KELOMPOK 4
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Fadjar Goembira, ST, M.Sc
ANGGOTA KELOMPOK 4
Diperlukan koordinasi yang berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,
sektor swasta, dan masyarakat umum. Berikut adalah beberapa langkah kerja nyata yang dapat dilakukan:
1. Membuat kebijakan yang mendukung kesetaraan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan
keuangan.
2. Program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan keterampilan, akses modal usaha, dan bantuan teknis untuk
meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat dalam keluarga tidak mampu.
3. Meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan masyarakat dan pelatihan keterampilan untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat tidak mampu agar dapat bersaing dalam pasar kerja.
4. Memastikan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, termasuk layanan kesehatan
gizi, imunisasi, dan akses terhadap obat-obatan bagi keluarga tidak mampu.
5. Membangun sistem perlindungan sosial, termasuk program bantuan sosial, jaminan sosial, dan asuransi
kesehatan yang dapat membantu melindungi keluarga miskin dari kemiskinan akibat risiko kehidupan yang tidak
terduga.
6. Meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, energi, dan transportasi, serta
memastikan bahwa masyarakat tidak mampu memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya tersebut.
7. Mengadakan kampanye pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengakhiri kemiskinan.
Kelompok 1: Ega Saputra_2010941009
Tidak sesuai regulasi, karena sesuai peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018
Tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah yang menyebutkan pada Pasal 12(3), laporan KLHS RPJMD terdiri dari:
Untuk poin 2 dan 3 merupakan lampiran yang perlu dilampirkan dalam laporan KLHS RPJMD. Selain itu, pernyataan ini
diperkuat dengan sistematika penulisan laporan pada buku petunjuk pelaksanaan pembuatan KLHS RPJMD yang
menyebutkan poin 2 dan 3 termasuk dalam penyusunan laporan KLHS RPJMD
Kelompok 2: Aidil Ramadana Hadsah_2010947001
Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah alat untuk mengukur kemajuan dalam
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Tujuan ini mencakup berbagai aspek
pembangunan, seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang ditetapkan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Pertimbangan tersebut bisa berasal dari berbagai aspek yang disebutkan di atas, seperti analisis
kebijakan, alokasi sumber daya, kondisi lingkungan, partisipasi masyarakat, atau ketersediaan data dan
monitoring. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun indikator tersebut belum mencapai target yang
ditetapkan, ada pertimbangan yang diberikan oleh pihak terkait yang membuat pencapaian tersebut
tetap dianggap memenuhi standar atau pedoman tertentu.
Kelompok 1: Amanda Yashila Rahima. (2110942023)
Yang tidak memenuhi sebenarnya indikator TPBnya, Skenario digunakan untuk membuat TPB tersebut mrnjadi
terpenuhi selanjutnya. emperhatikan lebih jauh kondisi pencapaian target saat ini diperkirakan penyebab belum
tercapainya target TPB karena beberapa hal di bawah ini:
1. Target yang ditetapkan adalah target nasional sesuai Perpres No 59/ 2017, dan sulit dijangkau oleh Kota/Kabupaten.
2. Adanya perbedaan nomenklatur dalam indikator untuk pencapaian target.
3. Belum adanya kesesuaian antara arah kebijakan departemen terkait yang membawahi OPD pada tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. OPD pelaksana masih merujuk pada indikator
dan target yang ditetapkan oleh kementerian terkait.
4. Terlalu detailnya indikator yang terdapat dalam pencapaian TPB yang sebagian sudah tercakup dalam indikator yang
telah ada.
5. Terdapat indikator yang secara budaya dan pandangan hidup masyarakat memerlukan penyesuaian kembali.
Indikator tentang gender dan HAM yang merujuk kepada standar internasional perlu didiskusikan lebih saksama.
Untuk itu arah kebijakan yang telah ada memerlukan penyesuaian sedemikian rupa sehingga dapat diterjemahkan
kedalam program dan kegiatan yang memang terarah kepada pencapaian target. Dalam hal ini dituliskan arah
kebijakan dan indikasi program berdasarkan capaian indikator TPB di Kota Padang.
Kelompok 3: Jihan Ridhollah Asrif_2110941027
Pada alternatif skenario dan rekomendasi, ada beberapa poin laporan klhs yang terdapat pada
peraturan, apakah semua poin tersebut yang belum terpenuhi dari skenario yang terdapat
dilaporannya atau ada beberapa poin yang sudah terpenuhi?
Poin yang belum terpenuhi itu indikator TPB nya. indikator TPB yang telah dilaksanakan dan telah
mencapai target (SS) sebanyak 118 indikator, indikator TPB yang telah dilaksanakan tetapi belum
mencapai target (SB) sebanyak 70 indikator, indikator TPB yang belum dilaksanakan atau tidak
ada data (NA) sebanyak 23 indikator, dan indikator yang bukan merupakan kewenangan Kota
Padang (BK) sebanyak 11 indikator.
Kelompok 2: M. Hasbi Wardhana_2110941008
Upaya apa yang dilakukan pembuat klhs untuk klhs yang belum lengkap
Evaluasi konsekuensi lingkungan dari suatu usulan kebijakan, rencana, atau program.
2. Penyempurnaan Kebijakan:
4. Akuntabilitas:
5. Partisipatif: