Anda di halaman 1dari 18

TEMPLATE TRANSKRIPSI

STUDI KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR INDUSTRI TRANSPORTASI KOTA 2022


DI CEKUNGAN BANDUNG DAN MEBIDANG

KETERANGAN TRANSKRIPSI
X1 Nama Transkriptor

X2 Tanggal Traskripsi

X3 Nama Pewawancara

X4 Tanggal wawancara

PROFIL INFORMAN

X5 Provinsi

X6 Kabupaten

X7 Kriteria Informan

X8 Nama Lengkap Informan

X9 Trayek/Rute
Keterangan
Q = Pewawancara
A = Informan

Q : Lokasi Cekungan, Bandung ya pak?


A : Iya
Q : Trayek bapak ini apa?
A : Tegalega - Banjaran
Q : Bapak sebagai supir atau sekaligus supir dan pemilik?
A : Saya sebagai supir, pemiliknya itu anak saya
Q : Berarti bapak setoran ke anak?
A : Iya
Q : Hari rabu sekarang ya, jam 08.43
A : Iya
Q : Saya bacakan dulu ya pak prolog nya agar nanti bisa dapat gambaran
A : Iya
Q : Selamat Pagi pak, nama saya Gagan dari REDI (Reginonal Economic Development
Institute). Saat ini kami sedang melakukan studi mengenai angkatan kota di Bandung
Raya dan Medan, studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum sistem
transportasi umum khususnya angkutan kota dan kondisi sosial ekonomi awak
angkutan umum. Kami juga ingin menggali pendapat terkait rencana pemberlakuan
angkutan publik massal perkotaan atau Transpasundan, hasil dari studi ini akan
menjadi masukan bagi dinas perhubungan dan dinas terkait lainya. Studi ini
dilaksanakan di Bandung Raya dan Medan, bapak terpilih sebagai salah satu
informan. Jika bapak setuju berpartisipasi dalam studi ini identitas dan informasi akan
kamu jaga kerahasiaan nya, informasi yang di berikan hanya digunakan untuk studi.
Bapak boleh tidak menjawab suatu pertanyaan tanpa mendapatkan konsekuensi
apapun, proses wawancara akan direkam dan dipotong untuk keperluan dokumentasi
dan verifikasi, partisipasi bapak bersifat sukarela dan tidak mengharapkan timbalan
apapun. Setelah memahami informasi tersebut maka bapak apakah bersedia untuk
diwawancara?
A : Iya, siap
Q : Ini saya mohon izin sambil rekam ya pak biar terdengar
A : Iya
Q : Bapak juga dapat menghubungi terkait studi ini kepada manager kami ibu Erlin
Yuliastuti di nomor HP 08113670111
A : ____

Q : Mohon maaf, nama lengkap bapak siapa?

A : Husaid Mahmud

Q : Husaid Mahmud, jenis kelamin laki laki usia tadi?


A : 52 tahun
Q : Status perkawinan mohon maaf?
A : Iya, kawin

Q : Bapak saat ini tinggal di Bandung berkat KTP asli Bandung?

A : KTP Bandung, asli Bandung

Q : Alamatnya di mana pak?


A : Jagabaya, Cimaung
Q : Oh.. kampung Jagabaya, kecamatan Cimaung?
A : Iya kecamatan Cimaung

Q : Kelurahanya apa pak?

A : Jagabaya

Q : RT, RW berapa pak?


A : RT 02, RW 04
Q : Bapak memang dari dulu asli orang Bandung?
A : Asli orang Bandung

Q : Selama 52 tahun tinggal di Bandung

A : Iya, Bandung asli

Q : Apa pendidikan tertinggi yang bapak tamatkan?


A : Ya… SMP saja
Q : SMP, dengan siapa bapak saat ini tinggal dan hubungan kekerabatan apa yang
dimiliki, maksudnya di dalam suatu rumah berapa orang?
A : 4 orang

Q : Istri 1

A : Anak 2

Q : Anak 2, sama bapak?


A : iya
Q : Berarti ada tanggungan 3 ya?
A : Iya

Q : Bagaimana status kepemilikan rumah bapak saat ini?

A : Iya, Sendiri

Q : Atas nama bapak sendiri?


A : Iya
Q : Bapak saat ini di trayek apa kendaraan ini tadi?
A : Trayek Banjaran - Tegalega

Q : Bapak mengoperasikan angkot di satu trayek ini?

A : Iya
Q : Tidak ada trayek yang lainya?
A : Iya, tidak ada
Q : Bapak kan sebagai supir, berapa lama bapak sudah menjadi supir?
A : Saya sudah dari tahun 2000

Q : Berarti sudah 22 tahun ya pak?

A : Iya

Q : Lumayan senior juga ya pak?


A : Iya
Q : Dalam sehari bapak berapa jam biasanya
A : Dari berangkat jam 6 pagi sampai jam 6 sore

Q : Oh.. 12 jam ya pak?

A : Iya

Q : Itu setiap hari ya pak?, ada hari libur tidak pak?


A : Iya, ada hari jumat saya libur
Q : berarti 1 minggu 6 hari ya pak kerjanya
A : Iya

Q : Motivasi atau tertarik bapak menjadi supir angkot ini apa?

A : Waktu itu kan saya bekerja di pabrik, di pabrik di PHK saya ikut sama kakak naik
angkot
terus saya ngenek” an dulu, belajar terus langsung nyewa angkot
Q : Iya, karena waktu itu di PHK dan tidak ada kerjaan lain?
A : Iya supir angkot aja
Q : Dan bapak kerja di angkot ini gimana pak, mempunyai waktu fleksibel mudah atau
gimana pak?
A : Kalau jalan di angkot peribahasa bahasa sunda (suara tidak jelas 05:12) pasti hasil
bisa
Q : Ga harus menunggu satu bulan
A : Iya ga harus nunggu satu bulan, satu minggu langsung paginya berangkat pulangnya
bawa uang gitu
Q : Bapak tadi, nama pemilik angkot anak bapak ya?

A : Iya

Q : Atas nama siapa pak?

A : Siti Nurjanah, baru satu bulan ini punya angkot anak saya juga di PHK dari pabrik
uangnya pesangon dibelikan angkot gitu
Q : Semoga aja berkah ya pak
A : Iya
Q : Pak kalau skema untuk anak juga kalau misalnya udah berumah tangga beda ya?

A : Iya beda

Q : Itu skema nya setoran harian ya pak?

A : Iya harian
Q : Itu yang menentukan setoran karena dengan anak, apakah anak bapak sendiri atau
bapak?
A : Saya sendiri sih, jadi sama orang lain setor segitu sama orang lain juga sama setor
gitu
Q : Tapi itu yang menentukan anak bapak semisal “pak ini bawa angkot setor sehari
sekian”?
A : Tidak

Q : Atau bapak saja yang menyamakan dengan yang lain?

A : Ya gitu
Q : Jadi bisa dikatakan bapak yang menentukan
A : Iya
Q : Ini pak mohon maaf, berarti ada dokumen kontrak dengan anak secara formal tidak?

A : Tidak ada, tidak kontrak

Q : Karena memang orang tua juga ya pak

A : Iya
Q : Pak ini mengenai pendapatan di supir angkot, kalau untuk rata rata pendapatan kotor
yang bapak dapatkan setiap hari kira kira berapa? semisalnya dihitung BBM sehari
berapa pak?
A : BBM sehari 150
Q : 150, setor?

A : Setor 70
Q : 220
A : Iya
Q : Bawa kerumah rata rata?

A : 60-70 bawa kerumah

Q : 60 70

A : Jadi kotornya 300an lah


Q : Itu diluar BBM apa ada iuran TPR atau yang lain di jalan ?
A : Iya TPR
Q : Berapa itu buat sehari

A : Sehari kurang lebih 30 habis

Q : 30 ribu?
A : Sama jualan gitu ada permen, ada aqua, ada roti gitu, ada sukro
Q : Oh.. itu LSM atau preman dijalan pak?
A : Preman dijalan
Q : Selain pendapat rutin dari angkot pak, misalnya angkot suka ada carter. Bapak satu
bulan ini ada carter atau tidak pak?
A : alhamdullilah untuk sekarang belum punya belum ada, kalo orang lain itu udah
Q : Selanjutnya saya ingin menanyakan perkiraan pengeluaran tadi ya pak, berarti biaya
operasional BBM dibayar seluruhnya oleh bapak ya?
A : Iya

Q : Kalau untuk yang membaya biaya perawatan atau semisalnya pajak atau asuransi itu
siapa pak?
A : Yang punya mobil
Q : Termasuk ijin trayek ijin kir
A : Iya termasuk ijin trayek ijin kir, pajak yang punya mobil. Onderdil itu juga yang
punya mobil
Q : Berarti kewajiban untuk supir hanya BBM dan iuran harian itu saja

A : Iya harian aja gitu

Q : Pak mohon maaf ini hanya pertanyaan saja ya pak, jika terjadi kejadian tidak terduga
semisalnya kecelakaan dijalan itu siapa yang menanggung biaya yang muncul pak?
sopir atau pemilik?
A : Alhamdullilah saya belom pernah, tidak ada
Q : Jangan ada
A : Ya kebanyak dari sopir bisa dari pemilik mobil bisa
Q : Jadi setengah setengah gitu ya pak?

A : Iya

Q : Kalau menurut bapak pengeluaran bapak tadi BBM, iuran di jalan apakah cukup sulit
pak untuk menanggung pengeluaran tersebut sebagai sopir?
A : Ya kalo saya rasa kesulitan, kesulitan banget waktu itu kan BBM naik. Dulu waktu
BBM belom naik uang makan diatas 100 masih bisa dapat
Q : Berarti kesulitanya saat ini BBM naik ya?
A : Iya BBM naik
Q : Jadi pendapatan yang bisa dibawa kerumah sekarang?

A : Dulu 100 lebih sekarang 60

Q : Selain BBM naik apa pak?

A : Motor, keluhan nya itu motor grab, gojek itu kan ngaruh sama angkot sekarang motor
bikin nambah terus kan?
Q : Iya iya, tadi bapak rata rata pendapatan bersih itu sekitar 70 80 an kerumah
A : 70 60 an kerumah
Q : Mohon maaf pak apakah bapak memperoleh manfaat tambahan dari pemilik misalnya
uang lembur, asuransi kesehatan, atau THR?
A : Tidak ada, cuman THR aja kalau udah lebaran
Q : THR berapa?
A : Tidak setor 3 hari arau 2 hari
Q : Berarti THR nya tidak berbentuk uang ya pak, tapi tidak setor 3 hari
A : Iya, 3 hari
Q : Berarti tunjangan lain misalnya uang makan atau uang parkir?
A : Tidak ada
Q : Bapak selain sebagai sopir apakah bapak memiliki sumber pendapatan lain pak?
A : Kalau saya tidak ada, kalau istri punya
Q : Oh.. istri, berarti bapak fokus sebagai sopir angkot?
A : Iya fokus sebagai sopir angkot
Q : Tadi rumah kan atas nama bapak sendiri, di daerah bapak punya tanah atau kebon
tidak pak?
A : Punya tanah cuman sepetak aja, udah ditempati sama rumah
Q : Kalau semisal tanah yang lain atau kebon yang lain?
A : Tidak ada
Q : Berarti hanya tanah yang dijadikan rumah itu ya?
A : Iya
Q : Ahamdullilah ya pak saya masih ngontrak. Pak selama tahun 2022 dengan adanya
pandemi semua juga menjadi terdampak ya, bapak sebagai supir apakah pernah
mendapatkan bantuan sosial dari dinas perhubungan atau dari pemerintah yang lain?
A : Alhamdulillah kalau saya belum pernah sedikit pun
Q : Dari pihak LSM, pemerintah?
A : Tidak ada, kan sekarang ada BLT, PKH tidak ada
Q : Termasuk BPNT?
A : Tidak ada, entah kenapa orang kaya yang banyak sawahnya banyak motornya rumah
nya besar tapi dapat (suara tidak jelas 12:42) tidak pernah
Q : Kita ambil aja hikmahnya pak mudah mudahan memang kita orang yang mampu
menurut Allah
A : Iya
Q : Bapak dalam satu tahun terakhir ini apakah terdapat semisalnya seperti gangguan
kesehatan jatuh sakit atau kecelakaan?
A : Pernah sakit, itu 2 bulan saya tidak jalan cuman tiduran aja dirumah
Q : Itu 2 tahun ini ya pak?
A : Iya tahun ini, sekarang 2 tahun ini
Q : 1 tahun ini berarti ya?
A : Iya 2 bulan saya pak tidak ke dokter tidak ke puskesmas itu kan biaya, cuman berobat
dirumah aja berobat kampung
Q : Obat kampung itu obat warung atau obat dari apotek?
A : Pertama obat warung yang kedua dari apa itu dari tumbuh tumbuhan
Q : Oh.. jadi ngeracik ramuan herbal?
A : Iya, seperti anak punya darah tinggi pake pisang
Q : Yang kemarin sakit itu sakit apa pak, gejalanya apa?
A : Gejalanya tipes
Q : Oh.. tipes
A : Tipes darah tinggi, tipes pake cacing kalung alhamdulillah sehat
Q : Alhamdulillah sehat, berarti tidak sampai dirawat atau ke dokter ya pak?
A : Iya, tidak ke dokter
Q : Membutuhkan biaya ya, emang alasanya itu tidak punya biaya atau?
A : Tudak punya biaya itu aja
Q : Biasanya kalo di daerah itu memilik BPJS yang gratis pak? seperti KIS (kartu
indonesisa sehat) bapak tidak punya?
A : Tidak punya
Q : Berarti karena memang tidak ada biaya untuk ke rumah sakit jadi bapak memilih
untuk mengobati secara herbal
A : Iya dirumah aja
Q : Itukan sebagai pengalaman untuk bapak, bagaimana cara bapak mengatasi kejadian
kejadian seperti itu lagi di masa yang mendatang. Dalam artian apakah bapak mulai
saat ini mulai menabung atau mengikuti bpjs atau gimana pak?
A : Saya ikut menabung di tetangga sehari 10 ribu diambilnya waktu lebaran
Q : Jadi memang ada antisipasi untuk hal yang terduga ya
A : Iya, kalo lebaran di kampung pasti rame rame
Q : Menurut bapak bekerja di jalan sebagai sopir itu resiko nya tinggi atau tidak pak?
A : Iya, dijalan banyak preman, banyak orang minta minta uang, banyak orang mabok
mabok
Q : Faktor kecelakaan juga tinggi pak resikonya?
A : Iya, kalo saya tidak sabar dalam menuruti nafsu pasti kecelakaan saya. Karena kan ini
saya mau naikin muatan datang mobil lain diambil muatanya kalau nurutin nafsu bisa
dicelakai
Q : Belum lagi hawanya panas ya pak dijalan
A : Iya tapi saya harus bisa, istighfar dan sabar kuncinya
Q : Pak selain jadi sopir bapak punya keahlian lain? seperti di bangunan, listrik?
A : Alhamdulillah kalau listrik dirumah saja kalau sendiri saja
Q : Tapi keahlian tersebut mahir dalam artian bisa dimanfaatkan ketika ada seseorang
yang meminta bapak untuk membetulkan listrik?
A : Alhamdulillah bisa
Q : Itu di bidang listrik ya pak?
A : Iya di bidang listrik
Q : Untuk mendapatkan keahlian tersebut bapak kursus atau otodidak?
A : Otodidak, temen saya dulu dari stm terus waktu masang listrik saya diajak
Q : Jadi bapak ikut temen yang sekolah di stm listrik?
A : Iya dia masang listrik gitu (suara tidak jelas 17:34)
Q : Jadi secara melihat pekerjaan nya bapak sekaligus belajar ya
A : Iya
Q : Itu berarti dapat dimanfaatkan ya pak perkerjaan lainya?
A : Ya alhamdulillah
Q : Tapi apakah bapak pernah mengikuti perlatihan atau kurus selama ini? dalam
pelatihan apapun belum pernah?
A : Belum pernah
Q : Bapak apakah bersedia mengikuti pelatihan untuk mendapatkan keahlian baru? misal
hal apa yang masih ingin bapak pelajari di usia sekarang?
A : Ya udah tua mungkin udah tidak ada
Q : Tidak ada ya, karena mungkin faktor usia itu ya
A : Iya faktor usia, sebentar lagi juga lansia
Q : Mudah mudahan panjang umur pak
A : Aamiin, panjang umur banyak dosa juga percuma
Q : Kalau untuk mempelajari hal yang baru itu menurut bapak mudah atau tidak?
A : Kalau buat saya ya pasti susah, faktor usia ini sekarang banyak pikiran banyak lupa
Q : Kalau kendala yang dihadapi bapak dalam pekerjaan sebagai supir ini apa saja pak?
mungkin dari faktor kesehatan itu menjadi kendala atau tidak pak?
A : Ya iyalah kesehatan itu kan penting, percuma kalo misal saya bawa mobil tapi tidak
sehat
Q : Maksudnya faktor kesehatan itu menjadi kendala atau tidak dalam pekerjaan bapak?
A : Iya jadi kendala
Q : Ketika semisal bapak sakit seperti kemarin jadi gabisa narik itu ya pak?
A : Iya
Q : Kalo kendala misalnya dari kebijakan pemerintah atau kebijakan tentang regulasi
pemerintah dan lain lain itu menjadi kendala juga atau tidak buat bapak?
A : Iya jadi kendala, kebijakan pemerintah sekarang yang transpasundan itu sudah seperti
membunuh rakyat kecil karena kalau diganti banyak angkot yang jadi pengangguran
Q : Jadi bapak ikut terdampak juga ya pak?
A : Iya
Q : Tapi bapak saat ini tergabung di koperasi?
A : Iya
Q : Itu sejak kapan pak?
A : Kalau koperasi udah lama, udah dari awal pembentukan kan angkot sekarang harus
