Anda di halaman 1dari 12

2.4.

Analasis Masalah

1. Nn. Cika, 19 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat RSMP oleh keluarganya
karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 8 jam yang lalu. Sesak
nafas tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan cuaca. Sesak nafas tidak
disertai mengi.
a. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus ?
b. Apa makna Nn. Cika, 19 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat RSMP
oleh keluarganya karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 8 jam
yang lalu ?
c. Apa makna Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan
cuaca?
d. Apa makna Sesak nafas tidak disertai mengi?

Mengi atau wheezing adalah suara memanjang yang disebabkan oleh penyempitan saluran
pernafasan dengan aposisi dinding saluran pernafasan. Suara tersebut dihasilkan oleh vibrasi
dinding saluran pernafasan dengan jaringan sekitarnya.

Jadi maknanya adalah gejala sesak nafas yang dialami Nn.chika bukan karena penyakit yang
menyebabkan penyempitan pernafasan seperti Asmha bronkial, Penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK), dan infeksi saluran nafas seperti bronkiolitis.

Patel PH, Mirabile VS, Sharma S. Wheezing. [Updated 2021 May 12]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482454

e. Apa penyebab dari sesak nafas secara umum dan dikaitkan sesuai kasus?\

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sesak napas pada penderita diabetes:
1. Ketoasidosis diabetik Dilansir dari Very Well Health, diabetic ketoacidosis (DKA) atau
ketoasidosis diabetik terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin dan tidak dapat
mengubah karbohidrat menjadi glukosa untuk energi. Tubuh kemudian mulai memecah
lemak untuk energi. Ketika ini terjadi, hal itu dapat menciptakan produk sampingan limbah
yang disebut keton. Keton normalnya dapat dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui
pembuangan urine. Pada ketoasidosis diabetik, keton terbentuk lebih cepat daripada yang
dapat dikeluarkan oleh ginjal dari tubuh. Hal ini dapat menghasilkan penumpukan keton yang
beracun. Nah, pada kondisi ini, tubuh mungkin akan mencoba menggunakan paru-paru untuk
mengeluarkan kelebihan keton yang pada akhirnya dapat menyebabkan keluhan sesak napas.
Selain sesak napas, seseorang yang terkena ketoasidosis diabetik mungkin akan sering
mengalami mual dan muntah, mulut sangat kering, dan terkadang memiliki napas bau buah.
Ketika kadar keton meningkat dalam tubuh, seseorang juga dapat dengan cepat menjadi tidak
sadarkan diri sehingga mencari perawatan medis darurat sering kali diperlukan. Perawatan
awal untuk membalikkan kondisi ini adalah dengan memberikan cairan melalui pembuluh
darah dan memberikan insulin baik sebagai suntikan di bawah kulit atau ke dalam pembuluh
darah. Kadang-kadang penderita diabetes harus dirawat di rumah sakit untuk pemantauan
ketat dan perawatan lanjutan sampai kadar keton menurun dan kadar insulin stabil.
2. Serangan jantung dan stroke Bagi penderita diabetes, sesak napas bisa juga menjadi
indikasi penyakit jantung. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu
bagi penderita diabetes. Di mana, penderita diabetes dua kali lebih mungkin mengalami
serangan jantung atau stroke daripada yang tidak memiliki kondisi tersebut. Orang yang
hidup dengan diabetes, bahkan dengan pemantauan yang ketat bisa mengalami lonjakan kadar
gula darah. Seiring waktu, peningkatan kadar glukosa darah ini dapat menyebabkan
kerusakan pada jaringan pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, terutama pembuluh
darah halus dan saraf di sekitar jantung. Sesak napas bisa menjadi salah satu tanda pertama
serangan jantung atau stroke. Gejala lain yang mungkin dialami penderita diabetes saat
mengalami serangan jantung atau stroke, termasuk: Berkeringat Gangguan pencernaan atau
mual Nyeri atau ketidaknyamanan di lengan, rahang, dada, perut bagian atas, atau punggung
Kelopak mata turun atau senyum di satu sisi wajah Bicara cadel Salah satu dari gejala ini
harus dievaluasi oleh dokter. Karena orang yang hidup dengan diabetes memiliki risiko lebih
tinggi terkena serangan jantung dan stroke, mengunjungi dokter secara teratur adalah sesuatu
yang penting untuk dilakukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk
pembacaan tekanan darah, dan kemungkinan akan memesan tes laboratorium untuk meninjau
kadar kolesterol dan gula darah Anda seperti tes hemoglobin A1C. Dokter juga kemungkinan
akan merekomendasikan obat resep untuk mengelola diabetes dan mencegah komplikasi
penyakit jantung, seperti gagal jantung. Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan
Stroke?
3. Koma diabetes Orang yang menderita diabetes dapat memiliki glukosa darah tinggi
(hiperglikemia) atau terlalu sedikit glukosa (hipoglikemia). Dilansir dari Medical News
Today, mirip dengan ketoasidosis, terlalu banyak atau terlalu sedikit glukosa dapat
memengaruhi fungsi paru-paru dan menyebabkan penderita mengalami sesak napas. Gejala
lain dari kondisi hiperglikemia dan hipoglikemia mungkin termasuk: Mengantuk Sakit perut
Mulut kering Haus yang ekstrim Gemetar atau lemah Kebingungan Tingkat gula darah yang
sangat tinggi atau rendah dapat menyebabkan keadaan darurat yang mengancam jiwa yang
disebut koma diabetes. Koma diabetes terjadi ketika seseorang menjadi tidak sadar dan tidak
responsif terhadap lingkungannya. Untuk hipoglikemia, pengobatan awal adalah cairan
melalui vena dan pemberian glukosa melalui vena. Untuk hiperglikemia, pengobatan awal
adalah pemberian cairan melalui vena dan pemberian insulin. Pada hipoglikemia dan
hiperglikemia, pasien dipantau secara ketat untuk jangka waktu tertentu dan mungkin dirawat
di rumah sakit untuk observasi lebih dekat dan pencegahan episode berulang hipoglikemia
atau hiperglikemia. Setelah pengobatan awal selesai, pasien perlu menindaklanjuti dengan
dokter untuk membuat strategi pencegahan hipoglikemia dan hiperglikemia, seperti:
Pemantauan ketat kadar glukosa Memiliki tablet glukosa darurat yang tersedia Memiliki
identifikasi medis, seperti gelang khusus untuk keadaan darurat potensial Baca juga:
Bagaimana Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?
4. Gagal ginjal Orang yang hidup dengan diabetes berada pada risiko yang lebih tinggi dari
kondisi yang dikenal sebagai nefropati atau dikenal sebagai penyakit ginjal. Seiring waktu,
diabetes dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dengan benar dan
menyebabkan kerusakan signifikan pada ginjal. Saat ginjal kehilangan kemampuannya untuk
berfungsi dengan baik, cairan dapat menumpuk di dalam tubuh dan kembali ke jantung dan
paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas. Gejala gagal ginjal lainnya termasuk:
Pembengkakan kaki, tangan, pergelangan kaki, dan mata Kehilangan nafsu makan Mual dan
muntah Kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi, gatal terus-menerus, dan kelelahan
Penting untuk mengonsultasikan gejala-gejala ini ke dokter sesegera mungkin. Dokter
kemungkinan akan memesan tes laboratorium dan bahkan meminta pasien menemui ahli
nefrologi, spesialis ginjal, untuk menentukan tingkat kerusakan ginjal.

f. Bagaimana mekanisme dari sesak nafas sesuai kasus?


Kerusakan sel b pancreas  pelepasan insulin menurun  glukosa tetap berada didalam
darah deficit glukosa intrasel  hormone katabolic meingkat ( glucagon, epinefrin,
cortisol) respon tubuh dalam meningkatkan glukosa meningkat  glikolisis,
gluconeogenesis, benda keton meningkat  ketosis  kompensasi meningkatkan co2 dan
h20  hiperventilasi  pernafasan cepat dan dalam (kussmaul)  sesak nafas
McCance, Kathryn L., Huether, Sue E. 2017. Pathophysiology the biologic basis for disease
in adults and children. 5th ed. Philadelphia : Elsevier Mosby
McCance, Kathryn L., Huether, Sue E. 2006. Pathophysiology the biologic basis for disease
in adults and children. 5th ed. Philadelphia : Elsevier Mosby
g. Apa saja faktor risiko dari sesak nafas?
h. Apa saja kemungkinan penyakit pada kasus yang disebabkan oleh sesak
nafas?
i. Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus ?

2. Nn. Cika juga mengalami nyeri saat BAK sejak 3 hari yang lalu disertai
demam, kemudian berobat ke Puskesmas dan diberikan obat antibiotik namun
tidak diminum secara teratur. Gula darah saat diperiksa di Puskesmas yaitu
260 mg/dl dan sering mengeluh haus, lapar dan buang air kecil.
a. Apa makna Nn. Cika juga mengalami nyeri saat BAK sejak 3 hari yang
lalu disertai demam?
b. Apa makna Nn. Cika sudah berobat berobat ke Puskesmas dan diberikan
obat antibiotik namun tidak diminum secara teratur?
c. Apa makna Gula darah saat diperiksa di Puskesmas yaitu 260 mg/dl dan
sering mengeluh haus, lapar dan buang air kecil?
d. Apa penyebab nyeri saat BAK disertai nyeri dan demam pada kasus?
e. Bagaimana mekanisme nyeri saat BAK disertai demam pada kasus?
f. Apa hubungan keluhan sesak nafas dan keluhan nyeri BAK disertai
demam pada kasus?

Hubungannya adalah infeksi salruan kemih mengakibatkan urin tidak keluar secara normal
sehingga benda benda racun seperti bend aketon dalam tubuh tidak keluar dan meumpuk
dalam tubuh hingga terjadila asidosic diabetes, hal itu dibuktikan dengan kalimat 3 hari
yang lalu mengalami infeksi saluran kemih dan asidosic diabetes pada 8 jam yang lalu.

Keberadaan infeksi saluran kemih ini dapat diakibatkan oleh tingginya kadar gula
penderita, sirkulasi sel darah putih yang kurang baik serta proses pengosongan kandung
kemih yang kurang tepat mengakibatkan urin tinggal terlalu lama di kandung kemih dan
merupakan tempat berkembang yang baik bagi bakteri termasuk bakteri pathogen.

Norafika, Arbianti N, Prihatiningsih S, Indriani DW, Indriati DW. A retrospective cross-


sectional study of urinary tract infections and prevalence of antibiotic resistant pathogens in
patients with diabetes mellitus from a public hospital in Surabaya, Indonesia. Germs. 2020
Sep 1;10(4):157-166. doi: 10.18683/germs.2020.1201. PMID: 33134193; PMCID:
PMC7572203.

file:///C:/Users/user/Downloads/1599418226+03-OA2-Norafika-et-al.-Germs-2020-10-
3-.pdf
g. Apa kemungkinan antibiotik yang diberikan kepada Nn.Cika?

Berbagai jenis orgnisme dapat menyebabkan ISK. Escherichia coli (80% kasus) dan
organisme enterik garam-negatif lainnya merupakan organisme yang paling sering
menyebabkan ISK: kuman-kuman ini biasanya ditemukan di daerah anus dan perineum.
Organisme lain yang menyebabkan ISK antara lain Proteus, Pseudomonas, Klebsiella,
Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan Staphylococcus koagulse negatif. Beberapa faktor
menyebabkan munculnya ISK di masa kanakkanakInfeksi saluran kemih sebagian besar
disebabkan oleh bakteri,virus dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi penyebabnya.
Penyebab ISK terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus dan akan naik ke sistem saluran kemih antara lain adalah Escherichia coli,
Proteus sp, Klebsiella, Enterobacter (Purnomo, 2014).
Jadi kemungkinan obat antibiotic pada nn.chika adalah kotrimoksazol / ciproflolaxin
dikarenakan spektrumnya yang luas dan biasa digunakan dalam pengobatan infeksi saluran
kemih sedangkan Ciproflolaxin efektif pada bakteri gram negative seperti Escherichia coli

Purnomo, B.B. (2011). Dasar-dasar Urologi. Jakarta: CV Sagung Seto.


Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII,
diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 205-
209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta
h. Apa dampak dari tidak minum obat antibiotik secara teratur ?

Kepatuhan pasien dalam minum obat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan terapi pasien
di samping faktor lain seperti:

akurasi dalam pemilihan obat, akurasi rejimen pengobatan dan dukungan pola hidup sehat dari
pasien. Non kepatuhan dapat menyebabkan pasien kehilangan manfaat terapi dan mungkin
mengakibatkan memburuknya kondisi secara bertahap, juga tidak minum antibiotik secara teratur
dapat membuat bakteri resisten terjadi. Pada terapi DM tipe 2, ketidakpatuhan pasien dalam menjalani
pengobatan dapat menyebabkan kegagalan dalam mengendalikan kadar gula darah mereka dan jika
kondisi ini berlanjut, dapat menyebabkan komplikasi penyakit, komplikasi makrovaskular dan
mikrovaskular seperti: ketoasidosis diabetikum, neuropati diabetik, nefropati diabetik, retinopati
diabetik, dll (Saibi et al., 2020).

