Anda di halaman 1dari 14

1.

Pengertian
Penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus
rabies dari genus lyssa virus
dan termasuk dalam family
rhabdoviridae dan
menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi
( anjing, monyet,
kucing, serigala, kelelawar )
rabies hampir selalu berakibat
fatal jika post
exposure prophylaxis tidak
diberikan sebelum onset gejala
berat.
2. Tujuan
Meningkatkan pencapaian
terhadap kemungkinan
pencegahan penularan dan
terjadinya rabies.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas
Gunung Medan
Nomor : 445/…../UKM-PKM
GUMED/2018 tentang
Pengkajian Awal Klinis
Pada Rabies.
4. Refesensi
Buku saku petunjuk teknis
penatalaksaan kasus gigitan
hewan penular rabies
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2016
5. Alat dan bahan
Alat tulis,buku register.
6. Prosedur
a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan
anamnesa pada pasien kapan
digigit HPR,dimana
lokasi gigitan,apakah HPR pernah
di vaksin.
c. Petugas kemudian mencuci
luka pasien dan mengobatinya
sesuai intruksi
dokter.
d. Petugas menganjurkan kepada
pasien untuk melapor ke dinas
peternakan
e. Jika pada surat dinas
peternakan di anjurkan
observasi, maka dilakukan
observasi pada pada hewan
selama 2 minggu,VAR belum
diberikan
f. Jika pada surat dinas
peternakan HPR menghilang, di
bunuh, tidak
terprovokasi dan hewan mati
dalam masa 2 minggu maka VAR
diberikan
g. Pengambilan VAR ke rabies
centre Puskesmas Sungai dareh
h. Dosis dan cara pemberiannya
adalah dengan disuntikkan secara
IM di
daerah deltoideus / lengan atas
kanan dan kiri atau paha kanan
dan kiri
untuk anak < 1 tahun,dosis untuk
anak dan dewasa sama yaitu 0,5
dengan
4 kali pemberian yaitu hari ke-0
(2 dosis sekalig
1. Pengertian
Penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus
rabies dari genus lyssa virus
dan termasuk dalam family
rhabdoviridae dan
menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi
( anjing, monyet,
kucing, serigala, kelelawar )
rabies hampir selalu berakibat
fatal jika post
exposure prophylaxis tidak
diberikan sebelum onset gejala
berat.
2. Tujuan
Meningkatkan pencapaian
terhadap kemungkinan
pencegahan penularan dan
terjadinya rabies.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas
Gunung Medan
Nomor : 445/…../UKM-PKM
GUMED/2018 tentang
Pengkajian Awal Klinis
Pada Rabies.
4. Refesensi
Buku saku petunjuk teknis
penatalaksaan kasus gigitan
hewan penular rabies
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2016
5. Alat dan bahan
Alat tulis,buku register.
6. Prosedur
a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan
anamnesa pada pasien kapan
digigit HPR,dimana
lokasi gigitan,apakah HPR pernah
di vaksin.
c. Petugas kemudian mencuci
luka pasien dan mengobatinya
sesuai intruksi
dokter.
d. Petugas menganjurkan kepada
pasien untuk melapor ke dinas
peternakan
e. Jika pada surat dinas
peternakan di anjurkan
observasi, maka dilakukan
observasi pada pada hewan
selama 2 minggu,VAR belum
diberikan
f. Jika pada surat dinas
peternakan HPR menghilang, di
bunuh, tidak
terprovokasi dan hewan mati
dalam masa 2 minggu maka VAR
diberikan
g. Pengambilan VAR ke rabies
centre Puskesmas Sungai dareh
h. Dosis dan cara pemberiannya
adalah dengan disuntikkan secara
IM di
daerah deltoideus / lengan atas
kanan dan kiri atau paha kanan
dan kiri
untuk anak < 1 tahun,dosis untuk
anak dan dewasa sama yaitu 0,5
dengan
4 kali pemberian yaitu hari ke-0
(2 dosis sekalig
PEMERIKSA
AN
KOLESTERO
L DALAM
DARAH
PEMERIKSA
AN
KOLESTERO
L DALAM
DARAH
PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :1/2
UPT Puskesmas Tiga Juhar dr. Lidya Mindasari
Brahmana
NIP.
19670515 201001 2 001

Penyakit infeksi akut pada


1. Pengertian
susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus
rabies dari genus lyssa
virus dan termasuk dalam
family rhabdoviridae dan
menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi
( anjing, monyet,
kucing, serigala, kelelawar )
rabies hampir selalu
berakibat fatal jika post
exposure prophylaxis tidak
diberikan sebelum onset
gejala berat.
Penyakit infeksi akut pada
susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus
rabies dari genus lyssa
virus dan termasuk dalam
family rhabdoviridae dan
menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi
( anjing, monyet,
kucing, serigala, kelelawar )
rabies hampir selalu
berakibat fatal jika post
exposure prophylaxis tidak
diberikan sebelum onset
gejala berat.
2. Tujuan a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat
usia lanjut.
 

3. Kebijakan

4. Referensi Kemkes No.25 tahun 2016 tentang rencana aksi nasional kesehatan lanjut usia

5. Alat/ Alat :
bahan/
media 1. ATK
2. Meja
3. Kursi
Bahan :

1. KMS
2. Buku register lansia
Media :

1. Handphone
6. Langkah 1. Petugas kader
Pasien datang Dilayani di Meja 1 Ditimbang dan
- melakukan ke Posyandu tinggi badan di
meja 2
langlah / pendaftaran (meja 1)
2. Petugas kader
prosedu
melakukan Kader di meja 3
r mengisi KMS
penimbangan (meja Periksa tensi
nadi dan
2) pemeriksaan Penyuluhan
fisik oleh di meja 4
3. Petugas kader petugas
melakukan pengisian
KMS (meja 3)
Tidak perlu Beri KIE
4. Petugas kader obat
melakukan Perlu obat

penyuluhan
Pasien Pulang
perorangan Pasien diberi obat
berdasarkan hasil
KMS (meja 4)
5. Petugas kesehatan
melakukan pelayanan
kesehatan dasar
sederhana
( pengukuran tensi,
nadi, pemeriksaan
fisisk dan pengobatan
Pasien dilayani sesuai
sederhana) keluhan
6. Petugas kesehatan
mencatat hasil
kegiatan Posyandu di
Regsiter Pelayanan
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai