TUGAS AKHIR
TOPAN SAPUTRA
1
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Analisis perilaku pencegahan obesitas pada siswa sekolah dasar dengan teori
Health Belief Model
Menyetujui, Mengetahui,
Komandan KSR-PMI Unit Pembimbing TA
UNIVERSITAS PGRI SUMBAR
Mengetahui
Pembina KSR-PMI UNIVERSITAS
PGRI SUMATERA BARAT
i
HALAMAN PENGESAHAN
TOPAN SAPUTRA
Telah dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 17 Maret 2023 dan
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
SWT, yang telah memeberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga dengan rahmat
dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada seluruh pihak yang terkait yang
Sumatera Barat.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….....iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...….....iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………...…....1
B. Identifikasi Masalah………………………………………………..…….3
C. Batasan Masalah…………………………………………………………3
D. Rumusan Masalah……………………………………………….………3
E. Tujuan Penelitian…………………………………………………..…….4
F. Manfaat Penelitian…………………………………………………….…4
A. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit dan Bulan Sabit Merah
B. Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit dan Bulan Sabit Merah
C. Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit dan Bulan Sabit
G. Kepemimpinan ...................................................................................... 61
I. Perawatan Keluarga............................................................................... 65
iv
J. Penanganan Bencana ............................................................................. 70
K. Assessment ........................................................................................... 71
P. Relief ..................................................................................................... 87
SD……………………………………………………………………...94
BAB IV PENUTUP……………………………………………………....…101
A. Kesimpulan………………………………………………………...…101
B. Saran……………………………………………………………….…102
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………104
LAMPIRAN…………………………………………………………………104
A. Dokumentasi………………………………………………………….107
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Assessment ...............................................................................
Gambar 2. Perlengkapan DU ................................................................................
Gambar 3. Mata Rantai Logistik ...........................................................................
vi
GAMBAR TABEL
Tabel 1. Assesment ...............................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyebabkan obesitas pada anak-anak dapat bervariasi, mulai dari faktor
lingkungan seperti pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik,
Salah satu model yang dapat digunakan untuk memahami perilaku kesehatan
pengobatan.
dilakukan oleh individu, termasuk pola makan yang sehat dan olahraga yang
1
pada anak-anak yang mengalami obesitas. Pencegahan obesitas pada anak-
Oleh karena itu, upaya pencegahan obesitas pada anak-anak harus melibatkan
berbagai faktor, mulai dari pendidikan dan kesadaran tentang pola makan yang
sehat dan aktivitas fisik yang cukup, hingga pengaturan lingkungan yang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
2
3. Health Belief Model (HBM)
E. Tujuan Penelitian
anak
(HBM)
F. Manfaat Penulisan
anak-anak
3
3. Bagi Penulis Untuk menambah ilmu mengenai Pencegahan Obesitas
Keanggotaan (NIK).
4
BAB II
1. Sejarah Gerakan
a. Perang Solferino
menelan puluhan ribu korban tewas dan luka-luka. Dan sekitar 40 ribu
Jumlah ahli bedah pun sangat tidak mencukupi. Saat itu, hanya ada empat
orang dokter hewan yang merawat seribu kuda serta seorang dokter
5
Pertempuran tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh
desa-desa sekitarnya dan tinggal di sana selama tiga hari untuk sungguh-
membedakannya.
b. Komite Internasional
6
Buku itu diberi judul “Kenangan dari Solferino”(Un Souvenir De
terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang yang terluka pada waktu
perang.
Pada saat itu juga ditunjuklah empat orang anggota GPWS dan
1) Gustave Moynier
7
4) Jenderal Guillame-Hendri Dufour
Negara tersebut saat ini sudah menjadi Negara bagian dari Jerman.
8
beberapa bulan kemudian setelah berlangsungnya konferensi
Perhimpunan Pertolongan.
2. Komponen Gerakan
epidemi. Sejumlah besar pengungsi yang miskin dan orang yang tidak
9
sangat jelas menunjukkan perlunya kerjasama yang kuat antara
10
(International Federation of the Red Cross and Red Crescent
Societis).
Gerakan.
sebagai penengah yang netral antara dua negara yang berperang atau
11
berdasar pada hak inisiatif kemanusiaan seperti tercantum dalam
Statuta Gerakan.
b) Satu-satunya Perhimpun
12
e) Memakai nama dan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit
Merah
f) Bersifat mandiri
direvisi pada tahun 1952 direvisi lagi pada tahun 1986, tepatnya pada
13
berefleksi dan mengembangkan pokok-pokok pikiran dari pasal 5
harus:
Pencarian.
Konferensi Internasional.
berikut:
14
c) Mempromosikan pembentukan dan pengembangan
Perhimpunan Nasional.
bersenjata.
1. Sejarah Lambang
15
Sebelum Lambang Palang Merah diadopsi sebagai Lambang yang
perang, pada waktu itu setiap pelayanan medis kemiliteran memiliki tanda
tentara tahu apa tanda pengenal dari personel medis mereka, namun
biasanya mereka tidak tahu apa tanda pengenal personel medis lawan
mereka.
sebagai target bagi tentara lawan yang tidak mengetahui apa artinya.
medan perang. Dalam suatu kurun waktu, ikat lengan berwarna putih
16
warna putih pun dapat menimbulkan kebingungan sehingga perlu dicari
memilih Lambang Palang Merah di atas dasar putih, warna kebalikan dari
bendera nasional Swiss (palang putih diatas dasar merah) sebagai bentuk
dinilai memiliki desain yang sederhana sehingga mudah dikenali dan mudah
Jenewa dan sepakat mengadopsi Lambang Palang Merah di atas dasar putih
tahun 1864, Lambang Palang Merah di atas dasar putih secara resmi diakui
mengadopsi Palang Merah di atas dasar putih. Namun pada tahun 1876 saat
17
mereka diperbolehkan untuk menggunakan Lambang yang berbeda yaitu
Merah di atas dasar putih yang saat itu dipilih oleh Persia (saat ini
Sabit Merah.
Lambang keempat dalam Gerakan dan memiliki status yang sama dengan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tidak bisa digunakan dan „masuk‟ ke
suatu wilayah konflik. Mau tidak mau, perlu disadari bahwa masih banyak
18
Penggunaan Lambang Kristal Merah sendiri pada akhirnya memilliki
dua pilihan yaitu: dapat digunakan secara penuh oleh suatu Perhimpunan
Nasional, dalam arti mengganti Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit
Kristal Merah dalam waktu tertentu saja ketika Lambang lainnya tidak dapat
sepenuhnya.
2. Ketentuan Lambang
Bulan Sabit Merah tidak boleh sampai menyentuh pinggiran dan dasar
putihnya. Lambang harus utuh dan tidak boleh ditambah lukisan, gambar
atau tulisan. Pada Lambang Bulan Sabit Merah, arah menghadapnya (ke
menggunakannya.
19
Selanjutnya, aturan penggunaan Lambang bagi Perhimpunan
sosial lainnya tercantum dalam “Regulations on the Use ofthe Emblem of the
Red Cross and of the Red Crescent by National Societies”. Peraturan ini,
Perhimpunan Nasionalnya.
tersebut harus menimbulkan sebuah reaksi otomatis untuk menahan diri dan
bentuknya yang asli. Dengan kata lain, tidak boleh ada sesuatupun yang
20
ataupun pada dasarnya yang putih. Karena Lambang tersebut harus dapat
dikenali dari jarak sejauh mungkin, ukurannya harus besar, yaitu sebesar
perlindungan bagi:
bersenjata
D. Peralatan medis.
1. Peniruan (Imitation)
lambang Palang Merah atau bulan sabit merah (misalnya warna dan
21
non-pemerintah, perseorangan, dokter swasta, apoteker dsb) atau
atau Gravemisuse)
Internasional
penyebab utama, asal atau dasar.Prinsip juga dapat berarti „suatu aturan-
kemerdekaan.
22
Banyaknya Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah yang bekerja dalam konteks yang berbeda-beda, dengan puluhan juta
anggota, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki warna
tugasnya terbatas pada pemberian bantuan pada tentara yang luka dan sakit
ini, telah banyak kategori Prinsip yang diajukan. Usulan adanya Prinsip
Dasar bagi Gerakan, semula terdapat pada Deklarasi Oxford (1946), namun
teks masih kasar dan lepas-lepas.Pada tahun 1949, adanya Prinsip Dasar
telah disebutkan pula dalam konvensi I (pasal 44) dan konvensi IV (pasal
63). Selanjutnya berkembang pada tahun 1955 dimana Jean Pictet mulai
23
menulis penelitiannya secara sistematik dan membagi Prinsip menjadi 2
setiap saat. Sejak tahun 1965, Buku Pictet pun menjadi dasar pertimbangan
Merah dan Bulan Sabit Merah ke-20.namun demikian, baru pada tahu 1979,
Pictet menulis uraian tentang Prinsip Dasar yang ditulisnya. Secara resmi,
yang akan rusak apabila salah satu bagiannya jatuh atau diambil. Meskipun
peranan sendiri-sendiri.
pada saat bencana alam atau kegiatan lain yang dilakukan untuk
24
b. Prinsip Derivatif/ turunan, meliputi Kenetralan dan Kemandirian
secara perlahan.
25
dilindungi oleh HPI (agar korban tidak meninggal kelaparan, tidak
pandangan politik adalah sebuah aturan wajib yang menuntut agar segala
pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam
politik, agama, ras atau ideologi. Apabila Palang Merah atau Bulan Sabit
anggota Gerakan dituntut untuk dapat menahan diri, bersikap netral dan
26
Kemandirian”Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan
dan Bulan Sabit Merah menolak segala jenis campur tangan yang bersifat
mendesak. Tidak ada suatu institusi Palang Merah pun yang boleh
setiap saat.
apa pun.”
diri sendiri dari seseorang yang melaksanakan suatu tugas khusus untuk
27
orang lain dalam semangat persaudaraan manusia. Apakah dilakukan
Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan
sesama manusia.
28
pemerintah Gerakan, setiap Perhimpunan Nasional memiliki satu suara,
hal mana melarang pemberian hak suara istimewa maupun kursi tetap
logis, sehingga pada tingkatan tertentu setiap prinsip berasal dari prinsip
29
menyebabkan salah satu dari Prinsip ini terdengar kosong dan tidak
terhadap orang lain” atau “ikut menderita bersama mereka” (dua definsi
dengan demikian merupakan satu aspek dari prinsip ini. Kesatuan berkait
orang lain” menjadi tidak murni lagi karena hanya menyangkut pada
30
D. Hukum Perikemanusiaan Internasional
a. Sejarah HPI
kenal saat ini. Sebagaimana tidak ada satu masyarakat yang tidak
memiliki seperangkat aturan, begitu pula tidak pernah ada perang yang
dilaksanakan.
Lieber”). Hukum yang saat itu ada terbatas pada waktu dan tempat,
karena hanya berlaku pada satu pertempuran atau sengketa tertentu saja.
keberadaban.
31
dirancang untuk mengatur tentang pertikaian telah dicatat. Termasuk di
dalamnya Lieber Code, yang mulai berlaku pada bulan April 1863 dan
seperti Kovensi Jenewa yang dibentuk setahun setelah itu, Lieber Code
darat.
besar dari Hukum Internasional Publik dan terdiri dari peraturan yang
melindungi orang yang tidak atau tidak lagi terlibat dalam persengketaan
32
Lebih tepatnya, yang dimaksud ICRC dengan hukum
hak dari pihak yang terlibat dalam pertikaian untuk memilih cara-cara
bersenjata.
33
1) Hukum Jenewa, atauhukum humaniter, yaitu hukumyang dibentuk
a kombatan dan non-kombatan serta antara objek sipil dan objek militer.
pihak yang bertikai untuk memilih cara dan alat untuk berperang tidaklah
34
menghancurkan potensi militer lawan.Prinsip proporsionalitas,mencoba
berlaku.
a) Orang yang tidak atau tidak dapat lagi mengambil bagian dalam
keutuhan harga diri dan fisiknya. Dalam setiap kondisi, mereka harus
35
d) Kombatan dan penduduk sipilyang berada di bawah penguasaan
perlu.
36
a) Aturan tertulis yang memiliki jangkauan internasional untuk
sengketa.
perang yang, (kalau tidak dapat dikatakan baru) dilakukan dalam skala
perkembangan ini.
personil militer tewas dalam jumlah yang seimbang, berbeda dengan saat
37
terlebih lagi terhadap efek buruk yang menimpa penduduk sipil, dengan
1949.
medanpertempuran darat.
Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 terdiri hampir 600 pasal dan
38
internasional, begitu pula untuk menjadi peserta Konvensi Jenewa dan
Protokol Tambahannya.
dilaksanakan dalam situasi dan cara yang berbeda. HPI berlaku dalam
perkembangannya.
39
pengawasan terus-menerus atas pelaksanaannya; mekanisme itu memberi
1. Code of Conduct
Code of conduct atau kode perilaku adalah Etika dan Aturan Main
40
tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur standardisasi Perilaku
kemanusiaan.
Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General Assembly and The
(Geneva, 1995).
diperlukan.
41
3) Akses terhadap lokasi bencana/konflik dan terhadap korban
tidak dihalang-halangi.
apa pun.
semata
2) Proportional
agama.
penerima bantuan.
42
1) Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat menjamin
penyaluran bantuannya.
setempat.
3) Mengutamakan koordinasi
depan.
implementasi program-program.
43
3) Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan
kita bantuan.
Donor.
Efektifitas kegiatan.
44
5) Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana Badan
Pekerjanya.
2. Safer Access
yang memberi bantuan adalah sebuah hal yang sulit dihindarkan. Setiap
bantuan bagi yang membutuhkan. Untuk itu, pada saat konflik atau
bisa selamat dan terhindar dari akibat yang membuatnya dapat turut
menjadi korban.
yang harus dilakukan oleh pemberi bantuan di situasi konflik inilah yang
access adalah kerangka kerja yang disusun agar pemberi bantuan dapat
kerja tersebut terdiri dari pedoman bagi organisasi dan individu agar
45
a. Keamanan pemberi bantuan (mis, PMI) dalam konflik
satu kelompok yang bertikai), paling tidak, kita harus berupaya agar dalam
insiden tersebut dapat berlaku tepatagar resiko lebih jauh dapat terhindar.
yang ada.
terjadi, dimana lokasi pengungsi, mengetahui jalur atau akses jalur wilayah
maka anggota PMI selain harus mengetahui tipe-tipe konflik maka harus
mengetahui juga, apa dasar hukum yang dipakai oleh PMI untuk bertindak
dalam situasi konflik. Selain itu, pemahaman akan hak, kewajiban dan
keterbatasan PMI di saat konflik dan aturan lain yang terkait dengan posisi
sebagai anggota PMI dalam situasi konflik juga menjadi sebuah hal yang
harus diketahui.
46
Selain itu, tentunya relevansi penerapan dasar hukum
a) Protokol I :
internasional.
b) Protokol II:
non-internasional.
47
2) Keppres RI no 25 tahun 1950 – pengesahan dan pengakuan
3. Tujuh Pilar
c) Identifikasi
melekat
48
d) Komunikasi Internal
e) Komunikasi Eksternal
f) Peraturan Keamanan
perkembangan situasi.
g) Tindakan Perlindungan
F. Pertolongan Pertama
49
1. Tujuan Pertolongan Pertama:
3. Mencegah cacat
menjadi bagian dari suatu sistem yang dikenal dengan istilah Sistem
Klasifikasi Penolong
a. Orang Awam
b. Penolong pertama
c. Tenaga Khusus/Terlatih
di lapangan.
50
1) Dasar Hukum
bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan
4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, dincam dengan
3) Tansportasi
4) Penilaian
a) Penilaian keadaan
51
selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan
1. Keamanan lokasi
bersamaan.
a. Nama Penolong
b. Nama Organisasi
52
4. Mengenali dan mengatasi gangguan/cedera yang mengancam
nyawa.
6. Minta bantuan.
b) Penilaian Dini
1) Kesan Umum
teraba. Kasus Medis – Tanpa tanda – tanda yang terlihat atau teraba.
2) Tingkat Respon
penderita.
A = Awas
S = Suara
suara.
N = Nyeri
53
Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang diberikan
T = Tidak respon
napas yang dianjurkan adalah angkat dagu tekan dahi. Pastikan juga
mulut korban bersih, tidak ada sisa makanan atau benda lain yang
Periksa ada tidaknya napas dengan jalan lihat, dengar dan rasakan,
54
Pernapasan yang cukup baik yaitu:
banyak.
6) Hubungi bantuan
c) Pemeriksaan fisik
1) Penglihatan (Inspection)
2) Perabaan (Palpation)
55
3) Pendengaran (Auscultation)
bandingkan (simetry), cium bau yang tidak biasa dan dengarkan (suara
1. Kepala
c. Pupil Mata
d. Mulut
2. Leher
3. Dada
4. Abdomen
5. Punggung
6. Pelvis
56
8. Alat gerak bawah
d) Riwayat Penderita
Pengobatan yang sedang dijalani penderita atau obat yang baru saja
diminum.
M= Makanan/minuman terakhir
pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila
sakit.
57
misalnya keluhan sesak napas dengan riwayat gangguan jantung 3
sudah mengetahuinya
K= Kejadian.
e) pemeriksaan berkelanjutan
kasus yang kita hadapi. Pada kasus yang dianggap berat, pemeriksaan
adalah :
1. Keadaan respon
58
4. Periksa kembali nadi penderita dan bila perlu lakukan secara rinci bila
Periksa kembali dari ujung kepala sampai ujung kaki, mungkin ada
terarah.
dan nyaman
1) Keluhan Utama
2) Tingkat respon
4) Pernapasan
5) Sirkulasi
59
8) Penatalaksanaan
yang mengambil alih korban dari tangan anda. Serah terima dapat
dilakukan di lokasi, yaitu saat tim bantuan datang ke tempat anda, atau
G. Kepemimpinan
merupakan salah satu factor yang penting. Kepemimpinan yang ada akan
ditetapkan.
2. Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan
ditetapkan.
60
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan
dengan :
tujuan.
2) Terdapat factor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain
61
keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil
keputusan.
ditetapkan.
2. Tipe kepemimpinan
menguasai.
H. Kesehatan Remaja
62
Kesehatan Remaja atau Konsep Dasar Pendekatan PRS-HIV
penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang
mematikan. AIDS disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut
Orang yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan
hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi terus
secara drastis.
yakinkan bahwa darah yang ditranfusi adalah darah yang diperiksa oleh Unit
Kesehatan Tranfusi Darah (UKTD) PMI sebagai darah HIV (juga bebas
dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
yang baku dan aman. Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan,
63
Sesuai dengan kebijakan di lingkungan Palang Merah dan Bulan
a) Pencegahan (Prevention)
I. Perawatan Keluarga
a. Berperikemanusiaan
b. Bertanggung jawab
64
5. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan
kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapan
1. Peralatan PK
Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di
rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit.
improvisasi.
a. Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di
rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit.
improvisasi.
b. Perlengkapan PK sederhana :
Bagi pelaku PK
1. Celemek
65
2. Peralatan mencuci tangan
c. Kebersihan Diri
d. Kebersihan Lingkungan
Seperti, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set),
selimut.
2. Peralatan mandi, buang air kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)
a. 2 ember
b. 1 gayung
c. Baskom
d. 2 washlap
e. 2 handuk
66
f. Pasu najis
g. Labu kemih
h. Tissue
a. Talang plastik
b. Shampo
d. Handuk
e. Sisir
a. Sikat gigi
b. Pasta gigi
5. Peralatan makan
b. Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri).
6. Peralatan medis
7. Peralatan Kompres
67
b. Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
memperoleh udara cukup dan segar, juga agar sinar matahari dapat
masuk.
tempatnya.
68
6. Air limbah diusahakan lancar alirannya.
ASI yang baik dimulai dari pemberian ASI secara eksklusif (hanya ASI
pertama.
J. Penanganan Bencana
Tujuan :
a. Kesiapsiagaan individu
b. Koordinasi PB
69
kegiatan penanggulangan bencana.Koordinasi dilakukan dalam setiap
c. Assessment
d. Ren-Ops-SDP
e. Distri Bantuan
70
K. Assessment
Siklus Assessment
DETAIL
ASSESSMENT
b. Mengumpulkan informasi
saat darurat)
1. Daftar pertanyaan
71
3. Sarana transportasi yang baik
6. Kebutuhan darurat harus dapat dibedakan dari masalah yang memang telah
ada.
Metode Assessment
e. Diskusi grup
Jenis Data :
72
Waktu Sekitar1bulan
berdasarkanperiode
waktu operasi
dengan nara
sumber atau
situasi keamanan
yang mengambt
kegiatan dan
akses kepada
orang lain
terkena dampak
73
Asumsi yang Tinggi waktu Rendah waktu Menengah asumsi
lainnya
memiliki
kemampuan
khusus
L. Dapur Umum
74
menyiapkan makanan dan dapat didistribusikan kepada korban bencana
harus dilayani.
pangan adalah suatu pernyataan praktis dari asas-asas dan hak-hak seperti
75
pangan yang cukup, hak ini diakui dalam Instrumen Hukum Internasional
diatas mencakup :
1) Ketahanan Pangan
fisik dan ekonomis terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi
2) Penghidupan
3) Kekurangan Gizi
mencakup:
76
a) Ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk
c) Contoh perlengkapan DU
1. Langseng 6. Baskom
2. Susuk 7. Panci
4. Ceret 9. Tampah
77
5. Wajan
Gambar 2. Perlengkapan DU
1. Definisi Logistik
c. Pengelolaan Pergudangan
d. Pengelolaan Transportasi
e. Pelaporan
78
3. Distribusi Palang Merah Indonesia
4. Identifikasi Bantuan
prinsip.Jenis bantuan terdiri dari pangan dan non pangan, bantuan air
c) Bantuan penampungan
d) Bantuan kesehatan
5. Prinsip Bantuan
menerimanya.
79
Fungsi Penting Berkaitan dalam Logistik
c) Pengelolaan Pergudangan
d) Pengelolaan Transportasi
e) Pelaporan.
MATA
Supplier
Bantuan RANTAI
Pengirima
n
Gudang Sentral
Pengir
Gudang Regional
N. Penampungan Sementara
1. Pengantar
bertempat tinggal dalam beragam cara, seringnya berada dalam area „tidak
80
sendiri. Terkadang pula, idps membuat sebuah perkampungan baru yanng
penduduk.
kemungkinan situasi ; entah itu penampungan yang sudah ada atas inisiatif
sendiri atau bahkan yang baru akan dibuatkan oleh pemerintah / lembaga
2. Definisi
jangka waktu tertentu, dengan menggunakan bangunan yang telah ada atau
tempat berlindung yang dapat dibuat dengan cepat seperti tenda, gubuk
3. Tujuan
sukar diatasi.
a) Pengorganisasian
1) Sasaran
2) Prioritas
81
1) Persyaratan penampungan sementara
jasmani, apabila seorang diserang sakit atau terkena luka dan penderitaan
dicintainya.
82
darurat untuk dipenuhi.Namun disamping itu, masih perlu mengobati luka-
luka psikis yang seringkali membutuhkan waktu lebih lama sampai bisa
berbeda misalnya;
b) Seorang ayah yang tidak tahu tentang keberadaan istri dan anaknya.
Pada waktu dia di kantor, rumahnya tertelan tanah longsor dan dia
83
d) Seorang tawanan perang yang mengalami penderitaan psikis, karena
a) Pertikaian bersenjata
c) Bencana alam
d) Kasus social
diantara anggota keluarga yang terpisah akibat konflik dan bencana adalah
salah satu kegiatan yang telah lama dibentuk oleh ICRC dan Perhimpunan
angkatan bersenjata yang sakit dan mereka yang terbunuh dalam tugas ke
84
selanjutnya harus diteruskan kepada Badan Pusat Pencarian (CTA) ICRC
(Konvensi Jenewa pertama pasal 15, 16 dan Konvensi Jenewa kedua pasal
18, 19)
26)
f. Para keluarga mempunyai hak untuk diberitahu tentang nasib dari anggota
keluarganya yang hilang dan pada pihak yang bertikai harus mencari
85
4. Badan Pusat Pencarian (CTA)
utamanya adalah:
kekerasan internal
tracing
1. Usaha Pencarian
86
1.6 Menghubungi para utusan dari organisasi non-pemerintah baik
2. Media
P. Relief
bantuan. Dalam Relief Distribusi ada beberapa konsep yang harus dipahami,
dan prinsip.
