Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Fatimatuzzahro

Kelas : C Semester III

Fakultas : Pendidikan Agama Islam, UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA

NIM : 221310258

Mata Kuliah : Sosiologi Antropologi Pendidikan

1. Pengertian Sosiologi
Sosialisasi adalah suatu proses atau usaha seorang individu untuk mempelajari kebudayaan
berupa nilai dan norma yang berlaku di masyarakat untuk menjadi anggota atau bagian yang
dapat berpartisipasi di dalam masyarakat itu sendiri.

Konsep sosialisasi itu berkaitan erat dengan nilai dan norma di masyarakat. Nah, di tipe
sosialisasi kita bisa tau asal dari nilai dan norma yang berlaku baik tertulis maupun tidak. Tipe
sosialisasi sendiri dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:

• Formal
Sosialisasi tipe ini berasal dari pemerintah dan masyarakat, di mana norma dan nilai yang
berlakunya tertulis. Contohnya peraturan daerah. Tipe sosialisasi formal jika dilanggar
mungkin akan dikenai hukuman tertentu karena ada peraturan yang jelas dan tertulis.
• Non-Formal
Sosialisasi tipe ini berasal hanya dari masyarakat, di mana norma dan nilai yang berlaku
juga tertulis, dan berlaku secara global, atau semua orang yang berada di sana. Contohnya,
di suatu tempat restoran dilarang membawa makanan dari luar.
• Informal
Sosialisasi tipe ini berasal dari masyarakat, di mana norma dan nilai yang berlaku tidak
tertulis. Contohnya, misalnya pulang maksimal jam 10 malam, tidak ada peraturan
tertulisnya kan di rumah harus pulang sebelum jam 10 malam, tapi ini norma yang berlaku
di keluarga. Namun karena tidak tertulis tipe yang satu ini mungkin mengalami pergeseran
sosialisasi. Jadi, norma dan nilai yang dulunya berlaku di suatu waktu jadi tidak berlaku
lagi.
2. Tujuan Sosialisasi
Tentunya setiap proses dipastikan mempunyai tujuan, sama halnya dengan sosialisasi. Di
bawah ini berbagai tujuan sosialisasi.
• Memberi keterampilan serta pengetahuan dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya nanti
saat di tengah masyarakat yang mana akan menjadi anggotanya.
• Kembangkan kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan efisien serta efektif, dan
kembangkan kemampuan untuk menulis, membaca, serta bercerita.
• Kembangkan kemampuan untuk andalkan fungsi organic dari latihan mawas diri secara
tepat.
• Tanapkan terhadap masyarakat nilai serta kepercayaan pokok terdapat pada kalangan
masyarakatnya.
3. Tahapan Sosialisasi
Penyesuaian diri secara berangsung-angsur terjadi, seiring perluasan serta pertumbuhan
pengetahuan dan penerimaan setiap individu pada norma dan nilai yang ada pada lingkungan
masyarakat. berdasarkan George Herbert Mead memiliki pendapat bahwa sosialisasi bisa
diklasifikasikan dari tahapan di bawah ini:
• Tahapan Persiapan – Preparatory Stage
• Tahap meniru – Play Stage
• Tahap siap bertindak – Game Stage
• Tahap penerimaan norma kolektif - Generalizing Stage

1. Pengertian Kepribadian
Konsep kepribadian adalah konspe luas sekali, hingga sulit merumuskan 1 definisi yang bisa
mencakup keseluruhannya. Agar dapat memahami tentang pengertian kepribadian, yaitu:
• M.A.W Brower
Kepribadian merupakan tingkah laku meliputi corak dorongan, kekuatan, opini, keinginan,
serta sikap seseorang.
• Koentjaraningrat
Kepribadian merupakan susunan unsur akal serta jiwa menentukan perilaku maupun
tindakan seseorang.
• Theodore R. Newcomb
Kepribadian merupakan organisasi sikap dimiliki oleh seseorang sebagai salah satu latar
belakang pada perilaku.
2. Faktor Membentuk Kepribadian
Pada umumnya, perkembangan kepribadian dapat dipengaruhi faktor, yaitu:
• Warisan Gen
Seperti yang udah dikatakan sebelumnya, bahwa keluarga kita berperan sangat besar dalam
pembentukan kepribadian kita, karena salah satu faktor pembentuk kepribadian kita berasal
dari warisan gen atau faktor biologis. Nah, di sini terjawab kan kenapa proses sosialisasi
dan pembentukan kepribadian berhubungan erat.
• Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik juga dapat membentuk kepribadian kita, misalnya orang Medan kenapa
kalo ngomong itu suaranya keras, karena dulu jarak antar rumahnya jauh, jadi
mempengaruhi cara mereka berbicara.
• Budaya
Budaya yang udah kita jalani selama hidup kita akan membentuk kepribadian kita, di mana
biasanya di setiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Misalnya, kita terbiasa ketemu
guru atau orang yang lebih tua kita salim, tapi kalo di Amerika mereka kalo ketemu orang
lain dengan cipika cipiki.
• Pengalaman Kelompok
Dalam faktor ini terjadi akibat adanya pengalaman secara berkelompok, misalnya elo sama
temen-temen bermain pas jam kelas, kemudian dihukum, dari situ elo jadi tahu kalo lagi
jam pelajaran itu gak boleh main, harus belajar. Meskipun harus merasakan efek jera tapi
dari situ elo bisa memiliki kepribadian yang taat akan peraturan. Kalau bisa sih dikurang-
kurangin ya, dapat pelajaran dari yang kayak gini.
• Pengalaman Unik
Mirip dengan pengalaman kelompok tapi bedanya ini elo alami sendiri. Misalnya elo
pulang malem sendirian dan kemudian diikutin orang gak dikenal sampe rumah. Dari rasa
takut pulang sendirian bisa bikin elo jadi dependent atau bergantung sama orang lain kalo
mau pulang.
RERFRENSI

https://www.zenius.net/blog/materi-sosiologi-kelas-10-sosialisasi
https://ringkasanku.com/sosialisasi-dan-pembentukan-kepribadian/

Anda mungkin juga menyukai