Anda di halaman 1dari 17

MENGENAL BUDAYA

CIREBON
Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Provinsi Jawa
Barat. Seperti halnya daerah lain yang ada di Indonesia, Cirebon juga
memiliki kebudayaannya sendiri yang unik dan berbeda dari daerah
lainnya di mana kebudayaan tersebut telah diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi, kebudayaan khas Cirebon juga
dilestarikan dengan baik oleh masyarakatnya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh Cirebon antara lain berupa tarian, kesenian
musik, dan berbagai jenis kebudayaan lainnya yang kesemuanya sangat
menarik dan sangat indah untuk dinikmati. Beberapa jenis kebudayaan
yang dimiliki oleh Cirebon sebagian hanya dipentaskan pada saat acara –
acara tertentu seperti upacara adat, namun ada juga yang sering
dipentaskan untuk menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke
Cirebon, berikut ini beberapa kebudayaan asli Cirebon agar Anda lebih
mengenalnya.
Tari Topeng

Salah satu kesenian yang ada di Cirebon adalah seni tari yang dikenal
dengan nama tari topeng yang mana sesuai dengan namanya, sang
penari akan memakai topeng, seni tari ini pada awalnya merupakan
sebuah alat diplomasi yang digunakan ketika Kerajaan Cirebon sedang
berperang melawan Kerajaan Karawang, sang penari dalam tarian
topeng ini akan mengganti topengnya sesuai dengan karakter yang
dibawakan.
Tari Topeng
SINTREN

Kebudayaan kedua yang dimiliki oleh Cirebon adalah


berupa sebuah kesenian tari yang dikenal dengan nama tari
sintren di mana seni tari ini memiliki unsur magis, pada
awal pertunjukan seni tari, sang penari akan diikat dari
mulai leher hingga ujung kaki kemudian dimasukkan ke
dalam sebuah kurungan yang ditutup dengan kain namun
setelah itu ternyata sang penari dapat membebaskan diri
dari ikatan tersebut.
SINTREN
Kesenian Gembyung

Kesenian ketiga yang dimiliki Cirebon adalah kesenian yang bernama

gembyung di mana kesenian ini merupakan salah satu peninggalan

dari dari para wali yang menyebarkan agama Islam di Cirebon.

Kesenian Gembyung merupakan salah satu bentuk pengembangan

dari kesenian terbang dan sering ditampilkan dalam acara – acara

keagamaan yang ada di Cirebon seperti maulid, rajaban, dan syuro.


KESENIAN GEMBYUNG
Genjring Rudat

Kesenian selanjutnya yang dimiliki oleh masyarakat Cirebon adalah


sebuah kesenian yang bernama genjring rudat di mana kesenian ini
merupakan sebuah kesenian yang berkembang di lingkungan pesantren.
Jenis alat musik yang biasanya digunakan dalam kesenian genjring rudat
antara lain genjring, bedug, dan terbang yang biasanya diiringi dengan
puji – pujian kepada Allah dan rasul-Nya.
Angklung Bungko
Kesenian kelima adalah kesenian Cirebon yang dikenal dengan nama
angklung bungko yang mana sering kali dipentaskan dalam acara –
acara adat di antaranya nyadran, ngunjung buyut, dan berbagai jenis
acara adat lainnya, dalam kesenian angklung bungko ini sang penari
akan mementaskan berbagai tarian seperti tari panji, benteleye, dan
tari lainnya.
ANGKLUNG BUNGKO
Batik Cirebon
Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan
salah satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada
hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu,
Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra
batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di
sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah
motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan
sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini
berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu
Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong
Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses
pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan
yang ada di wilayah ini, di antaranya yaitu Kesultanan Kasepuhan dan
Kesultanan Kanoman. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola
penyebaran batik Yogya atau Solo yakni pertama-tama muncul di
lingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton
oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton.
Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk
mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu
antara lain ornamen paksi naga liman, siti inggil, Kanoman, Taman
Kasepuhan, dan Taman Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik
bergaya keratonan.
Selanjutnya, masyarakat Cirebon juga mempelajari seni batik sebagai
barang dagangan. Ornamen yang dihasilkan disebut pesisiran dan batik
yang dihasilkan disebut batik pesisiran.
BATIK MEGA MENDUNG
BATIK PAKSI NAGA LIMAN
Lukisan Kaca
Lukisan Kaca merupakan salah satu karya seni khas Cirebon yang tidak
terdapat di daerah lain. Lukisan ini berbeda dengan lukisan pada
umumnya dimana kaca merupakan media utamanya.
Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon,
bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pulau Jawa. Pada
masa pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon. Lukisan ini sangat
terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa kaligrafi (tulisan yang
berasal dari cuplikan Ayat Al Qur’an dan Hadist) dan wayang. Adapun
pengaruh cerita wayang berasal dari pertunjukan wayang yang
diperagakan para wali untuk menyebarkan agama Islam.
Kuatnya kepercayaan tokoh wayang yang baik. Membuat para pengrajin
lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti Kresna, Arjuna, Rama,
Lesmana, dan lain-lain.
LUKISAN KACA

Anda mungkin juga menyukai