Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri

Khutbah I

‫) َو هّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر‬ 

‫َاب َوحْ َدهُ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َواَل‬ ‫هّٰلِل‬


َ ‫ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَألحْ ز‬
َ َ‫ق َو ْع َدهُ َون‬ َ ُ‫ص ْياًل الَِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َده‬
َ ‫ص َد‬ ِ ‫ َوال َح ْم ُد ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬،‫هللاُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْي ًرا‬
ِ ِ‫نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيّاَهُ ُم ْخل‬
  َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ ن‬

‫ْن َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َو َموْ الَنَا‬Wَ ‫ك لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّةَ ِل ْل ُمتَّقِي‬ َ ُ‫الِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َده‬
َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن‬. َ‫ضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين‬ ‫هّٰلِل‬
َ ‫َر ْي‬
ِ ‫الش‬ ِ ‫ال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم الصِّ يا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬
Wٍ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ ٰ
  َ‫ان ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْين‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫اط ال ُم ْستَقِي ِْم‬ ِ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ اال َّدا ِع ْي ِإل َى الصِّ َر‬
‫ قال هللا تعالى َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ باهّٰلل‬. َ‫ق تُقاَته والَتَموْ تُ َّن اَّل وَأ ْنتُم م ْسلموْ ن‬
ِ ِ ُ ِ ُ ْ َ ‫ِإ‬ ُ َ ِ ِ َّ ‫ َواتقوْ ا هللاَ َح‬. َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ال ُمتقوْ ن‬
ُ َّ ُ َّ ْ ِ ْ‫ فَيَآ َأيُّهَا ال ُمْؤ ِمنُوْ نَ ُأو‬،ُ‫َأ َّما بَ ْعد‬
:  َ‫َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah 

Alhamdulillahirabbilalamin menjadi kalimat yang paling tepat kita ucapkan pada momentum mulia
di pagi hari ini. Pasalnya, Allah masih terus mengalirkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu
persatu di antaranya nikmat kesehatan sehingga kita bisa hadir dan menikmati kebahagiaan Idul
Fitri bersama orang-orang yang kita cintai. Banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa
merasakan aura dan kebahagiaan lebaran karena sakit atau sudah dipanggil terlebih dahulu oleh
Allah swt untuk menghadap-Nya.   

Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat dan
juga menjadi orang-orang yang menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita
mampu merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi bersama
kita. Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya ketika
sakit sudah menghampiri kita.

‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬ 

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus
menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt yang merupakan tujuan utama sekaligus buah dari
perintah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang sangat
masyhur tentang perintah puasa yakni:  

َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن‬ َ ِ‫ٰيٓا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
  Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183).   Sehingga bisa
dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman dan kepasrahan diri
kepada Allah, maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam diri kita. Sikap itu
di antaranya adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala
yang dilarang-Nya.    Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Momentum Idul Fitri kali ini juga
menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan
Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling
berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapu yang terjadi pada diri kita. Kita
adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses
penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita,
dan akan kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:

HOME BAHTSUL MASAIL SHALAWAT/WIRID RAMADHAN JENAZAH UBUDIYAH ILMU HADITS


TASAWUF/AKHLAK KHUTBAH SIRAH NABAWIYAH DOA TAFSIR HAJI, UMRAH & QURBAN HIKMAH
TAFSIR MIMPI ZAKAT NIKAH/KELUARGA ILMU TAUHID EKONOMI SYARIAH DOA LAINNYA KHUTBAH
Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri Muhammad Faizin Jumat, 14 April 2023 |
09:00 WIB Khutbah Idul Fitri 1444 H kali ini mengingatkan seluruh umat Islam untuk kembali
merenungkan makna Idul Fitri sebagai momentum kebahagiaan dan juga introspeksi diri betapa
kecilnya kita di hadapan Allah swt. Kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk yang harus
selalu ingat dari mana berasal dan akan kemana kita kembali. Dengan kesadaran seperti ini semoga
kita akan semakin dekat kepada Allah swt dan menjadi hamba yang taat menjalankan perintah dan
meninggalkan larangan-Nya.    Teks khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri 1444 H:
Renungan Suci di Hari yang Fitri". Untuk mengunduh dan mencetak naskah khutbah Idul Fitri ini
dalam format PDF, silakan klik di sini. Semoga bermanfaat! (Redaksi)   ADVERTISEMENT Khutbah I   ُ‫هللا‬
‫) َو هّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫ َأ ْكبَ ُر‬ADVERTISEMENT Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Tiga Ciri Sukses
‫هّٰلِل‬
Ramadhan di Momen Lebaran ُ‫ َده‬W‫ َر َع ْب‬W‫َص‬ َ ‫ َدهُ َون‬W‫ق َو ْع‬ َ ُ‫ص ْياًل الَِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َده‬
َ ‫ َد‬W‫ص‬ ِ ‫ َوال َح ْم ُد ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬،‫هللاُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬
َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ ن‬ ِ ِ‫َاب َوحْ َدهُ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َواَل نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيّاَهُ ُم ْخل‬
َ ‫ َوَأ َع َّز ُج ْن َدهُ َوهَ َز َم اَألحْ ز‬  ADVERTISEMENT ‫يا َ َم‬W ‫الص‬ ِّ ‫ال َح ْم ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم‬
‫ َّدا ِع ْي‬W ‫وْ لُهُ اال‬W ‫ك لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّةَ لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َو َموْ الَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس‬ ٰ
ِ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإلهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َدهُ الَش‬. َ‫ضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين‬
َ ‫َر ْي‬ ِ ‫َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬
ٰ
َ‫ان ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْين‬ ٍ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك عَل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫اط ال ُم ْستَقِي ِْم‬ ِ ‫ِإل َى الصِّ َر‬  ADVERTISEMENT ،ُ‫َأ َّما بَ ْعد‬
‫ قال هللا تعالى َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا‬. َ‫ق تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫ َواتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫فَيَآ َأيُّهَا ال ُمْؤ ِمنُوْ نَ ُأو‬
َ‫وْ ن‬WWWWُ‫ ِه تُرْ َجع‬WWWWْ‫ا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَي‬WWWWَ‫فَاَحْ ي‬  Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Menebar Maaf, Membangun
Kebersamaan   Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah  Alhamdulillahirabbilalamin menjadi
kalimat yang paling tepat kita ucapkan pada momentum mulia di pagi hari ini. Pasalnya, Allah masih
terus mengalirkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu di antaranya nikmat kesehatan
sehingga kita bisa hadir dan menikmati kebahagiaan Idul Fitri bersama orang-orang yang kita cintai.
Banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa merasakan aura dan kebahagiaan lebaran karena
sakit atau sudah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah swt untuk menghadap-Nya.    Semua ini harus
kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat dan juga menjadi
orang-orang yang menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita mampu
merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi bersama kita.
Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya ketika sakit
sudah menghampiri kita. Baca Juga Topik Terkait: Kumpulan Khutbah Idul Fitri Terfavorit   ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر‬
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬  Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Pada kesempatan
kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt yang merupakan tujuan
utama sekaligus buah dari perintah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat
Al-Qur’an yang sangat masyhur tentang perintah puasa yakni:   َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْين‬ َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫ٰيٓا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬
َ‫وْ ۙن‬WWWُ‫ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬  Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183).  
Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman dan
kepasrahan diri kepada Allah, maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam
diri kita. Sikap itu di antaranya adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah Allah dan
menjauhi segala yang dilarang-Nya.    Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Momentum Idul
Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mengumandangkan takbir sebagai wujud
mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah
lah yang paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapu yang terjadi
pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah
yang proses penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di
mana kita, dan akan kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:   ‫َولَقَ ْد‬
‫ ٰللَ ٍة ِّم ْن ِطي ٍْن‬W ‫انَ ِم ْن ُس‬W ‫ا ااْل ِ ْن َس‬WWَ‫ َخلَ ْقن‬  Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang
berasal) dari tanah.”   Kemudian dilanjutkan dengan ayat 13:    ‫ار َّم ِكي ٍْن‬ ٍ ‫ َر‬WWَ‫ةً فِ ْي ق‬WWَ‫طف‬ ْ ُ‫ ثُ َّم َج َع ْلنٰ هُ ن‬  Artinya:
“Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim).”   Selanjutnya Allah
swt menjelaskan keagungan dan kekuasaan-Nya memproses terbentuknya jasad dan ruh kita dalam
ayat 14:   َ‫نُ ْال ٰخلِقِ ْي ۗن‬W‫ك هّٰللا ُ اَحْ َس‬ َ ‫ا َر‬Wَ‫ ۗ َر فَتَب‬Wَ‫ْأ ٰنهُ خ َْلقًا ٰاخ‬W‫وْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ مًا ثُ َّم اَ ْن َش‬W‫ َغةَ ِع ٰظمًا فَ َك َس‬W‫ض‬
ْ ‫ا ْال ُم‬Wَ‫ َغةً فَ َخلَ ْقن‬W‫ض‬
ْ ‫ةَ ُم‬Wَ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَق‬ْ ُّ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬   
Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang
menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”   ُ‫ َوهللا‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َأ ْكبَر‬  Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah  Tiga (3) ayat ini menyadarkan kita
untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya Allah swt dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran
ini kita tanamkan dalam jiwa kita, maka bisa dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena
cinta kepada Allah swt. Dari 3 ayat ini kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan
akan kembali kepadanya. Kita berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi lemah.
Kita akan melewati sebuah siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada ketiadaan
kembali.    Allah swt berfirman:   َ‫وْ ن‬WWُ‫ ِه تُرْ َجع‬WWْ‫ا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَي‬WWَ‫رُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ ي‬WWُ‫فَ تَ ْكف‬WW‫ َك ْي‬    Artinya,
“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu,
kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah
kamu dikembalikan?” (QS Al-Baqarah: 28).   Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari
lisan kita di hari yang fitri ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan
nama Allah, harus serta merta mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan
Idul Fitri, harus serta merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri
ini harus tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.   Mari
renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca:   ‫ت َو ِملْ َء‬ ِ ‫ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم َوا‬ َ َ‫َربَّنَا ل‬
‫ ُد‬Wْ‫ ْي ٍء بَع‬W‫ض َو ِملْ َء َما ِشْئتَ ِم ْن َش‬ ِ ْ‫ اَأْلر‬  Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan
bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."   Doa ini menjadi sebuah
pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya dari bumi dan segala isinya.
Doa ini sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt.   َ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر ال‬
‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬  Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah  Mari jadikan
Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad untuk menjaga
kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan Ramadhan,
kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan puasa satu bulan penuh.   
Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah puasa
jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir kering karena
kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong menahan lapar, sehingga jangan
sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang lain.    Pada
Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan kita juga
khusyuk merampas hak orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur’an,
sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain.    ،ً‫اطال‬ ِ َ‫اط َل ب‬ ِ َ‫ َوَأ ِرنَا ْالب‬، .ُ‫ َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعه‬،‫ق َحقًّا‬ َّ ‫اللَّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح‬
ُ‫ه‬WWWَ‫ا اجْ تِنَاب‬WWWَ‫ َوارْ ُز ْقن‬  ‘Artinya, ’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan
kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan
kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR Imam Ahmad).   Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri
kita yang terbaik, karena kita tidak akan tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di
masa yang akan datang atau tidak. Mari kita saling memaafkan dengan sesama atas segala dosa
yang telah kita lakukan untuk semakin menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam
haditsnya:    )‫اد‬WW‫ك (رواه هن‬ َ W‫ن ظَلَ َم‬Wْ ‫ َو َع َّم‬Wُ‫ك َوتَ ْعف‬ َ W‫ْطي َم ْن َح َر َم‬ ِ ‫ك َوتُع‬ َ W‫َص َل َم ْن قَطَ َع‬ ِ ‫ ْالفَضْ ُل فِ ْي َأ ْن ت‬   Artinya, “Keutamaan adalah
bahwa engkau menghubungi orang yang memutusimu, dan engkau memberi orang yang tidak
memberimu, dan engkau memaafkan orang yang menganiayamu.” (HR Hanaad, Kitab Al-Jami’us
Shaghir).   Terutama meminta maaf kepada kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita ke
dunia. Beruntunglah yang masih memiliki kedua orang tua. Mereka adalah jimat yang harus kita
jaga. Merekalah yang telah berjasa dalam kehidupan kita dan menghantarkan kita meraih
kesuksesan kehidupan di dunia.    Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti
selesai bakti kita kepada mereka. Ziarahilah makamnya. Berdoalah kepada Allah untuk mengampuni
segala dosa dan menerima amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka
harapkan dari anak-anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang mereka
nanti-nantikan di alam kuburnya. Semoga Allah swt menerima doa-doa kita untuk orang tua kita.
Amin.   Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Demikian khutbah Idul Fitri yang mudah-
mudahan bisa menjadi renungan suci kita di hari yang fitri ini. Semoga amal ibadah kita selama
Ramadhan dan hari-hari selanjutnya akan senantiasa diterima oleh Allah swt. Semoga kita dijadikan
golongan orang-orang yang kembali suci dan meraih ketakwaan. Amin.     َ‫َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِمنَ ْال َعاِئ ِد ْينَ َو ْالفَاِئ ِز ْين‬
ُ‫ اِنَّه‬Wُ‫تَ ْغفِره‬W‫اس‬ ْ َ ‫ ف‬،‫ت‬ ِ ‫لِ َما‬W‫لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس‬W‫اِئ ِر ْال ُم ْس‬W‫ َد ْينَا َولِ َس‬Wِ‫ َولِ َوال‬،‫تَ ْغفِ ُر هللا لِى َولَ ُك ْم‬W‫اس‬ ْ ‫ َذا َو‬Wَ‫وْ لِى ه‬WWَ‫وْ ُل ق‬WWُ‫ اَق‬، َ‫الِ ِح ْين‬W‫الص‬ َّ ‫ا ِد ِه‬WWَ‫ َر ِة ِعب‬W‫ا َواِيَّا ُك ْم فِى ُز ْم‬WWَ‫ َواَ ْد َخلَن‬، َ‫وْ لِ ْين‬WWُ‫َو ْال َم ْقب‬
ِ ‫ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر‬  Khutbah II   ُ‫×) هللاُ اَ ْكبَ ُر كبيرًا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللا بُ ْك َرةً َو َأصْ ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَرْ هللا‬٤( ‫×) هللاُ اَ ْكبَ ُر‬٣( ‫هللاُ اَ ْكبَ ُر‬
‫َّح ْي ُم‬
‫هّٰلِل‬
‫ َدهُ اَل‬Wْ‫هَ ُد َأ ْن اَّل إلٰ هَ ِإاَّل هللاُ َوح‬W‫ َأ ْش‬.‫ا‬Wَ‫ق ْال َوف‬ ِ ‫ ْد‬W‫الص‬
ِّ ‫ل‬W ِ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه‬،‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‬ َ ‫ َوُأ‬،‫اَ ْكبَرْ َوهللِ ْال َح ْم ُد اَ ْل َح ْم ُد ِ الَّذي َو َكفَى‬
،‫َظي ٍْم‬ ِ ‫َأ ْم ٍر ع‬Wِ‫ َر ُك ْم ب‬W‫وْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم‬W‫ َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُم‬W‫ ْي بِتَ ْق‬W‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس‬ ِ ْ‫ ُأو‬، َ‫ فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ ن‬،ُ‫َأ َّما بَ ْعد‬  ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫َر ْي‬
ِ ‫ش‬
ّ ٰ ُّ َّ ‫َأ‬ ُّ ْ َّ ‫َأ َم َر ُك ْم بِال‬
‫يِّ ِدنَا‬W‫لِّ َعلَى َس‬W‫ص‬ َ ‫ اَللهُ َّم‬،‫لِي ًما‬W‫لِّ ُموا ت َْس‬W‫ ِه َو َس‬W‫لوا َعلَ ْي‬W‫ص‬ َ ‫ يَا يُّهَا ال ِذينَ آ َمنُوا‬،‫صلونَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ُ‫ ِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬:‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ال َك ِري ِْم فَقَا َل‬
‫يِّ ِدنَا‬W ‫ا َر ْكتَ َعلَى َس‬WWَ‫ ب‬W‫ ا‬W‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َم‬ ِ ‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
ِ َ‫آل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوب‬ َ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
ٰ
‫ ْع‬Wَ‫ اللهم ا ْدف‬،‫ت‬ ِ ‫ َوا‬W‫ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم‬WWَ‫ت اَأْلحْ ي‬ ِ ‫ا‬WWَ‫ ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمن‬W‫وال ُم‬
ْ ‫ت‬ ِ ‫ اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإن‬،‫آل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
ْ
ِ ‫د‬W‫ة َو ِم ْن بُل‬W‫َاص‬
‫َان‬ ً َ َ َ ْ َ ْ
َّ ‫ذا خ‬Wَ‫ ِدنَا ه‬W‫ ِم ْن بَل‬، َ‫ا بَطن‬WW‫ا َو َم‬WWَ‫ َر ِمنه‬Wَ‫ا ظه‬W‫ َم‬، َ‫دَاِئ َد َوال ِم َحن‬W‫ة َوالش‬W‫يُوْ فَ ال ُمختَلِف‬W‫الس‬ َّ َ َ ْ ْ ُّ ‫ َر َوالبَغ َي َو‬W‫ا َء َوال ُمن َك‬W‫ا َء َوالفحْ َش‬Wَ‫َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َوال َوب‬
ْ ْ ْ ْ َ ْ ْ
‫ْأ‬
‫ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬،‫ر َوالبَ ْغ ِي‬W ِ W‫ا ِء َو ْال ُم ْن َك‬W‫رْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ َش‬WWُ‫ا ِء ِذي ْالق‬WWَ‫ان وَِإ ْيت‬ ِ W‫ ْد ِل َواإْل حْ َس‬W‫ ُم ُر بِ ْال َع‬Wَ‫إن هللاَ ي‬ َّ ،ِ‫ا َد هللا‬WWَ‫ ِد ْي ٌر ِعب‬Wَ‫َي ٍء ق‬ ْ ‫ك َعلَى ُكلِّ ش‬ َ َّ‫ ِإن‬،ً‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمة‬
ْ ‫َأ‬ ْ ْ ْ
‫ ُر‬WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWَ‫ ِذك ُر هللاِ كب‬WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWَ‫ذ ُكرْ ُك ْم َول‬WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWَ‫اذ ُكرُوا هللاَ ال َع ِظ ْي َم ي‬WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWَ‫ ف‬. َ‫ َذكرُوْ ن‬WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWَ‫ ت‬  َّ
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-idul-fitri-1444-h-renungan-suci-di-hari-yang-fitri-
8fd5l

Anda mungkin juga menyukai