TESIS
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
ANALISA DAMPAK GAS AMONIAK DAN KLORIN PADA
FAAL PARU PEKERJA PABRIK SARUNG
TANGAN KARET ”X” MEDAN
TESIS
OLEH
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Judul Tesis : Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin
Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung
Tangan Karet ”X” Medan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada :
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
ANALISA DAMPAK GAS AMONIAK DAN KLORIN PADA FAAL PARU
PEKERJA PABRIK SARUNG TANGAN KARET ”X” MEDAN
ABSTRAK
Proses pembuatan sarung tangan karet menghasilkan gas amoniak dan gas
klorin. Gas amoniak dihasilkan dari proses penambahan cairan amoniak berkadar
tinggi yaitu 0.6% sebagai antikoagulan pada latex, dan gas klorin dihasilkan dari
proses pencucian sarung tangan karet dengan kadar 500-700 ppm. Pemaparan gas
amoniak dan gas klorin dengan lama paparan dan konsentrasi yang cukup, akan
menyebabkan gangguan paru.
Pabrik sarung tangan karet ”X” memiliki 15 pekerja di bagian Amoniak, 28
pekerja di bagian Klorin yang terbagi dalam 3 shift yaitu pagi, siang, dan malam yang
bekerja tanpa menggunakan alat pelindung pernafasan, dan 4 pekerja di bagian
Manajemen Representatif (MR) sebagai kontrol. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode cross sectional untuk menganalisa dampak amoniak dan klorin
pada faal paru pekerja di bagian Amoniak dan Klorin dengan memberikan kuesioner
untuk menilai keluhan-keluhan pernafasan, pemeriksaan faal paru menggunakan
spirometer, dan pemeriksaan udara untuk mengetahui kadar gas amoniak di bagian
Amoniak, klorin di bagian Klorin, dan gas amoniak dan klorin di ruang MR.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa di bagian Amoniak, terdapat keluhan
berupa tenggorokan kering (80%), jalan pernafasan kering (73.3%), mata perih
(66.67%), iritasi hidung dan batuk (53.3%), dan pingsan (6.67%). Di bagian Klorin,
terdapat keluhan berupa hidung berair (96.42%), merasa tersedak (92.85%), batuk
dan sakit pada dada (89.28%), kering tenggorokan, mata iritasi dan dada sesak
(85.71%), dan pingsan (7.14%). Di ruang MR, seluruh pekerja tidak mengalami
keluhan. Hasil pemeriksaan udara menunjukkan bahwa kadar pada lingkungan kerja
masih berada dibawah ambang batas, yaitu gas amoniak di bagian Amoniak sebesar
1.7, 1.9, dan 3.5 ppm, gas klorin di bagian Klorin sebesar 0.0869 dan 0.0697 ppm,
dan di ruang MR, gas amoniak sebesar 0.05 ppm, dan gas klorin <0.00001. Kadar
gas di bagian Amoniak dan Klorin tidak dapat menunjukkan kadar normal di pabrik,
karena pada saat penelitian dilakukan, proses klorin berjalan sebesar 25% dan proses
secara keseluruhan sebesar 24.1%. Hasil spirometri menunjukkan bahwa di bagian
Amoniak terdapat 1 pekerja memiliki gangguan ringan jenis restriktif, di bagian
Klorin terdapat 3 pekerja yang memiliki gangguan ringan yaitu 1 pekerja dengan
jenis obstruktif dan 2 pekerja dengan jenis restriktif, dan di bagian MR, seluruh
pekerja memiliki faal paru yang normal. Setelah dilakukan uji korelasi pearson,
ditemukan tidak ada hubungan antara tempat kerja dengan gangguan paru. Untuk
menjaga kesehatan faal paru pekerja, disarankan untuk mengadakan pemeriksaan
kesehatan secara berkala pada pekerja dan pemeriksaan kadar gas amoniak dan klorin
secara teratur.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
ANALYSIS OF AMMONIA AND CHLORINE GAS EFFECT ON WORKERS
PULMONARY FUNCTION IN RUBBER GLOVES INDUSTRY ”X” MEDAN
ABSTRACT
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih
setia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini, yang sekaligus sebagai
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
1. Komisi pembimbing yakni Bapak Prof. Dr. Sutomo Kasiman, Sp.Pd, Sp.JP,
Ibu Ir. Indra Chahaya S., M.Si, dan Ibu Dra. Lina Tarigan, APT, MS yang
selama ini telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tesis sehingga Tesis
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,Msc sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana
USU; Bapak Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, MKM selaku Ketua Program Studi
3. Alm. Prof. Dr. Harwinta F. Eyanoer, Msc, MPH, DrPH, SpOK selaku mantan
Ketua Program Magister Kesehatan Kerja yang telah memberikan ilmu yang
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4. Ibu Ellen Hutapea dan keluarga yang telah memberikan banyak bantuan dan
5. Pihak Pimpinan, staff, dan seluruh karyawan Pabrik Sarung Tangan Karet ”X”
7. Pimpinan dan seluruh staff Medan International School tempat penulis bekerja
yang memberikan banyak dukungan, motivasi, dan bantuan kepada penulis dalam
mengungkapkan terima kasih dengan segala rasa kasih dan sayang kepada orang tua
yang tercinta Bapak M. Hutabarat dan Ibu T. br Simanjuntak. Bapak dan Ibu
penulis yang telah mengasuh penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
pada Strata Magister (S-2), dan juga kepada kakak-kakak terkasih: Eli, Anton, Kris,
dan Sri Hutabarat yang telah memberi perhatian, dan dukungan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga penulisan Tesis ini dapat berguna bagi
Penulis
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Imelda Olivia Hutabarat merupakan anak pertama dari lima orang bersaudara, dari
keluarga Bapak M. Hutabarat dan Ibu T. Simanjuntak
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1985 – 1991 : SD Methodist Indonesia 6 Medan
2. Tahun 1991 – 1994 : SMP Methodist Indonesia 6 Medan
3. Tahun 1994 – 1997 : SMUN 11 Medan
4. Tahun 1997 – 2001 : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
5. Tahun 2005 -2007 : Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Studi Kesehatan Kerja
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun 2001 – sekarang: Pegawai Science Laboratorium Medan International School
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................. i
ABSTRACT................................................................................ ii
RIWAYAT HIDUP..................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................. ix
DAFTAR TABEL...................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ....................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian .......................................... 5
