Anda di halaman 1dari 14

JURNAL ANGGADA

Volume 1 edisi 3 Juli 2021

PERANCANGAN KOMIK "MAHASISWA


HEBAT" SEBAGAI KOMUNIKASI VISUAL
PERATURAN TATA TERTIB UNIVERSITAS
MERCU BUANA
Oleh:
Veneranda Ramadhani Fully1
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Seni Kreatif
Universitas Mercu Buana
Verafully98@gmail.com1
Novena Ulita N, S.Pd., M.Sn2
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Seni Kreatif
Universitas Mercu Buana
novena.ulita@mercubuana.ac.id2

ABSTRAK
Komik ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa baru akan tata tertib kampus
sekaligus menyediakan informasi peraturan Tata Tertib Universitas Mercu Buana secara inovatif, yang
kemudian secara langsung akan meningkatkan keefektifan sosialisasi peraturan tersebut. Karya ini
menggunakan pesan "Mahasiswa Hebat" untuk memberi persepsi positif kepada mahasiswa untuk patuh
pada peraturan. Beberapa teori digunakan dalam perancangan ini seperti teori layout, teori warna, dan
teori ilustrasi. Hasil Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa pengkomunikasian peraturan yang kompleks
lewat komik strip - dengan kombinasi alur cerita serta elemen visual yang tepat - mampu memicu
pemahaman audiens tentang dampak pelanggaran tata tertib berdasarkan perspektif yang mereka
tempati sebagai pengamat pelanggaran.

Kata Kunci: Tata tertib, komik, komunikasi visual, mahasiswa.

ABSTRACT
This comic is designed to increase new student's awareness on Mercu Buana University's Rules
Of Discipline, as well as providing the regulations in an innovative way, which will directly improve the
effectiveness of its socialization. This work uses "Mahasiswa Hebat" as the core message to instill a
positive perception to audience to obeying the rules. Some of the theory used are layout theory, color
theory, and illustration theory. The results of this final project shows that communicating complex rules
through comic strips - with the right combination of storylines and visual elements - are capable to drive
the audience's understanding of rules violation based on the perspective they occupy as an observer.

Keywords: Rules of discipline, comic, visual communication, student.

Copyright © 2021 Universitas Mercu Buana. All right reserved

Received: August 15th, 2020 Revised: August 15th, 2020 Accepted: July 13th, 2021

A. PENDAHULUAN seseorang atau kelompok untuk menciptakan

1. Latar Belakang ketentraman dan keamanan. Peraturan ini

Menurut Siti Melchaty (1990: 151), Tata juga mengikat mahasiswa yang berstatus

tertib merupakan peraturan yang mengikat sebagai seseorang yang menuntut ilmu di

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 347
perguruan tinggi. Mahasiswa dianggap terlibat dalam alur cerita (Choi, 2016).
memiliki intelektualitas tinggi serta mampu Informasi mengenai peraturan tata tertib
menggunakan nalar dan pikirannya dalam yang ada, nantinya akan dikomunikasikan
bertindak atau menilai suatu hal, tak melalui komik ber layout cetak, dimana
terkecuali sebuah tata tertib. mahasiswa baru akan diajak untuk
Seorang mahasiswa termasuk dalam memahami tata tertib dengan storytelling,
rentang umur dewasa awal, yakni 18-25 ilustrasi visual serta bahasa yang mudah
tahun. Maka dari itu, mahasiswa menjadi sederhana namun menarik.
pribadi yang mudah terpengaruh oleh Dengan hadirnya karya komik ini,
perubahan dan terdorong untuk mencoba hal diharapkan mahasiswa baru Universitas
yang baru (Salam, 1997). Hal ini Mercu Buana, bahkan calon mahasiswa
mengakibatkan kecenderungan mereka lainnya di luar sana, akan lebih memahami
untuk mencoba sesuatu yang asing bahkan dan terpacu untuk mentaati aturan tata tertib
dapat melanggar peraturan yang berlaku, jika serta kedisiplinan, sehingga mampu menjadi
tidak diikuti dengan kontrol diri dan warga kampus yang maju dan berkarakter
pengawasan yang tepat. hingga kedepannya.
Sama halnya di Universitas Mercu 2. Rumusan Masalah
Buana. Berdasarkan observasi penulis dan a. Bagaimana merancang sebuah komik
paparan dari beberapa mahasiswa, penulis yang dapat mengkomunikasikan
masih menemukan berbagai pelanggaran tata peraturan tata tertib menjadi lebih
tertib yang dilakukan di dalam kampus. Selain fleksibel dan menarik untuk dipahami
karena kurangnya empati tiap individu, tata mahasiswa baru?
tertib di kampus ini masih membutuhkan b. Bagaimana menyusun sebuah cerita
sosialisasi yang efektif, yaitu menggunakan yang ringan namun mampu memberi
komunikasi visual. Walaupun sederhana, perspektif berbeda tentang peraturan
pelanggaran tata tertib dapat mengusik tata tertib?
kenyamanan warga kampus, serta merusak 3. Orisinilitas
status mahasiswa yang dianggap sebagai Dari studi 2 karya di atas, dapat disimpulkan
sosok yang cerdas dan beradab. bahwa penyampaian pesan seserius apapun
Di era digital seperti saat ini, media dapat divisualkan lewat ekspresi wajah yang
komik semakin populer dalam absurd, lucu, dan unik. Tentu diikuti dengan
menyampaikan informasi dan aspirasi. cerita yang komedik. Penulis akan
Komik meningkatkan sarana edukasi yang mengadaptasi beberapa kesamaan tersebut
efektif karena membantu pembaca ikut namun dengan konsep komik yang berbeda.

Volume 1 Edisi 3, 2021| 348


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

Untuk mengkomunikasikan pesan terhadap peraturan tata tertib yang


yang kompleks seperti peraturan tata tertib, berlaku. Dan untuk ilmu desain, karya ini
maka diperlukan strategi perancangan komik dapat menjadi referensi bagi mereka
dengan kombinasi struktur visual dan alur yang akan merancang komik dengan
cerita yang tepat. Komik ini akan berisi 5 konsep dan ide yang sama.
panel dengan layout cetak seperti booklet
B. KONSEP PERANCANGAN
untuk fleksibilitas konten dan elemen lainnya.
1. Kajian Sumber Perancangan
Untuk memberi pesan positif, maka
Konsep dari komik ini adalah mengedukasi
digunakan pesan utama "Mahasiswa Hebat"
serta mengajak audiens untuk memahami tata
dimana audiens akan diajak untuk menjadi
tertib lewat perspektif yang berbeda melalui
mahasiswa yang berprestasi dan luar biasa
pendekatan komunikasi dengan kombinasi
dengan mentaati tata tertib. Pesan ini akan
storytelling. Cerita singkat dari komik strip akan
diimplementasikan pada tiap komik dengan
mengkomunikasikan pesan yang ada dengan
alur cerita tertentu. Untuk memperkuat
experience yang baru.
pesannya, maka ditempatkan tagline dan
Dari 37 poin tata tertib, 17 diantaranya
deskripsi tata tertib terkait.
dipilih untuk dijadikan konten. Hal ini
4. Tujuan dan Manfaat
diputuskan berdasarkan peraturan yang
1) Tujuan
cenderung siswa sekolah langgar hingga
Selain memberi kesadaran untuk
bangku perkuliahan, dan pelanggaran penting
patuh pada tata tertib, tujuan karya ini
yang belum familiar bagi seorang mahasiswa
juga untuk menyediakan informasi
baru.
peraturan tersebut melalui media
2. Landasan Perancangan
komunikasi visual, yang diharapkan
1) Komik sebagai Media Edukasi
dapat meningkatkan keefektifan
Komik adalah kumpulan gambar yang
sosialisasinya kepada mahasiswa baru
berfungsi untuk menyampaikan informasi
Universitas Mercu Buana.
atau menghasilkan respon estetik bagi
2) Manfaat
yang melihatnya (McCloud, 1993).
Bagi penulis, karya ini akan
Ilustrasi dan teks pada komik disusun
menajamkan keterampilan serta secara terkonsep sehingga tercipta suatu
wawasan penulis mengenai perancangan alur cerita.
komik berdasarkan prinsip desain. Selain
Dengan perkembangan media
itu juga dapat meningkatkan kesadaran
digital, komik mulai menjadi populer di
warga kampus (secara general) terutama
Indonesia, berbagai pihak pun menjadikan
mahasiswa/i Universitas Mercu Buana
komik sebagai media komunikasi.

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 349
Momentum ini juga didukung oleh fungsi Sebagai komunikasi visual, bentuk
komik yang mampu menyampaikan pesan panel bervariasi berdasarkan pesan,
dengan lebih baik. Komik meningkatkan perasaan, maupun gagasan yang ingin
sarana edukasi yang efektif karena disampaikan komikus. Sebagai contoh,
membantu pembaca ikut terlibat dalam tidak adanya variasi maupun bentuk dari
alur cerita (Choi, 2016). panel akan memberi kesan "lambat" dan
Dari fungsi tersebut, komik edukasi tenang" dalam skenario cerita,
ikut terbentuk. Salah satu keunikan dari memperjelas bahwa cerita yang dibangun
komik edukasi adalah memiliki konten pada tiap panel adalah sama pentingnya
informasi terkait subjek yang (Faisal, et al., 2018).
disampaikan, sehingga cocok untuk media 3) Layout
pembelajaran. (Septhimoranie & Surianto Rustan, S.Sn. pada bukunya yang
Oktavianti, 2019). berjudul "Layout Dasar dan
Edukasi menjadi hal yang penting, Penerapannya" (2009) mendefinisikan
melihat dari perilaku mahasiswa yang layout sebagai peletakan elemen desain
masih melanggar tata tertib kampus dan pada suatu bidang dalam media tertentu
kurangnya kesadaran mereka atas dampak untuk mendukung sebuah konsep atau
buruk yang ditimbulkan. Maka dari itu, pesan. Prinsip layout yang adalah prinsip
media komik menjadi pilihan yang tepat desain grafis, juga berlaku pada komik
dalam menyampaikan informasi sekaligus sebagai salah satu media komunikasi
mempersuasi tentang tata tertib, tentu visual. Prinsip-prinsip tersbut antara lain:
dengan tambahan sejumlah konten • Unity (Kesatuan): Merupakan prinsip
pendukung seperti tagline dan deskripsi desain dimana seluruh bagian/elemen
lainnya. saling mendukung sehingga tampak
2) Panel menyatu sebagai satu keutuhan.
Faisal, et al. (2018) menyebutkan bahwa Sanyoto (2009) menegaskan bahwa
untuk mengkomunikasikan idenya melalui tiap elemen desain harus memiliki
cerita bergambar, sebuah komik hubungan satu sama lain, tidak ada
menggunakan segmen-segmen yang bagian yang mengganggu atau terlihat
disebut panel. Panel akan berisi ilustrasi janggal.
adegan sebagai komunikasi visual, dan jika • Emphasis (Penekanan): Merupakan
disusun maka akan membangun cerita penekanan suatu bagian/elemen pada
dalam komik. desain. Menurut Sanyoto (2009), ada
beberapa tujuan penggunaan emphasis,

Volume 1 Edisi 3, 2021| 350


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

antara lain menarik perhatian, atau penambahan dari imajinasi


menghilangkan kebosanan, memecah penggambar.
keteraturan, dan memberi efek kejutan. • Semi Realis: Disebut semi realis
• Balance (Keseimbangan): Adalah karena masih terlihatnya aksen dan
penempatan elemen desain yang detil anggota tubuh. Ilustrasi semi
bebannya sama dan tidak menumpuk realis memiliki keunikan tersendiri
pada satu titik. Bila pusat mulai dari garis hingga tone color
keseimbangan atau titik tersebut yang digunakan oleh para ilustrator,
diadukan sehingga pandangan mata setiap illustrator memiliki gaya
tertuju ke sana, akan muncul perasaan peggambaran garis dan warna yang
tenang dari pengamat (Dahliani : 2008). berbeda, hal ini dipengaruhi oleh jam
Perasaan tenang ini akan terbang dan referensi yang diambil
mempertahankan perhatian audiens (Gumelar. 2011).
kepada karya desain. • Kartun: Kartun identik dengan
• Sequence (Urutan): Yakni urutan penampilan yang lucu atau
elemen desain yang menjadi prioritas, mempunyai ciri khas tertentu yang
berdasarkan pandangan mata. menjadikan daya tarik.
4) Ilustrasi 5) Warna
Ilustrasi merupakan citra yang dibentuk Sanyoto (2009, 10) mendefinisikan warna
untuk memperjelas informasi dengan secara fisik dan psikologis. Warna secara
memberi representasi secara visual fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan,
(Witabora: 2012). Fungsi dasar dari sedangkan secara psikologis adalah bagian
ilustrasi adalah menyampaikan ide, dari indera penglihatan yaitu mata. Dalam
gagasan, narasi, atau konsep lewat komik, warna dapat membantu untuk
representasi visual. menekankan pesan dan memberi efek
Dalam menyampaikan gagasannya, psikologis tertentu. Huchendorf (2007)
tiap illustrator mempunyai gaya visual dalam Ulita (2019) menyatakan bahwa
yang berbeda. Berdasarkan konsep The warna hangat seperti oranye, kuning, dan
Big Triangle yang digagas oleh Scott merah akan lebih mudah diingat pembaca
McCloud, representasi visual dapat dibagi dibanding warna dingin.
menjadi 3 jenis, antara lain: Terdapat beragam skema warna
• Realis: Ilustrasi ini dibuat sangat yang sering digunakan, salah satunya
sesuai dengan kenyataan yang ada adalah triadic. Triadic / triad
pada suatu objek tanpa pengurangan komplementer merupakan skema warna