1. Jenis bantuan
kaleng, dll ).
87
Sedangkan untuk bantuan non pangan lebih diartikan pada bantuan
Bantuan air bersih dan sanitasi dapat berupa penyuplaian air bersih ke
MCK sementara.
c. Bantuan penampungan :
d. Bantuan kesehatan :
tenaga kesehatan.
88
BAB III
MATERI KHUSUS
kualitas hidup anak terganggu. Hal ini dapat terjadi akibat ketidakseimbangan
antara asupan kalori yang masuk dan kalori yang dibakar oleh tubuh. Dalam
Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2019, sekitar 38
juta anak di bawah usia lima tahun mengalami obesitas di seluruh dunia. Di
89
Indonesia, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan
Penyebab utama obesitas pada anak-anak adalah pola makan yang tidak
sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi makanan yang tinggi kalori dan
lemak, serta rendah serat, protein, dan vitamin dapat menyebabkan anak
mengalami obesitas. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan sering menghabiskan
waktu dengan bermain game atau menonton televisi juga dapat menyebabkan
aspek seperti perubahan pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan dukungan
keluarga dan lingkungan. Pola makan yang sehat dan seimbang dengan
lemak seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan dapat membantu
anak mengontrol berat badannya. Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik seperti
bermain di luar rumah, olahraga, atau berjalan kaki juga dapat membantu
menjalani gaya hidup sehat dengan membantu mereka memilih makanan sehat,
pola makan dan aktivitas fisik, sehingga penting untuk menciptakan lingkungan
90
B. Faktor Obesitas Pada Anak-Anak
mengandung lemak dan kalori tinggi, namun rendah serat, protein, dan vitamin,
camilan yang tidak sehat, minuman manis, dan produk olahan dapat
Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu untuk bermain game atau menonton
televisi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Selain itu,
kebiasaan berdiam diri di dalam rumah juga dapat meningkatkan risiko obesitas
pada anak-anak.
c. Faktor genetik
Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang obesitas memiliki
risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Hal ini disebabkan karena gen yang
diturunkan dari orang tua dapat mempengaruhi metabolisme tubuh anak dan
91
d. Faktor psikologis
masalah emosional dapat mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan kurang
e. Faktor lingkungan
tempat bermain dan olahraga juga dapat mempengaruhi obesitas pada anak-anak.
Lingkungan sosial yang kurang mendukung gaya hidup sehat dan kebijakan
yang tidak sehat. Selain itu, akses yang terbatas ke tempat bermain dan olahraga
dukungan dari keluarga dan lingkungan. Beberapa referensi yang dapat digunakan
untuk mempelajari lebih lanjut tentang faktor obesitas pada anak-anak antara lain:
Health Belief Model (HBM) adalah suatu model yang digunakan untuk
Model ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1950-an oleh para ahli
92
kesehatan masyarakat Amerika Serikat, dan sejak itu telah digunakan dalam
HBM terdiri dari enam faktor utama yang mempengaruhi perilaku kesehatan
individu, yaitu:
kesehatan tertentu.
vaksin untuk melindungi diri dari penyakit tertentu. Namun, beberapa individu
93
mungkin ragu atau tidak yakin tentang manfaat vaksinasi atau merasa terhalang
oleh biaya atau aksesibilitas. Dalam hal ini, penerapan HBM dapat membantu
pada anak-anak. Menurut data WHO, pada tahun 2016, lebih dari 340 juta anak
dan remaja di seluruh dunia berat badannya berlebih atau obesitas. Obesitas pada
hipertensi, dan beberapa jenis kanker pada masa dewasa. Oleh karena itu, penting
untuk mencegah obesitas pada anak-anak sejak dini. Salah satu faktor yang dapat
HBM adalah suatu teori perilaku yang digunakan untuk menjelaskan faktor-
dan hambatan atau kendala dalam melakukan perilaku kesehatan. Dalam konteks
bagaimana keyakinan individu tentang risiko obesitas dan manfaat dari perilaku
anak-anak.
94
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji hubungan antara HBM
responden anak-anak dan/atau orang tua mereka. Berikut adalah beberapa temuan
anak-anak yang percaya bahwa mereka rentan terhadap obesitas cenderung lebih
berusaha untuk mencegah obesitas daripada anak-anak yang tidak percaya bahwa
mencegah obesitas daripada anak-anak yang tidak menyadari hal tersebut (Chen et
al., 2018).
95
yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang percaya
bahwa menghindari makanan cepat saji dan mengonsumsi makanan sehat seperti
buah dan sayur dapat membantu mencegah obesitas lebih cenderung untuk
yang telah disebutkan di atas, faktor hambatan atau kendala dalam melakukan
tinggal di daerah perkotaan dan memiliki akses terbatas ke fasilitas olahraga dan
anak-anak.
HBM dan perilaku pencegahan obesitas pada anak-anak masih terbatas. Oleh
96
E. Gejala Dan Dampak Obesitas Pada Anak-anak
Obesitas adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak
anak-anak, obesitas dapat terjadi akibat dari kombinasi faktor genetik, lingkungan
dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak sehat dan
a) Berat badan berlebih dan BMI (Body Mass Index) yang tinggi
e) Mudah berkeringat
97
c) Masalah Pendidikan: Anak-anak dengan obesitas dapat mengalami
terkena penyakit serius di masa depan. Obesitas pada anak-anak bisa terjadi
karena kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Berikut
Anak-anak perlu makan makanan yang sehat dan seimbang, seperti buah-
buahan, sayuran, biji-bijian, protein rendah lemak, dan rendah gula. Makanan
yang sehat dapat membantu mengontrol asupan kalori dan memberikan nutrisi
yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, perlu juga menghindari makanan cepat saji,
makanan dengan kadar gula dan lemak yang tinggi, dan minuman bersoda.
Gula sangat mudah ditemukan pada makanan sehari-hari dan bisa memicu
98
memilih makanan yang rendah gula dan membatasi asupan makanan manis seperti
kekuatan otot dan tulang. Orang tua dapat membantu memotivasi anak-anak untuk
melakukan aktivitas fisik dengan cara memilih kegiatan yang disukai oleh anak-
menonton TV, bermain game, dan menggunakan gadget. Terlalu banyak waktu di
depan layar dapat memicu kebiasaan yang tidak sehat dan mengurangi waktu
Orang tua dan keluarga perlu memberikan contoh pola hidup sehat dengan
mengikuti pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur. Dalam keluarga,
perlu dijadikan kebiasaan untuk makan bersama dan menjaga asupan gizi yang
seimbang.
99
Dalam beberapa kasus, anak-anak dengan obesitas mungkin memerlukan
perawatan khusus. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu
100
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dihadapi dalam pencegahan obesitas, dan faktor pendorong yang memotivasi
obesitas sebagai masalah yang serius dan berdampak negatif pada kesehatan,
pencegahan.
obesitas, seperti kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan
kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, diperlukan upaya
101
Faktor pendorong seperti dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan
sekitar juga memengaruhi perilaku pencegahan obesitas pada anak. Jika anak
Dalam hal ini, Health Belief Model dapat menjadi dasar untuk merancang
obesitas pada anak. Hal ini dapat menjadi dasar untuk merancang program
intervensi yang efektif dalam mencegah dan mengatasi obesitas pada anak-anak.
B. Saran
a. Bagi penulis :
Tugas akhir ini masih menggunakan sumber nasional saja sehingga perlu
lagi penelitiannya.
Tugas akhir ini masih banyak kekurangan sehingga menjadi acuan untuk
b. Bagi pembaca:
102
Tugas akhir ini masih banyak kurang dan salahnya maka kritik dan saran
103
DAFTAR PUSTAKA
maret 2023.
https://www.heart.org/en/health-topics/healthy-living/healthy-
https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Childhood obesity causes &
104
LAMPIRAN
A.DOKUMENTASI
105
106
107