1.3.1. Tujuan Umum ..................................... 5
1.3.2. Tujuan Khusus .................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ......................................... 5
1.5. Landasan Teori .............................................. 6
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
3.2. Rancangan Penelitian ..................................... 16
3.3. Populasi dan Sampel ....................................... 17
3.3.1. Populasi................................................. 17
3.3.2. Sampel ................................................. 17
3.4. Pelaksanaan Penelitian ................................... 17
3.4.1. Pengisian Kuesioner ............................ 17
3.4.2. Survey Lingkungan ............................. 18
3.4.3. Pemeriksaan Faal Paru ........................ 18
3.5. Variabel Penelitian ......................................... 18
3.5.1. Variabel Bebas .................................... 18
3.5.2. Variabel Terikat .................................. 18
3.6. Kerangka Konsep ......................................... 19
3.6.1. Definisi Operasional ........................... 20
3.7. Alat Pengumpulan Data ................................ 22
3.7.1. Kuesioner ............................................ 22
3.7.2. Spirometer ......................................... 22
3.7.3. Air Sampler-Impinger ......................... 22
3.7.4. Spektrofotometer UV-Vis .................... 23
3.8. Metode Pengumpulan Data .......................... 23
3.8.1. Data Primer ........................................... 23
3.8.2. Data Sekunder ...................................... 24
3.9. Analisis Data .................................................. 24
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .................................................... 47
5.2. Saran .............................................................. 48
LAMPIRAN .................................................................................. 52
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3. Tabung berisi latex dan amoniak sebagai anti koagulan 37
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.6. Kadar amoniak dan klorin pada ruang MR Pabrik Sarung
Tangan Karet “X” Medan Tahun 2007 ………………. 36
Tabel 4.8. Kadar klorin pada ruang Klorin Pabrik Sarung Tangan
Karet “X” Medan Tahun 2007 ……………………….. 37
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
Latex adalah cairan kental seperti susu yang di ambil dari pohon karet
karet. Bahan mentah tersebut dicampur dengan zat pengawet berupa amoniak
dengan kadar yang tinggi yaitu 0.6% sehingga mencapai konsentrasi tertentu
kemudian dikirim untuk diolah menjadi bahan baku pembuatan sarung tangan.
Cairan kental ini mengandung partikel CIS-1,4 polyisoprene, yang membuat latex
14.5kD yang membuat latex dapat diregangkan ataupun dibentuk menjadi panjang
dan tipis.
Penelitian yang dilakukan oleh Arwood dkk (1985) melaporkan banyak terjadi
Suatu studi kohort yang dilakukan oleh Heederik dkk (2000) pada petani
yang bekerja pada tempat penyimpanan ternak, pada penelitian ini dilakukan
pengukuran kadar amoniak, debu total, debu yang dapat dihirup, karbondioksida,
endotoxin total, endotoxin yang dapat dihirup, jamur, dan bakteri. Dari kesemua
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
itu yang paling berhubungan dengan peningkatan gangguan pernafasan adalah
amoniak dan debu, dan gangguan pernafasan berkurang pada saat pemaparan
dihilangkan. Kadar amoniak berkisar 1.60 mg/m3 dan debu 2.63 mg/m3. Efek
Penelitian cross sectional yang dilakukan oleh Ballal dkk. (1998), pada
termaksud asma bronchial. Pekerja pada pabrik pertama terpapar pada kadar 2.82-
183.86 ppm / 2-130.4 mg/m3 memiliki gangguan pernafasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja pada pabrik kedua terpapar pada kadar 0.03-9.87
ppm. Pada tahun kedua perang dunia I, klorin digunakan sebagai senjata dan
paru dialami oleh 2000 korban, dan 50% dari tentara tersebut mengalami
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Chester dkk (1969) meneliti tentang efek pemaparan klorin dalam waktu
yang lama dengan kadar 1 ppm. Dari 139 pekerja, terdapat 55 orang yang cukup
parah yang memerlukan terapi oksigen, dan 3 orang mengalami obstruksi pada
jalan pernafasan. Enarson dkk (1984), melaporkan bahwa pekerja (tidak merokok)
saluran pernafasan. Para pekerja tersebut mengalamai gejala susah bernafas, dan
pekerja berdasarkan lama waktu bekerja . Kelompok A terdiri dari 220 pekerja
yang telah bekerja/ terpapar selama 25 tahun. Kelompok B terdiri dari 133 pekerja
klorin dengan kadar 0.37-1.75 ppm. Kelompok sebagai kontrol terdiri dari 192
pekerja yang tidak terpapar klorin pada tempat yang sama dan rata-rata umur
8 kali lebih tinggi memiliki keluhan pada saluran pernafasan dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Pekerja yang merokok dari grup A dan B menunjukkan gejala
mencegah penularan penyakit melaui darah seperti HIV, Hepatitis B, dan infeksi
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
in Health-Care Settings (CDC 1987) dan pada Guidlines for Prevention of
tangan yang memakai latex sebagai bahan mentah. Dalam prosesnya, pabrik
menggunakan amoniak dan klorin. Setiap harinya, latex yang digunakan adalah
sebanyak 7 ton, dan amoniak dengan konsentrasi 0.6% yang digunakan sebagai
antikoagulan pada latex, dan klorin dengan kadar 500-1000 ppm untuk proses
dilakukan peneliti pada pabrik sarung tangan ini, ditemukan adanya masalah-
sesak nafas, tenggorokan kering, hidung gatal dan berair pada pekerja khususnya
pekerja dibagian Amoniak dan Klorin. Sifat amoniak dan klorin yang cepat
menguap dan larut dalam air mengakibatkan kedua bahan kimia ini dapat merusak
Pada pabrik Sarung Tangan Karet ”X”, tahap-tahap proses produksi berada
dalam suatu kawasan pabrik yang tertutup, dan pekerja bekerja selama 8 jam
setiap hari tanpa memakai alat pelindung pernafasan. Pekerja mengalami beberapa
hidung berair. Faktor penyebab semua itu kemungkinan besar adalah udara
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
lingkungan kerja yang mengandung amoniak dan klorin yang dicurigai telah
terhadap faal paru pekerja pada Pabrik Sarung Tangan Karet ”X”, Medan.
ditimbulkan.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2. Bagi pekerja Pabrik Sarung Tangan “X”, untuk mengurangi dampak
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Latex
Latex dibuat dari suatu cairan kental seperti susu yang diambil dari pohon
Konsentrasi amoniak yang dicampur terbagi 2 yaitu konsentrasi tinggi yaitu 0.6%
lebih rendah, perlu adanya penambahan akselerator dan antioksidan yang lebih
2.2. Amoniak
Amoniak merupakan bahan kimia yang bersifat basa, dalam bentuk gas
bersifat sangat iritan, tidak berwarna, dan memiliki bau yang sangat tajam. Sangat
binatang, pencegah api, plastik, kertas dan bubur kertas, karet, petroleum, dan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
sianida. Amoniak juga merupakan komponen besar dalam produksi bleaching dan
bahan pembersih rumah tangga, seperti pembersih kaca, pembersih toilet, pelapis
logam, pembersih lantai, pembersih lilin. Nilai ambang batas amoniak yang aman
dihirup pekerja selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu adalah 25 ppm.
Pekerja dapat terpapar dengan amoniak dengan cara terhirup gas ataupun
uapnya, tertelan, ataupun kontak dengan kulit, pada umumnya adalah melalui
pernafasan (dihirup). Amoniak dalam bentuk gas sangat ringan, lebih ringan dari
udara sehingga dapat naik, dalam bentuk uap, lebih berat dari udara, sehingga
jalan pemaparan, dosis, dan lama pemaparan. Gejala-gejala yang dialami dapat
berupa mata berair dan gatal, hidung iritasi, gatal dan sesak, iritasi tenggorokan,
kerongkongan dan jalan pernafasan terasa panas dan kering, batuk-batuk. Pada
pada orang-orang yang dapat bertahan selama beberapa hari ataupun minggu
setelah terpapar amoniak. Pada kadar ini, terjadi kerusakan atau terbakar pada
jaringan yang terpapar, yaitu seperti saluran pernafasan, mata, dan kulit.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Penelitian de la Hoz dkk. 1996 menemukan dari 94 kasus, terdapat 20 yang
kadarnya, yaitu:
kesehatan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2.3. Klorin
Gas klorin berwarna kuning kehijau-hijauan, tidak mudah terbakar dan 2.5
kali lebih berat dari udara sehingga gas klorin cenderung tinggal didekat
moderate water solubility yaitu dapat larut dalam air dalam beberapa saat, tidak
secara langsung seperti amoniak, karena sifatnya ini, klorin tidak langsung
menit. Klorin dapat memberi dampak pada permukaan yang mengandung air,
seperti kulit, mata, hidung, dan mucous membrane dan saluran pernafasan atas
dan bawah. Klorin dalam bentuk cairan menyebabkan iritasi berat dan kulit
melepuh.
plastik khususnya PVC, kertas dan bubur kertas, pekerjaan berhubungan dengan
logam, alat-alat elektronik, dan bahan pembersih kering, pengolahan air bersih,
dan farmasi. Tempat kerja yang menggunakan klorin harus memiliki ventilasi
yang baik, tersedia shower, oksigen, alat pelindung pernafasan atau tabung
pernafasan yang gampang digunakan. Studi kasus yang dilakukan pada manusia
yang terpapar klorin selama 4 jam dengan kadar 1 ppm, ditemukan bahwa
expiratory.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
• 0.2 – 0.4 ppm, merupakan ambang batas yang dapat diterima.
batuk
pada pulmonary
Volume paru manusia rata-rata adalah 6 liter udara, dan hanya sedikit saja
mengeluarkan).
Kapasitas total paru yang paling besar yang dicatat oleh seorang peneliti
Inggris, Peter Reed, adalah 11.68 liter. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
volume paru, beberapa diantaranya dapat dikendalikan dan ada yang tidak dapat
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
1. Jenis Kelamin (laki-laki memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada
perempuan)
2. Tinggi badan (orang yang berbadan tinggi memiliki kapasitas paru yang lebih
3. Status merokok (tidak perokok memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari
pada perokok)
4. Pergerakan fisik (atlit memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada tidak
atlit)
kapasitas paru yang lebih besar dari pada orang yang tinggal didataran rendah)
Seseorang yang lahir pada daerah yang memiliki ketinggian yang rendah,
akan memiliki kapasitas paru yang lebih kecil dari pada orang yang tinggal pada
daerah yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena atmosfir kurang padat pada
permukaan yang lebih tinggi, dan karena itu, pada volume udara yang sama akan
mengandung molekul gas yang lebih sedikit termaksud oksigen. Karena itu, paru
akan semakin besar untuk menghasilkan lebih banyak udara. Ketika seseorang
yang berasal dari permukaan yang lebih rendah pindah ke daerah yang lebih
ketinggian) karena paru mereka tidak dapat menghasilkan oksigen yang cukup
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Berikut ini adalah element dasar dari pengujian fungsi paru. Hasilnya
obstruktif.
Faal paru yang normal apabila hasil nilai prediksi menunjukkan >
1. Faal paru yang mengalami gangguan ringan apabila hasil nilai prediksi
2. Faal paru yang mengalami gangguan sedang apabila hasil nilai prediksi
3. Faal paru yang mengalami gangguan berat apabila hasil nilai prediksi
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2.5. Spirometri
2. Lup volume aliran, secara grafik menunjukkan angka aliran udara pada
garis Y dan volume total udara yang dihirup atau yang dikeluarkan pada
garis X.
sekeras mungkin ke dalam mouth piece. Hasil pencatatan volume udara yang
ditiupkan tampak pada kurva waktu volume sehingga dapat diperoleh besar
Forced Expiratory Volume dalam waktu 1 detik (FEV1) dan Force Vital Capacity
(FVC).
Hasil spirometri meliputi: nilai ukuran normal dari FVC, FEV1 &
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2.5.2. Keterangan Secara Umum Pada Pengujian FVC
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.1. Tempat
Kawasan Industri Medan, Jalan Yos Sudarso Km. 10,5 Medan Belawan. Alasan
karet karena semakin banyaknya pesanan dari dalam maupun luar negri, yang
terutama pada saat melakukan operasi. Pekerja yang bekerja terus menerus selama
8 jam sehari terpapar dengan lingkungan kerja yaitu dengan bahan kimia yang
3.1.2. Waktu
Penelitian dilakukan sejak Oktober 2006, dan melakukan survey awal pada
3 Febuari 2007. Seluruh rangkaian proses pembuatan tesis selama 10 bulan yaitu
Cross Sectional yaitu untuk menganalisa dampak amoniak dan klorin pada faal
paru pekerja Pabrik Sarung Tangan ”X”, Medan. Pekerja akan diinterview dengan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
kuesioner tertutup sehingga dapat diketahui keluhan-keluhan gangguan pernafasan
akibat bahan kimia tertentu yang digunakan dalam proses pembuatan sarung
tangan.
3.3.1. Populasi
Medan.
3.3.2. Sampel
Sampel penelitian adalah pekerja yang berada pada bagian Amoniak (15
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu seluruh pekerja dibagian Amoniak, Klorin,
2. Lama bekerja.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4. Keluhan-keluhan yang dialami pekerja selama bekerja di pabrik pembuatan
Klorin, dan kadar amoniak dan klorin di bagian MR, dilakukan pemeriksaan
kualitas udara.
hasil pengukuran akan diperoleh besar Force Vital Capacity (FVC) dan Forced
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tempat kerja yang kemungkinan
Variabel terikat pada penelitian ini adalah dampak pada faal paru pekerja
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
3.6. Kerangka Konsep Penelitian
Terganggu
Normal - Obstruktif
- Restriktif
- Campuran
Keterangan:
Bagian Amoniak dan Bagian Klorin merupakan bagian yang terpisah dalam
proses pembuatan sarung tangan di pabrik sarung tangan karet ”X” dan pekerja
yang bekerja pada kedua bagian tersebut berbeda, dimana pekerja yang bekerja di
bagian Amoniak bukan merupakan pekerja di bagian Klorin, dan sebaliknya.
Diadakan pengukuran gas amoniak di bagian Amoniak, gas klorin di bagian
Klorin dan pengukuran amoniak dan klorin di Ruangan Manajemen Representatif
( sebagai kontrol yang diduga tidak terpapar oleh gas amoniak dan klorin) untuk
melihat dampaknya pada faal paru pekerja yaitu normal atau terganggu.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
3.6.1. Definisi Operasional
sarung tangan karet di pabrik sarung tangan karet ”X”, dimana diadakan
sarung tangan karet di pabrik sarung tangan karet ”X”, dimana diadakan
pencucian sarung tangan karet untuk mengurangi kadar tepung dan bahan
pabrik sarung tangan karet ”X” dimana pekerja-pekerja pada ruangan ini
baik.
4. Pengukuran kadar gas amoniak dan klorin adalah suatu pengukuran yang
dijumpai dalam bentuk gas, pada pabrik sarung tangan karet “X”, amoniak
pengawet.
6. Klorin adalah elemen kimia dengan rumus Cl2, dalam bentuk gas
berwarna kuning kehijauan, pada pabrik sarung tangan karet “X”, klorin
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
digunakan dalam proses pencucian untuk mengurangi kadar tepung,
8. Faal paru terganggu adalah bila ada gangguan fungsi ventilasi paru-paru
yang dilihat pada nilai predicted FVC dan FEV1 dibawah nilai normal.
10. Gangguan paru restriktif adalah gangguan paru yang ditandai dengan
11. Gangguan paru campuran adalah gangguan paru yang ditandai dengan
adanya penurunan volume paru dan volume aliran udara yang keluar pada
FEV1.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
3.7. Alat Pengumpul Data
3.7.1. Kuesioner
lama bekerja, status merokok, dan keluhan yang dialami selama bekerja di pabrik
tersebut.
3.7.2. Spirometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kadar amoniak diudara. Cara kerjanya
adalah:
2. Isi tabung pengaman dengan kristal silika gel yang masih aktif (berwarna biru).
¾ Selang dari bagian bawah tabung impinger dihubungkan dengan pipa atas
tabung pengaman.
impinger.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4. Hidupkan pompa impinger dengan menekan tombol On.
6. Membuat grafik hubungan antara Laju Alir Udara dan Step Potensio..
Alat ini digunakan untuk mengukur gas klorin dengan kisaran panjang
gelombang 340 – 960 nm. Kisaran konsentrasi pengukuran antara 0.5 ml – 3.0 ml.
dilakukan standard sampling 0.5 – 1 l/menit diambil 2.5 liter. Kemudian diukur
konsentrasi Cl2 yang dapat diukur dengan metode ini pada kisaran 1 – 100 ppm
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
lingkungan dengan mengadakan pemeriksaan sampel udara untuk melihat kadar
data pekerja.
gambaran deskriptif mengenai distribusi dan frekuensi atau besarnya proporsi tiap
variabel.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 4
4.1. HASIL
pelindung terhadap infeksi virus seperti HIV, Hepatitis, dan beberapa bakteri
lainnya. Sarung tangan banyak digunakan di rumah sakit, klinik pengobatan dan
banyak pihak yang melihat industri ini sangat menguntungkan sehingga tertarik
untuk mendirikannya dan akibatnya industri ini pun meluas dan penyakit dapat
sarung tangan medis pada tahun 1998. Pengembangan usaha dilakukan untuk
pelajari dan akhirnya diputuskan untuk mendirikan suatu pabrik yang memiliki 10
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2. Lokasi Pabrik
km dari Medan, dan dengan mudah mencapai pelabuhan Belawan dengan melalui
15 km jalan besar.