masuk koperasi
Q : Dari 5 tahun yang lalu?
A : Iya
Q : Bukan dari bapak jari supir 20 tahun yang lalu?
A : Bukan, koperasi itu menyangkut sama orang yang punya
Q : Berarti kalau supit itu tidak ikut ya pak?
A : Tidak ikut, STNK kan namanya bukan pemilik koperasi yang jadi pemiliknya
sekarang
Q : Berarti yang wajib ikut koperasi itu pemilik? supir tidak wajib?
A : Iya pemilik, supit tidak
Q : Bapak tahu tidak apakah harus membayar untuk menjadi bagian dari organisasi
tersebut?
A : Iya
Q : Pemilik itu misalnya biaya pendaftaran nya berapa?
A : Pendaftaran waktu dulu itu bayar 3 juta untuk masuk koperasi, nah sekarang umpama
mukir ke koperasi harus bayar 25 ribu atas nama koperasi itu. Mau bayar pajak juga
harus lapor dulu kekoperasi terus bayar administrasi
Q : Berarti hanya pemilik ya, Itu ada iuran pemilik juga pak perbulan berapa?
A : Kalau untuk iuran koperasi perbulan sih tidak ada
Q : Berarti kalau untuk koperasi itu bapak merasakan manfaat atau tidak pak? atau
pemilik saja?
A : Pemilik saja
Q : Jadi untuk mengenai pemimpin koperasi dan sebagainya bapak tidak begitu tau ya?
A : Iya tidak tau
Q : Berhubung bapak sudah lumayan senior menjadi supir di Bandung, menurut bapak
apa saja masalah infrastruktur transportasi di bandung ini pak? masalah seperti
kondisi jalan atau kondisi terminal?
A : Kalo terminal di Banjaran paling kacau pada semrawut semrawut semua disana
banyak preman banyak yang namprak juga, paling aman disini di Tegalega
Q : Itu di Banjaran ya pak?
A : Iya Banjaran
Q : Kalau kondisi jalan menurutmu bapak?
A : Alhamdulillah sekarang jalanya bagus cuman di jembatan tol itu aja jelek jalanya
Q : Kalau di layanan publik di bidang transportasi misalnya keamanan atau kenyamanan
keselamatan itu menurut bapak masih ada permasalahan tidak?
A : Wah iya itu permasalahan keamanan kenyaman, tidak ada itu keamanan dan
kenyamanan
Q : Itu masalah tidak ada keamanan dari Banjaran sampai mana pak?
A : Sampai perbatasan kabupaten
Q : Oh.. sampai perbatasan kabupaten
A : Iya
Q : Kalau dari batas kota kesini aman?
A : Alhamdulillah aman, paling aman terminal tegalega ini
Q : Bapak pernah mendengar Transmetropasundan?
A : Dulu pernah katanya mau ada
Q : Itu dari siapa pak?
A : Ya dari supir supir
Q : Mau ada apa maksudnya pak?
A : Katanya mau ada trayek lebih panjang (suara tidak jelas 24:14)
Q : Nah sekarang kan udah ada ya pak yang dari Baleendah
A : Iya
Q : Nah selain informasi yang bapak dapatkan mengenai transpasundan baharu misalnya
seperti ongkosnya fasilitasnya gimana? pernah denger apa tidak pak?
A : Belum pernah
Q : Belum pernah ya, hanya itu saja
A : Iya
Q : Itu dari temen sopir ya pak?
A : Iya
Q : Kalau untuk yang Baleendah bapak juga tau nya darimana pak?
A : Udah tau, udah lewat
Q : Dengan adanya Transpasundan bapak sebagai sopir setuju atu tidak pak?
A : Tidak setuju sama sekali, kalau mau Banjaran tidak setuju
Q : Alasan nya pak?
A : Alasan nya ya itu suara suara akan bunuh dirinya angkot, karena kan kalau ada
Transpasundan sopir sopir angkot nya nganggur
Q : Karena penumpang nya pindah?
A : Iya pasti pindah, yang pertama ongkos nya murah katanya cuman 5 ribu

Q : Nah itu bapak tau ongkos murah dapat informasi dari siapa pak?
A : Dari penumpang katanya cuma 5 ribu
Q : Berarti bapak tau ongkos 5 ribu dari penumpang?
A : Iya, sama aja kayak bunuh diri itu kalau Transpasundan banyak yang nganggur supir
angkot
Q : Karena fasilitas fasilitas nyaman dan penumpang bakal beralih ke Transpasundan
A : Nah iya itu
Q : Nampak kan sekarang seperti BEC Beleendah itu udah ada kan atau mungkin nanti
bakal ada perluasan, harapan dan kekhawatiran bapak apa?
A : Ya kalau bisa harapan saya jangan ada, kalau bis kota ke kampung kampung soalnya
Banjaran itu kan kampung
Q : Kabupaten ya pak
A : Iya
Q : Misalnya kalau itu pak BEC Baleendah kan sudah ada yang bersinggungan dengan
jalur bapak harapan bapak untuk yang sudah ada gimana pak?
A : Hapus aja berhentikan
Q : Berarti tidak ada harapan lain ya misalnya seperti kompensasi, tidak ada pelatihan atau
pembinaan bagi supir ataupun kesempatan untuk menjadi crew atau operator dari
Transpasundan ya?
A : Nanti kalau Transpasundan diadakan banyak yang nganggur gitu aja
Q : Berarti kekhawatiran nya itu memang pengangguran itu ya pak?
A : Iya bisa semrawut itu nanti
Q : Kalau kompensasi yang bapak harapkan sebagai sopir ada atau tidak pak?
A : Kalau kompensasi buat ada Transpasundan saya tidak mau
Q : Berarti tidak ada ya?. Keinginan nya tetap berjalan normal tanpa Transpasundan agar
tidak ada yang mengganggu?
A : Iya
Q : Usulan usulan seperti apa pak? apa aspirasi bapak terkait peran angkot dalam operasional
BRT ini pak? maksudnya ketika pemerinta kukuh ingin Transpasundan itu ada seperti
sekarang adakah usulan dari bapak agar Transpasundan tetap berjalan dan angkot pun
tetap berjalan normal?
A : Kalau saya pasti tidak mau, pokoknya kalo ada Transpasundan berarti pemerintah itu
membunuh rakyat kecil
Q : Berarti tidak ada usulan untuk itu ya pak?
A : Iya
Q : Kalau saat ini persinggunganya dimana pak?
A : Kalo ke Banjaran tidak ada. Baleendah itu kan lewatnya Buahbatu, itu sama Buahbatu
kan kemarin sopir Buahbatu sampai di tahan
Q : Sopir itu ditahan karena apa pak?
A : Demo
Q : Oh karena demo itu ya?
A : Iya
Q : Tapi kalau pengalaman bapak selama ini, keluh kesah bapak menjadi sopir angkot
bagaimana pak? maksudnya untuk pendapat saat ini dengan 2 tahun yang lalu itu jauh
pak? atau sama?
A : Jauh pak, waktu dulu kan saya 100 lebih kan sekarang cuman 60 70
Q : 60 70 itupun sisa ini ya, sisa setor
A : Iya sisa setor
Q : Itu memang rumahnya berdekatan pak antara anak bapak dengan bapak?
A : Iya (suara tidak jelas 29:50)
Q : Tadi skema harian, mohon maaf pak bapak memiliki nomoe telpon mungkin?
A : Alhamdulillah (suara tidak jelas 30:02)
Q : Mudah mudahan aja selalu diberi keberkahan pak, lancar rejeki ya pak
A : Aamiin
Q : Biasanya kalo di daerah dapat bantuan sosial seperti kartu indonesia sehat atau PKH rata
rata dapat biasanya
A : Orang lain dapat tapi saya gadapat padahal itu orang punya sawah banyak, motor tapi
dapat
Q : Mudah mudahan dilancarkan rejekinya pak
A : Aamiin aamiin
Q : Pak tadi mengenai kebijakan aturan pemerintah kendalanya diluar seperti adanya
Transpasundan ada lagi atau tidak pak? misalnya ketersediaan transportasi umum lain?
A : Tidak ada mungkin segitu saja
Q : Tapi faktor usia menjadi kendala atau tidak untuk bapak? dari pekerjaan bapak saat ini?
A : Alhamdulillah sekarang dipaksakan saja
Q : Tapi menjadi kendala atau tidak pak? maksudnya tidak seperti dulu
A : Iya iya, sekarang tenaga makin lemah penglihatan juga
Q : Iya pak alhamdulillah ini selesai pak nanti kalau ada yang kurang nanti saya nanya nanya
lagi ke bapak ya
A : Iya iya saya siap
Q : Sekali lagi terima kasih banyak atas waktunya mohon maaf menggangu pak
A : Tidak, ini lagi istirahat
Q : Kalau bapak ini wawancara beda ya pak kalo yang lain cuman sebentar ini ada kenang
kenangan dari saya untuk bapak, buat istri, buat piknik ke gunung ya pak
A : Terimakasih terimakasih
Q : Makasih banyak ya pak
A : Iya sama sama mas
Q : Ini lagi istirahat udah berapa?
A : Baru dari rumah kesini
Q : Oh.. Baru sejalan?
A : Iya baru sejalan terus macet
Q : Dijalan macet
A : Iya itu di tol dekat rumah sakit itu kan parkir nya dijalanan jadi menghambat
Q : Berarti dari kenyamanan juga itu mengganggu ya?
A : Iya, punya polisi
Q : Berarti tidak disiplin ya
A : Iya, Penyontoha itu penyontohan (suara tidak jelas 33:32)
Q : Itu yang dekat lampu merah itu ya pak?
A : Iya lampu merah masuk tol
Q : Tadi mohon maaf dengan bapak?
A : Husaid
Q : Husaid, terimakasih ya pak
A : Iya sama sama
Q : Ini biasanya disini emang banyak ya?
A : Banyak, mulai dari pagi sampai jam 10. Nanti jam 10 mulai lagi. Ya terima kasih ini
Q : Iya sama sama pak

Anda mungkin juga menyukai