
Metode yang digunakan oleh observer antara lain Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi, Diskusi,
Permainan, dan Penugasan, dengan Strategi Cooperative Learning.
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah media taktil kinestetik berbasis
permainan, yaitu Mappoly.
5. Respon Siswa
Ketika observer melaksanakan pembelajaran dengan siswa, terlihat sekali siswa sangat antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu dikarenakan suasana baru, yaitu pembelajaran dengan media
pembelajaran berbasis permaianan. Siswa tidak merasa sedang belajar, sehingga siswa menjadi
semangat dalam belajar dan terlihat sangat senang.
6. Respon Guru
Respon guru kelas terhadap pembelajaran yang dilakukan praktikan di kelas sangat baik. Guru kelas
menyatakan bahwa dengan menggunakan media ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk
hiburan siswa agar tidak jenuh belajar, namun ada pembelajarannya. Selain itu, guru juga
memberikan saran-sarannya setelah praktikan selesai melakukan proses pembelajaran.
Setelah melakukan observasi dan praktek mengajar di SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya, saya merasa
senang. Dengan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, melihat keantusiasan siswa dalam
belajar, dan mengetahui karakteristik siswa yang bermacam-macam serta permasalahan dalam
mengajar. Pengalaman tersebut dapat menjadi bekal berharga di masa depan ketika saya akan
menjadi seorang guru. Tidak hanya itu, saya juga berharap setelah saya melakukan praktek
mengajar, guru dapat terinspirasi untuk menggunakan media pembelajaran berbasis permainan
untuk mendukung pembelajarannya. Dengan media pembelajaran berbasis permainan, siswa tidak
merasa tertekan atau jenuh dengan proses pembelajaran melainkan menjadi sangat antusias.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk merancang, menangani dan menilai
situasi dan kondisi kelas agar tercipta kelas yang menyenangkan dan kondusif unutk belajar sehingga
siswa merasa senang dalam belajar, aktif, kreatif, produktif, dan nyaman.
B. Rekomendasi
FORMAT RPP
Kelas/Semester : IV/1
Pertemuan ke- :1
A. Kompetensi Inti
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. Kompetensi Dasar
PPKn
1.1
4.3
Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
4.4
Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat,
makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat sekitar
Bahasa Indonesia
1.1
Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai
bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
Matematika
2.1
Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin
waktu, tidak mudah menyerah serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
2.2
Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.
2.3
Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.
3.1
Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung pecahan menggunakan benda
konkrit/gambar
3.2
3.8
Memahami pola penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan hal-hal yang
konkrit dan garis bilangan
4.2
IPS
3.3
Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
3.5
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
SBdP
1.1
Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah
tuhan
3.5
4.5
Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada
Penjasorkes
2.1
2.5
Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.
2.7
D. Indikator
PPKn
• Mengidentifikasi identitas suku bangsa dari daerah tertentu yang ada di Indonesia
Bahasa Indonesia
• Mengevaluasi kalimat yang tidak tepat dalam suatu bacaan tentang kebudayaaan Indonesia.
Matematika
• Menaksir hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk soal cerita
IPS
• Menganalisis penyebab adanya kesamaan ciri khas dari dua atau lebih daerah yang ada di
Indonesia
SBdP
• Mengetahui nama tarian tradisional dari suatu daerah yang ada di Indonesia.
• Mengetahui judul lagu-lagu tradisional dari suatu daerah yang ada di Indonesia
Penjasorkes
E. Tujuan Pembelajaran
PPKn
• Siswa dapat mengidentifikasi identitas suku bangsa dari daerah tertentu yang ada di Indonesia
dengan benar.
• Siswa dapat mengidentifikasi contoh sikap saling menghargai dalam perbedaan dengan benar.
Bahasa Indonesia
• Siswa dapat merangkum bacaan tentang kebudayaan suatu daerah dengan benar.
• Siswa dapat mengevaluasi kalimat yang tidak tepat dalam suatu bacaan tentang kebudayaaan
Indonesia dengan benar.
Matematika
• Siswa dapat menaksir hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk soal cerita
dengan benar.
• Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis
bilangan dengan benar.
• Siswa dapat melakukan operasi perkalian dengan menggunakan bilangan bentuk persen
dengan benar.
IPS
• Siswa dapat mengidentifikasi letak suatu daerah berdasarkan pembagian zona waktu dengan
benar.
• Siswa dapat mengetahui nama-nama provinsi yang ada di Indonesia dengan benar.
• Siswa dapat mengetahui jumlah provinsi yang ada di Indonesia dengan benar.
• Siswa dapat mengetahui nama ibukota dari provinsi tertentu yang ada di Indonesia dengan
benar.
• Siswa dapat menganalisis penyebab adanya kesamaan ciri khas dari dua atau lebih daerah
yang ada di Indonesia dengan benar.
SBdP
• Siswa dapat mengetahui nama tarian tradisional dari suatu daerah yang ada di Indonesia
dengan benar.
• Siswa dapat mengklasifikasikan beberapa jenis tarian tradisional berdasarkan daerah asalnya
dengan benar.
• Siswa dapat mengetahui judul lagu-lagu tradisional dari suatu daerah yang ada di Indonesia
dengan benar.
• Siswa dapat mengklasifikasikan beberapa jenis lagu tradisional berdasarkan daerah asalnya
dengan benar.
Penjasorkes
• Siswa dapat mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan sportivitas dalam permainan dengan
tepat.
F. Materi Pembelajaran
· Ciri-ciri khas kebudayaan beberapa provinsi di Indonesia
G. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Scientific
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan
· Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dan membaca Al-
Qur’an (Surat-surat pendek)
· Guru menyiapkan fisik dan psikis anak dalam mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa
anak
10 menit
Kegiatan Inti
· Siswa mengamati peta budaya perbedaan pakaian adat, rumah adat, tarian adat, lagu tradisional,
alat musik tradisional, flora dan fauna khas dari suatu daerah.
· Beberapa siswa menyampaikan pendapatnya tentang tampilan gambar dari peta budaya
· Siswa membuat daftar nama-nama provinsi beserta ciri khasnya yang mereka ketahui
· Siswa mengidentifikasi gambar dan mencatat ciri-ciri khas suatu provinsi yang mereka temukan
dalam bermain “Mappoly”
· Setelah waktu permainan habis siswa secara berkelompok menyajikan hasil catatan mereka
selama melakukan permainan “Mappoly”
· Siswa menanggapi atau bertanya mengenai hal-hal yang belum mereka pahami
· Kegiatan diakhiri dengan meminta siswa mengerjakan latihan yang telah dibuat guru
90 menit
Kegiatan Penutup
· Guru bersama siswa menyimpulkan materi tentang Indahnya Kebersamaan dalam suatu
perbedaan
· Siswa melakukan perenunngan tentang kegiatan pembelajaran hari ini. Siswa menuliskan hal-hal
yang telah mereka pelajari, kesulitan yang mereka alami, serta hal lain apa yang ingin mereka
pelajari lebih lanjut.
· Guru menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat beragam kebudayaan dan ciri khas dari
masing-masing provinsi, maka kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia, namun harus saling
menghargai satu sama lain dan turut serta untuk melestarikan.
20 menit
Alat dan Bahan Ajar : Diri Anak, Lingkungan Sekitar, Teks Pendek, Mappoly
Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas IV dan Buku Siswa
Tema 1 Kelas IV (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013)
1. Teknik Penilaian
Jenis Respon
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Komentar Observer:
Keterangan Skor:
1 = Kurang
2= Cukup
3= Baik
4= Sangat Baik
Skor Maksimal = 20
Skor maksimal
Soal Test
Petunjuk :
2. Jawablah pertanyaan sebaik mungkin dengan memilih jawaban yang paling tepat dan berilah
tanda silang (X) pada salah satu yang benar antara a, b, c, d atau e pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
4. Telitilah kembali jawabanmu sebelum menyerahkan lembar jawaban dan lembaran soal.
1. Berikut ini adalah contoh sikap-sikap yang menunjukkan kerukunan antar umat beragama,
kecuali….
