Anda di halaman 1dari 21

Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan

Warga Negara
Azas Kewarganegaraan
Pengertian Warga Negara
• Menurut UU No. 62 Tahun 1958 dinyatakan
bahwa warga negara RI adalah orang –orang
yang berdasarkan perundang-undangan atau
peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI
• Warga Negara sebuah negara dapat dibedakan
antara lain : a) Warga Negara asli pribumi
(Pribumi)
b) Warga Negara Keturunan asing
(Vreemdeling)
Asas Kewarganegaraan
Di era globalisasi yang terbuka ini, banyak masyarakat yang
berpergian ke luar negeri karena berbagai motif dan alasan
seperti tuntutan pekerjaan, urusan kesehatan, mengejar
pendidikan, dll. Tak hanya yang bepergian ke luar negeri, yang
berdatangan ke dalam negeri (Indonesia) juga tak kalah
banyaknya. Tapi selain itu ada juga yang memutuskan untuk
menetap di suatu negara, menikah dengan warga negara
tersebut dan memiliki anak yang akhirnya terbentur dengan
masalah status kewarganegaraan. Hal ini menimbulkan
pertanyaan, apa saja masalah yang akan dihadapi terkait dengan
status kewarganegaraan tadi dan bagaimana undang-undang
kewarganegaraan serta hukum internasional mengaturnya?
Pengertian Kewarganegaraan
• Negara sebagai entitas adalah abstrak, yang tampak
hanyalah unsur-unsur negaranya yaitu penduduk,
wilayah dan pemerintahan.

• Kewarganegaraan memiliki sifat yang menunjukkan


hubungan atau ikatan antara negara dan warganya.
Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan
Republik Indonesia: “Kewarganegaraan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan negara”.
Warga
Negara

Penduduk

Bukan
Warga
Rakya
Negara
t
Bukan
penduduk

Klasifikasi Rakyat Suatu Negara


Asas Kewarganegaraan

Ada 2 Krieteria umum yang


dipergunakan untuk menentukan
siapa yang menjadi warga negara
suatu negara yaitu:
Asas Ius Sanguins (unsur darah
keturunan)
Asas Ius Sanguinis adalah asas yg menetapkan seseorang
mempunyai kewarganegaraan menurut kewarganegaraan
orang tuanya tanpa mengindahkan dimana ia dilahirkan.
Keuntungan dari asas ini antara lain:

1. Akan Memperkecil jumlah orang keturunan asing


sebagai warga negara
2. Semakin menumbuhkan semangat nasionalisme
3. Tidak akan memutuskan hubungan antara negara
dengan warga negara yang lain
Negara-Negara yang menganut Ius
Sanguinis

Hong Kong Inggris

Jepang Korea Selatan


Asas Ius Soli (Unsur Daerah Tempat
Kelahiran)

Asas Ius Soli adalah asas yang menetapkan


seseorang mempunyai kewarganegaraan
menurut tempat dimana ia dilahirkan,
kecuali anggota-anggota korps diplomatik
dan anggota tentara asing yang masih dinas
Negara-Negara Yang menganut Ius Soli

Amerika Serikat
MEXICO

Brazil
Argentina
Asas Kewarganegaraan
Tunggal

• Asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap


orang. Menurut asas ini, seseorang tidak diperkenankan
memiliki kewarganegaraan lebih dari satu.
Asas Kewarganegaraan Ganda
Terbatas

Asas yang menentukan status kewarganegaraan ganda bagi


anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang. Pada saat anak tersebut mencapai umur 18
tahun, maka ia harus menentukan salah satu
kewarganegaraannya
Tanpa Kewarganegaraan
(Apatride)
• Apatride adalah seseorang yang sama sekali tidak memiliki
status kewarganegaraan. Secara de jure, orang yang tidak
berkewarganegaraan adalah orang yang secara hukum tidak
dianggap sebagai warga negara oleh negara manapun yang
seharusnya melindunginya
Penyebab :
• kasus diskriminasi, biasanya karena permasalahan ras, etnis,
agama, dan gender.
• menanggalkan atau melepaskan kewarganegaraan mereka.
• ketiadaan negara atau negara yang belum diakui
kedaulatannya
• Ketiadaan status kewarganegaraan ini menyebabkan
seseorang juga kehilangan hak dan kewajibannya
terhadap negara. Anak yang lahir dan tumbuh
dewasa tanpa kewarganegaraan secara otomatis
tidak mendapatkan hak yang sama seperti yang
tercantum pada undang-undang. Bahkan di
beberapa negara di Eropa, anak-anak dengan status
apatride tidak memperoleh kesempatan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan
gratis, beasiswa, bahkan perlindungan atas hukum.
Dwi Kewarganegaraan
(Bipatride)
• Bipatride adalah seseorang yang memiliki status
kewarganegaraan ganda. Hukum internasional menyatakan
bahwa, sebagai bentuk kedaulatan masing-masing negara,
tiap-tiap negara berhak menentukan warga negaranya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
negaranya
• Namun belakangan ini, kebijakan yang mentoleransi
dwi-kewarganegaraan rupanya telah meningkat. Beberapa
negara Eropa seperti Perancis (1973), Portugal (1981), Italia
(1992), Swedia (2001), dan Finlandia (2003) tidak lagi meminta
warga negaranya yang telah dinaturalisasi negara lain untuk
melepaskan status kewarganegaraannya yang lama. Perubahan
kebijakan dan sikap terhadap status kewarganegaraan ganda
ini dilandasi pada hukum Internasional.
Multipatride
• Multipatride adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki status
kewarganegaraan lebih dari dua. Hal ini bisa terjadi jika seorang pria yang
berkewarganegaraan A menikah dengan wanita berkewarganegaraan B, lalu
tinggal dan melahirkan anak di negara C, bila negara A & B menganut asas
ius sanguinis sementara negara C menganut asas ius soli.
• Peningkatan keberadaan status multipatride saat ini disebabkan karena
beberapa hal, misalnya karena banyaknya migrasi (perpindahan suatu
individu dari negara asal ke negara lain), adanya pelarangan pajak ganda
(pajak di negara asal & negara tempat tinggal), hilangnya wajib militer,
kesetaraan gender dalam penentuan kewarganegaraan, dan selesainya
konflik-konflik internasional (Perang Dunia dan Perang Dingin).
Pewarganegaraan
(Naturalisasi)
• Naturalisasi adalah pemberian atau akuisisi
kewarganegaraan dan kebangsaan pada seseorang yang
bukan warga negara negara tersebut pada saat kelahiran.
Secara umum, persyaratan dasar untuk naturalisasi adalah
bahwa pemohon memegang status hukum sebagai
penduduk untuk jangka waktu minimum tertentu (sesuai
dengan yang disyaratkan undang-undang kewarganegaraan
yang berlaku), berjanji untuk mematuhi dan menegakkan
hukum negara itu, yang terkadang diperlukan adanya
sumpah atau janji setia
Cara Memproleh Kewarganegaraan
Indonesia

❖ Keturunan ( Pertalian darah )


❖ Kelahiran
❖ Pengangkatan
❖ Naturalisasi
❖ Melalui Perkawinan
Hilangnya Kewarganegaraan
(Denaturalisasi)
• Denaturalisasi adalah kebalikan dari naturalisasi, yaitu ketika
negara mencabut salah satu warganya-nya atau
kewarganegaraannya. Dari sudut pandang individu,
denaturalisasi berarti “pembatalan” atau “hilangnya”
kewarganegaraan. Denaturalisasi dapat dibenarkan berdasar
berbagai kasus hukum. Bentuk yang paling parah adalah
“pencabutan kewarganegaraan” yang terjadi saat
denaturalisasi dijadikan sebagai hukuman untuk tindakan
yang dianggap kejahatan oleh negara.
• Bisa juga didasarkan pada tindakan yang dianggap
mengkhianati bangsa, contohnya karena telah mengabdi pada
militer asing.
Kehilangan Kewarganegaraan
A. Kawin dengan seorang laki-laki asing
B. Memperoleh Kewarganegaraan lain karena kemauannya
sendiri
C. Diakui oleh seorang orang asing sebagai anaknya
D. Diangkat anak secara sah oleh orang asing
E. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing
Hubungan Negara dan
Warga Negara
• Seperti ikan dan air, memiliki hubungan timbal balik yang
sangat erat.
• Indonesia berdasarkan UUD 1945 berkewajiban menjamin
dan melindungi seluruh WNI tanpa kecuali. Jelasnya negara
berkewajiban menjamin dan melindungi hak-hak warga
negara dalam beragama sesuai dengan keyakinannya, hak
mendapatkan pendidikan, kebebasan berorganisasi dan
berekspresi , dsb.
• Tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan warga negara dalam
bentuk pelaksanaan kewajiabannya sebagai warga negara.

Anda mungkin juga menyukai