Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

1. Syarat – Syarat yang harus diperhatikan jika seseorang hendak mengajukan gugatan
ke pengadilan adalah
Gugatan merupakan suatu surat tuntutan hak (dalam permasalahan perdata) yang
didalamnya mengandung suatu sengketa dan merupakan landasan dasar
pemeriksaan perkara yang diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dimana salah
satu pihak sebagai penggugat untuk menggugat pihak lainnya sebagai tergugat.
Dasar hukum gugatan dapat dilihat dari bentuknya. Bentuk gugatan terdapat 2
macam, yaitu gugatan lisan dan gugatan tertulis. Dasar hukum mengenai gugatan
diatur dalam Pasal 118 ayat (1) Herziene Inlandsch Reglement (HIR) juncto Pasal
142 Rectsreglement voor de Buitengewesten (RBg) untuk gugatan tertulis dan Pasal
120 HIR untuk gugatan lisan. Akan tetapi, yang paling diutamakan tetaplah gugatan
tertulis.
SYARAT-SYARAT GUGATAN CERAI
a. Surat Gugatan Minimal 8 (delapan) rangkap
b. Foto Copy KTP
c. Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
d. Foto Copy Akte Perkawinan
e. Foto Copy Akte Kelahiran Anak

SYARAT-SYARAT GUGATAN NON CERAI


a. Surat Gugatan. Minimal 8 (delapan) rangkap
b. Foto Copy KTP
c. Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
d. Foto Copy Bukti Pendukung (Sertifikat, Surat Perjanjian, dsb)

SYARAT-SYARAT PERMOHONAN
a. Surat Permohonan. Minimal 4 (Empat ) Rangkap
b. Foto Copy KTP
c. Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
d. Foto Copy Bukti Pendukung (Akte Kelahiran, Ijazah, Paspor, Sertifikat, dsb)
CATATAN :
1. Untuk gugatan/ permohonan tersebut harus disertai softcopy baik dalam bentuk
CD.
2. Untuk advokat yang mendaftarkan Gugatan di Pengadilan Negeri. Surat Kuasa
harus disertai Berita Acara sumpah dari Pengadilan Tinggi, Kartu Identitas KTP,
Kartu Anggota Advokat yang masih berlaku yang didaftarkan di Kepaniteraan Muda
Hukum Pengadilan Negeri.
3. Fotocopy bukti agar dimeteraikan dengan meterai Rp. 6000,- dan dilegalisir di
Kantor Pos sebagai bukti surat.

2. Sebagai Kuasa Hukum dari Suryani, penyelesaian kasus tersebut adalah dengan
melalui jalur non ligitasi atau jalur diluar pengadilan yang dilakukan oleh korban
untuk memperoleh ganti rugi. Pihak korban/keluarga korban mengadakan
pertemuan dengan pelaku (keluarga pelaku) dan korban membawa surat pernyataan
tentang ganti rugi dan perdamaian atas barang yang sudah dibeli. Cara ini
merupakan cara negosiasi antara kedua belah pihak yang dibantu oleh mediator dari
pihak ketiga. Untuk selanjunya sebagai Kuasa Hukum dari Suryani, memberikan
saran-saran yang baik agar permasalahan tersebut selesai.

Anda mungkin juga menyukai