Anda di halaman 1dari 27

D

I
L
A
T
A
S
I
Dilatasi

sebuah sambungan atau pemisahan struktur pada


bangunan dengan karakteristik tertentu.
Dilatasi Bangunan, biasanya dipakai pada 9 ciri bangunan yang:

1. tinggi berbeda – beda. (pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang tinggi)
2. memiliki bangunan induk dan bangunan sayap.
3. memiliki kelemahan geometris (tidak simeteris).
4. memiliki panjang >30m.
5. berdiri di atas tanah yang kurang rata.
6. berada di daerah risiko gempa.
7. memiliki bentuk bagan bangunan L, T, Z, O, H, dan U.
8. Memiliki getaran mesin
9. Memiliki perbedaan penggunaan pondasi
Bangunan berbeda
ketinggian

Bangunan tidak
Bangunan berdiri di semetris
risiko Gempa
Di dalam bangunan
terdapat getaran mesin
Mengapa 9 ciri bangunan ini harus berdilatasi?
Masalah akibat ponding dapat berakibat dilatasi
rusak, kebocoran yang sulit diperbaiki, hingga
9 Ciri Bangunan berDilatasi kerusakan – kerusakan lain pada balok
bangunan satu dengan yang lainnya akibat efek
domino

Total beban bangunan yang berbeda


antara bangunan A dan bangunan B

A B
Kemungkinan
akan ada gempa
bumi
Kemungkinan daya dukung
tanah yang berbeda
Dilatasi dengan 2 kolom
• Digunakan pada bangunan
dengan bentuk memanjang
(linier).

• Konsekuensi menggunakan jenis


dilatasi ini adalah jarak antar
kolom akan menjadi pendek.
Dilatasi dengan balok kantilever

• Bentang balok kantilever maksimal 1/3


dari bentang balok induk.
• Pada lokasi dilatasi bentang kolom
dirubah (diperkecil ) menjadi 2/3 bentang
kolom yang lain.
Dilatasi dengan balok gerber

• Dilatasi ini memiliki bentang atau jarak


antar kolom sama

• Kelemahan dilatasi balok gerber adalah


rentan (lepas dan jatuh) terhadap beban
horizontal yang ekstrim seperti gempa
bumi.
Dilatasi dengan konsol

• Jarak antar kolom tetap memiliki ukuran yang sama.

• Meminimalkan varian dimensi balok, sehingga cocok


untuk penggunaan material pabrikasi
REGULASI
TERIMA KASIH SUDAH MELIHAT SLIDE HINGGA AKHIR, SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai