1
Mahasiswa Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Soleh Iskandar Bogor
Mochamed.farid@gmail.com
2
Engineering Development for Energy Conversion and Conservation (EDfEC)
Research Laboratory
Fakultas Teknik Univeristas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Soleh Iskandar Bogor
Abstrak
Optimalisasi pemanfaatan energi untuk efisiensi dilakukan selain dengan merancang bangun alat konversi energi
yang baru, juga memanfaatkan hukum-hukum alam yang berlaku seperti fenomena sirkulasi alamiah. Konsep
sirkulasi alamiah dapat diimplementasikan dalam kehidpans sehari-hari dalam rangka optimalisasi sumber energy
dan energi buang. Selain itu, system pasif dalam reaktor nuklir juga memanfaatkan fenomena natural sirkulasi,
untuk melakukan tanpa menggunakan pompa. Studi eksperimental dilakukan untuk memahami fenomena natural
sirkulasi dengan menghitung rugi tekanan berdasarkan data perubahan temperatur pada bagian dingin dan bagian
panas di Untai Simulasi Sirkulasi Alamiah (USSA FT-02). Konstruksi USSA FT-02 terdiri dari komponen pipa
SUS 304 berdiameter 1 Inchi dan 0,75 Inchi, heater, cooler dan tangki ekspansi. Hasil eksperimen dan
perhitungan menggunakan beberapa korelasi menunjukkan, rugi tekanan memiliki harga kestabilan pada pipa
diameter 1 Inchi yang secara berturut-turut adalah 0,044 mbar, 0,054 mbar, 0,063 mbar dan 0,21 mbar sedangkan
pada pipa diameter 0,75 Inchi adalah 0,066 mbar, 0,076 bar, 0,11 mbar dan 0,29 bar berdasarkan perubahan
ketinggian antara heater dan cooler yaitu 0,257 meter, 0,389 meter, 0,476 meter dan 0,55 meter serta perbedaan
diameter yaitu diameter 1 Inchi dan 0,75 Inchi sedangkan pengaruh terhadap kecepatan aliran air menyebabkan
kenaikan dari 2,6x10-3 m/s hingga 1,4x10-2 m/s sehingga rugi tekanan tertinggi terjadi pada pipa diameter 0,75
Inchi untuk ketinggian 0,55 meter antara heater dan cooler akibat dari perbedaan temperatur pada pipa diameter
0,75 Inchi lebih besar karena diameter pipa yang lebih kecil yaitu pipa diameter 0,75 Inchi akan menyebabkan
perpindahan kalor yang besar dibandingkan dengan pipa diameter 1 Inchi. Efek gaya-gaya yang mempengaruhi
rugi tekanan memiliki karakteristik berbeda untuk setiap perbedaan ketinggian cooler dan heater.
446
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
447
24
∆Τ ∅ 1 Ιnch
∅ 3/4 inch
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin22
20
XI (SNTTM
∆Τ ∅ 3/4 Ιnch XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah 18Mada (UGM),
H = 0,275 m Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
16 ∅ 1 inch
Temperatur, T [oC]
perubahan sudut untai. 14
12
10
Perhitungan 8
6
4
2 gH ( ρ c − ρ h ) v2
v
2
= . . . . . . . . . . . . . . .(3), ∆Pmin or = ρK L . . . . . . . . . . . . . . . . .(9),
2
RρA 2
persamaan (4) menunjukkan faktor gesek Fanning. Dengan K L koefisien kehilangan. Berdasarkan hal
Faktor gesek Darcy Weishbach (f D ) mempunyai besar tersebut maka untuk menghitung kerugian tekanan
empat kali faktor gesek fanning (f f ), sehingga (f D ) = 4 (pressure drop) pada loop USSA FT-02 dapat di
(f f ) seperti pada persamaan (5). gunakan persamaan:
448
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
0.08 0,0007
H = 0.275 ∆Ρ = 5.71182E-6 + 0.00776*v^1 + (-0.04321)*v^2
0.07 H = 0.389 0,0006 R2 = 0,99
H = 0.476
H = 0.55 Rugi tekanan
0.06
0,0005 Korelasi polynomial
Kecepatan aliran, v [m/s]
0,0002
0.02
0.01 0,0001
0.00 0,0000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07
Waktu, t [s] Kecepatan aliran, v [m/s]
Gambar 2. Kecepatatan aliran air berdasarkan waktu Gambar 4. Hubungan rugi tekanan terhadap kecepatan
pada pipa diameter 1 Inchi untuk ketinggian 0,275 m pada pipa diameter 1 Inchi
0,04
semakin tinggi pula rugi tekanan yang terjadi. Rugi
0,03
tekanan yang semula 0,044 mbar naik menjadi 0,21
0,02 mbar.
0,01
0,0007
0,00 ∆Ρ = 7.62288E-6 + 0.00777*v^1 + (-0.02926)*v^2
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
0,0006 R2 = 0,99
Waktu, t [s]
Rugi tekanan
0,0005 Korelasi polynomial
Gambar 3. Kecepatatan aliran air berdasarkan waktu Η = 0.389 m
Rugi tekanan, ∆Ρ [bar]
0,0003
disajikan pada Gambar 14, Gambar 15, Gambar 16 Kecepatan laju aliran, v [m/s]
449
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Berdasarkan Gambar 6 ditunjukkan, kecepatan yang rugi tekanan terus meningkat seiring dengan
timbul akibat perbedaan temperatur pada daerah meningkatnya kecepatan aliran air.
heater dan cooler akan berpengaruh pada rugi
0,0007
tekanannya. Semakin tinggi kecepatan maka akan ∆Ρ = 1.60182E-5 + 0.0126*v^1 + (-0.06135)*v^2
R2 = 0,99
semakin tinggi pula rugi tekanan yang terjadi. Rugi 0,0006
Rugi tekanan
tekanan yang semula 0,063 mbar naik menjadi 0,35 0,0005 Korelasi polynomial
0,0005
0,0004
Η = 0.55 m Gambar 9. Hubungan rugi tekanan terhadap kecepatan
untuk ketinggian 0,389 m pada pipa diameter 0,75
0,0003
Inchi
0,0002
Rugi tekanan
0,0005 Korelasi polynomial
Rugi tekanan, ∆Ρ [bar]
0,0007
H = 0.476 m
∆Ρ = 1.48635E-5 + 0.01195*v + (-0.07147)*v^2 0,0004
0,0006 R2 = 0,99
Rugi tekanan 0,0003
0,0005 Korelasi polynomial
Rugi tekanan, ∆Ρ [bar]
0,0002
H = 0.275 m
0,0004
0,0001
0,0003
0,0000
0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07
0,0002
Kecepatan aliran, v [m/s]
0,0001
0,0000
Gambar 10. Hubungan rugi tekanan terhadap
0,00 0,01 0,02 0,03 0,04
Kecepatan aliran, v [m/s]
0,05 0,06 0,07
kecepatan untuk ketinggian 0,476 m pada pipa
diameter 0,75 Inchi
Gambar 8. Hubungan rugi tekanan terhadap kecepatan
untuk ketinggian 0,275 m pada pipa diameter 0,75
Inchi Berdasarkan Gambar 10 ditunjukkan, kecepatan yang
timbul akibat perbedaan temperatur pada daerah
Berdasarkan Gambar 8 ditunjukkan, kecepatan yang heater dan cooler akan berpengaruh pada rugi
timbul akibat perbedaan temperatur pada daerah tekanannya. Semakin tinggi kecepatan maka akan
heater dan cooler akan berpengaruh pada rugi semakin tinggi pula rugi tekanan yang terjadi. Rugi
tekanannya. Semakin tinggi kecepatan maka akan tekanan yang semula 0,11 mbar naik menjadi 0,55
semakin tinggi pula rugi tekanan yang terjadi. Rugi mbar.
tekanan yang semula 0,066 mbar naik menjadi 0,37
mbar. Perbedaan densitas air mempengaruhi
kecepatan aliran,semakin tinggi densitas air maka
semakin besar pula kecepatan alirannya terlihat bahwa
450
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
0,0004
H = 0.55 m dibandingkan dengan pipa diameter 1 Inchi, sehingga
0,0003
perpindahan kalor yang terjadi pun lebih besar
sehingga menyebabkan perbedaan temperatur antara
0,0002
heater dan cooler yang besar pula yang berdampak
0,0001
pada kecepatan aliran yang terjadi lebih besar yaitu
0,0000
0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07
4,5 × 10-3 m/s.
Kecepata aliran , v [m/s]
0,0007
Gambar 11. Hubungan rugi tekanan terhadap Rugi tekanan ∆Ρ = 1 Inch
Rugi tekanan ∆Ρ = 3/4 Inch
0,0006
kecepatan untuk ketinggian 0,55 m pada pipa diameter H = 0.389 m
∅ = 3/4 inch
0,75 Inchi 0,0005
0,0004
∅ = 1 inch
0,0004 ∅ =3/4 inch
0,0003
0,0003
∅ = 1 inch
0,0002
0,0002
0,0001
0,0001
0,0000
0,0000 0 500 1000 1500 2000 2500 3000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Waktu, t [s]
Waktu, t [s]
Gambar 12. Perbandingan rugi tekanan terhadap Gambar 14. Perbandingan rugi tekanan terhadap
waktu pada ketinggian 0,275 m waktu pada ketinggian 0,476 m
451
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
tersebut dikarenakan pada pipa berdiameter 0,75 Inchi signifikan, faktor densitas air, viskositas dan luas
memiliki luas penampang yang lebih kecil penampang adalah variabel yang menyebabkan
dibandingkan dengan pipa diameter 1 Inchi, sehingga kenaikan kecepatan. Nilai bilangan Reynolds untuk
perpindahan kalor yang terjadi pun lebih besar masing- masing diameter yaitu diameter 1 Inchi dan
sehingga menyebabkan perbedaan temperatur antara 0,75 Inchi menunjukkan bahwa aliran yang terjadi
heater dan cooler yang besar pula yang berdampak ialah laminer karena nilai bilangan Reynolds < 2300
pada kecepatan aliran yang terjadi lebih besar dimana bilangan Reynolds terbesar terjadi pada pipa
dibandingkan dengan pipa diameter 1 Inchi. berdiameter 0,75 Inchi dengan ketinggian 0,55 meter
yaitu 1316,91.Nilai rugi tekanan yang terjadi pada
0,0007
Rugi tekanan ∆Ρ = 1 Inch ∅ = 3/4 inch loop USSA FT-02 d,sebabkan oleh adanya belokan,
Rugi tekanan ∆Ρ = 0.75 Inch
0,0006
sambungan, katup, dan perbedaan luas penampang.
H = 0.55 m
0,0005
∅ = 1 inch
Rugi tekanan meningkat seiring dengan kenaikan
Rugi tekanan, ∆Ρ [bar]
452
Paper No KE-085 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Daftar Pustaka
Meccanica, Nucleare e Della Produzione
Juarsa, Mulya, dkk, Analisis Aliran Sirkulasi alamiah
Universita' di Pisa 56100 Pisa, Italy, IAEA
Dengan Bilangan Reynolds Berdasarka Variasi Sudut
Course on Natural Circulation in Water-Cooled
Kemiringan Untai Simulasi Sirkulasi Alamiah,
Nuclear Power Plants, ICTP, Trieste, Italy, 25-29
Engineering and Devices for Energy Conversion
June (2007).
(EDfEC) Laboratory, Fakultas Teknik, Universitas
Ibn Khaldun Bogor, Bogor, 2011.
M. Misale et al., Experiments in a single-phase
natural circulation mini-loop, University of
Juarsa, Mulya, dkk, Studi Eksperimental Laju Aliran
Genoa, Genoa, Italy (2006).
Massa Air Berdasarkan Perubahan Sudut Kemiringan
Untai Pada Kasus Sirklasi Alamiah Menggnakan
Setianto, Agus Putra, Analisis Perpindahan Kalor
Untai Sirklasi Alamiah (USSA-FT01), Jurnal Material
Melalui Pipa SS304 Berdasarkan Pengukuran
dan Energi Indonesia, Jursan Fisika FMIPA,
Temperatur Pada Untai SimulasiSirkulasi
Universitas Padjajaran Vol. 01, No. 01 (20011) 22-30.
Alamiah, Fakultas Teknik, Universitas Ibn
Khaldun Bogor, Bogor, 2010.
F. D’Auria, et al., Insights Into Natural Circulation
Stability, Dipartimento Di Ingegneria
Vijayan P.K., Experimental Validation And
Database of Simple Loop Facilities, Reactor
453