Anda di halaman 1dari 10

"BAHAYAnya Branding" 1

Tehnik Branding yg Mau ngga mau jd


dipakai tingkat Dimana kerennya? bahas ini jg
tinggi cuy!

Ternyatanya Produk ini tuh tipe


positioningnya brand produk Fast Moving Sebenarnya udah
ini dari awal bukan Consumer Goods ketinggalan sm yg lain yg
kyk seperti skrng kok, karakternya cepat sdh pd bahas, tp aku bahas
jadi tiap negara habis dan emang dibuat dr sdt pandang yg lain, krn
positioningnya beda2 utk dibeli berulang2 ini Brand keren bgt
Positioningnya yg Kenapa mereka bisa Ini tuh lucu sebenarnya,
sekarang, dpt insight begini jadi positioningnya itu
ditemukan oleh dr konsumen? kebentuk ngga sengaja
Brand Agency-nya

Jadi Agensinya melakukan


survei, terus mendapat
insight bahwa "bearbrand Karena jaman dulu, cari Karena Positioning itu kalo
turun temurun dipercaya susu ini di toko obat ngga diklaim atau
dpt memulihkan stamina & china & toko kelontong ngawang, maka konsumen
menetralisir racun dlm yg penjualnya org sendiri yg akan memberi
tubuh" tionghoa "cap" kepada brand tsb
2 Tapi kan ngga mungkin Kenapa campaign
positioningnya ini agensi naga yg
dikomunikasikan dgn diterima?
langsung, misalnya
dibuatkan di tagline

Sebelum sampai ke Karena nanti kedepannya Mungkin krn agensi lain


iklan Naga, byk proses bisa menimbulkan masalah mengajukan ide yg
dibelakangnya, jd tdk baru, makanya cenderung klise &
ujug2 ide naga penyampaian umum/ada jg yg baru, tapi
langsung jadi iklan positioningnya harus kan perusahaan mikirnya
ditayangkan di televisi secara tersirat jg efisiensi

Hingga akhirnya terbit materi iklan


untuk Billboard (belum tv),
taglinenya simpel banget
disini belum naga,
cara asosiasinya ke tionghoa adalah
dgn tembok besar cina

"Rasakan Khasiatnya"

taglinenya gitu aja,


tapi persepsi yg dihasilkan
ngga biasa daripada susu lain,
padahal kandungannya sama
aja

Karena brand ini "buta" positioning dimarket indo, kemungkinan brand agency nya
ngasih saran kenapa ngga dibuat satu campaign lagi yg beda posisi, terus diadu dan
dilihat mana yang lebih cocok utk pasar indonesia. Dan...
3
Keluarlah iklan satu lagi, media diam ya,
bukan video!
Campaign ini tujuannya utk merelevansi
insight lain yg jg didapat, yakni utk
mengurangi gejala mabok, khusus utk kota2
besar yg byk beredar miras
Tapi masih dgn identitas tionghoanya dan
tagline yg sama

Singkat cerita, karena setelah diukur,


campaign tsb menghasilkan output yg bagus
terhadap brand awereness, otomatis
salesnya juga naik, campaign2 lainnya pun
terus berlanjut

Merk BearBrand ini agak aneh


strategi bisnisnya,
ngga seperti umumnya brand lain.
Harusnya dia bisa jadi kayak "Astor"
tapi perusahaan mungkin punya
tujuan lain.
Nanti aku bahas ,,,

a m b i l alih N estle
l u m d i
Bea rBrand sebe
4
Sebelum lanjut bahasan
bearbrand, sampai sini sdh pada
nangkap ya, bahwa Branding itu
ternyata bukan cuma Logo & Merk.
Tapi kegiatan2 yg dilakukan dgn tujuan
utk memperoleh persepsi tertentu
Mulai dari hal terkecil seperti
membalas chat customer dengan
cepat, tanggap & sopan, ini sudah
kegiatan Branding

Lanjut ya....
Pernah liat meme kyk gini ngga?