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 351
kontras yang dibentuk dari segitiga di digunakan pada komik ini. Dari berbagai
lingkaran warna. Skema warna ini genre, gaya penyampaian komedi dipilih
digunakan untuk membangun persepsi karena ringan dan cukup umum bagi audiens.
desain yang menarik perhatian mata Dari gagasan dan pesan utama tadi,
namun masih nyaman untuk dipandang. maka struktur cerita yang digunakan adalah
3. Tema/ Ide/ Judul sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang masalah yaitu
kurangnya empati mahasiswa dalam mentaati
tata tertib, serta belum efektifnya sosialisasi
peraturan tersebut, maka pesan utama yang
dipilih untuk komik ini adalah "Mahasiswa
Hebat".
Gambar 2. Struktur Cetita

4. Konsep Perwujudan/ Penggarapan


1) Ilustrasi
Ilustrasi yang dipakai berjenis semi-kartun
sederhana, dengan penekanan lineart dan

Gambar 1. Typeface judul “Mahasiswa Hebat” rambut hitam, tanpa aksen wajah yang
detil. Selain populer, penulis dapat fokus
Pesan utama ini didasari oleh status
dengan visualisasi cerita tanpa terpaku
target audiens yang berupa mahasiswa baru
pada detail desain, sehingga pesan dapat
sebagai usia dewasa awal, serta visi misi dari
disampaikan dengan efektif.
Universitas Mercu Buana. Untuk
Ilustrasi pada komik ini
menggerakan audiens, maka persepsi tata
menggambarkan tiap karakter komik yang
tertib harus diubah menjadi positif dan
berstatus mahasiswa, sebagai tokoh utama
ramah, dan audiens akan diposisikan ke
maupun pendukung. Tokoh yang spesifik
status dimana mereka adalah sosok
tidak dibentuk pada komik ini agar cerita
mahasiswa yang luar biasa jika mampu
lebih fleksibel tanpa terpaut pada karakter
mentaati tata tertib. Untuk mendukung itu,
tertentu.
perlu diperlihatkan perspektif bahwa
2) Warna
melanggar tata tertib adalah tindakan yang
Warna yang digunakan pada komik ini
buruk.
adalah dark muted yang dibentuk dari
Pesan utama tadi kemudian
skema warna triadic dengan dominasi
diimplementasikan melalui gaya bahasa yang
warna hangat (merah-kuning) yang

Volume 1 Edisi 3, 2021| 352


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

komplementer dengan warna biru. Selain


dapat menetralkan warna kontrasnya,
saturasi rendah yang menghasilkan warna
muted ini juga sejalan dengan tren desain
tahun 2020.

Gambar 5. Font untuk subjudul


(Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Gotham_(typ eface)
Gambar 3. Palet warna perancangan
Sedangkan untuk komik itu sendiri,
Pemilihan warna ini dipilih untuk
teks pada balon cerita menggunakan typeface
menyimbolkan profesionalitas dan
bernama New Era Casual Regular. Typeface ini
kecerdasan dari sebuah tata tertib (filosofi
cocok untuk mengiringi nuansa komedi dan
warna biru) dan energi positif dalam
menyenangkan dari cerita komik.
mentaati tata tertib (filosofi warna
hangat).
3) Tipografi
Terdapat 3 jenis font yang dipakai di komik
ini. Untuk judul, digunakan typeface bernama
Gambar 6. Typeface untuk teks komik
Reis yang berjenis script. Bertujuan untuk
C. METODE/ PROSES PERAN-
menggambarkan semangat mahasiswa dalam
CANGAN
mentaati tata tertib, sesuai dengan karakter
1. Metode
hurufnya.
Proses perancangan ini menggunakan
metode kualitatif dimana penulis melakukan
beberapa wawancara ke berbagai pihak, salah
satunya adalah mahasiswa Universitas Mercu
Buana. Penulis menulusuri pandangan
Gambar 4. Typeface untuk judul mereka tentang tata tertib di kampus, situasi
Untuk subjudul menggunakan jenis di lapangan, pelaksanaannya, serta latar
huruf sans serif yaitu Gotham. Selain untuk belakang mereka dalam melanggar peraturan.
menyeimbangkan jenis huruf script dari judul, Penulis juga menganalisis dari sudut pandang
font ini mudah terbaca dan memiliki karakter Universitas lewat wawancara dari pihak
yang modern serta maskulin. kemahasiswaan.

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 353
Untuk poin tata tertib sendiri, komik ini • Pen Tablet
mengambil data dari Peraturan Rektor Pen tablet merupakan media gambar
tentang Disiplin dan Tata Tertib Universitas digital untuk input sketsa tangan
Mercu Buana yang bisa diakses melalui laman menuju komputer.
resmi Ditmawa UMB. d. Ketersediaan Material
2. Relevansi dan Konsekuensi Studi • Perangkat Lunak berbasis Bitmap
Kelompok data yang diperlukan dalam Digunakan sebagai software utama
penyelesaian perancangan ini antara lain: dalam perancangan komik ini, seperti
a. Pengetahuan pembuatan sketsa, lineart, coloring
• Data mengenai peraturan tertulis serta finishing. Hal ini dimaksudkan
tentang tata tertib di Universitas Mercu karena hampir semua elemen komik
Buana. bisa dibuat melalui software tersebut.
• Data mengenai kondisi lapangan mulai • Perangkat Lunak berbasis Vector
dari pelaksanaan serta sudut pandang Software ini digunakan untuk
terkait peraturan tersebut. merancang beberapa desain untuk
• Pengetahuan tentang penyusunan media pendukung.
komik mulai dari konsep hingga teknis 3. Perancangan
• Pengetahuan akan prinsip dan elemen Setelah menentukan gagasan dan alur cerita,
desain selanjutnya adalah menentukan elemen visual
b. Keterampilan yang sesuai. Elemen-elemen yang telah
• Keterampilan menggambar ilustrasi ke ditentukan kemudian disusun menjadi
dalam komik, dari objek, sudut moodboard sebagai guideline perancangan
pandang, ekspresi, hingga latar kedepannya.
belakang.
• Keterampilan menggagas alur cerita
sederhana.
• Keterampilan menggunakan pen tablet
dan software pengolah grafis.
c. Kelengkapan Peralatan
• Laptop
Laptop digunakan untuk merancang
komik ini mulai dari tahap pra
produksi, produksi, hingga pasca
produksi. Gambar 7. Moodboard

Volume 1 Edisi 3, 2021| 354


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

4. Pelaksanaan: lainnya. Kompilasi komik strip yang dibuat


1) Sketching: Sketsa dibuat berdasakan naskah dengan format A5 ini diubah menjadi E-
yang telah disusun. Bagian ini cukup krusial book untuk tujuan pameran daring.
karena terdapat camera angle, pose, serta Tiap halaman komik berisi 5 panel
komposisi lainnya yang membantu dengan tagline dan eksplanasi sebagai
mengkomunikasikan cerita dengan efektif. penegasan dari pesan tata tertib. Panel
2) Lining: Lining atau inking akan berjumlah 5 dipilih untuk mengaplikasikan
mempertegas garis yang telah dibuat oleh alur cerita dan gambar dengan lebih fleksibel.
sketsa agar terlihat rapi. • Warna: Warna yang digunakan pada
3) Coloring: Proses pemberian warna komik ini adalah dark muted yang
dilakukan sesuai dengan palet warna yang dibentuk dari skema warna triadic dengan
telah ditentukan. dominasi warna hangat (merah-kuning)
4) Finishing: Proses terakhir dalam yang komplementer dengan warna biru.
perancangan komik ini mencakup layouting Selain dapat menetralkan warna
halaman, penempatan teks pada balon kata, kontrasnya, saturasi rendah yang
serta positioning elemen lainnya. menghasilkan warna muted ini juga sejalan
dengan tren desain tahun 2020.
Pemilihan warna ini dipilih untuk
menyimbolkan profesionalitas dan
kecerdasan dari sebuah tata tertib (filosofi
warna biru) dan energi positif dalam
mentaati tata tertib (filosofi warna
hangat).

