Anda di halaman 1dari 74

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA i

ii CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Catatan Akhir Tahun
Yayasan Pusaka Bentala Rakyat
2022

OTONOMI
PENGUASA

Januari 2023

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA i


Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2022.
Jakarta: PUSAKA, 2023.

x, 60 hlm.: ill. (20 cm x 28 cm)

Hak Cipta pada penulis.

Penerbit : Yayasan Pusaka Bentala Rakyat


Website : www.pusaka.or.id
Email : info@pusaka.or.id

Yayasan Pusaka Bentala Rakyat


Kompleks Pertanian III,
Jl. Palapa XI No. 22,
Pasar Minggu (12520)
Indonesia

ii CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Daftar Isi

Prakata ......................................................................................................................................................... v
Ringkasan Eksekutif...................................................................................................................................vii
01 Kebijakan Pemekaran Provinsi Baru:
Otoritarianisme, Hak Masyarakat Adat & Ancaman Deforestasi Meluas ...................................... 1
02 Kebijakan Pengakuan Hak Masyarakat Adat Papua ....................................................................... 9
03 Putusan Mundur Mahkamah Agung ............................................................................................... 15
04 Deforestasi Meningkat di Papua .................................................................................................... 19
05 Belum Surut Peristiwa Kekerasan Pelanggaran HAM di Papua Sepanjang Tahun 2022 ........ 25
06 Jalan Panjang Merebut Keadilan, Mengamankan Tanah dan Melawan Deforestasi ................ 31
07 Perempuan Awyu di Kampung Yare............................................................................................... 39
08 Profil Komunitas: Suku Awyu di Kali Mappi .................................................................................. 43
09 Lumbung Pangan Papua:
Demi Menumbuhkan Komoditas Fleksibel dan Akumulasi Kapital ............................................ 49
10 Arah Rancangan Revisi Peraturan Presiden Reforma Agraria dan UU Cipta Kerja ................... 55

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA iii


iv CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
Prakata

P
ublikasi Catatan Akhir Tahun (Catahu) Diharapkan publikasi ini dapat melengkapi
2022 yang ada didepan Anda adalah dan memperkaya lansekap pengetahuan
dokumentasi dan catatan pembelajaran Anda terkait situasi di Tanah Papua, dan
dari Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, yang dapat bermanfaat bagi upaya advokasi
menyajikan dan mengulas beberapa aspek dan pemajuan, penghormatan dan perlindungan
isu-isu sosial ekonomi, politik dan hukum, Hak HAM, dan pembangunan berkelanjutan di
Asasi Manusia, serta situasi lingkungan hidup, Tanah Papua, yang adil, lestari dan berpihak
terlebih khusus di Tanah Papua sepanjang pada Orang Asli Papua.
periode 2022.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
Catahu Pusaka 2022 ini diberikan tema Tim Pusaka yang terlibat dalam penyusunan
“Otonomi Penguasa”. Tema ini diperoleh dari dan penyajian Catatan Akhir Tahun 2022.
refleksi dan kritik kami terhadap kondisi Terima kasih kepada tim pendukung, yang
kebijakan penguasa yang mendominasi dan terlibat melakukan proofreading, editing dan
menentukan pengurusan ruang kehidupan layout, sehingga Catahu ini dapat tampil
sosial ekonomi, politik, hukum, yang tidak adil, pantas, cermat dan enak dibaca.
tidak konsisten dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan dan mengabaikan prinsip HAM.
Pemerintah menggunakan cara-cara halus Jakarta, 30 Januari 2023
hingga keras dan kejam untuk melarang dan
membatasi partisipasi masyarakat sipil,
menertibkan dan menghentikan aksi-aksi
damai di Tanah Papua. Franky Samperante
Direktur

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA v


vi CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
Ringkasan Eksekutif
Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat
(Catahu Pusaka), 2022

Otonomi Penguasa

O
toritarianisme dikendalikan dan pengelolaan pemerintahan dan
dijalankan berdasarkan kepentingan pembangunan di Tanah Papua, namun
dan kekuatan penguasa dominan dibuat longgar terbuka oleh kepentingan
sudah pasti bertentangan dengan konstitusi, pemerintah pusat dan bagi setiap orang.
prinsip negara hukum dan demokrasi. Status otonomi khusus Papua dikebiri
Indonesia pernah mengalami sehingga memungkinkan pemerintah pusat
otoritarianisme pada era rezim Orde Baru. secara top down mengatur dan menentukan
Kehidupan kebebasan sipil dan demokrasi kembali. Otoritas dan peran institusi MRP
dikekang, aktivis dan rakyat kritis dituduh dan DPRP untuk menentukan pemekaran
subversif, anti pembangunan dan daerah dapat dilakukan pemerintah pusat
dikriminalisasi, organisasi masyarakat dan DPR, tanpa harus memenuhi
dikooptasi kepentingan penguasa, termasuk persyaratan dasar. Pemerintah pusat
institusi politik, hukum dan ekonomi, dijabat membentuk Badan Pengarah Percepatan
dan dikendalikan militer, posisi jabatan dan Pembangunan Otonomi Khusus Papua,
proyek diperoleh dengan cara KKN, yang dipimpin Wakil Presiden, dalam
menguntungkan birokrat, penguasa pelaksanaan percepatan pembangunan di
ekonomi dan pemimpin elite politik. Di wilayah Papua. Pemerintah sepakat
Papua, militer menggelar operasi militer menghapus pasal partai politik lokal.
menaklukkan dan menembaki rakyat tanpa
Kebijakan ala otonomi penguasa ditolak
diadili, dan mengamankan bisnis yang
kepala daerah, MRP, DPRP, institusi sosial,
dikuasai pemodal.
pemimpin agama dan kebanyakan Orang
Suasana otoritarianisme dapat kembali kita Asli Papua. Pemerintah pusat tidak peduli
rasakan saat ini. Penguasa menggunakan dengan alasan apapun dan menetapkan
hukum seakan-akan punya legitimasi untuk pembentukan empat provinsi baru, hingga
menentukan dan bertindak dalam ada enam provinsi di Tanah Papua.
memperbesar kekuasaan kelompoknya Kebijakan UU Otsus Papua dan empat
sendiri, memberikan kemudahan dan provinsi baru masih berhubungan dan
menertibkan pembatas-pembatas bagi didasarkan oleh UU Cipta Kerja. UU sapu
perluasan kekuasaan modal yang dikuasai jagat ini dikhawatirkan menjadi alat
segelintir orang. penguasa negara dan modal untuk
kepentingan bisnis, membuka keran
Dalam konteks Papua, pemerintah pusat
investasi di tanah adat, memperlancar
menjalankan kuasanya melakukan revisi
ekstraksi sumber daya alam dan produksi
dan mereduksi status otonomi khusus, yang
komoditi, perluasan pasar dari pengurasan
seharusnya pemerintah daerah dan institusi
hak buruh dan degradasi lingkungan.
khusus seperti MRP mempunyai otoritas
dan kewenangan khusus dalam kebijakan

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA vii


Yayasan Pusaka Bentala Rakyat menyajikan berhubungan dengan pelanggaran
Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2022 memuat kebebasan berekspresi sebanyak 19 kasus.
dokumentasi dan pembelajaran dari kerja Diperkirakan korban kekerasan dan
advokasi, pendampingan masyarakat adat, pelanggaran HAM di Papua pada tahun 2022
situasi Hak Asasi Manusia, pemantauan sebanyak 317 korban, diantaranya 26 korban
dinamika kebijakan pembangunan dan perempuan dan 32 anak di bawah umur. Di
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat penghujung tahun 2022, Majelis Hakim
adat (perempuan dan laki-laki) dan Pengadilan HAM di Makassar membuat
lingkungan hidup di Tanah Papua pada tahun putusan yang mengecewakan,
2022. Tema Kebijakan Pemekaran Provinsi membebaskan salah satu terdakwa kasus
Baru: Otoritarianisme, Hak Masyarakat Adat pelanggaran HAM Paniai.
dan Ancaman Deforestasi Meluas,
Pada tema Kebijakan Pengakuan Hak
mengawali Catatan Akhir Tahun 2022. Tahun
Masyarakat Adat, Pusaka menguraikan
ini genap 21 tahun usia dari UU Otonomi
upaya mewujudkan dan menghasilkan
Khusus Papua (2001-2022), namun
kebijakan daerah untuk mengakui,
penyelenggaraan pemerintahan dan
menghormati dan melindungi hak dan
pelaksanaan pembangunan masih juga
otoritas masyarakat adat Papua dalam
belum memenuhi rasa keadilan dan
mengurusi kehidupannya secara mandiri,
menampakkan penghormatan terhadap
utamanya keberadaan kelembagaan adat
HAM. Hak dasar dan hak bebas berekspresi,
dan hak atas tanah dan hutan adat, masih
sendi kehidupan demokrasi partisipasi dan
belum mengalami kemajuan signifikan,
institusi rakyat diabaikan dan dibungkam
dibandingkan sikap dan dukungan elite
dengan cara kejam. Indeks Kinerja Pemajuan
politik dan penguasa terhadap revisi UU
HAM Papua memperkuat realitas dan ulasan
Otsus Papua dan kebijakan pemekaran
ini. Kuasa dan peran otonomi penguasa
provinsi baru yang kontradiktif. Posisi dan
semakin kental untuk mengurusi dan
hak masyarakat adat akan rentan dan
mengendalikan ruang kehidupan sosial
beresiko, tanpa tameng menghadapi
politik, ekonomi dan hukum.
perubahan dari luar, kekuatan ekonomi baru
Pusaka melakukan pemantauan HAM dan didukung penguasa. Ulasan Putusan
menggunakan metodologi berbasis peristiwa Mundur Mahkamah Agung menunjukkan
yang dikembangkan oleh Human Rights putusan Majelis Hakim berpihak pada
Documents (Huridocs) yang hasilnya perusahaan penggugat, tidak membantah
disajikan dalam tema Belum Surut Peristiwa adanya pelanggaran perizinan, tidak
Kekerasan Pelanggaran HAM di Papua mempertimbangkan fakta lapangan
Sepanjang Tahun 2022, melaporkan ada 38 penolakan masyarakat adat terdampak dan
kasus kekerasan dan pelanggaran HAM pada ancaman kerusakan lingkungan. Putusan MA
tahun 2022, diantaranya 34 kasus ini berefek mengulur sikap pemerintah
melibatkan aparatus negara dan 4 kasus di kabupaten dan provinsi untuk mencabut izin
daerah konflik bersenjata melibatkan militer perusahaan yang diduga melanggar
dan TPN PB. Peristiwa terbanyak peraturan.

viii CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Kami gerah dan waswas dengan situasi sisi lainnya, perusahaan dapat meraup cuan
kebijakan dan tingkah elite, serta kekuatan dari bisnis komoditas fleksibel.
pengaruh oligarki yang meluas, keadilan dan
Pusaka mengangkat tema Arah Rancangan
hukum dapat terpengaruh goyah. Keburukan
Peraturan Presiden Reforma Agraria dan UU
tata kelola dan penegakan hukum berdampak
Cipta Kerja, untuk memperlihatkan
pada meluasnya aktivitas ekstraksi sumber
pembaruan hukum ini diduga sebagai cara
daya alam yang menyebabkan degradasi
melegitimasi penyediaan tanah bagi proyek
lingkungan dan deforestasi di Tanah Papua.
pembangunan ekonomi dan perluasan
Pada tema Deforestasi Meningkat di Papua,
investasi. Revisi Perpres RA ini berpotensi
diulas luas kawasan hutan di Papua yang
menyimpang dari tujuan RA sendiri untuk
rusak dan hilang pada tahun 2022 sebesar
keadilan dan akses pemanfaatan tanah
16.656 hektar, sebagian besar penggundulan
secara merata pada rakyat kebanyakan,
hutan disebabkan alih fungsi kawasan hutan
kebalikan dari konsentrasi penguasaan tanah
untuk perkebunan kelapa sawit seluas 2.583
pada segelintir penguasa modal.
hektar, lebih luas dari tahun 2021 seluas
1.552 hektar. Belum ada tindakan dan Di saat dominasi politik ekonomi otonomi
tanggapan pemerintah atas pengaduan penguasa, gerakan akar rumput yang
masyarakat adat terhadap dugaan kejahatan digerakkan komunitas tingkat akar rumput,
korporasi dalam bisnis komoditas fleksibel Perempuan Adat dan Pembela HAM
yang digemari, minyak kelapa sawit. Di Lingkungan, terus hidup dan melakukan
tingkat nasional, para mafia minyak goreng perlawanan dengan berbagai cara, termasuk
yang melibatkan korporasi besar, seperti melakukan gugatan hukum terhadap
Musim Mas, dan Wilmar, membantah tuduhan pemerintah daerah. Catahu Pusaka 2022,
korupsi. Bagaimanapun bisnis yang tidak melaporkan dan mengangkat cerita dinamika
lestari mengancam dan nyata membawa lapangan perlawanan tiap hari dengan tema
bencana ekologi, banjir dan tanah longsor, Jalan Panjang Merebut Keadilan,
yang terjadi meluas menenggelamkan harta Mengamankan Tanah dan Melawan
kekayaan dan korban jiwa di Papua dan di Deforestasi, yang dilakukan Pembela HAM
daerah lain. Lingkungan dan perempuan adat dari
komunitas Suku Awyu di Kali Mappi, Boven
Program Strategis Nasional (PSN),
Digoel, perjuangan Organisasi Perempuan
pengembangan food estate dan
Adat (ORPA) Namblong dan Dewan Adat Suku
pembangunan konektivitas ekonomi untuk
(DAS) Namblong di Jayapura, Suku Marind di
komoditas fleksibel, terus berlangsung di
Merauke, Suku Kuri di Teluk Bintuni, Suku Moi
Tanah Papua dengan pola pengelolaan,
di Sorong, Suku Imeko dan Tehit di Sorong.
kelembagaan dan komoditas beragam,
menggunakan pendanaan pemerintah dan Akhir kata, Catahu Pusaka 2022 ini kiranya
perusahaan. Kami mengulas pengembangan dapat memberikan pembelajaran dan
proyek food estate dengan tema Lumbung kontribusi pengetahuan, menjadi acuan dan
Pangan Papua: Demi Menumbuhkan manfaat bagi upaya pemajuan HAM dan
Komoditas Fleksibel dan Akumulasi Kapital. perkembangan kehidupan Orang Asli Papua
Pengalaman megaproyek MIFEE pada dan keberlanjutan lingkungan alam di Tanah
gilirannya berubah menjadi kejahatan Papua.
penjajahan pangan, masyarakat kehilangan
sumber pangan dan mata pencaharian,
terpaksa mengkonsumsi makanan instan Januari 2023
yang dari luar dan gizinya rendah,
menimbulkan penyakit kekurangan gizi. Di

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA ix


x CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
01
Kebijakan Pemekaran Provinsi Baru:
Otoritarianisme, Hak Masyarakat Adat
& Ancaman Deforestasi Meluas

P
embubaran, penghadangan, Sepanjang tahun 2022, Pusaka mencatat
penangkapan, represif dan kekerasan delapan kejadian aksi demonstrasi penolakan
fisik, todongan senjata dan bahkan kebijakan DOB di berbagai daerah di Papua
penembakan terhadap rakyat sipil dilakukan dan di luar Papua, yang berakhir dengan
aparatus keamanan negara untuk pembubaran, penangkapan, berdarah-darah
membendung aksi protes menentang dan dua korban meninggal. Disini kita
keinginan politik kebijakan pembentukan disuguhi kontradiksi politik, degradasi
daerah otonomi baru (DOB) Papua. moralitas pembentukan hukum dan praktik
demokrasi yang menyimpang.

Foto Aksi Tolak DOB di Jayapura,


Sumber Foto : reportasepapua.co.id

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 1


Partisipasi dan suara masyarakat menolak negara; berpotensi terjadinya perpecahan dan
DOB dengan berbagai rupa alasan substansi, konflik antar kelompok di Papua; pemekaran
yang semestinya didengar dan didiskusikan, dipandang sebagai strategi penaklukkan dan
justeru diabaikan, diberangus dan dipaksa penguasaan.
mengikuti kehendak elite politik lokal dan
Demikian pula, pertimbangan dan pendapat
nasional untuk menerima revisi UU Otsus
pakar terkait faktor teknis dan persyaratan
Papua yang melemahkan dan memutilasi hak
regulasi, seperti jumlah penduduk,
politik kekhususan Papua dan jalan masuk
ketersediaan sumber daya birokrasi,
kebijakan pemekaran DOB Papua. 1
kemampuan keuangan pembiayaan belanja
Narasi dan alasan Orang Asli Papua dan aparatur, belum dapat menghentikan proses
organisasi masyarakat sipil menolak DOB pembentukan hukum, pembahasan hingga
dicatat Dale (2019), yakni pemekaran akan pengesahan undang-undang DOB.
menjadi kendaraan masuknya penduduk Permintaan evaluasi pemekaran daerah
pendatang dan memperkuat dominasi belum dilaksanakan secara memadai.
masyarakat non Papua, akan memarjinalisasi
Hasrat pemerintah tak terbendung, DPR RI
Orang Asli Papua dalam bidang ekonomi,
mengetuk palu mengesahkan rancangan
politik dan pemerintahan; beban biaya
undang-undang (RUU) menjadi undang-
birokrasi tinggi untuk pendanaan
undang untuk empat daerah otonomi baru,
pembangunan kantor, infrastruktur, gaji dan
Provinsi Papua Selatan Provinsi Papua
operasional; meningkatnya ekspansi
Tengah, Provinsi Papua Pegunungan Tengah,
korporasi dan perampasan tanah adat, hutan
pada Juni 2022 dan Provinsi Papua Barat
dan sumber daya alam lainnya; pembangunan
Daya pada November 2022.
infrastruktur militer dan meningkatnya represi

Ilustrasi UU DOB pecah belah Papua,


sumber gambar : PUSAKA

1 Lihat: https://pusaka.or.id/kebijakan-dob-papua-
berpotensi-menciptakan-konflik-sosial-di-papua/

2 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Penguasa memutuskan tanpa memperdulikan Kata para politisi ini terkesan mengumbar
keberadaan dan gugatan keberatan Majelis optimisme, hendak membela dan mereduksi
Rakyat Papua (MRP) terhadap revisi UU Otsus tuduhan miring, seakan melupakan fakta
Papua yang sedang berproses di Mahkamah tindakan berdarah-darah, tidak demokratis
Konstitusi. Ugal-ugalan pembentukan UU ini dan praktik otoritarianisme yang
sempat tercoreng adanya dugaan aktor politik bertentangan dengan konstitusi.
terlibat mempengaruhi proses pembentukan Disederhanakan dengan umbar janji
dan pembahasan yang bersifat politik. Hal ini kesejahteraan dan imajinasi pembangunan
ditunjukkan dengan pernyataan salah satu yang belum tentu serta merta dapat
kepala daerah menegosiasikan pasal melalui terpenuhi.
anggota DPR. Meskipun pernyataan ini
Peneliti dari BRIN, Pamungkas (2022),
dianulir.
berpandangan kebijakan pemekaran yang
Elite politik di DPR dan pemerintah pusat bersifat top down sebagaimana telah menjadi
mengungkap kalimat, “pemekaran provinsi ini salah satu ketentuan dalam UU Nomor 2
akan semakin meningkatkan kesejahteraan Tahun 2021 tentang revisi UU Nomor
masyarakat, mempercepat pemerataan 01/2001 tentang Otsusu Papua akan
pembangunan, peningkatan pelayanan membentuk citra atau opini di kalangan
publik” dan “pembentukan provinsi baru di Orang Papua bahwa kebijakan pemerintah
Papua akan meningkatkan sistem demokrasi Indonesia di Tanah Papua mengulangi
kita dan membawa Indonesia semakin maju”. kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang
Wilayah baru akan menjadi peluang lebih pada tujuan membagi wilayah dan
kemudahan birokrasi, pembagian jabatan dan menguasai, dengan menekankan pada
pengisian ASN untuk OAP, peningkatan keuntungan dari eksploitasi sumberdaya alam
kesejahteraan dan kelancaran aliran kue dan menguasai tanah Orang Asli Papua.
pembangunan.

Ilustrasi bagi-bagi wilayah kekuasaan di Papua,


sumber gambar : PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 3


Pandangan Pamungkas memperkuat dugaan Dalam hal kesejahteraan, sejalan dengan
bahwa rangkaian perubahan kebijakan, mulai indikator kesejahteraan BPS dan Indeks
dari revisi UU Otsus Papua No. 21/2001 dan Kinerja HAM (Hak Asasi Manusia) yang
penetapan revisi UU Otsus No, 2/2021, dipublikasi Setara Institute dan INFID (2022),
rancangan dan putusan UU pembentukan secara khusus menilai dan mengukur
provinsi baru merupakan strategi penguasa kemajuan HAM Papua berdasarkan upaya
menggunakan hukum dan kekuasaan secara penghormatan, perlindungan dan pemenuhan
tidak demokratis, tujuan sebenarnya terhadap 6 (enam) indikator HAM, yang skala
bersangkut paut dan bermuara pada pengukurannya ditetapkan dengan rentang
legitimasi kepentingan ekonomi politik nilai 1 – 7, dimana angka 1 menunjukkan
penguasa modal. Tujuan ini sejalan dengan perlindungan HAM yang paling buruk dan
UU Cipta Kerja yang menjadi salah satu sebaliknya angka 7 yang paling baik.
landasan UU 2/2021, UU Cipta Kerja Ditemukan Indeks Kinerja HAM Papua,
memberikan karpet merah bagi investor sebagai berikut: (1) hak atas keadilan sebesar
dengan pemberian kemudahan berinvestasi 2,4 ; (2) hak atas rasa aman sebesar 2,5 ; (3)
untuk memperlancar perluasan modal dan hak atas kebebasan berekspresi dan
mengeruk keuntungan dari bisnis ekstraktif berpendapat sebesar 1,9 ; (4) hak atas
kekayaan alam dan buruh dengan biaya kesehatan sebesar 2,3 ; (5) hak atas
murah.2 pendidikan sebesar 2,3 ; dan (6) hak atas
tanah sebesar 1,8. Nilai Indeks Kinerja HAM
Papua tahun 2022 menunjukkan angka
mendekati paling buruk, faktanya demikian.

2 Lihat: 1092523-20-795332/kenapa-orang-papua-
https://www.cnnindonesia.com/nasional/2022051 menolak-otsus-dan-pemekaran-wilayah-dob

4 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Kemajuan HAM terkait pemenuhan Tahun 2022 tentang Pengakuan dan
perlindungan dan penghormatan hak-hak Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dan
masyarakat adat ditinjau dari adanya Wilayah Adat Asmat Rumpun Keenok atau
peraturan daerah (Perda) yang menetapkan Pomar Sirau Somor, Distrik Sawa Erma,
pengakuan, penghormatan dan perlindungan Kabupaten Asmat.
keberadaan dan hak masyarakat adat,
Rendahnya nilai indeks kinerja pemajuan
termasuk hak atas tanah dan hutan adat.
HAM Papua dan minimnya pengakuan,
Pusaka mencatat di tahun 2022, dari empat
penghormatan dan perlindungan hak
daerah otonomi baru, terdapat hanya 2 (dua)
masyarakat adat di daerah provinsi
Perda yang baru ditetapkan, yakni (1) Perda
pemekaran baru, akan beresiko dan rentan
Kabupaten Sorong Selatan tentang
bagi Orang Asli Papua teralienasi oleh praktik
Pengakuan, Perlindungan dan Penghormatan
otoritarian dan kebijakan pembangunan,
Hak Masyarakat Hukum Adat di Kabupaten
maupun tereksklusi dari pemanfaatan tanah
Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya
dan sumber daya alam yang pro pada
(sekarang) ditetapkan Juli 2022, dan (2)
kepentingan pemodal. Orang Asli Papua di
Perda Kabupaten Boven Digoel tentang
kampung tanpa perisai sosial dan hukum
Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat
diperhadapkan pada raksasa Gulliver, pada
Hukum Adat di Kabupaten Boven Digoel,
gilirannya akan meningkatkan konflik dan
Provinsi Papua Selatan (sekarang) ditetapkan
kekejaman massal (Supriatma, 2022).
Desember 2022. Selain itu, Bupati Asmat
membuat keputusan SK Bupati Nomor 522

DPR Membahas RUU DOB Papua Barat Daya,


sumber gambar : CNN Indonesia

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 5


Kekayaan alam yang dimiliki Papua menjadi memperlebar jalan tol bagi masuknya
rebutan para pemodal, pemburu rente dan investor, didukung birokrat, para ahli pro
oligarki, yang menggunakan pengaruh kapital dan regulasi.
modal, kuasa dan hegemoni, untuk merebut,
Pusaka mendokumentasikan izin-izin usaha
mengakuisisi, mengakumulasi kapital dan
pemanfaatan hasil hutan, pertambangan
mempertebal laba. Berdalilkan biaya
mineral dan lahan perkebunan yang berada
pembangunan dan peningkatan PAD pada
empat daerah provinsi otonomi baru hingga
daerah baru, dan ketergantungan terhadap
tahun 2022, sebagai berikut:
sumber daya alam, yang membuka dan

Izin Hutan
Izin Penebangan
Izin Tambang Tanaman Izin Kebun
Kayu
Provinsi Industri
Jml Luas Jml Luas Jml Luas Jml Luas
Prshn (Ha) Prshn (Ha) Prshn (Ha) Prshn (Ha)
Papua
0 0 5 783.189 8 898.645 29 871.590
Selatan
Papua
34 814.832 3 432.970 0 0 6 158.023
Tengah
Papua
4 199.320 0 0 0 0 0 0
Pegunungan
Papua Barat
10 156.536 4 432.068 0 0 16 472.911
Daya

Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah dan dan konversi hutan untuk produksi komoditi
Papua Barat Daya merupakan wilayah paling komersial. Kehadiran investasi dan
luas menjadi sasaran bisnis ekstraktif, usaha pemekaran provinsi baru juga akan
pertambangan, perkebunan, usaha mendorong migrasi penduduk dari luar Papua
penebangan kayu dan hutan tanaman sebagai pencari kerja dan atau sengaja
industri. Kehadiran provinsi baru dan didatangkan melalui pasar tenaga kerja. Hal
kebijakan perijinan investasi yang mana kehadiran penduduk migran memiliki
dipermudah dan terbuka, maka akan permasalahan tersendiri dan meningkatkan
berpotensi meningkatnya jumlah investasi ketegangan sosial secara horisontal.

6 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Papua dibicarakan dan dipromosikan dalam dan Papua Barat. Penyebabnya, penerimaan
forum ekonomi internasional.3 “Nah Papua negara dari hasil eksploitasi sumber daya
salah satu tema yang kita angkat, ini tema, alam tersebut tidak optimal terdistribusi
logo dan segala macam ini adalah ciri dari kembali ke daerah penghasil. Fakta lain
pada Papua. Kenapa Papua? Karena masa menunjukkan bahwa laju deforestasi di Tanah
depan Indonesia itu di Timur. Masa depan Papua meningkat dibandingkan provinsi
Indonesia termasuk di Papua”. Kata pejabat lainnya.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, yang juga
Pusaka mencatat dan mendokumentasikan
pengusaha asal Papua dalam acara Indonesia
deforestasi tahun 2022 seluas 2.639 Ha, dan
Night di World Economic Forum 2022, Davos,
terluas di Kabupaten Sorong, Merauke dan
Swiss (24 Mei 2022). Menteri Koordinator
Jayapura, yang disebabkan oleh pembukaan
Bidang Perekonomian dan Menteri
kawasan hutan untuk usaha perkebunan
Perindustrian turut hadir dalam acara ini.
kelapa sawit dan hutan tanaman industri.
Bahlil berpendapat, Papua dipromosikan
Diperkirakan lebih dari 3 (tiga) juta hektar
karena memiliki kekayaan alam dan hasil laut
hutan di empat provinsi baru ini terancam
hingga tambang yang dapat dikelola secara
terdeforestasi karena berada dalam areal
optimal dengan prinsip ekonomi hijau.
konsesi. Lemahnya pengawasan negara,
Dalam studi INDEF dan Greenpeace tentang penegakan hukum dan minimnya komitmen
Otonomi Khusus dan Kutukan Sumber Daya perusahaan untuk usaha berkelanjutan dapat
Alam Papua (2022), meskipun dua provinsi mengancam dan meningkatkan laju
induk memiliki kelimpahan sumber daya alam deforestasi dan konversi hutan di masa
namun tidak kemudian terdistribusi dengan mendatang.
merata bagi pembangunan di Provinsi Papua

Deforestasi di Papua untuk Perkebunan Sawit,


sumber gambar : PUSAKA

3 Lihat: https://suryapapua.com/dua-point-penting-
dibicarakan-bupati-merauke-dengan-menko-
perekonomian-ri/

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 7


Pusaka berpandangan kebijakan Pemerintah segera mengambil langkah
pembentukan provinsi baru bukan solusi khusus dan sungguh-sungguh
persoalan kesejahteraan, pemerataan menyelesaikan dan mencegah terjadinya
pembangunan dan mendekatkan pelayanan konflik dan pelanggaran HAM,
sosial, di karenakan buruknya sistem sosial mengendalikan pengrusakan lingkungan dan
dan tata kelola pembangunan yang tidak adil, deforestasi. Meningkatkan pemajuan HAM
belum berpihak pada Orang Asli Papua dan dengan mengakui, menghormati dan
keberlanjutan lingkungan, kecenderungan melindungi hak masyarakat adat Papua,
menguatnya otoritarianisme dan praktik membangun dan memperkuat pemerintahan
tidak demokratis, masih terdapat kampung adat yang otonom dan mandiri
pembatasan kebebasan berekspresi, dalam mengurus dan mengelola relasi sosial,
kekerasan dan pelanggaran HAM. budaya, institusi peradilan, sistem
penghidupan dan pemanfaatan tanah dan
kekayaan alam lain, yang berada dalam
otoritas dan wilayah adatnya, berdasarkan
sistem nilai, norma adat dan pengetahuan
inovatif.