Hal-hal kyk gini sebenarnya sudah diprediksi


sama Brand Agensi nya, dan fenomena ini bisa
seperti "pisau bermata dua", karena kalau tidak
bisa ditunggangi dgn baik, maka bisa menjelekkan
citra brand.

Aku mikirnya sih, agensinya ngga ceritain ke


Perusahaan, cuma Perusahaan suka dgn konsep
iklan untuk televisi yang ada Naganya terbuat
dari Susu terbang2 karena ini mewakili bgt dgn
insight yg telah didapat "warisan turun temurun
& berkhasiat" approved deh!

Disini Taglinenya udah ngga pake "Rasakan Khasiatnya", diganti jadi "Rasakan
Manfaatnya" (kena BPOM paling), maka dari itu cara utk mendeliver posisi "khasiat"
adalah dgn memasukkan unsur Naga kedalam iklan.
Ingat ya, persepsi Bearbrand dinegara lain ngga seperti di Indonesia ya, beda jauh,
jauh banget! *di Malaysia aja ngga dijual :)
5
Hi, ketemu lagi

Akhirnya, melanjutkan membahas bear


brand kemarin yg aku jeda berapa hari
hingga merasa berdosa, halaah!!
Ya, gitu deh bearbrand tetap
melakukan campaignnya, meskipun
taglinenya berganti2 karena regulasi BPOM dari "Rasakan
Khasiatnya", jadi "Rasakan Manfaatnya" hingga "Rasakan
kemurniannya" dan tagline ini dipakai hingga sekarang.
Sampai sini sebenarnya, tugas Branding sudah "selesai".
First Step is done!
Insight ini Insight bahwa
hanya golongan bearbrand
tertentu yg dipersepsikan
mengerti "berkhasiat"
Tanamkan idea Karena sebelumnya perusahaan telah
pada new memiliki loyal customer yg "otaknya" telah
customer, memiliki persepsi ttg bearbrand, jadi dari
persepsi yg pada mencabutnya lebih baik dikuatkan
telah dgn campaign2 yg mendukung, outputnya
diproklamirkan new customer yg telah teredukasi dgn
persepsi yg telah diarahkan, dan sesuai
dgn keinginan Perusahaan.
Masuk..!!
6
Tapi ada hal yg mengganjalku, yaitu
fakta bahwa Bearbrand sebagai
perusahaan besar yg telah menuntaskan
misi branding pertamanya, tidak
melanjutkan ke level berikutnya!
..Why??...
Bearbrand sedikit
menyalahi kebiasaan yg
biasanya dilakukan oleh
Perusahaan sejenis seperti
yg kemarin aku ngomong
"Astor".
Btw, sebelum lanjut bahasannya,
just info, kalau daerah kalian kehabisan bearbrand,
ada brand lain dgn kategori yg sejenis kok!
Ini harusnya TujuhKurma ini bisa
ambil momen Repositioning.
Misalnya dikasih jargon :
"Sterilnya sama pahalanya beda"
atau "Lebih Syariah"
Dia bisa jadi second mind lho, dan
ini bagus, karena semakin ramai yg
masuk maka market baru bisa "ngeh"
m a bahwa susu steril itu suatu kategori.
Sama-sa Sepertinya kalian sdh bisa menebak
Susu Steril arah pembahasan selanjutnya...
7
Hi, ketemu lagi
Tadinya aku mau bahas lebih dalam
soal Snack Astor dari Mayora, tapi
gegara foto ini, aku crosscheck lagi
ke PRnya Mayora, ingin tau
sejarahnya Astor, apakah brand ini
diakuisisi atau gimana, soalnya
diposter itu (1980-an) bertuliskan
diproduksi oleh United Brand.
Btw, ini Melanie Subono msh anak2
Siapakah United Brand? Apakah perusahaan Mayora pd
jaman itu ataukah anak perusahaan atau gmna?
Soalnya untuk menganalisis strategi brand, itu sejarahnya
harus benar dulu, timelinenya seperti apa, jadi bisa ditrack
pergerakan strateginya.
Tidak seperti diluar, katakanlah USA, mereka punya katalog
tentang sejarah Brand2 negeri mereka dari lahir sampai
sekarang, di Indonesia ngga ada katalog kyk gini.
Jadi kalau mau cari yg efisien ya digoogle (yg tdk bisa
dipertanggungjawabkan datanya/setengah spekulasi
atau tanya langsung ke perusahaan bersangkutan (dan ini
lama prosesnya :)
8
Sembari nunggu info dari Mayora,
aku mau cerita ttg create
category yg dilakukan brand
Astor.
Jika kamu menunjukkan foto
ini ke orang lain, dan ditanya
apakah ini? maka
kemungkinan besar mereka
menjawab "Astor".
Jawaban dari mereka bisa jadi tanda & bukti bahwa brand
Astor telah berhasil dari yg tadinya Merk menembus
menjadi suatu kategori snack khusus.
Padahal awalnya Astor dilabeli dgn kategori Wafer Stick

Kalian sudah pasti know lah, kalau


Astor itu sebenarnya Eggroll,
Eggroll yg mengalami inovasi yg
sedemikian rupa, mulai dari bentuk,
tekstur, hingga rasa, sehingga
cirinya berubah drastis.

Ketika produk sudah sebanyak ini berubah


maka ngga ada kewajiban bagi penemu, utk menyematkan
kategori eggroll pada produk hasil inovasinya ini.
Lucunya! byk emak2 yg aku tanyain ini itu apa?,
ngomongnya "ini Serena".
9
Perusahaan melihat perilaku konsumen ini sbg suatu
opportunity, ntah ini strateginya sudah di desain dari awal
atau bermanuver ditengah jalan, I don't know, mudah2an
ntar dijawab ya~
Untuk lebih menguatkan persepsi
yg muncul di konsumen, maka
pelan2 perusahaan
menghilangkan embel2 kata
"wafer stick" didalam
kemasannya, dan jg disetiap
media promosinya.
Tujuannya sudah jelas, agar Astor menjadi kategori,
mumpung belum ada brand lain yg sampai ke tahap ini.
Jika sudah sampai ditahap ini, keuntungannya, tidak repot2
harus memikirkan positioningnya apa,
Karena kategorinya sendiri sudah merupakan Positioning.
Jika saja Astor tidak cerdas melihat
oportunity ini, dan membiarkan brandnya
masuk di kategori "wafer stick", mungkin saja
dia bisa dihantam dengan brand lain sejenis,
seperti brand jepang ini, yang masuk di
Indonesia akhir tahun 2012-an

n d o n e s i a
Dijaja h lagi I
10
10
Ketika suatu Brand sudah sampai ditahap kategorinya
terbentuk (dlm kasus Astor ya) maka hukumnya sudah pasti
"dimana ada gula disitu ada semut",
kompetitor pasti akan masuk.

Dan kalau ini terjadi, tidak apa2,


ini bagus, malah kalau bisa Astor
buat second brand sebagai
tandingan, lebih ekstreme lagi
Astor bantuin kompetitornya
ngeboost brandnya sampai batas
tertentu. Kami siap menggoyang
Tahtamu, hahaha
Tujuan apa?
Buat merobek pasar, biar Marketnya "ngeh" dan akhirnya
rame.
Nah kalo sudah rame, secara otomatis Astor sebagai brand
leader akan jadi Top of Mind, inilah keuntungan inovator.
Jualan itu ibarat kompetisi.
Akan banyak peserta yg ikut, kalau tidak ada peserta ya
bukan kompetisi !
tapi disini perlombaannya belum dimulai, Astor sudah jadi
juara 1, begitu analoginya.
Dan kebiasaan ini yang ngga dilakukan oleh Bearbrand!

Anda mungkin juga menyukai