Gambar 9. Palet warna perancangan


Gambar 8. Proses pembuatan • Ilustrasi: Ilustrasi yang dipakai berjenis
D. ULASAN KARYA DESAIN semi-kartun sederhana, dengan
Komik ini berjudul "Mahasiswa Hebat" yang penekanan lineart dan rambut hitam,
berisi 18 halaman, dimana 11 halaman tanpa aksen wajah yang detil. Selain
mencakup poin tata tertib, sedangkan sisanya populer, penulis dapat fokus dengan
berisi pendahuluan serta konten minor visualisasi cerita tanpa terpaku pada detail

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 355
desain, sehingga pesan dapat disampaikan
dengan efektif.

Gambar 10. Ilustrasi komik


Gambar 12. Font untuk subjudul
Ilustrasi pada komik ini (Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Gotham_(typ
eface)
menggambarkan tiap karakter komik
yang berstatus mahasiswa, sebagai tokoh Sedangkan untuk komik itu sendiri,
utama maupun pendukung. Tokoh yang teks pada balon cerita menggunakan
spesifik tidak dibentuk pada komik ini typeface bernama New Era Casual

agar cerita lebih fleksibel tanpa terpaut Regular. Typeface ini cocok untuk
pada karakter tertentu. mengiringi nuansa komedik dan playful

• Tipografi: Terdapat 3 jenis font yang dari cerita komik.

dipakai di komik ini. Untuk judul,


digunakan typeface Reis yang berjenis
script. Bertujuan untuk menggambarkan
semangat mahasiswa dalam mentaati tata
Gambar 13. Typeface untuk teks komik
tertib, sesuai dengan karakter hurufnya.
Untuk pameran, penulis menempatkan
mockup karya dengan media pendukung
yang dibuat yaitu tote bag, poster, pin, stiker,
dan notebook.

Gambar 11. Typeface untuk judul

Untuk subjudul menggunakan jenis


huruf sans serif yaitu Gotham. Selain
untuk menyeimbangkan jenis huruf
script dari judul, font ini mudah terbaca
dan memiliki karakter yang modern serta
maskulin.

Volume 1 Edisi 3, 2021| 356


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

Uji desain juga dilaksanakan di depan


para mahasiswa baru pada acara Seminar Anti
Narkoba yang dilaksanakan oleh Universitas
Mercu Buana via Zoom. Kegiatan ini
dilakukan untuk menguji persepsi desain
komik ini terhadap audiens, apakah pesan
utamanya sudah relevan dengan alur cerita.
Dari respon audiens pada kedua uji
desain tersebut, didapati bahwa mereka
mengerti komik ini telah menggambarkan
pelanggaran tata tertib yang tidak terpuji, dari
segi visual pun telah mendukung konsep dan
pesan yang ada.
Gambar 14. Media pendukung karya

Pameran sendiri dilaksanakan di laman E. KESIMPULAN

Galeri FDSK pada tanggal 14-20 Juli 2020 1. Kesimpulan

dengan tema “Jumpa Maya”. Berikut adalah Berdasarkan hasil pameran dan proses

tampilan laman pameran via Android: lainnya, dapat disimpulkan bahwa


komunikasi visual melalui komik dapat
memberi pendekatan kreatif baru terkait
edukasi tata tertib, yang terbilang cukup
efektif dalam menarik perhatian mahasiswa
baru. Alur cerita yang ringan dengan suasana
komedik bisa mengemas pesan peraturan tata
tertib sehingga mudah ditangkap oleh
audiens yang berstatus dewasa awal. Secara
keseluruhan, persepsi yang disampaikan
melalui alur cerita dan elemen visual komik
pun cukup tepat sasaran dalam memberi
perspektif baru tentang peraturan, hal ini
dapat dilihat dari respon target audiens yang
mengerti bahwa peraturan adalah perilaku
Gambar 15. Pameran Galeri FDSK
(Sumber: yang tidak terpuji dan menjauhinya adalah
https://galerifdsk.mercubuana.ac.id/author/verenan
da-ramdhani-fully/) wujud dari seorang “Mahasiswa Hebat”.

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 357
2. Saran DOI: http://dx.doi.org/10.24912/pr.v3i2.6
355.
Banyak saran dari berbagai pihak atas karya
desain ini. Yang utama, karena komik ini Irmayanti, A. (2015). “Penyalahgunaan Alkohol
di Kalangan Mahasiswa”. [Skripsi].
adalah salah satu media kampanye, penulis Surakarta: Fakultas Psikologi,
tentu perlu mempertimbangkan strategi Psikologi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
kreatif yang sistematis agar karya desain ini
lebih terarah, seperti proses sosialisasi dan McCloud, S. (1993). Understanding Comics.
Massachusets: Tundra Publishing.
alur bagaimana audiens dapat menjangkau
karya desain. Strategi tersebut juga perlu Rustan, S. (2009). Layout: Dasar dan
Penerapannya. Jakarta: Gramedia
diimplementasikan pada pemilihan media Pustaka Utama.
pendukung.
Sanyoto, S. E. (2009). Nirmana: Elemen-Elemen
F. DAFTAR PUSTAKA Seni dan Desain. Jogjakarta: Jalasutra.

Andandi, B. A. (2020). “Perancangan Animasi Syafitri, E. M., Indrasari, F., & Lisdiantini, N.
Media Promosi Digital KRL Access”. (2017). Perilaku Melanggar Tata
[Skripsi]. Jakarta: FDSK, Desain Terib Berbusana pada Mahasiswa
Komunikasi Visual, Universitas Administrasi Bisnis di Kampus
Mercu Buana. Politeknik Negeri Madiun. Epicheirisi,
Vol.1(1), 29-34.
Choi, J. (June, 2016). “Awl is piercing me and
society”: Webtoon as a Popular Adult Ulita, N. (2019). Tinjauan Warna Pada Visual
Education Tool in South Korea. Branding Warung Kopi Lokal. Jurnal
Proceedings of the 9th Asian Diaspora Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Adult Education Pre-conference, Vol.4(2), 205-223.
Charlotte, NC.
Waluyanto, H. D. (2005). Komik Sebagai
Combs, J. (2003). “Creating Comics: Visual and Media Komunikasi Pembelajaran.
Verbal Thinking in the Ultimate Show Nirmana Vol.7(1).
and Tell”. [Thesis]. Williamsburg:
College of William and Mary. Witabora, J. (2012). Peran Dan
Perkembangan Ilustrasi. Humaniora
Faisal, D., Pramesti, U. D., & Rasyid, Y. Vol.3(2), 659-677.
(2018). Membaca Ruang Waktu DOI:https://doi.org/10.21512/humaniora.
(Space-Time) Panel Komikalisasi v3i2.3410
Puisi Hujan Bulan Juni. Humanus, G. UCAPAN TERIMA KASIH
Vol.17 (2), 150-163.
DOI: https://doi.org/10.24036/humanus.v Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada
17i2.8044 Ibu Rika Hindraruminggar, S.Sn., M.Sn.
selaku Kaprodi serta koordinator Tugas
Hadhinoto, P. S., & Oktavianti, R. (2019). Akhir Desain Komunikasi Visual 2020 yang
Komunikasi Persuasif Tentang
Kesehatan Mental Melalui Komik senantiasa membantu dan mengarahkan
Digital (Studi pada Akun Instagram mahasiswa/i nya dalam menyelesaikan
@petualanganmenujusesuatu).
Prologia, Vol.3(2), 334-341. semester ini. Ibu Novena Ulita, S.Pd., M.Sn.

Volume 1 Edisi 3, 2021| 358


JURNAL ANGGADA
Volume 1 edisi 3 Juli 2021

selaku dosen pembimbing penulis, yang


dengan sabar selalu memberi arahan dan
semangat. Teman-teman yang, turut
memberi masukan dan ide dan pihak lain
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

DOI: 10.2241/anggada.2021.v1.i3.008 ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 359
Volume 1 Edisi 3, 2021| 360

Anda mungkin juga menyukai