Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGENDA 3 – VIDEO MONOLOG

Nama : Dani Apriansyah

NDH : 33

Angkatan :2

Link : https://youtu.be/rjcgyvNVlNw

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan memiliki struktur organisasi
sebagai berikut:

Susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari:

a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Keuangan dan Program.
c. Bidang Pengembangan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmirgasi,
membawahkan :
1) Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja; dan
2) Seksi Transmigrasi.
d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja,
membawahkan :
1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan
2) Seksi Informasi Pasar Kerja.
e. Bidang Perlindungan Tenaga Kerja, membawahkan :
1) Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; dan
2) Seksi Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.
f. UPTD BLK; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, saya bertugas di UPTD BLK, UPTD BLK
memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi
Terwujudnya tenaga kerja profesional, produktif, siap kerja dengan penghidupan yang layak
berkeadilan dalam suasana dan kondisi yang dinamis.

Misi
• Peningkatan profesionalisme dan kompetensi tenaga kerja Kabupaten Kuningan melalui
penyelenggaraan pelatihan keterampilan.
• Membantu menciptakan program kerja dan kesempatan berusaha.
• Membina peserta alumni pelatihan dan lembaga latihan swasta.

Dalam mewujudkan visi dan misi di atas, UPTD BLK membuka 9 kejuruan pelatihan yaitu:
1. TIK
2. LAS
3. Tata Rias
4. Pengolahan Hasil Pertanian
5. Garmen
6. Listrik
7. Otomotif
8. Eletronika
9. Bangunan
Jabatan yang saya emban di UPTD BLK sebagai Jabatan Fungsional Instruktur. Jabatan
Fungsional Instruktur sendiri adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan pengembangan pelatihan.
Pelaksanaa pelatihan di UPTD BLK dilakukan secara tatap muka. Pelatihan secara tatap muka
dilakukan di kelas sehingga interaksi antara instruktur dan peserta pelatihan hanya terjadi pada
jam pelatihan saja. Oleh karena itu, perlu diwujudkan smart ASN untuk meningkatkan kualitas
interaksi antara instruktur dan peserta pelatihan, yaitu dengan penerapan blended learning
(google classroom), sehingga interaksi antar instruktur dan peserta pelatihan lebih responsif.

Anda mungkin juga menyukai