Saibi, Y., Romadhon, R., & Nasir, NM (2020). Kepatuhan Terhadap Pengobatan Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Puskesmas Jakarta Timur. Galenika Jurnal Farmasi (e-Journal), 6(1), 94-103
i. Bagaimana patofisiologi dari sering mengeluh haus, lapar dan buang air
kecil ?
j. Apa saja jenis pemeriksaan gula darah ?
3. Menurut keluarganya, Nn. Cika sejak usia 4 tahun rutin berobat ke Poliklinik
Anak dan diberikan obat suntikan insulin sebanyak 4 kali sehari. Satu minggu
terakhir, Nn. Cika tidak pernah kontrol ke Poliklinik dan terkadang tidak
suntik insulin secara teratur.
a. Apa makna Nn. Cika sejak usia 4 tahun rutin berobat ke Poliklinik Anak
dan diberikan obat suntikan insulin sebanyak 4 kali sehari ?
b. Apa saja klasifikasi Diabetes Melitus ?
c. Apa saja faktor risiko dari Diabetes Melitus?
d. Apa penyebab dari Diabetes Melitus?
e. Apa saja faktor yang memperberat DM ?
f. Bagaimana patofisiologi terjadinya Diabetes Mellitus tipe I dan II ?
g. Apa saja yang dapat memicu komplikasi pada DM?

Pada terapi DM tipe 2, ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dapat menyebabkan
kegagalan dalam mengendalikan kadar gula darah mereka dan jika kondisi ini berlanjut, dapat
menyebabkan komplikasi penyakit, komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular seperti:
ketoasidosis diabetikum, neuropati diabetik, nefropati diabetik, retinopati diabetik, dll (Saibi et al.,
2020).
h. Apa saja komplikasi Diabetes Mellitus ? (Jelaskan )

Komplikasi dari diabetes sendiri ada bermacam macam. Komplikasi dari DM sendiri dapat di
golongkan menjadi komplikasi akut dan komlikasi kronik. Beberapa contoh dari komplikasi
akut adalah :
1) Ketoasidosis diabetik KAD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin
absolut atau relatif dan peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol
dan hormon pertumbuhan).
2) Koma Hiperosmolar Non Ketotik Ditandai dengan penurunan kesadaran dengan gula
darah lebih besar dari 600 mg% tanpa ketosis yang berartidan osmolaritas plasma melebihi
350 mosm. Keadaan ini jarang mengenai anakanak, usia muda atau diabetes tipe non insulin
dependen karena pada keadaan ini pasien akan jatuh kedalam kondisi KAD, sedang pada DM
tipe 2 dimana kadar insulin darah nya masih cukup untuk mencegah lipolisis tetapi tidak
dapat mencegah keadaan hiperglikemia sehingga tidak timbul hiperketonemia.

3) Hipoglikemia Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg% tanpa gejala
klinis atau GDS < 80 mg% dengan gejala klinis. Dimulai dari stadium parasimpatik: lapar,
mual, tekanan darah turun. Stadium gangguan otak ringan : lemah lesu, sulit bicara gangguan
kognitif sementara. Stadium simpatik, gejala adrenergik yaitu keringat dingin pada muka,
bibir dan gemetar dada berdebar-debar. Stadium gangguan otak berat, gejala
neuroglikopenik : pusing, gelisah, penurunan kesadaran dengan atau tanpa kejang.
Komplikasi kronik dari diabetes melitus sendiri dapat dibagi menjadi 2 : komplikasi
mikrovaskuler dan makrovaskuler. Komlplikasi mikrovaskuler terdiri dari:
1) Retinopati diabetik
Pada retinopati diabetik prolferatif terjadi iskemia retina yang progresif yang
merangsang neovaskularisasi yang menyebabkan kebocoran protein-protein serum
dalam jumlah besar. Neovaskularisasi yang rapuh ini berproliferasi ke bagian dalam
korpus vitreum yang bila tekanan meninggi saat berkontraksi maka bisa terjadi
perdarahan masif yang berakibat penurunan penglihatan mendadak. Hal tersebut pada
penderita DM bisa menyebabkan kebutaan.
2) Neuropati diabetic
Neuropati diabetik perifer merupakan penyakit neuropati yang paling sering terjadi.
Gejala dapat berupa hilangnya sensasi distal. Berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus
kaki dan amputasi. Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar
sendiri dan lebih terasa sakit di malam hari

