Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No.

02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|


| ISSN: 2222-3333 |

PENGARUH SUMBER DAYA DAN DISPOSISI PELAKSANA TERHADAP


KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN BANDONGAN
KABUPATEN MAGELANG

Nur Khasanah*1, Rudy Sukarno2, Okta Yustira3, Nur Fitriyani4, Tia Intan Pramesti5,
Hangka Maolana6, Restu Haikal F.7
Dosen Pendamping Joko Tri Nugraha, S.Sos., M.Si.
1,2
Institution/affiliation; addres, telp/fax of institution/affiliation
3
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIPOL UNTIDAR, Magelang
e-mail: *1nurhassanah1@gmail.com

ABSTRACT

Pelaksanaan program Keluarga Harapan di berbagai daerah termasuk di Kecamatan Bandongan sering kali tidak
sesuai tujuan yang diharapkan. Program PKH hanya menciptakan dependency (ketergantungan) sehingga the circle of
poverty (lingkaran kemiskinan) mengakibatkan masyarakat tidak sejahtera. Berdasarkan teori Edward III bahwa
terdapat empat variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan yaitu komunikasi, sumber daya,
disposisi (kecenderungan sikap pelaksana), dan birokrasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung, mengkaji, dan menganalisis seberapa besar pengaruh sumber daya
dan disposisi (kecenderungan sikap pelaksana) terhadap implementasi kebijakan program PKH (Program Keluarga
Harapan) di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Metode penelitan yang digunakan berupa penelitian
kuantitatif metode survei. Dimana informasi dan data didapat dari responden dengan penyebaran kuesioner,
wawancara, observasi, serta dokumentasi. Kemudian masalah diungkapkan dengan jalan mengumpulkan data atau
informasi, menyusun, menganalisa, dan menginterpretasikan data berupa angka dan skor terkait program PKH. Selain
memperoleh informasi dan data dari lapangan, penelitian juga mengacu pada literasi pada buku-buku yang sesuai
dengan penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sumber daya dan disposisi memiliki pengaruh terhadap implementasi
kebijakan publik. Namun sumber daya hanya menyumbang nilai sebesar 8 % lebih kecil dari disposisi yang
menyumbang nilai sebesar 21,7 %. Hal ini mengindikasikan bahwa sumber daya memiliki pengaruh yang lemah dan
tidak signifikan terhadap implementasi kebijakan PKH, sedangkan disposisi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap implementasi kebijakan PKH. Sehingga pengaruh kedua variabel berjumlah 22,5 % dan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yaitu komunikasi dan birokrasi.
Keywords : kebijakan, sumber daya, disposisi, implementasi, kuantitatif

1. PENDAHULUAN kesehatan, dan teknologi. Suryawati (2005)


Kemiskinan di Indonesia merupakan mengatakan setiap hari, setiap bulan, dan
masalah dari tahun ke tahun yang sampai saat setiap tahun ada kemiskinan disekitar kita.
ini masih terus dilakukan upaya untuk Disadari atau tidak, kemiskinan dan
mengatasinya. Kemiskinan merupakan salah kemakmuran seringkali berdampingan di
satu masalah sosial yang paling kompleks di suatu wilayah bahkan di dalam suatu negara
Indonesia (Batu, 2015). Selain itu, yang makmur (kaya) sekalipun. Kemiskinan
kemiskinan juga membuat bangsa ini sukar dapat diukur dengan melihat perbandingan
maju dalam bidang ekonomi, pendidikan, antara pendapatan dan pengeluaran untuk

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 30


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

konsumsi rumah tangga sehari-hari. Masalah Miskin (RTSM). Program ini


kemiskinan yang ada di Indonesia membuat dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan
pemerintah Indonesia mengeluarkan utama pembangunan yaitu masih besarnya
beberapa program guna untuk jumlah penduduk miskin serta rendahnya
menanggulangi kemiskinan tersebut atau kualitas sumber daya manusia. Peserta
untuk mengurangi jumlah masyarakat yang penerima bantuan PKH khususnya seorang
ekonominya kurang mampu. Salah satu Ibu dari Rumah Tangga Sangat Miskin yang
program pemerintah untuk penanggulangan bersangkutan sebagai penerima PKH
kemiskinan yang ada sampai saat ini yaitu tentunya memiliki tanggung jawab yang
Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut besar dalam mengelola dana PKH bahkan
Ritonga (2009) dalam Matualage (2015) menjalankan komitmen untuk keberhasilan
program-program pengentasan kemiskinan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan
sebelum Program Keluarga Harapan oleh pihak pengelola PKH. Kegagalan dalam
dinyatakan tidak signifikan hasilnya oleh menjalankan PKH ini tentunya bersumber
berbagai pihak karena cenderung berfokus dari peserta PKH yang belum mampu
pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk bertanggung jawab penuh dalam
orang miskin dan karena kurangnya menjalankan komitmen atau kewajiban yang
pemahaman berbagai pihak tentang penyebab sudah ditetapkan, besarnya komitmen para
kemiskinan itu sendiri. Program-program peserta PKH ini tentunya dapat pula
pembangunan yang ada tidak didasarkan berdampak besar pada proses percepatan
pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya penanggulangan kemiskinan. Dari fenomena
berbeda-beda secara lokal. Upaya seperti ini di atas yang diperoleh penulis, maka penulis
akan sulit menyelesaikan persoalan tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
kemiskinan yang ada, karena sifat bantuan tentang evaluasi bantuan Program Keluarga
tidaklah untuk pemberdayaan, melainkan Harapan yang kurang sesuai dengan kinerja
dapat menimbulkan ketergantungan. atau tujuan yang ditetapkan, dalam sebuah
Program-program bantuan yang berorientasi penelitian dengan judul “Pengaruh Sumber
pada kedermawanan pemerintah ini justru Daya dan Disposisi Pelaksana terhadap
dapat memperburuk moral dan perilaku Keberhasilan Implementasi Program
masyarakat miskin. Di lain pihak, program- Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan
program bantuan sosial ini juga dapat Bandongan”.
menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.
Bantuan Program Keluarga Harapan
diberikan kepada Rumah Tangga Sangat

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 31


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

2. METODE PENELITIAN empat faktor atau variabel kritis dalam


Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh implementasi kebijakan publik, yaitu (1)
Sumber Daya dan Disposisi Terhadap Komunikasi, (2) Sumber daya, (3) Disposisi
Keberhasilan Implementasi Kebijakan (sikap kecenderungan) dan (4) Struktur
Program PKH” menggunakan penelitian Birokrasi.
kuantitatif metode survey, yang mana Menurut Edward III, Variabel pertama
informasi dan data didapat dari responden yang mempengaruhi keberhasilan
dengan penyebaran kuesioner, wawancara, implementasi suatu kebijakan, menurut
observasi, serta dokumentasi. Bertujuan George C. Eward III, adalah komunikasi. Sub
untuk mengungkapkan masalah dengan jalan variabel kedua yang digunakan sebagai
mengumpulkan data atau informasi, kriteria dalam mengukur implementasi yaitu
menyusun, menganalisa, dan sumber daya. Keberhasilan proses
menginterpretasikan data berupa angka dan implementasi kebijakan sangat tergantung
skor terkait suatu peristiwa atau gejala yang dari kemampuan memanfaatkan sumber daya
sedang berlangsung pada masa sekarang. yang tersedia. Mengingat Program Keluarga
Selain memperoleh informasi dan data dari Harapan adalah program pengentasan
lapangan, penelitian juga mengacu pada kemiskinan di masyarakat maka seharusnya
literasi pada buku-buku yang sesuai dengan dapat memiliki berbagai sumber daya yang
penelitian yang dilakukan. dibutuhkan, baik itu berupa sumber daya
manusia, financial, waktu, maupun sarana
3. HASIL DAN PEMBAHASAN yang merupakan sumber daya penting dalam
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat menentukan suatu keberhasilan proses
dilihat kembali bahwa kepada teori implementasi Program Keluarga Harapan.
Implementasi kebijakan publik Edward III. Sub variabel ketiga yaitu Disposisi atau
Menurut Edward III (1980) dalam buku sikap dari pelaksana kebijakan adalah faktor
Suranto studi implementasi kebijakan adalah penting ketiga dalam pendekatan mengenai
krusial bagi administrasi publik termasuk di pelaksanaan suatu kebijakan publik. Jika
dalamnya kebijkan publik. Implementasi pelaksanaan suatu kebijakan ingin efektif,
kebijakan adalah tahap pembuatan kebijakan maka para pelaksana kebijakan tidak hanya
antara pembuatan kebijakan dan harus mengetahui apa yang akan dilakukan
konsekuensi-konsekuensi kebijakan bagi tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk
masyarakat yang dipengaruhinya (Suranto, melaksanakannya, sehingga dalam
2014, hal. 38). Edward III (1980) praktiknya tidak terjadi bias. Oleh karena itu,
mengungkapkan pendapatnya bahwa terdapat hal penting yang perlu dicermati dalam sub

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 32


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

variabel ini yaitu seberapa jauh tim pelaksana tabel sebesar = 3,23 sedangkan nilai F hitung
kebijakan berperan aktif menjalankan 5,943. Dapat diketahui bahwa nilai F hitung
kebijakan penyaluran ataupun > nilai F tabel yaitu 5,943 > 3,23 atau berada
mendistribusikan dana PKH kepada pada Ha diterima dan menolak Ho. Maka
masyarakat penerima. Sub variabel keempat dapat disimpulkan variabel sumber daya dan
yaitu Birokrasi. kecenderungan sikap mempunyai pengaruh
Selanjutnya peneliti dapat menjawab yang signifikan terhadap implementasi
perumusan masalah yang terdapat pada bab 1 kebijakan senilai 22,5%. Sisanya dipengaruhi
mengenai “Pengaruh Sumber Daya Dan oleh Variabel Komunikasi dan Birokrasi.
Disposisi Pelaksana Terhadap Diperoleh koefisien determinasi atau
Keberhasilan Implementasi Kebijakan R2 sebesar 0,80 yang mengandung
Program Keluarga Harapan (Pkh) Di pengertian bahwa pengaruh variabel sumber
Kecamatan Bandongan Kabupaten daya terhadap variabel implementasi
Magelang” kebjakan adalah hanya sebesar 8,00%
Adapun hasil penelitian dapat sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel
dijelaskan bahwa perhitungan persamaan yang lain. Sumber daya manusia, financial,
regresi linear berganda adalah Y = 8,881 + waktu, dan sarpras hanya memberikan
0,90X1 + 0,356X2 dengan demikian dari sumbangan sebesar 8% terhadap
ketiga varriabel tersebut, variabel sumber keberhasilan implementasi kebijakan
daya dalam korelasinya memberikan Program Keluarga Harapan. Hal ini
pengaruh pada tingkat signifikan taraf lemah dikarenakan menurut narasumber, meskipun
terhadap variabel implementasi kebijakan. waktu distribusi dana terlambat maka tidak
Sebab, jika variabel sumber daya mengalami bermasalah bagi penerima dana PKH. Dalam
kenaikan satu persen, korelasi terhadap hal sumber daya financial, narasumber
kenaikan implementasi kebijakan sebesar mengatakan bahwa pengambilan dana PKH
0,90. mereka tidak dipungut biaya sepeserpun atau
Hasil uji koefisien determinasi (R pihak pemerintah tidak melakukan potongan
square) diketahui bahwa 22,5% implementasi sama sekali terhadap pencairan dana PKH.
kebijakan ditentukan oleh masing-masing Sarana dan prasarana yang digunakan dalam
variabel sumber daya dan disposisi sikap pengambilan dana PKH tidak terlalu menjadi
sedangkan sisanya 77,5% dipengaruhi oleh problem karena untuk pencairan dana
variabel lain. dialkukan oleh pihak penerima. Jadi adanya
Hasil perhitungan dengan sarana atau tidak dari pemerintah tidak akan
menggunakan α = 0,05, diperoleh nilai F

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 33


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

banyak mempengaruhi implementasi pelaksana kebijakan seperti keramahan,


kebijakan. sopan santun, simpati, dan daya tanggap
Dari output tersebut terlihat bahwa F sangat memberikan pengaruh terhadap
Hintung = 3,662 dengan tingkat implementasi kebijakan. Ketika sikap
signifikansi/probabilitas 0,62 < 0,05 maka pelaksana baik maka penerima bantuan akan
dinyatakan tidak ada pengaruh yang mudah memahami alur dan tujuan program
signifikan antara sumber daya dengan PKH sehingga akan berpengaruh terhadap
implementasi kebijakan. Diketahui t hitung = keberhasilan program. Ketika sikap
1,914 dengan nilai signifikansi 0,62 > 0,05, pelaksana cenderung negatif maka akan
maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang mengakibatkan masyarakat penerima bantuan
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan enggan melaksanakan perintahnya sehingga
antara variabel sumber daya dengan masyarakat tidak mebgetahui hakikat tujuan
implementasi kebijakan. program PKH.
Diperoleh koofisien determinasi atau Hasil analisis uji t dengan
R2 sebesar 0,217 yang mengandung menggunakan tingkat kesalahan α = 0,05
pengertian bahwa pengaruh variabel X2 maka diketahui nilai t tabel sebesar 2,01.
(Kecenderungan sikap pelaksana) terhadap Diketahui t hitung variabel sumber daya
variabel implementasi kebjakan adalah sebesar 0,632 dan t hitung variabel
sebesar 21,7% sedangkan sisanya kecenderungan sikap sebesar 2,765. Dari hasi
dipengaruhi oleh variabel yang lain. tersebut dapat dilihat bahwa nilai t hitung
Diketahui F Hitung = 11,653 dengan tingkat sumber daya < nialai t tabel, maka dapat
signifikansi/probabilitas 0,01 < 0,05 maka disimpulkan bahwa variabel sumber daya
dinyatakan ada pengaruh yang signifikan tidak terdapat pengaruh terhadap
antara X2 (Kecenderungan sikap pelaksana) implementasi kebijakan. Sedangkan t hitung
dengan implementasi kebijakan. T hitung = kecenderungan sikap > nilai t tabel, yaitu
3,414 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, 2,765 > 2,01 mengindikasikan bahwa
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang variabel kecenderungan sikap memiliki
berarti ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh terhadap implementasi kebijakan.
variabel kecenderungan sikap dengan
implementasi kebijakan. Sedangkan 4. SIMPULAN
kecenderungan sikap pelaksana memiliki Berdasarkan hasil analisis diatas dapat
pengaruh sebesar 21,7% lebih besar dari ditarik kesimpulan bahwa :
sumber daya karena berdasarkan wawancara 1. Sumber daya manusia, finansial,
dengan narasumber bahwa sikap para waktu, dan sarpras hanya memberikan

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 34


Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 02, Oktober 2018 | e-ISSN: 2614-4220|
| ISSN: 2222-3333 |

[3]
sumbangan sebesar 8% terhadap Bara, Bayu. 2015. Kenapa Selama Ini Negara
Indonesia Selalu Miskin?. Diakses dari
keberhasilan implementasi kebijakan www.kompasiana.com Pada Tanggal 15 April
Program Keluarga Harapan. Sehingga 2017 Pukul 06.03 WIB.
[4]
BPS. 2016. “Sensus Penduduk”. Diakses di
menolak Ha. https://www.bps.go.id. Pada Tanggal 24 Juni
2017 Pukul 7.57 WIB.
2. Sedangkan kecenderungan sikap [5]
Bungin, Burhan. 2009. Metode Penelitian
pelaksana memiliki pengaruh sebesar Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu Sosial Lain. Jakarta
21,7% lebih besar dari sumber daya
: Kencana.
[6]
karena berdasarkan wawancara dengan Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan SPSS. Semarang : Badan
narasumber bahwa sikap para Penerbit UNDIP.
[7]
pelaksana kebijakan seperti keramahan, Indonesia Invesment. 2017. “Penduduk
Indonesia”, 22 Juni 2017,
sopan santun, simpati, dan daya https://www.indonesia-
tanggap sangat memberikan pengaruh investments.com/id/budaya/penduduk/item67.
Pada Tanggal 24 Juni 2017 Pukul 07.53 WIB.
terhadap implementasi kebijakan. [8]
Nugraha, Joko Tri. 2017. Metode Penelitian
Sosial Kuantitatif. Yogyakarta : Graha Cendekia.
Sehingga menerima H2. [9]
Sastrosubroto, Ika 2013. Public Relation Tales:
3. Sumber daya dan kecenderungan sikap Strategi Public Relations Yang Menginspirasi,
Jakarta : Raih Asa Sukses.
memiliki pengaruh terhadap [10]
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian
implementasi kebijakan program PKH Kuantitatif. Jakarta : PT Fajar Interpratama
Mandiri.
sebesar 22,5% dan sisanya 77,5% [11]
Suyatno. 2012. “Indikator Kemiskinan”. Diakses
dipengaruhi oleh variabel lain yaitu di www.undip.ac.id/ Pada Tanggal 07 Januari
2012.
komunikasi dan birokrasi. Sehingga Ha [12]
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi,
Bandung : Alfabeta.
diterima dan Ho ditolak. [13]
. 2011. Metode Penelitian
4. Sumber daya dan kecenderungan sikap Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
mempunyai pengaruh 22,5%. Sumber [14]
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
daya hanya menyumbang 8%, Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
sedangkan kecenderungan sikap [15]
Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur
menyumbang 21,7%. Jadi totalnya Psikologis. Yogyakarta : Andi Offset.
[16]
Utomo, Dedy. 2014. “Pelaksanaan Program
22,5%. Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kualitas
Hidup Rumah Tangga Miskin : Studi Pada Unit
Pelaksana Program Keluarga Harapan
DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri”. Jurnal
Administrasi Publik. Vol. 02, No.1.
[1]
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.
[2]
Astra, I Gede. “Pluralitas Dan Heterogenitas
Dalam Kontek Pembangunan Bangsa”, Jurnal
Kajian Budaya Vol. 10. No. 20, Juli 2014, Hal 3

Khasanah,dkk - Pengaruh Sumber Daya dan …………………………..……… 35

Anda mungkin juga menyukai