Rujak cingur merupakan makanan tradisional dari Jawa Timur. Rujak Cingur biasanya terdiri dari
irisan beberapa jenis buah dan sayuran. Kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, cingur dan
bumbu. Saat ini Gubernur Jawa Timur adalah Bapak Soekarwo.
Di antara kalimat-kalimat pada bacaan, kalimat yang tidak sesuai dengan tema adalah….
a. rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah dan sayuran
Ani sekarang berada di Kota Jakarta ia pergi ke arah Timur sebanyak 2 langkah. Kemudian pergi ke
arah yang sama sebanyak 2 langkah. Di manakah posisi Ani sekarang?
a. Bandung
b. Semarang
c. Surabaya
d. Yogyakarta
4. Jika 63% diubah ke dalam bentuk pecahan, maka dapat ditulis ...
a.
c.
b.
d.
a. 25%
c. 60%
b. 40%
d. 75%
6. Ani pergi ke toko buku, ia membeli sebuah komik harga yang tertera pada buku itu adalah
Rp 23.000,-. Namun, pada saat di kasir Ani harus membayar pajak sebanyak 10% dari harga yang
tertera pada komik tersebut. Berapakah yang harus Ani bayar untuk membeli komik tersebut?
a. Rp 2.300,-
c. Rp 25.300,-
b. Rp 20.700,-
d. Rp 46.000,-
7. Ibu mempunyai uang sebesar Rp 250.000,-. 70% dari uang tersebut akan dibelikan untuk
kebutuhan sehari-hari dan 20% nya untuk membeli buku bacaan anaknya, maka sisa uang ibu
sekarang adalah...
a. Rp 2.500,-
c. Rp 50.000,-
b. Rp 25.000,-
d. Rp 175.000,-
8. Hewan (fauna) khas berikut ini berasal dari Kalimantan Timur, hewan khas ini bernama…..
a. pesut mahakam
b. ikan duyung
c. singa laut
d. babirusa
11. Berikut ini adalah makanan khas dari daerah Yogyakarta, kecuali…..
Dari daftar di atas, nomor berapa sajakah pahlawan yang berasal dari provinsi Nangroe Aceh
Darussalam?
13. Berikut ini merupakan nama-nama provinsi yang ada di Indonesia, kecuali….
a. Jambi c. Gorontalo
17. Berjiwa besar untuk mengakui kekalahan biasanya disebut dengan sikap ....
18. Suatu hari, Andi dan teman-temannya bermain monopoli bersama di rumah Ika. Saat bermain
Andi mengalami kebangkrutan (kalah). Apakah yang sebaiknya Andi lakukan?
a. menangis
S.E.M.A.N.G.A.T ! J
Comments
Sangat membantu
REPLY
Post a Comment
Popular posts from this blog
Image
READ MORE
Image
LAPORAN OBSERVASI PENYIMPANGAN PERILAKU ANAK SD Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester Oleh Dede Nurhidayah 1204128 PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA 2012 KATA PENGANTAR Pertama dan yang utama, penulis
memanjatkan puji kepada Yang Maha Suci, dan syukur kepada Yang Maha Ghofur. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai waktu yang
telah di tentukan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada manusia
terbaik, junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 26Oktober
2012.Observasi ini dilakukan di SD Negeri 1 Budiharja. Penulis menyadari bahwa selama penulisan
laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbaga
READ MORE
Powered by Blogger
BINTANG
VISIT PROFILE
Archive
Labels
Report Abuse
Pages – Menu
Home