Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN LAYANAN REHABILITASI BERKUALITAS SESUAI


STANDAR SEBAGAI IMPLEMENTASI INPRES NO. 2 TAHUN 2020

Agus Suprapto
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan/SDGs Kemenko PMK
Goals 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera :
Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia
• Terdapat 38 target SDGs :
• upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), pengendalian
penyakit HIV/AIDS, TB, Malaria serta peningkatan akses kesehatan reproduksi (termasuk KB),
• Terdapat hal-hal baru yang menjadi perhatian, yaitu:
• 1) Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM);
• 2) Penyalahgunaan narkotika dan alkohol;
• 3) Kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas;
• 4) Universal Health Coverage;
• 5) Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah; serta penanganan krisis dan kegawatdaruratan.

• 3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan penyalahgunaan zat, termasuk


penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.

2
AMANAT UU TERKAIT LAYANAN REHABILITASI

UU 35 / 2009 tentang Narkotika,


pasal-pasal tentang Rehabilitasi

Pasal 54 Undang-Undang
PP 25/2011 tentang
No. 35/2009 Tentang Narkotika Perpres 47/2019 jo Pelaksanaan Wajib Lapor
Pecandu Narkotika dan 23/2010 tentang BNN Pecandu Narkotika
Korban Penyalahgunaan
Narkotika WAJIB menjalani
IPWL
Rehabilitasi Medis DAN
Rehabilitasi Sosial

Pasal 13 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Menteri yang membidangi urusan


No. 25/2011 Tentang Wajib Lapor Lembaga yang dibentuk Presiden Menteri Kesehatan
pemerintahan di bidang sosial
Pecandu Narkotika yang dengan tugas menyusun dan diamanatkan Undang-
diamanatkan Undang-Undang untuk
telah melaksanakan Wajib melaksanakan kebijakan P4GN Undang untuk mengatur
mengatur tentang rehabilitasi sosial
Lapor sebagaimana dan meningkatkan kemampuan tentang rehabilitasi
mantan Pecandu Narkotika yang
dimaksud dalam Pasal 6 lembaga rehabilitasi medis dan medis di Rumah Sakit
diselenggarakan baik
wajib menjalani rehabilitasi rehabilitasi sosial pecandu dan Lembaga
oleh instansi pemerintah maupun
medis DAN/ATAU rehabilitasi Narkotika rehabilitasi tertentu
oleh masyarakat
sosial
SOP SOP SOP

Informasi pecandu (pasal 18-19 PP 25/2011)


TARGET RPJMN 2020-2024
Program Prioritas Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan Indeks ketahanan diri remaja 50.03 51 52
pencegahan
Presentase perubahan kualitas
penyalahgunaan dan
hidup pecandu/ penyalahguna/
rehabilitasi
korban penyalahguna Narkotika
penyalahguna
Narkotika a. Aspek fisik 6% 6,5% 7% 7,5% 8%
b. Aspek psikologis 6% 6,5% 7% 7,5% 8%
c. Aspek hubungan sosial 5% 5,5% 6% 6,5% 7%
d. Aspek sumber daya lingkungan 4% 4,5% 5% 5,5% 6%
Indeks kepuasan layanan 3,07 3,1 3,13 3,16 3,2
rehabilitasi
INPRES 2 TAHUN 2020 TENTANG RENAKSI P4GN

Bidang
REHABILITASI
Peningkatan SDM dan
Aksi Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas layanan rehabilitasi layanan rehabilitasi bagi
pecandu dan korban
korban penyalahguna narkotika dan prekursor narkotika penyalahguna narkotika dan
prekuror narkotika

Tersedianya layanan
Indikator rehabilitasi yang responsif
gender dan usia serta Tersedianya petugas
berbagai latar belakang Terselenggaranya layanan Terintegrasinya sistem pelaksana rehabilitasi yang
pecandu, penyalahguna, dan rehabilitasi sesuai standar informasi rehabilitasi yang kompeten di setiap provinsi
korban penyalahguna nasional rehabilitasi terpadu secara nasional dan kabupaten/kota sesuai
narkoba di setiap standar
provinsi/kabupaten/kota
sesuai standar

Target
Perencanaan, pembentukan,
2020: 148 layanan, 2021 : 248 2020: 130 layanan, 2021 : 170 2020: 2.200 petugas, 2021 :
pengembangan, dan evaluasi
layanan, 2022 : 348 layanan, layanan, 2022 : 220 layanan, 3.200 petugas, 2022 : 4.200
sistem informasi rehabilitasi
2023 : 448 layanan, 2024 : 2023 : 270 layanan, 2024 : petugas, 2023 : 5.200
yang terintegrasi secara
548 layanan 320 layanan petugas, 2024 : 6.200 petugas
elektronik

Catatan :
Layanan = unit/lembaga penyelenggara layanan rehabilitasi
Sinkronisasi Penerapan Inpres No. 2/2020
dan Revisi SNI 8807:2019

Menetapkan 4
3 Akreditasi
• Kualitas hidup Lembaga Penilai
• Kepuasan layanan KAN
Kesesuaian (LPK)

RPJMN
1 2020-2024
Revisi SNI dan
menetapkan SNI 6
2 Penilaian
SNI Kesepakatan penerapan: wajib bertahap? Lembaga Sertifikat SNI
8807 : 2019 Rehabilitasi oleh LPK
Instruksi Presiden No 2
tahun 2020
5
1. Persyaratan umum Pembinaan
2. Persyaratan khusus : 2020 : 130 layanan
3 tipe standar layanan 2021 : 170 layanan
rawat jalan dan rawat 2022 : 220 layanan Kementerian/Lembaga
inap yang dipenuhi 2023 : 270 layanan BNNP/K /Pemda
lembaga rehabilitasi 2024 : 320 layanan

Terintegrasinya sistem
informasi rehabilitasi yang UU no 20 2014 ttg Standarisasi dan
terpadu secara nasional Penilaian Kesesuaian
PEMETAAN TARGET LAYANAN REHABILITASI SESUAI SNI 8809.2022
TARGET SESUAI INPRES NO. 2 TAHUN 2020
KEMENTERIAN/LEMBAGA
2020 2021 2022 2023 2024
130 170 220 270 320
KEMENKES *2021-2024 : Scaling Up ? ?
BNN melakukan Uji pelaksanaan program
KEMENSOS coba Standardisasi Standardisasi ? ?
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Rehabilitasi
Rehabilitasi sesuai sesuai SNI 8807:2019
KEMENKUM HAM SNI 8807:2019
? ?
pada tahun 2020 Roadmap
BNN Penyelenggaraan ? ?
layanan Rehab sesuai
POLRI standar ? ?

*Sumber BNN 2021


*Hasil Bimbingan SNI 8807:2019 pada 14 Lembaga Rehabilitasi Mitra BNN yang
dilakukan pada tahun 2020 menunjukkan terdapat peningkatan kesesuaian pada
layanan rehab tipe 3 yang semula range skor 56-74,5 menjadi 93-98
IMPLEMENTASI LAYANAN REHABILITASI SESUAI SNI 8809.2022
KENDALA PENERAPAN SNI 8809.:2019
Rekomendasi :
Revisi 1. Komitmen dari Kementerian/Lembaga pemberi
Aspek dalam SNI Kendala dalam penerapan Standar Nasional Indonesia layanan rehabilitasi untuk memberlakukan dan
Belum ada produk turunan Menyebabkan implementasi yang (SNI) 8807:2019 menerapkan SNI 8807:2022
dari SNI (spt: Juklak/Juknis, dilakukan sebatas pemahaman • Pernyataan komitmen dari pimpinan K/L untuk
pedoman) yang disusun oleh K/L yang menerapkan mendukung implementasi SNI 8808:2022
Tim Komtek ditindaklanjuti dengan membuat roadmap target
Definisi operasional dan Menyebabkan perbedaan capaian per tahun
penjelasana klasifikasi tipe pemahaman dan persepsi dalam Penetapan SNI 8807:
• Penyusunan pedoman pelaksanaan SNI oleh Tim
(cth: ada, tersedia, tersedia menterjemahkan komponen dan 2022 Keputusan Komtek 03-11
khusus) dalam persyaratan alat pemenuhan Badan Standarisasi 2. Penetapan agenda implementasi penerapan wajib
khusus belum ada Nasional (BSN) No. bertahap SNI 8807:2022 bagi penyelenggara
Ketidakjelasan dalam Meyebabkan adanya gap antara 655/KEP/BSN/12/202 layanan Rehabilitasi NAPZA;
kriteria penilaian proses pembinaan dan penilaian 2 pada tanggal 30 • Menetapkan rekomendasi penerapan wajib SNI
kesesuaian, sehingga pembinaan Desember 2022 melalui Rakor eselon 1 yg ditindaklanjuti
tidak efektif
dengan surat keputusan Menteri di masing2 K/L
Terapi rumatan (rajal medis) Saat ini belum dapat ditetapkan pemberi layanan rehab, atau ditetapkan dengan
pada seluruh rehabilitasi medis surat keputusan pimpinan yang lebih tinggi
yang tersedia karena persyaratan
3. Penentuan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK)
dalam perijinan dan pengawasan
layanan yang ketat untuk sertifikasi SNI 8807:2022 lembaga
rehabilitasi.
Pemisahan teknik konseling Sulit memisahkan dokumen
• Keputusan LPK yang akan ditunjuk (apakah LPK
dalam intervensi (konseling pencatatan yang dimaksud
yang existing atau membentuk LPK baru)
individual, MI dan CBT)
• Penetapan kriteria/spesifikasi LPK sebagai
Ketersediaan SDM yang Kesulitan memenuhi aspek lembaga penilai penerapan SNI 8807: 2022 oleh
wajib dipenuhi terbatas (cth: dimaksud dikarenakan
Komtek 03-11
peksos) keterbatasan tenaga kerja
• BSN menetapkan LPK

Anda mungkin juga menyukai