Anda di halaman 1dari 15

1. Tuan Mario (56 tahun) dan Ny.

Agnes (27 tahun) datang ke poli umum


RSMP karena keluhan ingin memiliki anak. Tn. Mario dan Ny. Agnes
sudah menikah selama 2 tahun, namun sampai saat ini mereka masih
belum memiliki keturunan. Tuan Mario mengatakan sudah pernah
menikah sebelumnya sebanyak dua kali yaitu pada saat usianya 48 tahun
dan 52 tahun dan selama pernikahan tersebut dia tidak memiliki
keturunan. Sedangkan bagi Ny Agnes, penikahan kali ini adalah penikahan
yang kedua kalinya Ny, Agnes menikah pertama kali pada saat usianya 20
tahun dan sudah memiliki 1 anak yang sekarang berusia 5 tahun.
a. bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi pada kasus?
b. apa makna Tuan Mario (56 tahun) dan Ny. Agnes (27 tahun) datang ke
poli umum RSMP karena keluhan ingin memiliki anak. Tn. Mario dan
Ny. Agnes sudah menikah selama 2 tahun, namun sampai saat ini
mereka masih belum memiliki keturunan?

Maknanya Tn mario dan Ny. Agnes mengalami infertilitas primer karena WHO
(2021) menyebutkan infertilitas adalah penyakit sistem reproduksi baik pira
maupun wanita yang ditandai dengan kegagalan untuk mencapai kehamilan
setelah pasangan berhubungan seksual rutin tanpa proteksi atau kontrasepsi
selama 12 bulan atau lebih.

Penyebab infertilitas bisa berasal dari pria atau wanita tetapi pada kalimat ini
belum diketahui penyebabnya berasal dari siapa.

World Health Organization (2021). Infertility. Available


at https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility

c. Apa makna Tuan Mario mengatakan sudah pernah menikah


sebelumnya sebanyak dua kali yaitu pada saat usianya 48 tahun dan 52
tahun dan selama pernikahan tersebut dia tidak memiliki keturunan?
d. Apa makna sedangkan bagi Ny Agnes, penikahan kali ini adalah
penikahan yang kedua kalinya Ny, Agnes menikah pertama kali pada

1
saat usianya 20 tahun dan sudah memiliki 1 anak yang sekarang
berusia 5 tahun ?
e. Apa hubungan usia terkait pada kasus?
f. apa definisi infertilitas?

WHO (2021) menyebutkan infertilitas adalah penyakit sistem reproduksi baik pira
maupun wanita yang ditandai dengan kegagalan untuk mencapai kehamilan
setelah pasangan berhubungan seksual rutin tanpa proteksi atau kontrasepsi
selama 12 bulan atau lebih.

Berdasarkan glosarium internasional terbaru tentang infertilitas dan kesuburan


perawatan yang dikemukakan (Zegers et al,2017), infertilitas didefinisikan
sebagai penyakit yang ditandai dengan kegagalan untuk menetapkan kehamilan
klinis setelah 12 bulan teratur, tanpa perlindungan hubungan seksual atau karena
penurunan kemampuan seseorang untuk bereproduksi, baik sebagai individu
maupun dengan pasangannya. hubungan seksual rutin merupakan penentu penting
untuk terjadinya kehamilan

F. Zegers-Hochschild, et al., The international glossary on infertility and fertility care,


2017, Fertil. Steril. 108 (3) (2017) 393–406.

g. Apa saja klasifikasi pada infertilitas?


h. Apa saja kemungkinan penyebab terjadinya infertilitas?
i. Apa kemungkinan penyakit pada kasus?
j. Bagaimana faktor resiko dari infertilitas?
k. Bagaimana mekanisme terjadinya infertilitas?
l. Bagaimana cara pencegahan terjadinya infertilitas?

2. Menurut NY, Agnes, sejak malam pertama sampai saat ini, Tn. Mario
belum mampu memberikan nafkah batin dalam bentuk hubungan seksual
karena penis Tn. Mario lembek seperti tahu walaupun sudah dirangsang
secara maksimal jauh berbeda dibanding suami Ny. Agnes yang pertama
dulu. Hal ini dibenarkan oleh Tn. Mario yang mengakui bahwa hal ini
terjadi sejak pernikahannya yang pertama dan kedua sehingga keduanya

2
berakhir dengan perceraian. Namun hal ini tidak menimbulkan stress
psikologis pada Tuan Mario.
a. Apa makna menurut NY, Agnes, sejak malam pertama sampai saat ini,
Tn. Mario belum mampu memberikan nafkah batin dalam bentuk
hubungan seksual karena penis Tn. Mario lembek seperti tahu
walaupun sudah dirangsang secara maksimal jauh berbeda dibanding
suami Ny. Agnes yang pertama dulu?

Disfungsi seksual menurut Diagnostic dan Statistical Manual of Mental Disorders fourth
edition (DSM V) adalah sekelompok gangguan yang ditandai dengan adanya gangguan
klinis yang signifikan dalam hal ketidakmampuan seseorang merespon secara seksual
atau merasakan kenikmatan seksual.

Jenis-jenis disfungsi seksual menurut DSM 5 terdiri dari: Male hypoactive sexual desire
disorder, Female sexualinterest/arousal disorder, Erectile disorder, Female orgasmic
disorder, Delayed ejaculation, Premature (early) ejaculation, Genito-pelvic
pain/penetration disorder, Substance/medicationinduced sexual dysfunction, Other
specified sexual dysfunction, dan Unspecified sexual dysfunction (Sadock, Sadock dan
Ruiz, 2017)

b. Apa saja bentuk dari ereksi dan pada kasus apa?


c. Apa hubungan disfungsi ereksi pada Tn. Mario dengan infertilitas yang
dialami?
d. Apa saja jenis-jenis disfungi seksual pada pria dan pada kasus?
e. Apa makna hal ini tidak menimbulkan stress psikologis pada Tuan
Mario?
f. Bagaimana faktor resiko disfungsi ereksi?
g. Apa saja penyebab disfungsi ereksi?
h. Bagaimana mekanisme terjadinya disfungsi ereksi?

Ereksi Penis

Rangsangan Psikis/fisik  Impuls saraf parasimpatis segmen sacral ke saraf


splankin panggul (Nervi erigentes) Menghasilkan Nitrit Oxide Synthase (NOS)
 Menghasilkan Nitrit oksida menghasilkan enzim guanil siklase 

3
menghasilkan guanosin monofosfat  melebarkan anteri-arteri penis, dan jalinan
trabekula serat-serat otot polos di jaringan erektil korpus kavernosa dan korpus
spongiosium dalam batang penispeningkatan aliran darah penis  sinusoid-
sinusoid kavernosa (jaringan erektil penis) terisi darah dan aliran vena dibendung
 tekanan yang tinggi di dalam sinusoid menyebabkan penggembungan jaringan
erektil sedemikian sehingga penis menjadi keras dan memanjangFenomena
ereksi penis

Obesitas  hipertermia scrotum  peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS)


pada sel endotel PD  peningkatan produksi TNF-α  produksi NOS menurun
 NO menyebabkan vasokonstriksi pada struktur penis  aliran darah ke penis
menurun  disfungsi ereksi

Arterosklerosis pada a. pudenda  penurunan aliran darah ke penis  dusfungsi


ereksi

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC,
1022

i. Bagaimana cara pencegahan disfungi ereksi?

3. Sejak tamat SMP, Tn. Mario rutin merokok 3 bungkus per hari. Ny. Agnes
mengatakan mengalami peningkatan berat badan yang sangat signifikan 3
tahun serasnit Sikius menstruasi y Agnes tidak terakhir. Siklus menstruasi
Ny. Agnes tidak teratur, 3 bulan sekali mengalami menstruasi.
a. Apa makna sejak tamat SMP, Tn. Mario rutin merokok 3 bungkus per
hari?
b. Apa makna Ny. Agnes mengatakan mengalami peningkatan berat
badan yang sangat signifikan 3 tahun serasnit Sikius menstruasi y
Agnes tidak terakhir. Siklus menstruasi Ny. Agnes tidak teratur, 3
bulan sekali mengalami menstruasi?

Ny agnes mengalami ammnoera sekunder dimana menurut Amenore sekunder


terjadi ketika seorang pasien yang telah melewati menstruasi selama enam bulan
atau lebih tanpa menstruasi. Sementara beberapa sumber hanya membutuhkan tiga

4
bulan tanpa menstruasi untuk mendiagnosis amenore, American College of
Obstetricians and Gynecologists menggunakan definisi 3 bulan berturut turut.

Ketika periode berhenti pada wanita yang sedang menstruasi dan yang tidak
hamil, alasannya mungkin termasuk:
Berat badan rendah (sekitar 10 persen di bawah berat badan normal)
Penurunan berat badan yang cepat
Gangguan makan (seperti anoreksia nervosa)
Masalah dengan otak (dengan hipotalamus atau kelenjar hipofisis)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Masalah dengan kelenjar tiroid
Insufisiensi ovarium primer (juga disebut kegagalan ovarium prematur)
Menekankan Kondisi medis kronis lainnya, seperti gagal ginjal atau penyakit
radang usus (IBD)Beberapa obat, seperti KB hormonal, dapat menghentikan
menstruasi saat Anda meminumnya. Dan merokok dapat meningkatkan risiko
amenore.
Lord M, Sahni M. Secondary Amenorrhea. [Updated 2022 Jul 18]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431055/

c. Bagaimana fisiologi siklus menstruasi?

Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon. Luteinizing Hormon (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis,
mencetuskan ovulasi dan menstimulasi ovarium untuk memproduksi estrogen dan
progesteron. Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar
payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya pembuahan (Sherwood,
2011) Menstruasi terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler (sebelum telur
dilepaskan), fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah sel telur
dilepaskan).

Menstruasi sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi ovulasi,


jika proses ovulasi teratur maka siklus menstruasi akan teratur (Sherwood, 2011)

Fase-fase yang terjadi selama siklus menstruasi:

5
a. Fase folikuler yang dimulai pada hari pertama periode menstruasi. Berikut ini
hal-hal yang terjadi selama fase folikuler:

1. Follicle stimulating hormone (FSH, hormon perangsang folikel) dan luteinizing


hormone (LH, hormon pelutein) dilepaskan oleh otak menuju ke ovarium untuk
merangsang perkembangan sekitar 15-20 sel telur di dalam ovarium. Telur-telur
itu berada di dalam kantungnya masing-masing yang disebut folikel.

2. Hormon FSH dan LH juga memicu peningkatan produksi estrogen.

3. Peningkatan level estrogen menghentikan produksi FSH. Keseimbangan


hormon ini membuat tubuh bisa membatasi jumlah folikel yang matang.

4. Saat fase folikuler berkembang, satu buah folikel di dalam salah satu ovarim
menjadi dominan dan terus matang. Folikel dominan ini menekan seluruh folikel
lain kelompoknya sehingga yang lain berhenti tumbuh dan mati. Folikel dominan
akan terus memproduksi estrogen (Sherwood, 2011).

b. Fase ovulasi biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah fase folikuler. Fase ini
adalah titik tengah dari siklus menstruasi, dengan periode menstruasi berikutnya
akan dimulai sekitar 2 minggu kemudian. Peristiwa di bawah ini terjadi di fase
ovulasi:

1. Peningkatan estrogen dari folikel dominan memicu lonjakan jumlah LH yang


diproduksi oleh otak sehingga memyebabkan folikel dominan melepaskan sel
telur dari dalam ovarium.

2. Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap oleh
ujung-ujung tuba fallopi yang mirip dengan tangan (fimbria). Fimbria kemudian
menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur akan melewati tuba Fallopi
selama 2-3 hari setelah ovulasi.

3. Selama tahap ini terjadi pula peningkatan jumlah dan kekentalan lendir serviks.
Jika seorang wanita melakukan hubungan intim pada masa ini, lendir yang kental
akan menangkap sperma pria, memeliharanya, dan membantunya bergerak ke atas
menuju sel telur untuk melakukan fertilisasi (Sherwood, 2011).

6
c. Fase luteal dimulai tepat setelah ovulasi dan melibatkan proses-

proses di bawah ini:

1. Setelah sel telur dilepaskan, folikel yang kosong berkembang menjadi struktur
baru yang disebut dengan corpus luteum.

2. Corpus luteum mengeluarkan hormon progesteron. Hormon inilah yang


mempersiapkan uterus agar siap ditempati oleh embrio.

3. Jika sperma telah memfertilisasi sel telur (proses pembuahan), telur yang telah
dibuahi (embrio) akan melewati tuba fallopi kemudian turun ke uterus untuk
melakukan proses implantasi. Pada tahap ini, si Wanita sudah dianggap hamil.

4. Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur akan melewati uterus, mengering, dan
meninggalkan tubuh sekitar 2 minggu kemudian melalui vagina. Oleh karena
dinding uterus tidak dibutuhkan untuk menopang kehamilan, maka lapisannya
rusak dan luruh. Darah dan jaringan dari dinding uterus pun (endometrium)
bergabung untuk memebentuk aliran menstruasi yang umumnya berlangsung
selama 4-7 hari (Sherwood, 2011).

Sherwood L. 2011. Introduction to human physiology. 8th ed. Jakarta: EGC

d. Apa saja kandungan di dalam rokok yang bisa menyebabkan fertilitas?


e. Apa hubungan siklus menstruasi tidak teratur Ny. Agnes dengan
infertilitas pada kasus?
f. Apa saja kemungkinan penyebab siklus menstruasi tidak teratur?

4. Suami
Keadaan umum : TB = 160cm; BB = 105 kg, Lingkar perut 101 cm
Tanda Vital TD = 190/100 mmHg; Nadi = 89%/m; RR = 20cm; T; 37,2 C.
Pemeriksaan Genitalia
Inspeksi
Penis : normal
Scrotum : terlihat pelebaran pembuluh vena seperti gerombolan cacing di
dalam kantong scrotum sebelah kiri

7
Testis dextra : tampak didalam scrotum
Testis sinistra: tampak didalam scrotum
Palpasi
Scrotum : teraba 2 testis di dalam scrotum, pembuluh vena teraba
membesar pada scrotum kin kanan, reflek cremaster normal
Testis dextra : Volume 20 ml, konsistensi kenyal
Testis sinistra : Volume 12 ml, konsistensi lunak
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
genitalia suami pada kasus?

N Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi


o
1 TB = 160 cm IMT = 18,5- IMT = Obesitas 2
BB = 105 kg 25,0 41
2 TD 120/80mm 190/100mm Hipertensi
derajat 2
Hg Hg
3 Nadi 60- 80x/menit Normal
100x/mnt
4 RR 16-24x/mnt 20x/menit Normal

5 Lingkar <90 101 Obesitas


perut
Pemeriksaan genitalia
Inspeksi Normal Kasus Interpretasi
1 Penis normal normal normal
normal

2 Skrotu Pelebaran - + skrotum Varikokel


m PD kiri
Palpasi Normal Kasus Interpretasi
1 Skrotu Jumlah Teraba 2 Teraba 2 Lengkap
m testis testis (normal)

8
2 PD Tidak ada Pelebaran vena Varikokel
pelebaran di skrotum
vena kanan dan
kiri

Refleks Normal Normal Normal


cremaster
3 Volume 15-35 ml 20 ml Normal
Testis Konsisten Kenyal Normal
dextra si
4 Testis Volume 15-35 ml 12 ml Gangguan
sinistra spermatogene
sis
Konsisten Lunak Ada
si gangguan

9
b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
genitalia suami pada kasus?

5. Pemeriksaan Laboratorium :
Darah rutin : Hb 14 g/dl; WBC 8.000/μL, RBC 4,3x106/μL, Ht 42 vol%;
Platelets 350.000/μL, LED 9 mm/jam;
Golongan Darah A Rh (+);
Aposan Darah Tepi: normal;
Kimia Darah: GDP 249 mg/dl; Cholestrol total 376 mg/dl; LDL 243
mg/dl; Trigliserida 521 mg/dl, HDL 18 mg/dl
Urin: dbn
Analisis Semen
Warna putih mutiara, bau khas, volume 2,6 ml; viskositas 1 cm, liquefaksi
20 menit, pH 7.5; jumlah sperma = 8,3 x106/ml; motilitas (gerak maju
cepat 20%, gerak maju lambat 5%, gerak di tempat 30%, tidak bergerak
45%) morfologi normal spermatozoa 2% kadar leukosit 0,6x106/ml.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium suami pada kasus?

10
Pemeriksaan Laboratorium
No Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi
.
1 Hb 14-18 14 g/dL Normal
g/dL
2 WBC 5.000- 8.000/µL Normal
11.000
3 RBC 4.3- 4,3x106/µ Normal
5.4x106 L
4 Ht 40-54 42 vol% Normal
vol%
5 Platelets 150.000- 350.000/µ Normal
450.000 L
6 LED 0-20 normal
9
mm/jam
mm/jam

7 Golongan darah A Rh (+)


8 Apusan darah tepi Normal Normal Normal
Kimia darah
9 GDP 88-110 249 mg/dl meningkat
mg/dl
10 kolestrol <200 mg/dl 376 mg/dl hipercolestrol
emia
11 LDL <130 mg/dl 243 mg/dl meningkat
12 Trisilerida <200 mg/dl 521 mg/dl hipertrigliseri
da
13 HDL >60 mg/dl 18 mg/dl meningkat
Kesimpulan = Sindrom Metabolik

Menurut NHLI dan AHA, diagnosis sindrom metabolik ditegakkan apabila seseorang mengalami
minimal 3 dari 5 kondisi berikut:

 Gula darah puasa ≥100 mg/dL (atau mengonsumsi obat antihiperglikemia)

 Tekanan darah ≥130/85 mmHg (atau mengonsumsi obat antihipertensi)

 Trigliserida ≥150 mg/dL (atau mengonsumsi obat untuk hipertrigliseridemia)

 Kolesterol high-density lipoprotein (HDL) <40 mg/dL pada pria dan <50 mg/dL pada
wanita (atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan HDL)
 Lingkar pinggang ≥90 cm pada laki-laki dan ≥80 cm pada wanita

11
Analisis Semen
No Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi
.
1 Warna Putih Putih normal
Mutiara
Mutiara

2 Bau Khas Khas normal


3 Volume 0,5-6 ml 2,6 ml normal
4 Viskositas <2 cm 1 cm normal
5 Liquefaksi <60 20 menit
normal
menit
6 pH 7,2-7,8 7,5 normal
7 Jumlah sperma 39 8,3 Oligoszoospermia
x106/ml x106/ml
8 Motilita Progresi 30% 19% Asthenozoospermi
s f a
Non 1% 26% Asthenozoospermi
progresi a
f
Immotil 20% 55% Asthenozoospermi
e a
9 Morfologi normal 30-50% 1% Teratozoospermia
spermatozoa
10 Kadar leukosit <1x106/m 3,6 Leukositospermia
l x106/ml
Kesimpulan : oligoasthenozoospermia

Wang SS. Metabolic Syndrome. Medscape. 2017.


https://emedicine.medscape.com/article/165124-overview.

b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan laboratorium suami


pada kasus?

Faktor risiko : terinfeksi IMS, merokok, obese, alkohol, varikokel 


perubahan GnRH dan disfungsi sel ledyig dan Sertoli  gangguan
spermatogenesis  spermatogenesis tidak tuntas (minimal) 
ketidakmatangan sperma menurun  jumlah sperma, motilitas, dan

12
morfologi menurun  oligoasthenoteratozoospermia (Price and Wilson,
2014).
c. Bagaimana syarat menganalisis semen?
d. Bagaimana morfologi sperma?

6. Istri
Keadaan Umum : TB=160 cm; BB = 70 kg;, tampak rambut halus
disekitar kumis, tangan dan kaki.
Tanda Vital :TD = 120/80 mmHg; Nadi = 78x/m, RR = 18x/m.
Pemeriksaan ginekologi:
Pemeriksaan luar: abdomen datar, lemas, simetris, fundus uteri tidak
teraba, massa (-), nyeri tekan (-)
Inspekulo: Portio tak livide, OUE tertutup, flour (-), fluksus (-), erosi(-),
laserasi (-), polip (-), sondase uterus antefleksi(AF) 7 cm.
Pemeriksaan bimanual: portio kenyal, OUE tertutup, corpus uteri sesuai
normal. Adneksa parametrium kanan-kiri lemas, cavum Douglas tidak
menonjol.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologi
istri pada kasus?
b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
ginekologi istri pada kasus?

7. Pemeriksaan Laboratorium:
Hb 13 g/dL; WBC 7.500/mm3, RBC 4,4x 10/mm3; Ht 37 vol%; Platelets
238.000/mm3; LED 15 mm/jam; Golongan Darah A Rh (+); Apusan Darah
Tepi: Normal Urin: dalam batas normal.
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium istri pada kasus?
b. Bagaimana mekanisme abnormal pemeriksaan laboratorium istri pada
kasus?

8. bagaimana cara mendiagnosis pada kasus?

9. Bagaimana diagnosis banding pada kasus?

13
10. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?

11. Bagaimana working diagnosis pada kasus?

12. Bagaimana tatalaksana pada kasus?

Tatalaksana Infertil

Edukasi Penyakit, promotive, preventif  rujuk

• Suami : rujuk ke dokter Spesialis andrologi

• Istri : rujuk kie dokter spesialis obgyn.

Sindrom metabolic

Edukasi : perubahan gaya hidup termasuk pantang merokok, penurunan berat


badan, dan diet dan modifikasi olahraga

Fibrate  Bezafibrate 200mg 3x sehari untuk hipertrigliserida

Niacin  hiperdislimidemia 300-500 mg perhari

Amlodipin  5-10 mg sehari  hipertensi


Swarup S, Goyal A, Grigorova Y, et al. Metabolic Syndrome.
[Updated 2022 Oct 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459248/

13. Bagaimana komplikasi pada kasus?

14. Bagaimana prognosis pada kasus?

15. Bagaimana skdu pada kasus?

Infertilitas  3A

Sindrom Metabolik  3b

Obesitas  4a

16. Bagaimana NNI pada kasus?

a. Surat an nahl ayat 7,


b. al furqon ayat 74 tentang

14
c. An nisa ayat 4
d. HR. ahmad (menikahlah kalian dengan wanita yang subur)

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena aku melombai para nabi
dengan (banyaknya) kalian pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh
Ibnu Hibban dari hadits Anas radhiallahu ‘anhu)

Intrepertasi = allah menyuruh kita untuk meninkahi Wanita yang subur dan
penyayang dikarenakan dengan wanita yang subur dan penyayang dapat menjaga
keharmonisan dalam rumah tangga

15

Anda mungkin juga menyukai