3) Nefropati diabetik Ditandai dengan albuminura menetap > 300 mg/24 jam atau > 200
ig/menit pada minimal 2x pemeriksaan dalam waktu 3-6 bulan. Berlanjut menjadi
proteinuria akibat hiperfiltrasi patogenik kerusakan ginjal pada tingkat glomerulus.
Akibat glikasi nonenzimatik dan AGE, advanced glication product yang ireversible
dan menyebabkan hipertrofi sel dan kemoatraktan mononuklear serta inhibisi sintesis
nitric oxide sebagai vasadilator, terjadi peningkatan tekanan intraglomerulus dan bila
terjadi terus menerus dan inflamasi kronik, nefritis yang reversible akan berubah
menjadi nefropati dimana terjadi keruakan menetap dan berkembang menjadi chronic
kidney disease
Komplikasi makrovaskular yang sering terjadi biasanya merupakan makroangiopati.
Penyakit yang termasuk dalam komplikasi makrovaskular adalah :

1) Penyakit pembuluh darah jantung atau otak


2) Penyakit pembuluh darah tepi Penyakit arteri perifer sering terjadi pada
penyandang diabetes, biasanya terjadi dengan gejala tipikal intermiten atau
klaudikasio, meskipun sering anpa gejala. Terkadang ulkus iskemik kaki merupakan
kelainan yang pertama muncul

Papatheodorou K, Banach M, Bekiari E, Rizzo M, Edmonds M.


Complications of Diabetes 2017. J Diabetes Res. 2018;2018:3086167.
Published 2018 Mar 11. doi:10.1155/2018/3086167
i. Apa saja jenis obat Diabetes Melitus? (Golongan obat DM ,
farmakokinetik , farmakodinamik) ?

j. Apa fungsi dari obat suntikan insulin?


k. Apa farmakokinetik dan farmakodinamik insulin?
l. Apa dampak nona Cika tidak pernah kontrol ke Poliklinik dan terkadang
tidak suntik insulin secara teratur?

4. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum: tampak sakit berat, kesadaran apatis, TB: 154 cm, BB 40 kg
Tanda vital : TD 100/60 mmHg, HR 120x/mnt, suhu tubuh 38,8°C, RR:
32x/menit (nafas cepat dan dalam)
Kepala : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
kuning Leher : JVP 5-2 cmH2O
Thoraks : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : datar, nyeri tekan supra pubik (+) bising usus (+)
normal Ekstremitas : akral dingin (-/-), edema (-/-). Turgor kembali
lambat.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik pada kasus?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik?

5. Pemeriksan Laboratorium:
Darah rutin: Hb 13g/dl, Leukosit 18.000/mm3, trombosit 220.000/ mm3
Glukosa darah sewaktu 290 mg/dl
Urine rutin: Kimia: Keton urin +3, glukosa urin +3, protein urin +1, leukosit
10-15/lpb
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan laboratorium?

6. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus?


7. Bagaimana cara Diagnosis banding pada kasus?

8. Bagaimana cara Pemeriksaan Penunjang pada kasus?

Pemeriksaan Laboratorium:
- Osmolaritas serum
- Keton
- Ph darah
- Kreatinin serum, BUN
- Elektrolit

9. Bagaimana Diagnosis kerja pada kasus?

Ketoacidosis diabetic ec diabetes melitus tipe 1


10. Bagaimana Tata laksana pada kasus?
11. Bagaimana Komplikasi pada kasus?
12. Bagaimana Prognosis pada kasus?
13. Bagaimana SKDU pada kasus?
14. Apa NNI pada kasus?
1.mengatur pola
makan:
-Qs 2 al baqarah ayat 168
- Hr.malik ad daraquthini,al baihaqi, al hakim
-Qs al aaraf ayat 31
2.olahraga yg cukup : sabda Nabi SAW dari Umar bin Khaththab
3.berobat secara teratur
- Qs 13 ar Ra'd :11
-Hr.al hakim dalam al Mustadroknya 4:34
2.5. Hipotesis
N Nn. Cika 19 tahun mengalami sesak nafas, nyeri saat BAK, dan demam
kemungkinan disebabkan oleh Diabetes Mellitus dan infeksi saluran kemih

2.6. Kerangka Konsep

Tidak teratur meminum antibiotik dan


suntik insulin

Hiperglikemia

Peningkatan glukosa dalam darah

Sesak nafas , nyeri saat BAK ,dan


disertai demam

Anda mungkin juga menyukai