Anda di halaman 1dari 1

Pandangan Terhadap Pancasila

Suatu negara pasti memiliki struktur dan tatanan yang mengatur berdirinya negara itu
sendiri. Negara Indonesia memilki dasar negara sekaligus ideologi yang dijunjung tinggi
yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara artinya menjadi landasan hukum, sumber dari
segala sumber hukum yang berlaku. Pancasila sebagai ideologi negara artinya menjadi ide,
gagasan atau pedoman pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia. Sebuah negara tanpa
adanya unsur yang mendasari pasti akan berjalan tidak tentu arah, bisa saja menjadi
keuntungan bagi pihak-pihak tertentu.
Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu Panca
yang berarti lima dan Sila yang berarti dasar atau asas. Dicetuskan oleh Soekarno pada saat
pidatonya di Sidang BPUPKI I tanggal 1 Juni 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Lahir
Pancasila yang merupakan hari libur nasional berlaku mulai tahun 2017. Pancasila bukan
hasil dari pemikiran seorang atau sekelompok orang, namun diambil dari nilai-nilai yang
sudah terdapat di kehidupan masyarakat itu sendiri. Berupa nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Lambang negara Indonesia adalah burung garuda yang mencengkram pita dan
terdapat perisai di dadanya. Mengapa dipilih burung garuda sebagai lambang negara karena
merupakan burung khas endemik negara Indonesia serta menggambarkan sebuah kekuatan.
Pita bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika” merupakan semboyan kebanggaan bangsa Indonesia.
Pada perisai memuat lima lambang sebagai gambaran Pancasila. Serta masih banyak makna
yang tersimpan tentang lambang Garuda Pancasila Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perisai yang memuat simbol-simbol Pancasila memiliki makna sebagai berikut, sila
pertama berbunyi “Ketuhan Yang Maha Esa” yang disimbolkan dengan gambar bintang
berwarna kuning dengan latar berwarna hitam serta terletak di tengah perisai memiliki makna
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama kepercayaan masing-masing, lima sudut dari bintang
memiliki arti bahwa ada lima agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Kristen,
Hindu dan Budha. Sila yang kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
disimbolkan dengan rantai berlatar belakang warna merah yang berada di bawah kiri dari
simbol sila pertama yaitu bintang, rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung
menyambung melambangkan ikatan antar sesama yang saling bahu-membahu sehingga tidak
akan putus untuk mambangun Indonesia. Sila yang ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”
disimbolkan pohon beringin berlatarkan warna putih disebelah atas dari simbol rantai, pohon
beringin identik dengan ukuran yang besar, kokoh, dan rimbun maka simbol ini memiliki arti
sebagi tempat berteduh atau berlindung. Sila yang keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” disimbolkan
dengan kepala banteng berlatarkan belakang merah memiliki arti sebagai keberanian bangsa
Indonesia dan menjadi identitas bangsa yang musyawarah dan mufakat karena banteng
dikenal memiliki tenaga yang kuat serta suka berkumpul di habitatnya sehingga akan saling
membantu satu sama lain. Dan yang terakhir sila ke lima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” dengan simbol padi dan kapas serta latar belakang berwarna putih
memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan karena padi merupakan sumber makanan
pokok sebagian besar peduduk dan kapas untuk bahan sandang. Pancasila dirancang
sedemikian rupa dengan sangat kompleks sehingga mampu mencakup banyak hal.

Anda mungkin juga menyukai