3. Implemetasi Proyek
bulan September 1993, pada awalnya hanya 2 barisan dan kemudian meningkat
menjadi 10 barisan di tahun 1995, 15 baris pada tahun 1998 dan akhirnya 17
barisan yang menghasilkan 800 juta sarung tangan per tahun dan pabrik-pabrik
memiliki kapasitas untuk menghasilkan 750 juta sarung tangan per tahun dan
aman dan mengurangi resiko iritasi kulit dan reaksi alergi lainnya. Seluruh
Oleh karena sarung tangan digunakan untuk keperluan medis, maka dalam
pembuatan mengikuti standard mutu dan Praktek Pembuatan yang Baik yang
didasari oleh peraturan kesehatan pada Negara yang menerima sarung tangan.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Gambaran sarung tangan yang diproduksi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki lingkaran yang agak tebal pada area pergelangan tangan agar
mudah dipakai.
b. Kuat dimana pada saat diregangkan pada saat mau memakai, sarung
d. Sarung tangan yang diproduksi adalah yang halus dan tidak halus, dengan
berikut:
brasiliensis.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4. Bahan-bahan kimia dicampurkan pada Pearl Mill yaitu Sulphur (.0-1.1), ZnO
asam HNO3, air, basa NH3, dan yang terakhir dengan air.
6. Cetakan dicelupkan pada cairan koagulan yaitu berupa kalsium karbamat dan
10. Sikat-sikat yang berputar dikenakan pada cetakan yang berputar dan angin-
pengeringan.
11. Cetakan melewati air hangat untuk menghilangkan protein-protein yang larut
12. Diadakan vulkanisasi yaitu pemanasan yang sangat tinggi untuk menguatkan
ikatan-ikatan pada sarung tangan sehingga kuat dan tidak mudah robek.
Kemudian didinginkan.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
13. Dicelupkan pada larutan klorin dengan kadar 1000-1400 ppm sebagai anti
lengket. Setelah itu dinetralkan dengan sodium tiosulfat dan kemudian dicuci
15. Sarung tangan dikeringkan dan dikelompokkan kedalam goni seberat 55 kg.
17. Kemudian dicuci dengan air dan dicuci kembali dengan klorin dengan kadar
yang rendah.
18. Diadakan penetralan dengan amoniak, setelah itu dicuci dengan air.
19. Proses spin dry untuk menghilangkan air pada sarung tangan kemudian
2. Bagian Amoiak
shift. Pekerja bertugas untuk mencampur latex dan amoniak dengan menggunakan
pipa, latex dan amoniak dibiarkan beberapa hari agar tercampur dengan sempurna.
Petugas juga memeriksa suhu, kadar latex dan amoniak secara berkala, dan
membersihkan tabung untuk pengisian berikutnya. Tabung yang baru saja kosong
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
memiliki bau amoniak yang sangat tajam, semakin lama tabung dibiarkan kosong
3. Bagian Klorin
Pekerja di bagian Klorin terdiri dari 28 orang yang terbagi dalam 3 shift.
dengan kadar 500-1000 ppm. Klorin bercampur dengan air dan mulai
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4. Uap klorin di serap melalui pipa dan dikeluarkan sehingga pekerja yang
5. Sisa cairan klorin mengalir melalui pipa dan masuk ke cairan sodium
klorin.
terpapar dengan amoniak dan klorin karena terletak terpisah dengan ruang
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4.1.3. Karakteristik Responden
1. Umur
banyak adalah kelompok umur dibawah 30 tahun dan 30-34 yaitu masing-masing
sebanyak 5 orang (33.3%) dan yang paling sedikit adalah kelompok umur >39
tahun yaitu sebanyak 1 orang (6.7%); di bagian Klorin, responden yang paling
(46.4%) dan yang paling sedikit adalah kelompok umur 35-39 tahun yaitu
sebanyak 5 orang (17.9%); di bagian MR, umur responden yang paling banyak
adalah kelompok umur 30-34 tahun yaitu sebanyak 2 orang (50%) dan yang
paling sedikit adalah kelompok umur <30 dan 35-39 tahun yaitu masing-masing
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2. Jenis Kelamin
3. Lama Bekerja
responden yang terbanyak adalah kelompok 6-10 tahun yaitu sebanyak 8 orang
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
(53.3%) dan yang paling sedikit adalah kelompok 11-15 tahun yaitu sebanyak 3
orang (20%); di bagian Klorin, lama bekerja responden yang terbanyak adalah
kelompok 6-10 tahun yaitu sebanyak 23 orang (82.1%) dan yang paling sedikit
adalah kelompok 11-15 tahun yaitu sebanyak 5 orang (17.9%); di bagian MR,
lama bekerja responden yang terbanyak adalah kelompok 6-10 tahun yaitu
sebanyak 2 orang (50%) dan yang paling sedikit adalah kelompok 1-5 tahun dan
4. Status Merokok
(80%) yang merokok dan 3 responden (20%) yang tidak merokok; di bagian
merokok.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
5. Banyaknya Keluhan
memiliki keluhan paling banyak adalah pada kelompok 6-10 keluhan yaitu
sebanyak 7 orang (46.7%), dan paling sedikit pada kelompok >15 keluhan yaitu
sebanyak 1 orang (6.7%); di bagian Klorin yang memiliki keluhan paling banyak
adalah pada kelompok 11-15 keluhan yaitu sebanyak 13 orang (46.4%), dan
paling sedikit pada kelompok 1-5 keluhan yaitu sebanyak 1 orang (3.6%).
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
4.1.4. Keadaan Lingkungan Kerja
Tabel 4.6. Kadar amoniak dan klorin pada ruang MR Pabrik Sarung
Tangan Karet “X” Medan Tahun 2007
<0.00001ppm yang artinya tidak dapat terdeteksi, dan kadar amoniak sebesar 0.05
ppm.
Tabel 4.7. Kadar amoniak pada ruang Amoniak Pabrik Sarung Tangan
Karet “X” Medan Tahun 2007
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.8. Kadar klorin pada ruang Klorin Pabrik Sarung Tangan Karet
“X” Medan Tahun 2007
Table 4.8. menunjukkan kadar klorin diudara pada bagian Klorin adalah
saling berdekatan, didalamnya terdapat latex dan amoniak sehingga latex tidak
menggumpal.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
2.2. Ruang Klorin
Didalam ruang klorin terdapat 8 buah base untuk pencucian sarung tangan
dengan menggunakan klorin. Base tersusun saling berdekatan dengan jarak sekitar
60 cm, terdiri dari 2 baris dan setiap baris terdiri dari 4 base. Ruang klorin
memiliki 1 pintu besar dengan ukuran 2x2 m yang terbuka setiap saat sehingga
udara luar dapat masuk. Terdapat pipa sebagai alat untuk penghisap gas klorin
hasil dari proses pencucian, tetapi pada saat penelitian diklakukan, pipa penghisap
tersebut dalam keadaan yang tidak sempurna, sehingga udara lingkungan kerja
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Gambar 5: Pintu pada ruang klorinator
dan terpisah dengan ruang proses produksi. Dalam ruangan terdapat 2 buah AC
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.9. menunjukkan bahwa di bagian Amoniak, dari 15 responden
terdapat 14 orang (93.3%) dengan hasil normal dan 1 orang (6.7%) dengan hasil
hasil normal dan 3 orang (10.7%) dengan hasil terganggu; dan dibagian MR,
normal.
dengan gangguan faal paru pekerja. Nilai Signifikan menunjukkan angka yang
4.2. PEMBAHASAN
Kadar gas amoniak di bagian Amoniak adalah sebesar 1.7, 1.9, 3.5 ppm,
kadar tersebut masih berada di bawah ambang batas yang diperkenankan yaitu
sebesar 25 ppm. Pada saat penelitian dilakukan, pabrik tidak beroperasi penuh,
hanya sekitar 5 line dari 17 yaitu 29.41%. Apabila pabrik beroperasi 100%,
kemungkinan besar kadar amoniak dalam udara akan menjadi lebih besar karena
latex yang dipergunakan akan semakin banyak dan amoniak yang digunakan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
sebagai antikoagulan akan semakin banyak pula. Pekerja diprediksikan pernah
terpapar gas amoniak dengan kadar yang lebih besar pada saat proses berjalan
kontrol yaitu ruang Manajemen Representatif, jauh lebih kecil yaitu sebesar 0.05
ppm, dan diduga berasal dari kamar mandi yang berada dalam ruangan tersebut.
paru apabila pemaparan berlangsung dalam waktu yang lama, hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Heederik dkk. 2000, yaitu berupa studi
kohort pada petani yang terpapar dengan amoniak 1.60 mg/m3. Selain itu suatu
penelitian cross sectional pada pekerja laki-laki pada dua pabrik pupuk di Saudi
Arabia menunjukkan suatu hubungan yang penting antara pemaparan gas amoniak
Kadar gas klorin di bagian Klorin sebesar 0.0869 dan 0.0697 ppm, masih
berada di bawah ambang batas yang diperkenankan yaitu sebesar 0.2-0.4 ppm.
Pada saat pemeriksaan dilakukan, proses klorin yang berjalan hanya 25% yaitu 2
base dari 8 base, oleh karena itu kadar tersebut tidak dapat menggambarkan kadar
selama ini pada pabrik. Apabila seluruh base pencucian klorin dijalankan maka
dapat di perkirakan bahwa kadar klorin di udara menjadi lebih tinggi. Kadar klorin
pada pabrik pada saat ini berada dibawah ambang batas, tetapi dengan paparan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
yang lama, gangguan paru dapat terjadi seperti penelitian yang dilakukan
Kennedy dkk, 1991, menemukan bahwa gejala gangguan pernafasan yang kronik
dapat menyebabkan penurunan fungsi paru dan efek kronik klorin dapat
disebabkan oleh pemaparan klorin secara akut yang berulang-ulang dan ataupun
telah bekerja paling sedikit 6 tahun, paling lama bekerja selama 15 tahun dan rata-
rata keseluruhan lama bekerja adalah 8.7 tahun. Kadar klorin di udara lingkungan
kerja pada ruangan kontrol yaitu ruang Manajemen Representatif, tidak dapat
kecil, kemungkinan besar hal ini disebabkan karena kadar amoniak masih berada
dibawah ambang batas. Pekerja yang mengalami gangguan paru tersebut telah
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
sehari, kedua hal ini juga dapat menjadi penyebab gangguan paru yang
dialaminya.
keluhan yang dialami pada saat bekerja pada 15 pekerja dibagian amoniak,
jalan pernafasan kering sebesar 73.3% yaitu 11 orang, mata perih sebesar 66.67%
yaitu 10 orang, hidung kering & gatal dan batuk sebesar 53.3% yaitu 8 orang,
mata kering dan gatal sebesar 20% yaitu 3 orang, dan pingsan sebesar 6.67% yaitu
1 orang.
dengan kadar yang tinggi (Issley, 2007). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
responden tersebut pernah terpapar amoniak dengan kadar yang tinggi di tempat
pingsan.
Banyaknya keluhan yang dialami oleh pekerja tidak dapat menjadi suatu kepastian
akan banyaknya pekerja yang memiliki gangguan faal paru. Amoniak pada
umumnya berdampak pada saluran pernafasan atas, dan tidak umum berdampak
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
kronik dapat mengakibatkan gangguan paru berupa gangguan restriktif, yang
yang bekerja selama 8 jam sehari tanpa memakai alat pelindung pernafasan.
gangguan paru yaitu 2 pekerja dengan gangguan restriktif ringan dan 1 pekerja
dengan obstruktif ringan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Chester dkk
(1969) yaitu meneliti efek pemaparan klorin kadar rendah sekitar 1 ppm dalam
waktu yang lama, ditemukan 55 dari 139 pekerja mengalami paparan akut yang
Pekerja pada bagian Klorin pabrik sarung tangan karet “X” yang
mengalami gangguan obstruktif ringan telah bekerja selama 6 tahun dan tidak
merokok, kemungkinan pernah mengalami paparan akut yang tinggi, tetapi tidak
mendapat pengobatan, dan terus bekerja dengan tetap terpapar klorin walaupun
dengan kadar lebih rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Schwartz dkk, 1990, pada pekerja yang mengalami paparan klorin yang akut dan
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Dua pekerja di bagian Klorin yang mengalami gangguan restriktif ringan
telah bekerja selama 7 dan 10 tahun dan merokok 6 dan 12 batang per hari. Klorin
merupakan gas yang bersifat iritan, sehingga dapat mengiritasi setiap permukaan
paru secara langsung pada saluran pernafasan dan jika dihirup dengan kadar yang
mengenai keluhan yang dialami pada saat bekerja pada 28 pekerja dibagian
Klorin, terdapat keluhan penyakit seperti merasa tersedak 92.85%, hidung berair
96.42%, batuk dan sakit pada dada 89.28%,kering tenggorokan, mata iritasi dan
dada sesak sebesar 85.71%, dan pingsan sebesar 7.14%. Menghirup klorin pada
tingkat konsentrasi berapapun sepanjang dapat di ketahui dari baunya bahwa itu
adalah klorin, dapat mengakibatkan batuk, mata berair, hidung berair, dan
kesulitan bernafas.
akibat terpapar klorin, hal ini membuktikan bahwa pekerja pernah karena terpapar
klorin pada kadar yang tinggi dalam durasi yang lama, seperti penelitian yang
telah dilakukan oleh Chester dkk pada tahun 1969. Apabila kasus seperti ini
terjadi lagi, disarankan kepada seluruh pekerja untuk meninggalkan daerah yang
terpapar secepatnya atau berlindung ke suatu tempat yang tertutup dimana uap
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Gangguan paru yang diakibatkan oleh paparan klorin dipengaruhi oleh
banyak hal yaitu lama paparan, kadar paparan, banyaknya air yang terkandung
pada jaringan yang terpapar, umur (umur yang paling rendah dan umur yang
paling tinggi, memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan paru
akibat pemaparan klorin), adanya masalah kesehatan lain, respon individu itu
sendiri, interval waktu pengobatan yang dilakukan setelah pemaparan, dan macam
pengobatan.
Gas amoniak dan klorin merupakan gas yang iritan yang dapat
menyebabkan gangguan faal paru dan pada kenyataannya gas klorin bersifat lebih
iritan dan lebih umum menyebabkan gangguan paru dari pada gas amoniak.
Namun setelah dilakukan uji korelasi, ditemukan tidak ada hubungan antara
tempat kerja dan faal paru pekerja pabrik sarung tangan karet ”X” Medan di
bagian Amoniak, Klorin, dan MR. Hal ini disebabkan karena kadar gas amoniak
dan klorin di lingkungan kerja masih berada dibawah ambang batas dan hanya
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB 5
5.1. Kesimpulan
1. Kadar amoniak pada bagian Amoniak yaitu 1.7-3.5 ppm. Kadar amoniak
tersebut tidak melewati ambang batas yang diperkenankan yaitu 25 ppm dan
2. Kadar klorin pada bagian Klorin yaitu 0.0869 ppm dan 0.0697 ppm. Kadar
klorin tersebut tidak melewati ambang batas yang diperkenankan yaitu 0.2-0.4
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat
berikut:
2. Dilakukan pemeriksaan secara teratur terhadap besar kadar gas amoniak dan
4. Di bagian Klorin, segera dilakukan perbaikan pada pipa penghisap gas klorin
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Arwood R, Hammond J, Ward GG. Ammonia Inhalation Trauma. May 1985; 25 (5)
444-7.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez?db=PubMed&cmd=Retrieve&
dopt=Citation&list_uids=3999167
Ballal SG, Ali BA, Albar AA, Ahmed HO, Al-Hasan AY. Bronchial asthma in two
chemical fertilizer producing factories in Eastern Saudi Arabia. Int J
Tuberc Lung Dis 1998;2:330–335.
Berghoff RS, The more common gases-their effect on the respiratory tract.
Observation on two thousands cases., 1919, Arch Intern Med 24:678-84.
B, Richard. Chlorine: State of The Art, Cayuga Medical Centre, Ithaca, NY, 2005.
Chester EH, Kaimal J, Payne CB, Kohn PM, Kohn Junior. Pulmonary Injury
Following Exposure to Chlorine Gas, Chest 1977;72;247-250.
De la Hoz RE, Schlueter DP, Rom WN. Chronic lung disease secondary to ammonia
inhalation injury: a report on three cases. Am J Ind
Med. 1996;29(2):209-14.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Health effects of Ammonia,
http://www.eoearth.org/article/Health_effects_of_ammonia#Medical_test
s_for_exposure_to_ammonia
Long Ong Eng, Yip, Esah, Fah, Lai Pin. Latex Protein Allergy and Your Gloves,
http://www.drshannonco.com/archives/allergy.htm:
New Work State Department of Health, The Facts About Ammonia, 28 Juli 2004,
http://www.bt.cdc.gov/agent/ammonia/index.asp:
Ryon, David LS, Diseases Caused by Respiratory Irritants and Toxic Chemicals.
Safety & Health Bureau Montana Department of Labor & Industry Prepared for
Montana Employers by the Occupational Safety & Health Bureau
Department of Labor and Industry, Chlorine Safety Occupational,
http://erd.dli.mt.gov/safetyhealth/brochures/chlorinesafety.pdf
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Schwartz DA, Smith DD, Lakshminarayan. The Pulmonary Sequele Assiciated with
Accidental Inhalation of Chlorine Gas, Chest 1990;97;820-825.
Spina A, Levine H. Latex allergy: A review for the dental professional. Oral Surg
Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod.1999;87:5–11.
The Chlorine Institute, Inc, Chlorine: Effects on Health and The Environment, Edisi
ke-3, November 1999.
Woods J, Lambert S, TAE P-M, Drake D, Edlich R. Natural Rubber Latex Allergy:
Spectrum, Diagnostic Approach, and Therapy. J Emerg Med.
1996;15:71–85.
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 1
FORMULIR KUESIONER PADA BAGIAN COMPOUND LATEX
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :___________________
Umur :_____________tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Lama Kerja : _____________tahun
Tinggi Badan : _____________ cm
Status Merokok : _____________
Jumlah Rokok/hari : _____________
Beri tanda check list pada keluhan yang dialami selama bekerja
PERTANYAAN KETERANGAN
YA TIDAK
1. Apakah selama bekerja anda dapat mencium bau amoniak?
2. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami mata seperti
terbakar?
3. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami mata pedih?
4. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami hidung berair?
5. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami tenggorokan
gatal?
6. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami tenggorokan
kering?
7. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami mata gatal dan
kering?
8. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami hidung kering
dan gatal?
9. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami batuk-batuk?
10. Apakah selama bekerja anda pernah merasa saluran pernafasan
terasa panas dan kering?
11. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami sulit bernafas?
12. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami sesak nafas?
13. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami sesak dada?
14. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami sakit dada?
15. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami pingsan?
16. Apakah selama bekerja anda pernah merasa kulit seperti
terbakar/perih?
17. Apakah selama bekerja anda pernah merasa kepala pusing?
18. Apakah selama bekerja anda pernah merasa sakit kepala?
19. Apakah selama bekerja anda pernah merasa mau muntah?
20. Apakah selama bekerja anda pernah muntah?
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
FORMULIR KUESIONER PADA BAGIAN KLORINISASI
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :___________________
Umur :_____________tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Lama Kerja : _____________tahun
Tinggi Badan : _____________ cm
Status Merokok : _____________
Jumlah Rokok/hari : _____________
Beri tanda check list pada keluhan yang dialami selama bekerja
PERTANYAAN KETERANGAN
YA TIDAK
1. Apakah selama bekerja anda pernah melihat gas kuning kehijau-
hijauan?
2. Apakah pada saat bekerja anda dapat mencium bau klorin?
3. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami gatal pada mata?
4. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami pedih pada mata?
5. Apakah selama bekerja anda pernah merasa seperti terbakar pada
mata?
6. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami gatal pada
hidung?
7. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami gatal pada
tenggorokan?
8. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami kering pada
tenggorokan?
9. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami mata berair dan
merah?
10. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami hidung seperti
berair?
11. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami tenggorokan
seperti berair?
12. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami tenggorokan
seperti terbakar?
13. Apakah selama bekerja anda pernah batuk-batuk?
14. Apakah selama bekerja anda pernah merasa mau muntah?
15. Apakah selama bekerja anda pernah muntah?
16. Apakah selama bekerja anda pernah merasa lemah pada otot?
17. Apakah selama bekerja anda pernah pening ataupun sakit kepala?
18. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami sesak nafas?
19. Apakah selama bekerja anda pernah mengalami seperti tersedak?
20. Apakah selama bekerja anda pernah sakit pada dada?
21. Apakah selama bekerja anda pernah pingsan?
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 3 FLOW CHART PEMBUATAN SARUNG TANGAN BEBAS TEPUNG
Latex di kumpulkan Latex + Amoniak Pearl Mill (Sulphur 1.0-1.1, ZnO 0.3-0.5, ZDBC 0.30-0.35, ZDEC
dari pohon dalam container 0.50-0.55, TiO2 0.30-0.50, Antioksidan 0.30-0.50(CPL, Ralox,
H. brasiliensis selama 24 jam Wingstay) dan Vultamol 0.10 dalam satuan part per hundred)
Latex
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 4
Bagian Amoniak
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Bagian Klorin
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Bagian MR
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 5
HASIL KUESIONER PADA PEKERJA DI BAGIAN AMONIAK, KLORIN DAN MANAJEMEN REPRESENTATIF
59
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
No Nama Kuesioner Klorin Nilai Lama
Pprn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Alamsyah 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 10 7
2 Supriadi K 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 13 10
3 Supiyanto 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 8
4 Edi S 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 10
5 Giyanto 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 15
6 Irwansyah 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 8
7 Ismail 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 12 8
8 Safril 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 8
9 Martha 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 12
10 Suriyani 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 8
11 Nikson 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 8 9
12 Syakir 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 11 7
13 Jaliben S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 14
14 Suhendra 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 16 8
15 Syahrum 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 8
16 Rusdianto 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 9
17 Ami R 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 11 9
18 Erwan 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 6
19 Hendra G 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 7
20 Suwono 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 6
21 Naeman 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 9
22 M.Nazir 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 11
23 Supriadi S 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 8
24 Ridwan 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 10 6.5
25 Syafrizal 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 7
26 Lily S 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 14 6
27 Sriamin 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 9 12
28 Kiswiono 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 5 7 60
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
KONTROL (Bagian MR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 David 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
2 Hebron 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
3 Listiyanti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
4 Lelliyani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
61
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 6
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 7
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
Imelda Olivia Hutabarat: Analisa Dampak Gas Amoniak Dan Klorin Pada Faal Paru Pekerja Pabrik Sarung Tangan Karet "X" Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008