Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan informasi yang diberikan, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk sedang dalam tren

naik. Dengan menggunakan pendekatan tradisional, saat yang tepat untuk membeli saham adalah
pada titik support pada 16 Maret 2023 dan menjualnya pada titik resistance pada 29 Maret 2023.
Akan tetapi, jika menggunakan metode moving average, pembelian saham sebaiknya dilakukan
ketika terjadi persilangan antara garis MA 20 dan MA 5, yang dikenal sebagai golden cross, pada 23
Februari 2023. Secara perbandingan, pendekatan MA memberikan hasil yang lebih signifikan
daripada metode tradisional, karena lebih awal memberi tahu kita mengenai harga saham yang lebih
rendah daripada sebelumnya.

Menggunakan analisis MACD dengan parameter 12, garis MACD berada di bawah titik nol,
mengindikasikan tren saham yang sideways. Dalam analisis MACD, golden cross terjadi ketika garis
biru melintasi ke atas, menandakan sinyal beli yang tepat pada 7 Februari 2023. Sebaliknya, jika
membandingkan dengan MACD, kita bisa membeli saham saat garis biru melewati titik nol atau
hampir menyentuhnya pada 10 April 2023. Penjualan saham kemudian dilakukan ketika terjadi death
cross pada 11 April 2023.

Kesimpulannya, investor dapat memilih metode yang paling cocok dengan kebutuhan dan gaya
trading mereka, baik menggunakan pendekatan tradisional, MA, atau MACD. Setiap metode memiliki
keunggulan dan kelemahan tersendiri, sehingga penting bagi investor untuk menilai kinerja metode
yang dipilih sebelum menggunakannya dalam pengambilan keputusan investasi.
Berdasarkan analisis Bollinger Bands yang terkait dengan MA, saham PT Indo Tambangraya Megah
Tbk mengalami tren naik. Pada tanggal 6 Februari, harga saham menunjukkan penurunan, sehingga
disarankan untuk membeli saham pada waktu tersebut. Kemudian, pada tanggal 2 Maret 2023,
disarankan untuk menjual saham, karena berada pada kondisi overbought, yang mengindikasikan
harga saham cukup tinggi.

Menggunakan indikator RSI, pada tanggal 6 Februari 2023, RSI melewati 30, sehingga saat yang tepat
untuk membeli saham. Namun pada Indikator RSI, belum didapatkan sinyal yang melewati 70 yang
akan mengindikasi bahwa waktu tersebut adalah waktu yang tepat untuk menjual. Sehingga belum
didapatkan sinyal jual.

Sementara itu, indikator Stochastic memiliki batas nilai 20 dan 80. Pada tanggal 6 Februari 2023, nilai
Stochastic mencapai 6,38 (di bawah 20), yang mengindikasikan kondisi oversold, di mana terjadi
penjualan berlebih, dan banyak investor melakukan pembelian saham. Pada tanggal 2 Maret 2023,
nilai Stochastic mencapai 97,31 (melebihi batas 80), sehingga saham berada pada kondisi
overbought, yang menandakan jenuh beli dan harga saham terlalu tinggi, menyebabkan saham
sebaiknya dijual.

Dari analisis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa investor dapat mempertimbangkan berbagai
metode analisis, seperti Bollinger Bands, RSI, dan Stochastic untuk membuat keputusan beli dan jual
saham. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan investor harus mengevaluasi kinerja
masing-masing metode sebelum menggunakannya dalam keputusan investasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai