“PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA”
Diajukan untuk memenuhi Penilaian Penugasan mata pelajaran
Sejarah Peminatan
Disusun oleh :
Yeni Rahmawati
XII IPS 5
Pada 1 Januari 1993, Republik Sosialis Cekoslowakia pecah menjadi dua negara yang
merdeka dan berdaulat, yaitu Republik Ceko dan Republik Slowakia.
SEJARAH
Bangsa Ceko fail Slowakia pernah dipimpin oleh seorang saudagar asal kekaisaran Franken
yang bernama Samo pada abad VII. Sebagai pemimpin, Samo berjuang melawan invasi bangsa
Turki yang datang dari Asia Tengah.
Sepeninggal Samo, bangsa Ceko dan Slowakia kembali tercerai-berai. Pada 883 M, ksatria
bernama Mojmir berhasil menyatukan mereka dan membentuk negara besar yaitu Moravia
Raya. Pada 900 M, suku magyar dari Asia Tengah menguasai Raya. Sejak saat itu bagian timut
laut Moravia Raya, Felvidek, dikuasai oleh suku Magyar selama berabad-abad. Sementara
bangsa Ceko masih bertahan dan membentuk kerajaan Bohemia.
Tomas Garrigue Masaryk presiden pertama Cekoslowakia, menjelang berakhirnya perang
dunia I (1914-1918) kekaisaran Austro-Hungaria runtuh. Hal ini menjadi kesempatan
membentuk negara Cekoslowaki. Untuk mewujudkan hal ini, Tomas Garrigue Masaryk
beserta para utusan bangsa Ceko dan Slowakia menghadiri pertemuan. Pertemuan tersebut
mengahasilkan Nota Kesepahaman yang isinya menyetujui pembentukan sebuah negara
federal yang terdiri dari Republik Ceko dan Republik Slowakia.
Pada 18 Oktober 1918, Tomas Garrigue Masaryk mengumumkan kemerdekaan Cekoslowakia.
Kemudian pada pemerintahan Presiden Edvard Benes (1939-2 april 1945 dan 1954-1948)
negara federal dibubarkan dan diganti menjadi negara kesatuan. Dan pada Maret 1939, Adolf
Hilter menganeksasi wilayah Ceko menjadi wilayah kekuasaan Jerman dan dijadikan negara
boneka.
PECAHNYA CEKOSLOWAKIA
Usai rezim komunis diruntuhkan, konflik yang sebelumnya terpendam mulai muncul
kembali. Konflik tersebut menyangkut stabilitas politik dan potensi gesekan aspirasi serta
kepentingan antara dua bangsa, yakni Ceko dan Slowakia. Hal itulah yang menjadi salah satu
tantangan utama (selain masalah ekonomi) yang dihadapi presiden baru, Vaclav Havel,
presiden non-komunis sekaligus pejuang hak asasi manusia, yang diangkat menjadi presiden
pada 29 Desember 1989.
Kesenjangan ekonomi semakin memperparah gesekan yang muncul. Pada 1991, GDP (gross
domestic product! produk domestik bruto) Republik Ceko 20% lebih tinggi daripada Republik
Slowakia. Pada Januari 1991, transfer payments (semacam subsidi dan sumbangan sosial) ke
Slowakia yang biasanya diberikan oleh Ceko pada tahun-tahun sebelumnya dihentikan. Pada
saat yang sama, beberapa tokoh terkemuka Slowakia menginginkan persatuan yang lebih
longgar, sementara PartaiNasional Slowakia menghendaki kemerdekaan dan kedaulatan yang
penuh.
Setelah itu, diadakan serangkaian perundingan agar perpecahan itu berjalan damai. Pada
November 1992, Majelis
Federal mengesahkan UU No. 541 (Constitution Act 541) tentang pembagian properti antara
Ceko dan Slowakia. Pada 25 Desember 1992, Cekoslowakia resmi dibubarkan. Pembubaran
itu berjalan damai, tanpa kekerasan. Bahkan, Cekoslowakia menjadi satu-satunya bekas negara
komunis yang mengalami perpecahan secara damai dan merupakan prestasi politik yang sangat
menonjol di Eropa pascajatuhnya komunisme. Ironisnya, banyak orang dari kedua negara
meyakini perpisahan tersebut bukan langkah bijak. Dalam sebuah jajak pendapat pada
September 1992, hanya 37% orang Slowakia dan 36% orang Ceko yang menginginkan
perpecahan.