Peserta KMAN VI Kontingen Papua


bersiap laksanakan Pawai Budaya.
sumber gambar : AMAN

8 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


02
Kebijakan Pengakuan Hak Masyarakat Adat Papua

F
enomena pejabat publik menggunakan pemajuan hak masyarakat adat, pemilik
busana baju adat mengundang banyak budaya dan busana. Praktiknya negara masih
perhatian dan persepsi publik terhadap mengabaikan dan mengingkari hak
penguasa, apalagi jika digunakan seorang masyarakat adat, minimnya akses terhadap
pemimpin dan pejabat negara. Fashion keadilan, meningkatnya konflik, kekerasan
statement pejabat berhubungan dan terkesan dan perampasan hak masyarakat adat, yang
hendak memberikan sinyal dan citra, nilai, mengancam dan menyingkirkan keberadaan
sikap politik, identitas, dan sebagainya. dan hak-hak hidup, dan hak dasar
masyarakat adat.
Presiden Joko Widodo berkali-kali
menggunakan busana adat dalam acara Misalnya Rancangan Undang Undang tentang
resmi hari nasional. Tenaga Ahli Utama Masyarakat Hukum Adat yang sudah
Kantor Staf Presiden, Agung Hardjono dirancang semenjak tahun 2013, namun
(2022), mengatakan pemakaian baju adat belum kunjung dibahas dan disahkan hingga
oleh Jokowi merupakan usaha menumbuhkan tahun 2022. Di tingkat daerah Papua, urgensi
kecintaan, kebhinekaan, serta simbol tak ada kebijakan daerah tentang pengakuan,
sekat antar suku dan golongan. Pemakaian penghormatan dan perlindungan hak-hak
baju adat di acara kenegaraan bertujuan masyarakat adat Papua, belum mengalami
sebagai terapi merekatkan masyarakat yang kemajuan berarti. Bandingkan dengan laju
terbelah akibat polarisasi politik. proses pembentukan dan penetapan
peraturan tentang provinsi pemekaran di
Berbusana ala pejabat penguasa terkesan
Papua. Kebijakan peraturan diperlukan untuk
hanya simbolik dan pesan kamuflase untuk
melindungi hak masyarakat adat dan wilayah
kepentingan tertentu, jika dibandingkan
adatnya.
dengan realitas kebijakan negara dalam

Landsekap Gambut, Kepi Mappi ,Papua.


Sumber foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 9


Pusaka mencatat di tahun 2022, ada 2 (dua) atas rancangan Perda dimaksud. Di Sorong
Perda Kabupaten yang ditetapkan, yakni (1) Selatan, Pusaka bersama Greenpeace
Perda Kabupaten Sorong Selatan tentang Indonesia, Relawan Tolak Sawit dan Peduli
Pengakuan, Perlindungan dan Penghormatan Sosial Sorong Selatan, Organisasi
Hak Masyarakat Hukum Adat di Kabupaten Kemasyarakatan dan Pemuda, memfasilitasi
Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya proses diskusi substansi naskah akademik
(sekarang) ditetapkan Juli 2022, dan (2) dan rancangan perda.
Perda Kabupaten Boven Digoel tentang
Salah satu pasal masukkan tentang Pembela
Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat
Hak Asasi Manusia dan Lingkungan dan
Hukum Adat di Kabupaten Boven Digoel,
Perempuan Adat. Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi Papua Selatan (sekarang) ditetapkan
Daerah wajib melakukan perlindungan
Desember 2022.
Pembela HAM Lingkungan yang dilanggar
Dua Perda tersebut berasal dari hak inisiatif hak-haknya, baik oleh individu, kelompok,
DPRD setempat. Proses pembentukan perda negara dan institusi swasta. Bahwa
ini hingga pembahasan didukung dan Perempuan Adat wajib dan harus dilibatkan
melibatkan organisasi masyarakat sipil. dalam setiap proses pembangunan yang
Pusaka turut serta memberikan masukkan berada dalam wilayah adat.

Masyarakat Adat Sorong Papua,


sumber foto : PUSAKA

10 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Kemajuan berarti terkait kebijakan Selanjutnya, dalam momentum pembukaan
pengakuan dan perlindungan hak Kongres AMAN (Aliansi Masyarakat Adat
masyarakat adat di Papua berlangsung di Nusantara) Keenam di Jayapura (24 Oktober
Kabupaten Jayapura. Pada 11 Agustus 2022, 2022), Kementerian Lingkungan Hidup dan
Wakil Menteri Dalam Negeri, JW Wetipo, Kehutanan (KLHK) kali pertama
menyerahkan kode wilayah administrasi menyerahkan tujuh surat keputusan
pemerintahan desa, desa adat dan kelurahan penetapan Hutan Adat yang diberikan
kepada Pemerintah Daerah. Ada 86 kode kepada tujuh kelompok masyarakat adat,
desa, diantaranya 14 Kode Desa Adat berada diantaranya enam hutan adat berada di
di Kabupaten Jayapura. Kebijakan Jayapura dengan total luas 24.582,9 hektar
pengakuan desa adat ini merupakan kali dan lainnya hutan adat Ogoney di Teluk
pertama semenjak delapan tahunan Bintuni, Provinsi Papua Barat, seluas 16.299
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 ha.
Tahun 2014 tentang Desa. Penyerahan SK
Rangkaian putusan penetapan terkait hak
Kode Desa Adat ini menjelang kedatangan
masyarakat adat di Kabupaten Jayapura,
Presiden Joko Widodo ke Jayapura.
dihubungkan dengan kerja politik dari Gugus
Beberapa waktu sebelumnya (08 Agustus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) Jayapura,
2022), Bupati Jayapura juga mengeluarkan forum stakeholder dengan unit kerja
surat keputusan penetapan pengakuan dan pemetaan, perencanaan, registrasi dan
perlindungan masyarakat hukum adat dan verifikasi wilayah adat, pemberdayaan
wilayah adat pada Agustus 2022, diberikan masyarakat adat dan penyelesaian konflik
kepada 7 (tujuh) kelompok masyarakat agraria. Disisi lain putusan yang berlangsung
hukum adat dan wilayah adat, sebagai pada waktu dan momentum tertentu ini,
berikut: (1) Yosu Desoyo, Kampung Yongsu terkesan minim hambatan struktural,
Desoyo, Distrik Ravenirara ; (2) Yano Imeno, menimbulkan tanggapan dan pertanyaan
Kampung Imsar, Distrik Nimboran ; (3) Sawoi spekulatif. Mengapa putusan ini tidak
Hnya, Kampung Sawoi, Distrik Kemtuk Gresi ; meluas dilakukan ke berbagai daerah lain di
(4) Syuglue Woi Yansu Hynya, Kampung Papua?, Apa ada intensi politik dan ekonomi
Yansu, Distrik Kemtuk Gresi ; (5) Yano Akrua, dari pejabat daerah dan pusat atas kebijakan
Kampung Yenggu Baru dan Yenggu Lama, pada daerah tertentu?. Hal mana sering
Distrik Nimboran ; (6) Yano Meyu, Kampung dikaitkan dengan kepentingan dan
Meyu, Distrik Nimboran dan Kampung pencitraan politik, tahun politik, dan situasi
Repang Muaif, Distrik Nimbokrang; (7) Yano politik lainnya, seperti sikap kompromi
Genyem Hamong, Kampung Kwase, Distrik pejabat atas revisi UU Otonomi Khusus
Nimboran. Putusan penetapan pengakuan Papua dan pembentukan provinsi baru.
serupa juga dilakukan Bupati Asmat
Pusaka mendokumentasikan dan mencatat
terhadap Rumpun Keenok atau Pomar Sirau
hingga tahun 2022, ada 10 komunitas
Somor, Distrik Sawa Erma di Kabupaten
masyarakat adat di Provinsi Papua Barat dan
Asmat, pada Oktober 2022.
tujuh komunitas masyarakat adat di
Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua
yang mengusulkan penetapan Tanah Adat
dan Hutan Adat, namun belum ada
tanggapan resmi dari pejabat daerah dan
pusat (KLHK), meskipun sudah menempuh
prosedur yang sesuai ketentuan.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 11


12 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
Putusan pejabat negara tentang pengakuan hak masyarakat adat, misalnya mencabut
desa adat, pengakuan hak masyarakat adat, izin-izin usaha perusahaan yang beroperasi
hutan adat, dan sebagainya, belum ‘ngefek’ di wilayah adat yang diperoleh dan dialihkan
dapat menyelesaikan permasalahan dan perusahaan dengan cara merampas, tidak
memulihkan hak-hak dan kehidupan adil, melanggar hukum adat dan hukum
masyarakat adat atas tanah dan hutan adat, negara.
yang rusak dan terancam hilang, yang mana
Di Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan,
sedang dihadapi dan diperjuangkan
pemerintah telah menetapkan Perda
masyarakat adat Namblong di Lembah Grime
Pengakuan dan Perlindungan Hak
Nawa, Kabupaten Jayapura. Tanah adat
Masyarakat Adat, pemerintah juga telah
mereka masih di klaim sebagai areal konsesi
mencabut beberapa izin usaha perusahaan
perusahaan dan berdalil telah mendapatkan
perkebunan kelapa sawit. Tanah dan hutan
restu izin usaha pemerintah. Idealnya
adat eks-konsesi tersebut belum jelas
putusan penetapan pengakuan masyarakat
statusnya dan belum dikembalikan kepada
adat beriringan dengan putusan penegakan
masyarakat adat pemilik.
hukum, memberikan kepastian perlindungan

Masyarakat Adat di Sorong


Menolak Perkebunan Sawit
sumber foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 13


Presiden Jokowi telah menetapkan
peraturan Badan Bank Tanah (2021) yang
mempunyai kewenangan khusus untuk
mengelola tanah, termasuk tanah yang
bersumber dari pelapasan kawasan hutan,
tanah terlantar, dan sebagainya. Tanah
eks konsesi di Sorong, Sorong Selatan,
dan daerah lainnya di Tanah Papua, akan
berpotensi untuk dikuasai dan dikelola
Bank Tanah, pemanfaatan tanah dapat
bekerjasama dengan pihak ketiga yang
bersifat komersial.
Pusaka berpandangan minimnya
komitmen dan dukungan pemerintah
daerah dan pusat, dan prosedur
pengakuan hak masyarakat adat secara
bersyarat, mahal dan berbelit-belit, masih
menjadi hambatan struktural dan
membatasi hak hukum masy arakat adat
mendapatkan keadilan dan pemulihan hak
hukum mendapatkan penghormatan dan
perlindungan hak.
Pemerintah harus dapat mengendalikan
perubahan dan ancaman tekanan sosial
dan ekonomi terhadap masyarakat adat
Papua, dengan mendukung dan
mengembangkan kebijakan peraturan
daerah dan program secara berkeadilan
dan sungguh-sungguh dapat
menghormati dan melindungi hak
masyarakat adat Papua.

14 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


03
Putusan Mundur Mahkamah Agung

“Izin-izin yang tidak dijalankan, yang tidak meminta putusan ini harus diikuti dengan
produktif, yang dialihkan ke pihak lain, serta tindakan memulihkan dan mengakui hak
tidak sesuai dengan peruntukan dan masyarakat atas tanah dan hutan adat.
peraturan, kita cabut”.4
Praktiknya, keputusan pencabutan izin ini
belum sepenuhnya dilaksanakan. Pihak

P
perusahaan memanfaatkan kelalaian ini dan
residen RI Joko Widodo, membuat
terus melakukan aktivitas penggusuran dan
pernyataan di atas pada awal tahun
pengembangan usaha pada konsesi kawasan
2022. Pemerintah mencabut sebanyak
hutan, seperti PT Permata Nusa Mandiri
2.078 izin perusahaan pertambangan
(PNM) di Kabupaten Jayapura, PT Inti Kebun
mineral dan batu bara, 192 izin sektor
Sejahtera dan PT Inti Kebun Sawit di
kehutanan seluas 3.126.439 hektar, HGU
Kabupaten Sorong.
perkebunan yang ditelantarkan seluas
34.448 hektar yang dimiliki 36 badan Di Jayapura, masyarakat adat terdampak di
hukum. Lembah Grime Nawa, Dewan Adat Suku
(DAS) Namblong, Organisasi Perempuan
Mengenai pencabutan izin konsesi, Menteri
Adat (ORPA) Namblong, bersama Koalisi
Lingkungan Hidup Kehutanan menerbitkan
Selamatkan Lembah Grime Nawa, berulang
Surat Keputusan Menteri LHK Nomor SK
kali melakukan aksi protes dan aktif
01/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2022,
bersuara, menuntut bupati menegakkan
tanggal 5 Januari 2022 tentang Pencabutan
hukum, menertibkan dan mencabut izin
Izin Konsesi Kawasan Hutan, dengan
perusahaan perkebunan kelapa sawit PT
melampirkan nama perusahaan pemegang
Permata Nusa Mandiri (PNM), yang
izin konsesi yang dicabut. Terdapat 192 izin
melakukan aktifitas menggusur hutan adat,
konsesi yang dicabut, sebanyak 51 izin
padahal izin konsesi PT PNM sudah dicabut.
diantaranya berada di Provinsi Papua dan
Papua Barat, dengan luas areal perizinan “Kami menolak hutan adat digusur secara
yang dicabut sebesar 1.287.030,37 hektar. sewenang-wenang. Perusahaan tidak
memiliki itikad baik dengan mengabaikan
Masyarakat adat Wambon Tekamerop, Marga
putusan pemerintah dan ketentuan hukum”,
Kinggo Kambenap, di Dusun Kali Kao, Distrik
ungkap Rosita Tecuari (Juli 2022).
Jair, Kabupaten Boven Digoel, bereaksi atas
putusan ini dengan memasang spanduk dan

4 Lihat: cabut_ribuan_izin_usaha_tambang_kehutanan_dan
https://www.setneg.go.id/baca/index/pemerintah_ _hgu_perkebunan

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 15


Masyarakat Adat dari Lembah Grimenawa menuntut
Bupati Jayapura untuk mencabut izin PT PNM
sumber foto: PUSAKA

Bupati Jayapura bereaksi mengeluarkan dengan menggugat keputusan Menteri


ancaman pencabutan izin, praktiknya Investasi / Kepala Badan Koordinasi
tindakan Pemda Jayapura hanya sampai Penanaman Modal ke Pengadilan Tata Usaha
pada surat pemberitahuan dan peringatan Negara (PTUN) Jakarta. Kasus tersebut
kepada PT PNM. SK Bupati Jayapura tercatat dengan nomor perkara
tentang Pengakuan dan Perlindungan 166/G/2022/PTUN.JKT,
Masyarakat Adat dan Wilayah Adat, SK KLHK 167/G/2022/PTUN.JKT, dan
tentang Hutan Adat, belum mampu 168/G/2022/PTUN.JKT, pada Juni 2022.
mengendalikan dan menghentikan aktifitas
Gugatan serupa oleh pihak perusahaan
perusahaan yang masih menggusur dan
terhadap putusan bupati dalam kasus
menghilangkan hutan.
pencabutan izin, yakni PT Inti Kebun lestari
Pusaka mendokumentasikan, ada tiga (IKL), PT Sorong Agro Sawitindo (SAS), PT
perusahaan yakni PT Permata Nusa Mandiri Papua Lestari Abadi (PLA) melawan Bupati
(PNM) di Kabupaten Jayapura, PT Menaraa Sorong dan PT Anugerah Sakti Internusa
Wasior (MW) di Kabupaten Teluk Wondama, (ASI) dan PT Persada Utama Agromulia
dan PT Tunas Agung Sejahtera (TAS) di (PUA) melawan Bupati Sorong Selatan, yang
Kabupaten Mimika, ketiganya merupakan dilakukan sejak tahun 2021 masih terus
anak perusahaan Indo Gunta Group/ Indo berlanjut hingga saat ini.
Agri Group, yang melakukan perlawanan

16 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Yayasan Pusaka Bentala Rakyat yang mendapat dissenting opinion dari salah satu
melakukan pemantauan dan intervensi majelis hakim Dr. H Yodi Martono Wahyunadi
melalui pendapat hukum ‘amicus curiae’ yang menyatakan tindakan bupati mencabut
terhadap perkara ini mempunyai catatan atas izin perusahaan telah benar, bahwa
putusan hakim. Majelis hakim pada PTUN penggugat / Termohon tidak mengusahakan
Jayapura menolak permohonan perusahaan perolehan hak atas tanah sejak diterbitkan
dan salah satu pertimbangan memperhatikan IUP, bahkan penggugat belum memenuhi
secara seksama keberadaan masyarakat adat HGU yang berarti syarat untuk menjadi
dan lingkungan hidup. Berbeda dengan perusahaan perkebunan berdasarkan
putusan banding Pengadilan Tinggi TUN perundang-undangan tidak dipenuhi.
Makassar dan Mahkamah Agung yang hanya Tindakan tergugat menerbitkan objek
memperhatikan prosedur pencabutan izin sengketa telah didahului dengan
tanpa memperhatikan keberadaan pengumpulan data-data terkait serta
masyarakat adat. dilakukan evaluasi sesuai Inpres No 8 Tahun
2018.
Dalam putusan nomor 29/G/2021/PTUN.JPR,
30/G/2021/PTUN.JPR, Putusan kasasi lainnya Nomor 405
31/G/2021/PTUN.JPR, K/TUN/2022 antara Pemda Sorong melawan
32/G/2021/PTUN.JPR, majelis hakim PT TUN PT IKL, mengabulkan kasasi Pemda Sorong,
Makassar menilai “tidak terdapat aturan yang menilai pengadilan PT TUN Makassar telah
mengatur sanksi pencabutan secara keliru dan salah dalam menerapkan hukum
langsung, maka seharusnya dan membatalkan putusan dengan
Tergugat/Terbanding tidak memberikan pertimbangan penggugat telah melanggar
sanksi terberat berupa pencabutan ijin namun persyaratan yang disebutkan dalam izin
terlebih dahulu memberikan teguran tertulis usaha sebagaimana ditentukan dalam
kepada Penggugat / Pembanding”. Hal ini peraturan perundang-undangan yang berlaku,
kemudian diperkuat melalui keputusan yaitu perusahaan tidak melakukan realisasi
Mahkamah Agung melalui putusan 385 tanam sesuai izin yang dimiliki.
K/TUN/2022 dan 386 K/TUN/2022
Pusaka berpandangan putusan Majelis Hakim
menyatakan putusan PT TUN Makassar
Mahkamah Agung tersebut merupakan
sudah benar dan tidak terdapat kesalahan
kemunduran dalam penegakan hukum.
dalam penerapan hukum.
Majelis hakim melakukan “jumping
Bila mencermati putusan Banding dan Kasasi, conclusion” dengan menggunakan penalaran
yang mana tidak membantah adanya tidak adanya aturan yang mengatur dan
tindakan pelanggaran dilakukan perusahaan memberikan kesempatan kepada penggugat.
dalam memenuhi kewajiban perizinan. Inti Pendapat tersebut tidak komprehensif, hakim
putusan menyatakan “tidak terdapat aturan cenderung menyoroti keberadaan izin usaha
yang mengatur sanksi pencabutan secara perkebunan, tanpa memperhatikan objek
langsung, pemberian sanksi harus dilewati sengketa lain, izin lokasi dan izin lingkungan,
melalui teguran tertulis”. Putusan ini yang memiliki keterkaitan.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 17


Pada kasus a quo, hasil evaluasi tergugat Sorong Selatan, melakukan aksi budaya dan
menemukan berbagai pelanggaran dan menyuarakan tuntutan penolakan
ketidakseriusan penggugat melakukan usaha. perusahaan. “Kami mendukung Bupati
Bentuk reaksi atas pelanggaran dan Kabupaten Sorong Selatan dalam melakukan
ketidakpatuhan yang dinilai sebagai bukan upaya hukum atas gugatan perusahaan
pelanggaran biasa sehingga sanksi yang kelapa sawit PT Anugerah Sakti Internusa dan
diberikan harus bersifat regresif berupa PT Persada Utama Agromulia, demi keadilan,
pencabutan keputusan yang menguntungkan. perlindungan hak-hak masyarakat adat dan
Pejabat melihat bahwa pemegang izin keberlanjutan lingkungan. Kami meminta
sebenarnya tidak layak memperoleh izin atau Majelis Hakim Mahkamah Agung untuk
sudah tidak mentaati persyaratan atau membuat putusan yang adil dan
kewajiban di dalam izin dalam waktu yang mempertimbangkan fakta lapangan terkait
lama. Perusahaan menyadari konsekuensi hak dan keberadaan kehidupan masyarakat
dari tidak memenuhi kewajiban adalah adat, dan keberlanjutan lingkungan”, kata
pencabutan izin, hal ini tertulis dalam Otto Korafit, tokoh masyarakat adat yang
keputusan yang diberikan pejabat daerah membacakan surat pernyataan.
kepada perusahaan.
Pusaka berpandangan pejabat Bupati Sorong
Proses persidangan yang tertutup dan fakta dan Sorong Selatan harus memiliki komitmen
penangkapan Hakim Agung yang tersangkut kuat tidak memberikan pembaharuan izin
kasus korupsi, menimbulkan pandangan kepada perusahaan, izin lokasi, izin
miring terhadap putusan majelis hakim. lingkungan, izin usaha perkebunan, dan
Masyarakat adat terdampak bereaksi atas sebagainya, terhadap konsekuensi ini pelaku
putusan peradilan dan penegakan hukum, usaha tidak dapat mengurus perolehan tanah,
yang dianggap belum mampu berpihak pada tidak memperoleh HGU dan mengembangkan
masyarakat adat, putusan tidak usaha kebun. Tindakan Bupati ini diikuti
mempertimbangkan fakta sosial, suara dan dengan pemulihan dan pengakuan terhadap
keresahan masyarakat, yang menolak hak-hak masyarakat adat atas tanah dan
keberadaan perusahaan. hutan adat, melindungi dan memberdayakan
sistem kehidupan masyarakat adat. Demikian
Pusaka mencatat sepanjang tahun 2022,
pula, masyarakat adat harus melakukan
masyarakat adat terdampak, pemuda relawan
pengawasan terhadap pejabat dan korporasi,
dan organisasi masyarakat adat di Kabupaten
sebab perusahaan dapat memainkan
Sorong dan Sorong Selatan, bereaksi
kekuasaan dan bernegosiasi ke pejabat
melakukan aksi penolakan dan mengkritisi
daerah yang rentan terjadi kebocoran, terlebih
putusan majelis hakim, dan penerapan
daerah diperhadapkan dengan daerah
putusan menteri KLHK. Pada November 2022,
otonomi baru dan rutinitas politik demokrasi
Pusaka bersama perwakilan masyarakat adat
yang berbiaya mahal.
dan organisasi masyarakat adat, PPMAN,
Greenpeace Indonesia dan HUMA, melakukan Pusaka mendukung dan merekomendasikan
diskusi dan bertemu lembaga Komnas HAM, Pemda Provinsi Papua, Papua Tengah dan
KPK dan Mahkamah Agung, menyuarakan Papua Selatan, serta Bupati di wilayah
dan menyikapi proses dan putusan provinsi ini, terus aktif menindaklanjuti
pengadilan dan mahkamah agung atas kebijakan license review perkebunan sawit,
gugatan perusahaan terhadap bupati. melaksanakan analisis temuan pelanggaran
dan pencabutan izin terhadap 33 perusahaan
Pada 03 Desember 2022, komunitas adat
dan revisi surat keputusan terhadap 22
terdampak, Suku Tehit dan Yaben di
perusahaan.
Kampung Konda, Distrik Konda, Kabupaten

18 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


04
Deforestasi Meningkat di Papua

P
enghujung Juli 2022, Perserikatan melawan krisis lingkungan hidup, perubahan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui hak iklim, pengelolaan dan penggunaan sumber
atas lingkungan hidup yang baik dan daya alam yang tidak berkelanjutan,
sehat sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) pencemaran lingkungan, pengelolaan bahan
Universal melalui resolusi A/RES/76/300, kimia dan limbah yang tidak sehat, dan
yang disahkan pada sidang tahunan United hilangnya keanekaragaman hayati, yang
Nations General Assembly (UNGA) ke–76. mengakibatkan dan mengganggu penikmat
Resolusi ini menunjukkan kemajuan berarti hak.
adanya kesepakatan negara-negara bersatu

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 19


“Resolusi ini memberikan stance, hak akan
lingkungan yang bersih, sehat dan
berkelanjutan sebagai hak asasi yang
universal. This is the achievement. Setelah
lima dekade sejak di Stockholm,” kata Todung
Mulya Lubis, Co-Founder Indonesia Ocean
Justice Initiative (IOJI).5
Indonesia telah mengatur hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat dalam
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
Pasal 9 ayat (3) dan amandemen kedua UUD
1945, Pasal 28 H ayat (1), selain itu UU
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Namun
implementasi hak atas lingkungan masih
belum sepenuhnya dilaksanakan, dipenuhi
dan dipatuhi.
Pemerintah setiap tahun menyatakan
komitmennya untuk mencegah terjadinya
perubahan iklim dan target penurunan emisi
gas rumah kaca (GRK) Indonesia. Demikian
pula korporasi mempromosikan komitmennya
mengembangkan usaha berkelanjutan, nol
deforestasi, nol lahan gambut, tanpa
eksploitasi. Praktiknya keharusan ini belum
diikuti dengan mengoreksi kebijakan dan
program nyata, serta tindakan dan penegakan
hukum. Misalnya kebijakan terkait Proyek
Strategis Nasional (PSN) yakni proyek food
estate dan konversi hutan yang berpotensi
menghambat pemenuhan hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat, akan
tetapi terus dipromosikan dan difasilitasi,
sekalipun mendapat perlawanan penolakan
masyarakat. Korporasi terus melakukan
negosiasi dan aktivitas perluasan usaha
dengan menggunduli hutan.

5 https://www.hukumonline.com/berita/a/lingkungan-hidup-yang-bersih-sehat-sebagai-ham-universal-
lt6329fce5d6023

20 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Pusaka memantau dan mencatat kejadian Perusahaan ini belum memperlihatkan dan
penggusuran, perusakan hutan dan hilangnya belum ada komitmen usaha perkebunan
hutan (deforestasi) sepanjang tahun 2022 di berkelanjutan. PT IKS dan PT IKSJ merupakan
Tanah Papua, totalnya seluas 19.426 ha. anak perusahaan Ciliandry Anky Abadi (CAA)
Berdasarkan pemantauan citra satelit, total Group, dimiliki oleh Ciliandry dan Wiras
luas kawasan hutan rusak diduga karena Fangiono, masih bagian dari keluarga Fangiono
aktivitas pembalakan kayu seluas 16.656 yang menguasai First Resources Group yang
hektar, lainnya karena aktivitas konversi hutan berbasis di Singapore. CAA memiliki lahan
untuk pengembangan usaha perkebunan lainnya di Sorong yakni PT Inti Kebun Lestari
kelapa sawit. Luas deforestasi di Papua karena yang izinnya dicabut tahun 2021 lalu dan
aktivitas pembukaan lahan perkebunan kelapa melakukan perlawanan menggugat Bupati
sawit cenderung mengalami peningkatan. Sorong, hingga saat ini masih dalam proses
Sebelumnya, tahun 2021, kawasan hutan yang hukum. Masyarakat adat Moi di Kampung
hilang seluas 1.552 hektar, meningkat pada Masmili, Distrik Moisegin, Kabupaten Sorong,
2022 menjadi 2.639 hektar. mengeluh atas aktivitas penggusuran hutan
adat oleh PT IKSJ yang berada di luar
Ada lima perusahaan perkebunan yang kesepakatan. Marga Mugu mengadukan PT IKS
melakukan penggundulan hutan di tahun 2022, yang tidak transparan dan menggusur hutan
yakni: adat tanpa persetujuan luas dari anggota
marga, namun pemerintah belum menanggapi
1. PT Inti Kebun Sawit (IKS) di Kabupaten
keluhan warga terhadap perusahaan, yang
Sorong seluas 1.675 ha
diduga melakukan kejahatan lingkungan.
2. PT Inti Kebun Sejahtera (IKSJ) di
Perusahaan lain PT PNM dan PT SKR
Kabupaten Sorong seluas 407 ha
merupakan anak perusahaan PT Indo Gunta
3. PT Permata Nusa Mandiri (PNM) di dan diduga masih memiliki hubungan dengan
Kabupaten Jayapura seluas 190 ha Salim Group, melalui bendera Indo Agri Group.
4. PT Subur Karunia Raya (SKR) di Masyarakat adat di Lembah Grime Nawa,
Kabupaten Teluk Bintuni seluas 294 ha Jayapura, berkali-kali melaporkan dan
melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas
5. PT Internusa Jaya Sejahtera (IJS) di perusahaan PT PNM yang merusak dan
Kabupaten Merauke seluas 73 ha menggunduli hutan adat, dan meminta bupati
mencabut izin PT PNM. Pemda telah
menerbitkan surat pemberitahuan
pemberhentian beraktivitas, tetapi PT PNM
tetap beroperasi hingga saat ini.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 21


22 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
Ketidakpatuhan korporasi, putusan sanksi lingkungan dan bencana ekologi yang
yang belum memberikan efek jera dan merugikan dan mengancam keberlanjutan
penegakan hukum yang lemah terhadap hidup. Kini banjir dan tanah longsor menjadi
perusahaan maupun aktor pelaku tindak persoalan serius bagi pemerintah dan warga
kejahatan lingkungan lainnya, menimbulkan di Jayapura, Keerom, Sarmi, Nabire, Timika,
preseden buruk terhadap penegakan hukum Teluk Bintuni, Manokwari, dan Sorong.
dan keadilan, hal ini beresiko melemahkan Kekeringan dan kelaparan terjadi di daerah
pemenuhan hak atas lingkungan hidup yang pegunungan.
baik dan sehat, meningkatkan kejahatan

Upaya Penyeludupan Burung Nuri Kepala Hitam


di Sorong, Papua oleh Oknum TNI AL
sumber foto: suarapapua.com

Pusaka mencatat sepanjang tahun 2022, diperdagangkan. Kejadian kejahatan


terjadi kejahatan lingkungan yakni lingkungan serupa pernah terjadi pada Juli
pemanenan hasil hutan kayu dan satwa 2022, menggunakan armada militer KRI Teluk
dilindungi di Papua, secara melawan hukum Parigi, dan pada Maret 2022 menggunakan
dan diduga diperdagangkan secara ilegal. pesawat Trigana Air, diduga diangkut tanpa
memiliki dokumen resmi, yang melibatkan
Pada September 2022, Polisi Militer Angkatan
anggota TNI.6 BKSDA Papua Barat beberapa
Laut (POMAL) Surabaya, Jawa Timur, menyita
kali menyita satwa liar asal Papua, seperti
ratusan satwa endemik Papua yang dimuat di
kasturi kepala hitam, nuri balaku dua, nuri
kapal KRI Teluk Lada. Diduga satwa ini
kalung ungu, yang diselundupkan
diselundupkan dari Sorong dan hendak
menggunakan kapal laut.7

6 7
https://jaring.id/interaktif/penyelundupan-burung- Lihat:
dilindungi/ https://www.mongabay.co.id/2022/10/19/oknum-
tentara-dalam-perdagangan-paruh-bengkok-
papua-1/

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 23


Upaya Penyelundupan Kayu asal Papua
tanpa dokumen yang sah di Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur
sumber foto: kompas.id

Pada 3 Desember 2022, Tim Penegakan Pusaka berpandangan harus ada sanksi
Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan disintensif terhadap korporasi dengan
(Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup pencabutan, penghentian dan penolakan izin
dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan baru, termasuk tidak memberikan
melalui siaran pers, telah berhasil kemudahan finansial dalam mendukung
mengamankan 57 kontainer bermuatan kayu usaha korporasi oleh negara dan lembaga
olahan jenis merbau yang diduga berasal dari finansial non-negara.
pembalakan liar di hutan Papua. Barang
Pusaka juga berpandangan institusi penegak
bukti kayu olahan dan dokumen nota
hukum dan aparat penegak hukum, maupun
perusahaan telah diamankan di Depo Spil,
perangkat peraturan yang memuat-mengatur
Surabaya, Jawa Timur.
materi hukum, semestinya dapat berjalan
Patut diapresiasi sikap Penyidik KLHK untuk seiring, diperkuat, aktif melakukan
menggunakan pasal pidana berlapis, pembaruan hukum dan pembuatan hukum
termasuk pidana pencucian uang agar ada baru, dalam menyikapi keragaman
efek jera, terhadap keterlibatan korporasi permasalahan hukum dan penegakan hukum
kejahatan kehutanan dan diancam penjara untuk mewujudkan keadilan sosial.
seumur hidup serta denda satu triliun rupiah.

24 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


05
Belum Surut Peristiwa Kekerasan Pelanggaran HAM di Papua
Sepanjang Tahun 2022

P
ada 9 November 2022, dilakukan semestinya terhadap kerja pengacara dan
sidang Peninjauan Berkala Universal pembela HAM, termasuk menghentikan
(Universal Periodic Review, UPR) proses hukum terhadap mereka yang
Indonesia Siklus keempat di Markas PBB di dikriminalisasi karena berpandangan kritis”.
Jenewa, Swiss. Sidang PBB ini bertujuan
Pemerintah Indonesia menanggapi
untuk memeriksa pemenuhan HAM di suatu
diantaranya kerja Pembela HAM yang sah
negara dan meminta
dilindungi. Pembangunan terus meningkat di
pertanggungjawabannya. Pusaka bersama
Papua dan 2,25 % anggaran nasional akan
jaringan organisasi masyarakat sipil
terus meningkatkannya. Otonomi khusus
menyampaikan laporan terkait situasi HAM
menambahkan anggaran pembangunan dan
di Tanah Papua (Maret 2022), mencakup hak
memperbaiki transparansi dan akuntabilitas.
masyarakat adat, hak atas tanah,
deforestasi, bisnis dan HAM, dan Pembela Praktiknya kekerasan dan pelanggaran HAM
HAM. di Papua tidak pernah surut. Padahal
pemerintah telah mengirimkan dan
Pemerintah Indonesia mendapatkan 269
menambah aparat keamanan, melakukan
rekomendasi dari 108 negara anggota PBB
“Operasi Penegakan Hukum”, menambah
dan diantaranya delapan negara secara
anggaran proyek kesejahteraan, dan
khusus menyampaikan situasi di Papua,
sebagainya. Pusaka mencatat sepanjang
salah satunya Belanda, menyampaikan
tahun 2022 terjadi 34 peristiwa kekerasan
“melanjutkan investigasi pelanggaran HAM,
dan pelanggaran HAM yang melibatkan
termasuk di Papua, adili secara transparan
aparatus negara, dengan korban masyarakat
mereka yang bertanggung jawab, dan
sipil dan aktivis mahasiswa Papua.
berhenti melakukan tindakan pelecehan,
penganiayaan, atau gangguan yang tidak

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 25


Kejadian terbanyak berhubungan dengan orang Papua; dan beberapa alasan
aksi represif, penangkapan, penculikan, ketidakadilan lainnya. Sayangnya, setiap aksi
pengrusakan perangkat aksi, pembubaran ini direspon oleh aparat dengan kekerasan
paksa dan pelarangan terhadap warga dan yang berulang kali terjadi. Kejadian ini
aktivis saat melakukan aksi penolakan DOB melanggar atas hak hidup, hak bebas
(Daerah Otonomi Baru) dan aspirasi politik berserikat dan berekspresi, hak bebas dari
lainnya. Ada 19 kejadian pembungkaman diskriminasi.
ruang demokrasi diikuti kekerasan dengan
Kasus kekerasan dan pelanggaran HAM
lokasi kejadian tersebar di Jayapura, Nabire,
tertinggi terjadi pada Juli hingga September
Yahukimo, Merauke, Timika, dan Sorong,
2022, terdapat 14 kasus tersebar di
terjadi sepanjang bulan Maret hingga Juni
Kabupaten Paniai, Nduga, Jayawijaya,
2022. Di Yahukimo, aparat bertindak brutal
Pegunungan Bintang, Jayapura, Mappi,
hingga mengakibatkan dua orang massa aksi
Timika, Dogiyai, Kaimana, dan Teluk Bintuni,
meninggal dan delapan orang luka-luka.
dengan kategori pelanggaran hak hidup, hak
Rangkaian aksi protes dan menyuarakan bebas berekspresi, dan hak untuk tidak
aspirasi politik secara damai oleh orang mendapatkan penyiksaan. Kasus paling
Papua, tidak terjadi begitu saja. Mereka mencuat menarik perhatian publik adalah
melakukan aksi sebagai bentuk penolakan penangkapan 34 aktivis PRP di Wamena, 28
atas kebijakan-kebijakan yang dibuat Juli 2022 ; penganiayaan hingga meninggal
sepihak oleh pemerintah; menuntut dunia terhadap warga di daerah Mappi, 29
tanggung jawab pelaku atas peristiwa Juli 2022 ; peristiwa mutilasi empat warga
pelanggaran HAM; menolak investasi yang di Timika, 22 Agustus 2022.
berpotensi mengeksploitasi hutan, tanah dan

Salah satu korban penyiksaan Bade


sumber foto: PUSAKA

26 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Kekerasan penyiksaan terhadap anak dan informan aparat negara. Di Distrik Kenyam,
hingga korban meninggal terjadi di Distrik Kabupaten Nduga, TPNPB Ndugama
Sinak, Kabupaten Puncak, pada 22 Februari menembak 10 orang yang diduga informan
2022. Aparat TNI Batalyon Infanteri Mekanis aparat. Di Distrik Moskona, Kabupaten Teluk
521/Dadaha Yoda melakukan penyiksaan Bintuni, 4 (empat) orang pekerja jalan
terhadap 7 (tujuh) orang anak yang dituduh meninggal ditembak anggota TPNPB Sorong
mengambil senjata SS2, penyiksaan ini Raya.
mengakibatkan satu anak meninggal.
Hari HAM yang diperingati setiap tanggal 10
Selain itu, terdapat 4 (empat) kasus Desember, justeru pada hari tersebut terjadi
kekerasan didaerah konflik bersenjata antara aksi penangkapan dan kekerasan terhadap
TNI/Polri dan TPNPB, yang diikuti warga di Wamena dan Jayapura, Papua, yang
penyiksaan dan pembunuhan terhadap hendak memperingati hari HAM internasional
warga sipil dan warga yang dituduh sebagai ini.

Penguburan Jenazah Korban Penyiksaan oleh Anggota TNI, Bade


Sumber Foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 27


Selain itu, PUSAKA juga mencatat konflik adat terdampak yang melakukan protes
yang disebabkan oleh adanya eksploitasi mengalami intimidasi oleh aparat keamanan
sumber daya alam di Papua, melalui negara, perusahaan dan pendukung
perusahaan-perusahaan dan komoditi yang perusahaan.
berbeda-beda. Misalnya, perusahaan
Monitoring Pusaka 2022, kejadian kekerasan
perkebunan kelapa sawit yang merusak
dan pelanggaran HAM menurut daerah
hutan dan tanah, tapi juga menciptakan
kabupaten sebanyak 38 kasus, diketahui
konflik internal masyarakat adat terdampak.
kasus paling banyak berada di Kabupaten
Ada dua kasus terkait ekspansi bisnis yang
Jayapura sebanyak 8 kasus, menyusul
kami dokumentasikan, kasus perusahaan
Kabupaten Jayawijaya sebanyak 6 kasus,
kelapa sawit PT Permata Nusa Mandiri (PT
Kabupaten Nduga 4 kasus, dan Kabupaten
PNM) di Lembah Grima Nawa, Kabupaten
Dogiyai sebanyak 3 kasus.
Jayapura, dan PT Indo Asiana Lestari di Kali
Mappi, Kabupaten Boven Digoel. Masyarakat

Jumlah
No Tempat Kejadian Jenis Hak Terdampak
Kasus

Hak hidup ; hak bebas berkumpul dan bebas berserikat ; hak


1. Kab. Jayapura 8 untuk bebas dari diskriminasi ; hak atas persamaan di depan
hukum;

Hak hidup ; hak bebas berkumpul dan bebas berserikat ; hak


untuk bebas dari diskriminasi ; hak untuk bebas dari
2. Kab. Jayawijaya 6 penyiksaan ; hak untuk mendapatkan perlindungan dari
kekerasan aparat;

3. Kab. Nduga 4 Hak hidup ; hak bebas berkumpul dan bebas berpendapat;

Hak hidup ; hak atas keamanan dan integritas pribadi ; hak


4. Kab. Dogiyai 3
atas kebebasan pribadi ; hak kebebasan berekspresi.

Hak hidup ; hak bebas berkumpul dan bebas berserikat ; hak


Kab. Timika, Masing-
untuk bebas dari diskriminasi ; hak untuk bebas dari
5. Mappi, Sorong masing
penyiksaan ; hak untuk bebas dari perlakukan atau hukuman
dan Kaimana 2 kasus
yang tidak manusiawi.

Kab. Keerom,
Pegunungan
Bintang, Paniai, Masing- Hak hidup ; hak bebas berkumpul dan bebas berserikat ; hak
6. Merauke, Nabire, masing untuk bebas dari diskriminasi ; hak untuk bebas dari hukuman
Yahukimo, Teluk 1 kasus. mati ; hak untuk bebas dari penyiksaan
Bintuni, Boven
Digoel, Puncak.

Diperkirakan korban kekerasan dan bawah umur. Peristiwa ini melibatkan 35


pelanggaran HAM di Papua pada tahun 2022 Pelaku, utamanya aparat keamanan negara
sebanyak 317 korban yang terdiri dari: dan TPNPB. Peristiwa ini mempunyai latar
korban laki-laki berjumlah 289 orang, 26 belakang dan motif politik, ekonomi, operasi
korban perempuan, dan 22 korban anak di militer dan alasan penegakan hukum.

28 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Konflik bersenjata dan kekerasan di Papua penyelesaian hukum dan sanksi hukum yang
mengakibatkan dan meningkatnya memberikan efek jera. Pada akhir tahun
pengungsi internal, pembatasan akses 2022, Majelis Hakim Pengadilan HAM di
informasi dan komunikasi, pembatasan Makassar memutuskan terdakwa, Mayor
mobilitas dan kebebasan beraktifitas dialami Infantri (Purn) Isak Sattu, dibebaskan karena
warga Orang Asli Papua dan warga non tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
Papua. Buruknya penanganan pengungsi dan melakukan pelanggaran HAM.
pemenuhan kebutuhan dasar, menimbulkan
Pusaka berpandangan bahwa negara harus
masalah tersendiri, kematian, gizi buruk,
melakukan evaluasi dan menentukan
anak usia sekolah terlantar, dan kriminalisasi
pendekatan yang tepat dan damai untuk
terhadap pengungsi. Berdasarkan laporan
menangani aksi-aksi protes damai dan
dari Koalisi Pengungsi di Maybrat, dari tahun
penyelesaikan konflik pelanggaran HAM
2021-2022, ada 63 orang yang meninggal,
yang terjadi di Papua. Mobilisasi dan operasi
terdiri dari; 30 perempuan, 12 laki-laki, 6
aparat keamanan dengan pendekatan
orang anak remaja, dan 12 orang anak bayi.
keamanan dan hukum yang kenyataanya
Rentetan peristiwa pelanggaran HAM di menyeramkan, sangat tidak tepat untuk
Papua hingga saat ini belum ditangani menangani, menyikapi dan menyelesaikan
secara baik. Impunitas bagi pelaku masih konflik dan pelanggaran HAM.
subur, terutama pelaku dari institusi
Demikian pula, pendekatan kesejahteraan
TNI/Polri. Misalnya pada kasus
dan kebijakan pembangunan ekonomi,
penganiayaan di Kabupaten Mappi yang
pembentukan daerah otonomi baru, yang
mengakibatkan 1 orang Papua meninggal
menjadi pilihan penyelesaian konflik di
dunia. Terduga pelakunya adalah 18 orang
Papua, justeru menambah pelik persoalan
prajurit TNI, namun saat hendak diperiksa
karena sistem sosial ekonomi yang
oleh tim Komnas HAM perwakilan Papua,
dikembangkan belum menyentuh rasa
sebanyak 10 prajurit TNI menolak menjalani
keadilan dan mengutamakan kepentingan
pemeriksaan. Proses hukum terhadap para
Orang Asli Papua. Tata kelola pembangunan
pelaku dari institusi TNI/Polri tidak pernah
masih belum sepenuhnya mengakui,
terbuka dan penanganan kelanjutan hukum
menghormati dan melindungi hak Orang Asli
menguap. Sementara korban hanya
Papua, yang seringkali menjadi sumber
diberikan rehabilitasi dan restitusi hak
masalah konflik dan ketegangan sosial
korban melalui upaya karitatif, bantuan
ekonomi dan politik.
pemberian uang dan sembako, tanpa ada

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 29


Negara perlu menghormati dan melindungi kemanusiaan, menghentikan mobilisasi dan
hak hidup, tidak melakukan diskriminasi, hak operasi militer, agar tidak ada warga sipil
kebebasan berekspresi dan hak-hak dasar yang menjadi korban; dan melakukan
lainnya kepada Orang Papua dan warga evaluasi menyeluruh atas kebijakan-
lainnya. Negara juga harus melakukan kebijakan investasi di Papua yang sebetulnya
pendekatan yang lebih manusiawi, seperti hanya menjarah tanah dan merusak hutan,
pendekatan dialog damai dan penyelesaian dan meminggirkan Orang Asli Papua.
hukum yang berkeadilan, melakukan jeda

Ilustrasi Ketidakadilan
sumber gambar: PUSAKA

30 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


06
Jalan Panjang Merebut Keadilan, Mengamankan Tanah
dan Melawan Deforestasi

Perjuangan Suku Awyu di Kali Mappi

“Tanah tidak beranak, tanpa tanah, kami Pemerintah memberikan izin usaha
tidak bisa hidup”. perkebunan kelapa sawit kepada tujuh
perusahaan, yang bernaung dibawah Menara
Group untuk pengembangan Proyek Tanah

U
ngkapan ini disampaikan Hendrikus Merah, dengan luas 280.000 hektar, serupa
Woro, asal dari Kampung Yare, Distrik empat setengah kali luas wilayah Jakarta.
Fofi, Kabupaten Boven Digoel, Hutan adat milik Suku Awyu yang berada
Provinsi Papua, saat berdiskusi dalam acara diantara Kali Mappi dan Kali Digoel ini di
sarasehan bertema Selamatkan Manusia, konversi dan dialihfungsikan untuk tanaman
Tanah dan Sumber Daya Alam di Papua, monokultur, yang dilakukan secara diam-
pada Kongres AMAN VI di Jayapura, Oktober diam, tanpa konsultasi dan kesepakatan luas
2022. dengan masyarakat adat setempat. Saat itu,
Tanah dan hutan sangat terbatas dan harus pejabat Menteri KLHK Zulkifli Hasan, saat ini
dikelola secara adil. Memisahkan menjabat Menteri Perdagangan.
masyarakat adat dari tanah dan hutan, yang Pada tahun 2015, pejabat bupati mencabut
menjadi sumber hidupnya, akan beresiko izin-izin perusahaan Menara Group, dua
bagi keberlanjutan kehidupan dan masa bulan kemudian memberikan izin lokasi baru
depan anak cucu. Pandangan ini mendasari kepada salah satu perusahaan PT Indoasiana
perjuangan Hendrikus Woro bersama Lestari (IAL) seluas 39.190 Ha. Pusaka
kelompok Paralegal Cinta Tanah Adat Suku bersama warga Suku Awyu di Kampung Yare,
Awyu. Sejak tahun 2017, mereka aktif Distrik Fofi, mendokumentasikan potensi
membela dan mengamankan tanah dan kekayaan alam dan jasa lingkungan di
hutan adat dengan ‘palang salib merah’, dan wilayah ini pada 2022, diperkirakan aktifitas
menolak rencana perusahaan perkebunan pengrusakan dan penggundulan hutan PT
kelapa sawit yang beroperasi di wilayah adat IAL akan berpotensi melepaskan emisi
mereka. karbon mencapai 25.091.061 Ton Co2.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 31


Sejak Oktober 2022, Hendrikus Woro Sengketa permohonan informasi public ini
merintis jalan baru memperjuangkan hak bermula dari keenggananan dan
suku Awyu dan membela hutan adatnya ketidakterbukaan Pejabat Dinas Lingkungan
dengan menggugat pejabat Kepala Dinas Hidup dan Kadis PMPTSP Kabupaten Boven
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Digoel, dan Kadis PMPTSP Provinsi Papua,
Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Papua melalui terkait permohonan dan permintaan izin
gugatan ke Komisi Informasi Publik (KIP) usaha perkebunan PT IAL, dan keluhan
Provinsi Papua, yang didampingi Kuasa keberatan suku Awyu atas rencana operasi
Hukum dari LBH Papua dan Pusaka. PT IAL.
Kadis PMPTSP Provinsi Papua mengelak dan Sidang Komisi Informasi menghasilkan
membebani syarat tertentu, seperti harus putusan tidak sesuai harapan dan fakta
ada KTP dan surat kolektif dari para pemilik bahwa sengketa telah lewat dari waktu yang
ulayat, yang diketahui Kelapa Suku, Kepala ditentukan, majelis hanya berdasar tanggal
Kampung, Kepala Distrik, pemerintah surat balasan dari DPMPTSP Provinsi Papua
kabupaten dan Lembaga Masyarakat Adat tanggal 14 september 2022, sementara
(LMA). Permintaan syarat ini tidak sesuai masyarakat adat baru menerima surat
dengan peraturan perundang-undangan dan tanggal 30 september 2022 melalui pesan
telah membatasi setiap hak warga negara WhatsApp. Melalui LBH Papua sebagai kuasa
untuk memperoleh informasi publik. hukum, masyarakat adat Awyu mengajukan
gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
Jayapura pada Desember 2022.

Ilustrasi Rumitnya Birokrasi mempertahankan wilayah adat


dari pengrusakan & perampasan oleh perusahaan
Sumber Foto: PUSAKA

32 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Save Lembah Grime Nawa

C
erita serupa dialami Rosita Tecuari, melibatkan PT PNM dan pejabat pemberi
pemimpin Organisasi Perempuan Adat izin, serta ancaman hilangnya hutan,
(ORPA) Namblong, Kabupaten deforestasi mengancam keberlanjutan hidup
Jayapura. Awal tahun 2022, perusahaan PT masyarakat adat.
Permata Nusa Mandiri (PT PNM) menggusur
Perjuangan Rosita Tecuari dan anggota
hutan adat suku Namblong di Lembah Grime
ORPA, DAS, dan pemuda adat, menjadi motor
Nawa untuk ditanami kelapa sawit. Rosita
penggerak di akar rumput, mengumpulkan
Tecuari bersama anggota ORPA Namblong,
dan membagi informasi, mendidik dan
Dewan Adat Suku (DAS) Namblong,
menyadarkan masyarakat adat terdampak,
masyarakat adat terdampak, organisasi
membuat ikrar adat, melakukan dialog
masyarakat sipil, pemuda dan mahasiswa,
dengan pejabat hingga mendatangi kantor
berkonsolidasi membentuk Koalisi
pemerintah dengan spanduk dan alat
Perlindungan (save) Lembah Grime Nawa
pengeras suara, menguraikan permasalahan,
dan bersepakat menolak operasi dan izin PT
kekhawatiran masyarakat dan permintaan
PNM di Lembah Grime Nawa. Alasannya, ada
pencabutan izin.
banyak temuan pelanggaran perizinan dan
pelanggaran hak masyarakat adat yang

Regina Bay bersama Koalisi Save Lembah Grimenawa menuntut Bupati Jayapura untuk mencabut izin PT PNM
Sumber Foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 33


Bupati Jayapura yang memiliki peran penting pejabat negara mengabaikan kewajiban
melakukan pengawasan hingga pencabutan melakukan tindakan pengawasan dan
perizinan tidak tegas bersikap melindungi pemberian sanksi.
masyarakat adat. Tiga surat teguran yang
Pada Agustus 2022, Bupati Jayapura
disampaikan ke perusahaan tidak disertai
mengeluarkan keputusan pengakuan wilayah
upaya paksa penghentian aktivitas, alhasil
masyarakat adat, dan Oktober 2022, KLHK
penggusuran hutan adat tetap berlanjut.
menetapkan Hutan Adat, beberapa
Berdasarkan catatan Pusaka, luas areal
keputusan pengakuan dan hutan adat di
deforestasi di areal PT PNM sepanjang tahun
Lembah Grime Nawa, masih berada dalam
2022 mencapai 190 hektar. Surat
konsesi PT PNM, upaya ini belum dapat
permohonan pencabutan izin ke Pejabat
menghentikan aktivitas PT PNM.
Provinsi Papua dan Kementerian ATR / BPN
untuk tidak menghasilkan respon apapun,

Deforestasi yang dilakukan PT PNM


bahkan setelah Izin dicabut
sumber foto: PUSAKA

34 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Robohnya Palang Adat

P
usaka mencatat sepanjang tahun Putera Mandiri (PPM), juga melakukan aksi
2022, masyarakat adat pemilik tanah pemalangan akses jalan operasi PT PPM
adat pada areal perusahaan pada 15 Agustus 2022. Masyarakat adat
melakukan aksi protes dan pemalangan adat Suku Marind di daerah Mam, Distrik Ngguti,
meluas untuk menghentikan aktifitas Kabupaten Merauke, melakukan aksi
produksi perusahaan. Aksi Palang Adat pemalangan di lokasi perusahaan kelapa
bukan akhir perlawanan, melainkan salah sawit PT Dongin Prabhawa pada Oktober
satu sanksi larangan adat yang ditempuh 2022. Marga Werbete, Suku Kuri di
selain aksi-aksi damai lainnya untuk tujuan Kabupaten Teluk Bintuni, melakukan aksi
pemulihan dan penghormatan hak pemalangan jalan operasional perusahaan
masyarakat adat, maupun memenuhi janji pembalakan kayu PT Wijaya Sentosa, pada
kesejahteraan, yang menjadi tanggung jawab Mei 2022. Masyarakat adat Marind di
perusahaan. Kampung Buepe, Distrik Kaptel, Kabupaten
Merauke, melakukan aksi pemalangan areal
Marga dari suku Moi pemilik tanah di areal
pembibitan dan jalan opersaional
perkebunan kelapa sawit PT Henrison Inti
perusahaan hutan tanaman PT Plasma
Persada (HIP), Distrik Klamono dan Klayili,
Nutfah Marind Papua, pada Mei 2022.
melakukan aksi pemalangan kantor dan
pabrik minyak kelapa sawit PT HIP pada 19 Dalam kasus PT HIP dan PT PPM, operator
Juli 2022 dan 04 Oktober 2022, menuntut perusahaan melakukan ancaman kekerasan
haknya atas bagi hasil dan realisasi janji kepada masyarakat adat terdampak.
kesejahteraan. Masyarakat adat Iwaro di Perusahaan mengundang aparat keamanan
Kampung Jamarema, Distrik Metamani, TNI/Polri dan terjadi pengrusakan paksa dan
Kabupaten Sorong Selatan, yang terdampak penghancuran “Palang Adat” hingga luluh
operasi perusahaan kelapa sawit PT Permata lantak.

Pembubaran dan Pengrusakan Palang Adat Jamarema


sumber foto: PUSAKA
CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 35
INFOGRAFIK

36 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Jalan Panjang Masyarakat Adat

A
kses masyarakat adat Papua atas hukum dan peradilan negara, ditengah upaya
keadilan, masih rumit, dibatasi dan ini masih dihalang-halangi oleh tawaran
mahal, yang berkelindan dengan pragmatis yang menyandera hak atas
persoalan belum adanya pengakuan, keadilan.
penghormatan dan perlindungan terhadap
Hendrikus Woro dan Rosita Tecuari sebagai
hak Orang Asli Papua, masih terjadi
rakyat harus berhadapan dengan pihak yang
diskriminatif, putusan dan sanksi hukum
mereka berikan mandat untuk melindungi,
yang tidak memberikan kepastian hukum
memenuhi dan menghormati hak mereka,
berpihak, dan tidak berpihak kepada korban.
walaupun regulasi telah mengatur kewajiban
Negara yang dibentuk untuk melindungi, penjaminan negara terhadap hak rakyat
memenuhi hak-hak masyarakat adat justru namun tidak dilakukan. Sekarang dengan
menjadi aktor pelanggar berkombinasi mudahnya aparatus negara mengatakan
dengan aktor non negara (pelaku kapital). “silahkan gugat ke pengadilan” gambaran
Masyarakat adat harus menempuh waktu bahwa negara telah membuka jurang jarak
lama dan mahal untuk mencapai lembaga dengan rakyatnya.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 37


Kebijakan global cenderung terus berubah (COP) 15 di Montreal, Kanada telah sedikit
dan berkomitmen pada isu keadilan, hak memberi perhatian kepada pengakuan
asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan masyarakat adat.
hidup. Pemimpin dunia menyatakan berbagai
Pusaka berpandangan upaya panjang yang
komitmen perbaikan atas kesalahan masa
ditempuh Hendrikus Woro, Rosita Tecuari
lalu. Terbaru Uni Eropa menetapkan
dan masyarakat adat lainnya atas hak-
kebijakan melarang berbagai produk yang
haknya, tantangan besar adalah pada
bersumber dari deforestasi hutan tidak
ketidakberpihakan menahun aktor negara
diperdagangkan di wilayah eropa, komitmen
baik di level atas maupun daerah. Langkah
ini diharapkan menyelamatkan hutan tersisa
setia upaya pengorganisasian, memperkuat
di dunia, namun kebijakan ini belum
hukum dan ekonomi lokal, tetap berjalan
sepenuhnya memperkuat keberadaan
dengan langkah memperhatikan situasi
masyarakat adat yang sangat berkotribusi
global.
menjaga keanekaragaman hayati. Terbaru,
komitmen Convention of Biological Diversity

Aksi Koalisi CSO Korea Selatan terkait deforestasi di Papua.


Sumber Foto: PUSAKA

38 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


07
Perempuan Awyu di Kampung Yare

Perempuan adat di kampung Yare mama”, ujar mama Barbara Mukri sambil
menghayati tanah dan hutannya sebagai memegang tanah dan duduk.
mama, yang memberikan kehidupan dan
Perempuan-perempuan ini menolak
menyediakan kebutuhan hidup. Penghayatan
kehadiran perusahaan kelapa sawit, karena
ini diamalkan dalam tradisi penggunaan
menurut mereka, hutan dan tanah ini adalah
pakaian adat, cawat (sya) yang terbuat dari
mama yang memberikan hidup dan
daun sagu muda kering yang dipintal dan
menyediakan air minum dan bahan pangan.
dianyam sesuai ukuran tubuh, perhiasan
adat dari tanaman, merias wajah dan “Kita tidak mau perusahaan datang gundul
anggota tubuh dengan tanah, berjalan tanpa kami punya hutan adat kami. Karena ada
alas kaki. alam kita hidup, kalau tidak ada alam kita
tidak bisa hidup. Air, sagu, rawa ada, baru
Mereka bermusyawarah dan membicarakan
manusia bisa hidup. Tanah adalah mama,
soal tanah, harus menyatu dan duduk di
mama adalah tanah. Jadi kita tidak bisa jual
tanah. “tidak apapa, ini kan kita punya
kita punya mama. Mama yang kasih makan
kita setiap hari” – mama Barbara Mukri.

Kampung Yare.
Sumber Foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 39


Perempuan Awyu sahut menyahut Mereka menghayati
Masyarakat adat Awyuhutan sebagai hutan
menghayati warisan
sebagai
menceritakan hubungan dan manfaat hutan nenek moyang
harta yang yang seharusnya
diwariskan dijagaHutan
kepada mereka. oleh ini berisi
bagi hidup mereka. mereka sebagai
peninggalan anak
nenek cucu.yang harus dijaga dan
moyang
“Tanah ini adalah rekening abadi. Setiap hari dipelihara
“Di dalam untuk
hutan menghormati
itu ada mayat,leluhur mereka.
peninggalan,
makan minum (dari) alam saja. Kita hidup kuburan
“Di dalamtua dan itu
hutan tulang
adabelulang moyang. kuburan
mayat, peninggalan,
dengan alam, bawa anjing cari tuban, Tidak bisa. nanti moyang marah
tua dan tulang belulang moyang. Tidakkita, nanti
bisa. nanti
pangkur sagu. Stengah mati, memang moyang marah
hukum kita,
kita, nanti
kita takut,
moyangkitahukum
harus kita, kita
stengah mati tapi kita makan kenyang. hormat moyang.
takut, kita Dorang moyang.
harus hormat ada baru Dorang
kita ini ada baru
Memang kerja keras. Memancing dapat ikan”. ada”, ujar mama-mama yang hadir. hadir.
kita ini ada”, ujar mama-mama yang
“Pohon-pohon ini dipergunakan sombar, bikin Mama Veronika Sifiragi mengutarakan
rumah, buat kayu bakar pasang api bakar kekhawatirannya terhadap kehadiran
makan. Pokoknya semua ada. Serba guna”. perusahaan karena ancaman kehilangan
hutan dan mahluk hidup lainnya yang
“Kita punya cucu mau bikin bagaimana?
mengakibatkan penderitaan.
Gara-gara makan badan kurus-kurus badan
jatuh, mati. Ada ulat sagu, ulat kayu. Makan “Mama lihat awan jatuh. Sebelah menyebelah
sagu, ulat kayu, minum air, kita tidur bangun kayu tidak ada di depan mau lihat kayu tidak
besok pagi cari makan lagi. Kita hanya hidup ada, awan jatuh. Kayu semua hilang. Mama
itu begitu saja. Jadi kita mama-mama Awyu lihat kasihan, sayang. Airpun tidak bisa
tidak mau perusahaan” minum, dong siram obat. Tidak bisa pancing
makan. Ikan-ikan semua mati habis. Mama
lihat itu, mama tidak mau perusahaan masuk.
Burung terbang saja mo hinggap dimana?
Tidak ada kayu dia (burung) pi jatuh.

Perempuan Awyu di Kampung Yare.


Sumber Foto: PUSAKA

40 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Perempuan-perempuan ini menciptakan lagu dan
menyenandungkannya untuk menyemangati dan memperkuat
daya juang mereka menjaga tanah dan menghormati peninggalan
moyang, moyang mereka akan selalu menjaga mereka.
Lagu ini mereka ciptakan dan ditujukan kepada moyang mereka,
Nato Sobu Subang.

Sohonokio Nato
Sohonokio Nato, Gisio nugu sumdi haki
Sohonokio Nato, Gisio nugu sumdi haki
Asu pemige, sawa pemige
Kamu pemige, sufi pemige
Gisio nugu bari, nato gankira kira
Gisio nugu bari, nato gankira kira

Bapa kasih tinggal anak-anak kita jalan


Malam berganti siang berganti
Bulan berganti, tahun berganti
Anak-anak kita tinggal, tunggu menunggu

Nato sobu subang


Nato sobu subang uefe yoki soho mese nigam namona
Nato sobu subang uefe yoki soho mese nigam namona
Nato gumu seri ena, nato gumu seri ena
Sohonoki niganu gisio nugu hapundi ena

Bapa moyang, orang lain sudah mau datang mau gusur tanah kita
Bapa moyang berdiri
Lindungi tanah ini, anak kita bersama moyang jaga tanah

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 41


Lansekap rawa gambut Mappi, Papua.
Sumber Foto : PUSAKA

42 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


08
Profil Komunitas: Suku Awyu di Kali Mappi

Pada Oktober 2022, Pusaka Menurut penuturan salah seorang tetua,


mendokumentasikan keberadaan suku Awyu bahwa suku Awyu di Kali Mappi berasal dari
di Kali Mappi. Suku Awyu adalah salah satu salah satu tempat di wilayah Bomakia Atas
suku yang berdiam dan memiliki wilayah yang bermigrasi hingga ke pantai. Cerita lain
terbesar di Papua Selatan, yang secara didapatkan bahwa mereka berasal dari
administrasi berada di Kabupaten Boven daerah antara kali Mappi dan kali Edera,
Digoel dan Kabupaten Mappi. Namun namun karena tradisi mengayau dan tekanan
pustaka tentang keberadaan dan asal lawan yang kuat, serta kehadiran misionaris,
muasal suku Awyu masih sedikit dan cerita menyebabkan masyarakat berkumpul
rakyat masih terbatas. Boelaars (1981) membentuk sebuah kampung yaitu Kampung
mencatat suku Awyu hidup di sebelah barat Yare. Pada perkembangan selanjutnya
sungai Digul, dekat hulu hingga muara kali, masyarakat bermigrasi mendekati dusun
hingga sungai Mappi atas dan di kepala kali sumber pangan dan mendirikan kampung
Asuwe, Pasuwe dan Qondu. baru, yakni Kampung Hamku, Kampung Afu,
Kampung Hello.

Transportasi Air di wilayah gambut, Mappi, Papua


sumber foto: PUSAKA

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 43


Suku Awyu di Kali Mappi mengenal sistem Ujung Kia, Memes dan Watemu) ; (4) Klan
kekerabatan Klan berdasarkan penguasaan Isahai (marga-marga yang berada di wilayah
wilayah kelompok marga. Klan dari Suku kampung Hello); Wihagi, Wakihibang, Fihai,
Awyu di Kali Mappi yang teridentifikasi, Warudame ; (5) Klan Wemki (marga-marga
sebagai berikut: (1) Klan Fofi sering disebut yang berada di wilayah Ikisi, Bomakia,
Womu Missa (marga-marga yang bermukim Ampere) ; Silfiragi, Hapto, Maa, Soo, dll ; (6)
di wilayah Kampung Fofi hingga Anggai) ; Klan Busahang (marga yang berada
Woro, Mukri, Yame, Hamnagi, Amnagi, diwilayah Hamko, Suwo, Taem, Kofiale); (7)
Sifihagi, Beni. (2) Klan Nogoyahagi ; ada 7 Klan Sihai (marga-marga di wilayah Kowo
marga besar dan 14 sub marga; (3) Klan Dua dan Uhufu); (8) Klan Haime (marga-
Nawisi (marga-marga yang bermukim di marga yang berada diwilayah Ga, Kowo Satu,
wilayah Nawisi Besar, Kampung Afu, Anggai, Sarbuk, Somi dan Bomakia).

Masyarakat Adat Awyu di Mappi, Papua.


sumber foto : PUSAKA

Kampung Yare – Klan Fofi

K
ampung Yare merupakan kampung Mappi di sebelah barat dan kali Edera di
lama yang berada di pinggiran kali sebelah timur, sedangkan untuk disebelah
Mappi, didirikan sekitar tahun 1948- utara dan selatan berbatasan dengan
1949. Kampung Yare didiami suku Awyu dari wilayah adat marga Mukri. Mereka
sub suku Fofi, terdiri dari: marga Mukri, berpandangan tanah adat bukan hanya soal
Womu, Sifirahagi, Noyagi, Benni, Hamnahagi, pepohonan, hutan atau luasannya. Tanah
Yame, Nawisi, Woro, Menggo, dan adat merupakan identitas mereka sebagai
Nogoyahagi. seorang Awyu dan sebagai seorang Woro,
siapa, dari mana asalnya dan bagaimana
Marga Woro di Kali Mappi memiliki tanah
berbahasa serta mengelola tanahnya.
adat yang berbatasan langsung dengan kali

44 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Seorang Awyu mampu mengenali seluk beluk regenerasi dan adanya kehidupan lain yang
belantara hutan dan mampu membahasakan. disokong tumbuhan-tumbuhan tersebut,
Semua tempat penting di hutan memiliki yang mengindikasikan bahwa hutan ini
nama dan cerita, seperti kampung pertama tergolong ‘sehat’.
klan Fofi yaitu Ohofung busu, tempat klan
Hutan disini mengalami regenerasi yang
Fofi hidup bersama, lalu saling berpencar
sangat baik, terlihat dengan banyaknya
dan membentuk kampung-kampung baru.
pohon tumbang/mati yang masih berdiri
Sebelum menempati kampung Yare,
secara alami bahkan telah ditumbuhi oleh
masyarakat membuat kampung tua lainnya
lumut dan tetumbuhan yang menumpang
seperti sute busu koho, jinto busu koho.
hidup, menandakan pohon tersebut telah
Masyarakat memiliki sebuah pelabuhan
menjadi “rumah” bagi organisme lainnya.
besar dan bevak di daerah tempat berburu,
Wilayah kampung lama telah mengalami
diberi nama atta busu (busu : kampung).
suksesi ditandai tumbuhan seperti semak,
Suku Awyu selalu menamai tempat penting
paku dan semai berbagai tumbuhan. Lantai
sumber pangan, seperti rawa sagu (bi wajo
hutan memiliki serasah tinggi sekitar 10 cm
dan bi beroh). Namun, tanah adat marga
dari tanah mineral. Berdasarkan fakta
woro saat ini tengah terancam oleh dua
tersebut dan merujuk pada peta PIPIB dan
perusahaan perkebunan kelapa sawit yaitu,
tutupan lahan, didapati bahwa di areal
PT Indo Asiana Lestari dan PT Graha
konsesi perusahaan PT IAL ditemukan lahan
Kencana Mulia. Kehadiran perusahaan
kubangan gambut. Di dalam hutan ini juga
tentunya akan merusak identitas,
terdapat Nepenthes ampullaria, kantung
pengetahuan dan tatanan hidup masyarakat.
semar, yang memiliki habitat asli pada lahan
Lanskap tanah adat marga Woro terdiri dari bergambut tipis dan lembab.
hutan atau daratan (biyah), savana berpasir
Jejak binatang liar ditemukan disini, seperti
(Buyah), hutan rawa, dan kali hitam (kali
jejak kaki babi dan kubangan babi. Babi
Mappi dan Kali Edera), yang terkandung
(winanggi), kasuari dan tikus tanah,
keanekargaman flora fauna. Hutan adat
merupakan sumber protein masyarakat dan
marga Woro terdiri dari hutan primer dan
dapat dijual. Di dalam hutan dijumpai juga
hutan sekunder, bekas kampung lama atau
jejak burung dan dikenali melalui suaranya,
bevak masyarakat. Hutan ini didominasi oleh
antara lain burung I yahasi (kakatua), I
pohon damar (Vatica rassak) yang memiliki
sohona (sejenis merpati), I piyoh (kakatua
diameter dari 10-60 cm, dan pohon
raja), I bahabo (jepus tikus), I taksia (Walet),
berdiameter sama dengan lebih besar dari 40
dan I yaga (bubut hitam), cakarang burung
cm yaitu kayu besi darat, kayu marsawah
cacing dan sarang Ewa (ayam hutan).
(Anisoptera thurifera), kayu besi (Intsia
Terdapat juga rawa gaharu yang menjadi
bijuga) dan bitanggur (Calophyllum spp).
sasaran perburuan cukup besar. Ancaman
Komposisi hutan ini sangat beranekaragam,
lain adalah rencana proyek jalan raya untuk
ditemukan jenis tumbuhan merambat,
menghubungkan Kampung Ampera dan
tumbuhan epifit yang hidup menumpang
Kampung Ikisi. Proyek ini diduga untuk
pada pohon-pohon hidup lainnya, pohon
memperlancar aktivitas perusahaan. Bisnis
dengan cabang lebat yang tinggi dan
kayu komersil juga menjadi ancaman konkrit
termitiere (sarang semut/rayap). Komposisi
di kawasan hutan marga Woro.
hutan ini memungkinkan terjadinya

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 45


Penghidupan Masyarakat Adat

M
ata pencaharian masyarakat di seperti masakan sagu di atas daun rotan,
Kampung Yare adalah berburu dan dicampur sayur dan ulat, daging atau ikan,
meramu, mengolah hasil hutan, lalu ditutup menggunakan daun rotan
rawa sagu, rawa gaharu dan sungai. Mereka lainnya, diikat menggunakan daun sagu
berkebun dalam luas tertentu. Seorang muda atau tali rotan, terakhir dibakar hingga
mama mengatakan, “Kami ini tidak tahu masak.
berkebun, kalau dilihat lagi kami tidak seperti
Sumber protein dari hutan adalah hewan
orang Wambon yang punya bekas-bekas
buruan, babi, kasuari, tikus tanah, walef, ikan
kebun. Kami itu hanya mengandalkan hutan
dan beberapa burung. Pengetahuan berburu
saja”. Hal ini diperkuat oleh penuturan mama
masih menggunakan peralatan sederhana,
lainnya. “kami tidak bikin kebun, tapi kami
membuat jerat pada wilayah yang
hanya tanam-tanam saja di pinggir rumah
menunjukan kehadiran hewan buruan,
sini untuk makan hari-hari”. Masyarakat
berburu di tempat tertentu pada jalur jelajah
menanam tanaman pertanian yang tergolong
hewan buruan.
baru. Jenis tanaman pangan yang ditanam di
pekarangan adalah ubi kayu, kacang, labu, Mereka memancing ikan di kali Mappi dan
pepaya, patatas dan gambas. kali-kali kecil sekitar kampung atau bevak
mereka. Tehnik dan peralatan penangkapan
Berdasarkan perjalanan kami menelusuri
ikan berdasarkan musim. Pada musim banjir
hutan adat Marga Woro, kami menemukan
(hujan), menggunakan perangkap besar (me)
adanya bevak-bevak atau bekas
dan perangkap kecil (kosge) yang terbuat
perkampungan, terdapat rumpun pisang dan
dari tali rotan berduri, yang dianyam lalu
kelapa, jenis pohon buah-buahan, rambutan,
dibungkus menggunakan daun, lalu diletakan
manga dan durian.
beberapa umpan di dalamnya seperti
Masyarakat Kampung Yare pergi ke hutan belalang (supse), cicak, kodok, cacing pita –
dan tinggal di bevak sekitar 3 -7 hari, waktu jenis cacing yang lebih besar dan mirip
itu digunakan untuk menokok sagu di dengan belut. Ketika musim kemarau,
dusun/rawa sagu (bi), mencari gaharu di digunakan tanaman hutan tuba, sejenis
rawa gaharu, berburu atau mencari racun ikan, kulit kayu tuba yang digarung
kebutuhan pangan lainnya. Pengolahan menggunakan tali rotan dan diekstrak
tepung sagu melibatkan perempuan, mulai sarinya untuk dimasukan ke dalam air.
dari menokok dan mengumpulkan pati sagu.
Cara lain menangkap ikan menggunakan
Pati sagu dikumpulkan dalam motu/ kantung
kemboti terbuat dari anyaman daun sagu
terbuat dari kulit ari pohon. Sagu hasil panen
yang dibuat membulat dan dimasukan
tidak disimpan dalam bentuk basah, tetapi
beberapa umpan seperti ane-ane (sarang
dikeringkan dengan cara diasapi pada para-
semut - nige) lalu ditutupi dengan daun.
para perapian (seno). Masyarakat juga
Kemboti ditancapkan pada dasar sungai
memanfaatkan pucuk sagu sebagai sayur
menggunakan kayu. Alat tangkap lain yang
dan perasa asin atau garam alam. Batang
digunakan adalah panah yang terbuat dari
pohon sagu yang membusuk juga
kulit gagar atau lidi sagu yang dikikis hingga
menghasilkan ulat, sebagai sumber protein.
meruncing dan tajam. Sekarang, mereka
Selama di bevak, perempuan mengumpulkan biasa membuatnya dengan menggunakan
pucuk genemo, rebung, dan pucuk nibung besi yang ditancapkan pada kayu. Hasil ikan
sebagai bahan sayuran, yang diolah dan dan daging hewan diawetkan dengan diasapi
dimasak atau digabungkan dengan sagu, dan bisa menjadi persediaan makanan.

46 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Ikan yang terdapat di Kali Mappi termasuk tidak ada, urutan kemunculannya ikan betik,
ikan-ikan “predator” seperti ikan gastor, ikan lele, baru ikan gastor”, penuturan
betik dan lele. Ikan-ikan tersebut dianggap Frengky Woro.
sebagai ikan baru dan predator karena
Banyak dari jenis ikan asli kali Mappi dan kali
mereka sering memangsa jenis ikan-ikan
kecil lainnya yang populasinya terancam
asli.
bahkan sudah tidak pernah ditemukan.
“Gastor ini muncul bersamaan dengan Nama ikan lokal, antara lain Aha Nahai, Aha
investasi. Ikan-ikan asli dulu banyak tapi Kenaha, Aha Sangga, Ahaksio, Aha Mangko,
sejak masuknya investasi, ikan aslinya sudah Ikan Gurame, Aha Duokma, To Haya, To Mi.

Frenky Woro sedang berburu di hutan adat, Papua.


Sumber Foto: PUSAKA

Mengusahakan hasil hutan untuk dijual dan penilaian para pembeli. Misalnya gaharu
paling digemari adalah pengolahan kayu kategori super atau AB dibeli sebesar antara
gaharu, gambir dan buah kasuari. Hasil Rp. 1.500.000 -Rp5.000.000 per ons. Usaha
hutan kayu dan bukan kayu ini dijual ke agen lain adalah menjual hasil hewan buruan.
pengumpul atau pembeli yang juga pemilik Hasil buruan yang didapatkan akan dibagi
kios darat dan kios terapung, yang umumnya untuk kebutuhan di dalam rumah dan lalu
dimiliki orang pendatang asal dari Bugis, sisanya dijual. Hewan hasil buruan
Makasar, Butan, Toraja dan Sanger. Harga diawetkan dengan cara pengasapan dan
gaharu menurut kelas dan jumlahnya, dan diberi garam menjadi dendeng.
seringkali berubah-ubah tergantung

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 47


Masyarakat Kampung Yare tergolong Perubahan berarti dalam pola konsumsi
masyarakat terbuka terhadap kehadiran pangan, misalnya makanan dari nasi, mie
penduduk baru datang dan penerimaan instan dan ikan kaleng, disajikan bersama
informasi dari luar. Kehadiran pendatang dan sayur, biasa disajikan kepada tamu dari luar.
proyek pembangunan kampung membawa Perubahan ini mempengaruhi cara pandang,
perubahan sosial, utamanya relasi produksi corak produksi dan menggerus sistem
berdasarkan sistem ekonomi jual beli, sistem hukum. Misalnya, usaha menebang kayu
kerja, sistem hutang, pola konsumsi pangan komersial dan mengambil gaharu, yang
dan sebagainya. Awalnya dari perdagangan melibatkan warga setempat maupun dari luar
gaharu dan barang kebutuhan rumah tangga kampung. Mereka cenderung mengabaikan
sehari-hari yang melibatkan penduduk hak-hak warga, beraktifitas tanpa izin
pendatang. Dari sini masyarakat pemilik dusun, tanpa peduli pada norma
diperkenalkan dengan produksi komoditi kebiasaan adat. Masyarakat menuturkan
pangan komersial lainnya, beras, ikan kaleng, para pencari gaharu menjadi “tidak sopan”
mie instant, gula, susu, kopi, teh dan dan berani menerobos wilayah marga lain
minuman olahan lainnya. untuk mengambil gaharu.
Lingkungan alam juga berubah, suara burung
di hutan berkurang karena aktivitas dan
kebisingan yang mereka ciptakan, dan
penggunaan senapan angin, sehingga
burung-burung menghindari jalur tersebut.
Suku Awyu di Kali Mappi membicarakan
situasi baru dan ancaman perubahan.

Ikan Gastor, spesies invasif bagi perairan air tawar


yang memunahkan spesies endemik di Tanah Papua.
Sumber Foto: AMAN

48 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


09
Lumbung Pangan Papua:
Demi Menumbuhkan Komoditas Fleksibel dan Akumulasi Kapital

P
andemi Covid-19 mempengaruhi dekade terakhir, baik pembahasan di PBB,
situasi sosial saat ini di tengah gejolak komitmen perusahaan untuk produksi
geopolitik, volatilitas harga pangan rendah karbon, dan di gerakan sosial.
dan krisis energi yang belum mereda. Indeks
Konvergensi antara krisis pangan, energi,
Harga Pangan FAO menunjukkan lonjakan
lingkungan hidup, dan ekonomi yang
akibat kombinasi antara efek pandemi pada
tampaknya tumpang tindih menjadi lanskap
rantai pasokan, peningkatan aktivitas dan
negara berinisiatif membangun lumbung
permintaan yang dialami pada tahun 2021,
pangan dan energi nasional, melalui Proyek
dan gangguan ekspor sereal dan minyak
Strategis Nasional (PSN). Ditopang visi
nabati sebagai dampak dari perang Rusia
spektakuler untuk memenuhi pangan dunia,
dan Ukraina.
energi berkelanjutan, dan pemulihan
Hal ini telah menyebabkan kerentanan ekonomi di tengah krisis. Jutaan hektar
pangan (food insecurity) utamanya di Afrika, tanah dan hutan di Kalimantan Tengah,
jumlah populasi kelaparan meningkat. Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur,
Perusahaan dan institusi finansial tiba-tiba Sumatera Selatan, Sulawesi, termasuk
ambruk dan mengemis bantuan negara, Papua, untuk menumbuhkan berbagai
bertentangan dengan doktrin para penganjur komoditas fleksibel. Komoditas fleksibel
ekonomi neoliberal. Jutaan orang kehilangan (flex commodity) di sini berarti tanaman
pekerjaan atau terpaksa beralih ke sektor yang memiliki daya kelenturan fungsi yang
informal yang rentan. Ancaman perubahan tidak hanya mampu melayani satu
iklim yang bersinggungan dengan krisis kepentingan spesifik, melainkan berbagai
pangan dan ekonomi semakin mendesak dan pemenuhan kebutuhan manusia.
menjadi seruan utama dalam beberapa

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 49


Tanaman terkemuka seperti kelapa sawit, nilai guna saja, melainkan menjadi jalan
tebu, jagung, singkong, kedelai, misalnya, investasi, spekulasi, dan akumulasi kapital.9
memiliki berbagai kegunaan yang tidak
Di Papua, Program Strategis Nasional (PSN),
terbatas pada bahan pangan, tetapi juga
Lumbung Pangan Nasional (food estate),
dimanfaatkan sebagai biofuel, bahan baku
merupakan salah satu mega proyek yang
kosmetik atau pakan ternak, dan
diminati karena memberikan jalan untuk
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
fasilitasi perluasan bisnis komoditas fleksibel
Untuk menopang keperluan tersebut,
dan dikemas untuk mengatasi krisis ekonomi
diperlukan kapasitas alat-alat produktif yang
dan krisis lingkungan, perubahan iklim,
memungkinkan tanaman-tanaman tersebut dengan janji lapangan kerja, kesejahteraan
menjadi begitu lentur dalam fungsinya. Selain dan pembangunan, dan dukungan
itu, kelangsungan keuntungan (profit viability) ketersediaan tanah dan hutan luas.
yang dihasilkan dalam proses produksi Fleksibilitas penyediaan lahan termasuk di
komoditas fleksibel ini menjadi alasan utama kawasan hutan melalui mekanisme (1)
mengapa tanaman-tanaman komoditas ini perubahan peruntukkan kawasan hutan, dan
perlu untuk dibudidayakan.8 Dengan kata lain, (2) penetapan kawasan hutan untuk
motif untuk menumbuhkan tanaman- ketahanan pangan, juga (3) lahan objek TORA
tanaman ini bukan sebatas pada konsumsi (Tanah Objek Reforma Agraria).

8
Borras, Saturnino et. al. (2015) “The Rise of Flex and Commodities, No. 1 June 2014. Transnational
Crops and Commodities: Implication for Research” Institute (TNI) Agrarian Justice Program.
9
Journal of Peasant Studies dan Borras, Saturnino et. Alonso-Fradejas, A., Liu, J., Salerno, T., & Xu, Y
al. (2014) “Toward Understanding the Politics of (2016) “Inquiring into the political economy of oil
Flex Commodities: Implication for Research and palm as a global flex crop. The Journal of Peasant
Policy Advocacy” Think Piece Series on Flex Crops Studies, 43(1), 141–165.

50 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Pusaka mencatat sasaran lahan pengembangan lumbung pangan (food estate) di Papua
pada tahun 2022, berada pada kawasan konsesi hutan yang dikonversi untuk
perusahaan perkebunan kelapa sawit dan eks lahan proyek budidaya pertanian yang
mangkrak, seperti: eks HGU PTPN II di Arso, Keerom, HGU PT BAPP di Kebar, Tambrauw,
kawasan proyek Agropolitan, Bomberay, Fakfak, dan MIFEE di Merauke. Selain itu,
sasarannya pada areal yang disebut “lahan tidur”, tanah tidak produktif dan tanah berada
di bawah penguasaan pemerintah daerah dalam skala luas tertentu.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Siaran Pers mengungkapkan
ketersediaan lahan di Merauke 1.000.000 hektar dan di Keerom 3.000 hektar.
Disampaikan pula, arahan presiden terkait pengaturan Badan Cadangan Logistik
Strategis (BCLS) yang akan dipimpin Menteri Pertahanan. 10 Laporan TAPOL bersama
AwasMifee (2022) memberikan preseden bahwa bergelutnya militer dalam urusan
ketahanan pangan akan menjadi alat pukul negara, juga mengintensifkan relasi bisnis
mereka, melanggengkan intimidasi dan kekerasan di Papua.11
Selain BCLS, aktor dominan lain yang punya otoritas dan terlibat dalam proyek lumbung
pangan (food estate) di Papua adalah Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian
PUPR,12 Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan
Intelijen Nasional (BIN), dan Kepala Daerah. Sebagai otoritas negara, pemerintah
menetapkan arahan lokasi dan menerbitkan izin usaha. Menciptakan konektivitas dan
layanan infrastruktur produksi dan distribusi seperti jalan, drainase, pelabuhan,
bendungan, balai pelatihan ketenagakerjaan, disiapkan oleh negara untuk memfasilitasi
sirkulasi kapital di pusat-pusat pengembangan komoditas fleksibel di Papua. Sementara
aktor non-negara, seperti perusahaan dan Papua Muda Inspiratif (PMI) yang melaluinya
Billy Mambrasar mengoperasikan bisnis start-up, berperan utama untuk pengembangan
kawasan. Beragam mekanisme pengelolaan ditawarkan, baik melalui mekanisme
pertanian kontrak, operasi langsung korporasi, pendanaan lembaga keuangan dan
program pemerintah,13 hingga program petani milenial yang ditawarkan oleh PMI.
Kecenderungan peningkatan permintaan berbagai komoditas fleksibel dan spekulasi
keuntungan, sangat mempengaruhi dan mendorong investor melakukan perluasan
bisnis dan pengembangan tanaman komoditas, utamanya, jagung, padi, singkong,
sagu, kelapa sawit, dan industri peternakan daging. Di Kebar, Kabupaten Tambrauw,
perusahaan PT Nuansa Lestari Sejahtera (NLS), anak perusahaan PT Alamindo
Lestari Sejahtera tbk group, mengembangkan industri ternak yang terintegrasi
dengan pengembangan lahan tanaman jagung untuk bahan pakan ternak, dan bisnis
ini sedang diperluas di daerah Bomberay, Kabupaten Fakfak. PT NLS menggunakan
legitimasi dan dukungan pemilik lahan dan petani milenial PMI yang didukung BIN
mengusahakan lahan dan komoditi jagung, dengan menggusur savana dan hutan
adat setempat. Sistem pertanian kontrak dan pola korporasi petani di sini memiliki
kemiripan dengan pengelolaan proyek lumbung pangan di Keerom.

10 https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4605/perkuat-food-soveregnity-dan-food-resilience-pemerintah-
kembangkan-food-estate-di-sejumlah-wilayah
11 TAPOL dan AwasMifee (2022) “Peran Militer Indonesia dalam Rencana Food Estate.” dan TAPOL dan AwasMifee
(2022) “Perampasan Tanah dengan Dalih Pandemi: Siapa yang diuntungkan dari Food Estate di West Papua?”
12 Direktorat Sumber Daya Air Siap Dukung Food Estate di Papua. Lihat,
https://sda.pu.go.id/berita/view/direktorat_jenderal_sumber_daya_air_siap_dukung_food_estate_papua.
13 Republika (2022) “Kementan Siapkan Rp 2,3 Triliun untuk Food Estate Sentra Pangan di 2023”

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 51


Proyek lumbung pangan di Papua ini masih perlu diperiksa lebih dalam terkait perubahan penting
pada pola produksi, sirkulasi, dan konsumsi, untuk memahami eksponensial perampasan tanah
dan perubahan agraria, deforestasi, posisi petani dan buruh, perdagangan, kontrol atas rantai
produksi dan bagi hasil, termasuk aspek finansialisasi dan konsolidasi permodalan. Di Papua,
budidaya tanaman fleksibel yaitu kelapa sawit sudah dimulai tahun 1992 dan terus berkembang
luas. Tetapi, bandul penguasaan atas alat produksi, tanah dan hutan, pasar komoditi dan tenaga
kerja, telah berubah dengan korporasi sebagai pemain utamanya, kecenderungan yang tidak hanya
terjadi di Papua melainkan sebagian besar produksi kelapa sawit di Indonesia. Seiring dengan itu,
dampak sosial dan bencana ekologi semakin mencuat.
Studi yang dilakukan Sean Gillon di Amerika memberikan kesimpulan bahwa tanaman fleksibel
akan memperburuk ketahanan pangan yang kontradiktif terhadap ide-ide yang diembannya.14
Situasi ini juga terkonfirmasi oleh temuan Sophie Chao di bawah program lumbung pangan di
Merauke. Selain itu, lonjakan investasi tanaman fleksibel kini menjadi sarana spekulasi dan
memicu apa yang disebut sebagai demam komoditas (commodity boom). Volatilitas harga yang
biasanya mengiringi demam komoditas akan ditandai dengan kemakmuran segelintir orang dan
sebagian besar kehilangan tanah, yang sebelumnya didahului oleh konversi lahan untuk
memproduksinya.

Laporan Studi Pusaka (2022), masyarakat adat sekitar dan terdampak proyek lumbung pangan
program MIFEE hanya menjadi penonton saja. Mereka kehilangan hutan, kehilangan sumber
pangan dan sumber pendapatan, dan terpaksa menjadi buruh leles di perusahaan dengan
pendapatan tidak layak. Perubahan ini mendatangkan malapetaka penyakit kekurangan gizi
dikarenakan perubahan pola konsumsi, dari bahan makanan alami kepada makanan instan yang
diproduksi dari luar. Kejahatan penjajahan pangan yang masih dipromosikan.
Pusaka berpandangan kebijakan reorganisasi ruang, konversi dan pembukaan kawasan hutan baru
untuk pengembangan kawasan industri untuk komoditas fleksibel, penggunaan aparat keamanan
yang represif, eksploitasi buruh dan penyingkiran hak Orang Asli Papua dalam proyek lumbung
pangan, justru akan menambah runyam, menambah konflik dan mempertebal krisis sosial, pangan
dan ekologi. Pemerintah pusat dan daerah perlu mengakui hak dan konsisten untuk
memprioritaskan pemberdayaan usaha dan ekonomi Orang Asli Papua, melindungi dan
mempromosikan sistem dan segala upaya untuk melepas relasi komoditas. Memperkuat
ketahanan pangan rakyat semesta menuju sistem pertukaran yang setara di antara rakyat.

Deforestasi di Papua untuk Proyek Food Estate,


Sumber Gambar : PUSAKA

14 Gillon, Sean (2016) “Flexible for whom? Flex crops, crises, fixes, and the politics of exchanging use values in US corn
production” Journal of Peasant Studies, 43: 1.

52 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Gambar Rencana Penataan Ruang Bagi Tanaman Fleksibel

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 53


54 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA
10
Arah Rancangan Revisi Peraturan Presiden Reforma Agraria
dan UU Cipta Kerja

R
eforma agraria sebagai bagian dari Mengutip laporan resmi pemerintah capaian
janji politik Jokowi yang tercantum RA dari 2015-2020 misalnya menunjukkan
dalam dokumen RPJMN 2015-2019. data redistrubusi tanah ex-HGU, tanah
Reforma Agraria masuk dalam agenda terlantar, dan tanah negara masih mencapai
pembangunan nasional di mana jumlah luas 966.159 hektar (1.4 juta bidang), dan
tanah objek reforma agraria (TORA) tanah TORA yang berasal dari pelepasan
mencapai 9 juta ha dengan skema legalisasi kawasan hutan mencapai luasan 210.835
aset 4,5 juta ha dan 4,5 juta ha melalui hektar atau 383.679 bidang. Di sisi lain,
skema redistribusi tanah pada kawasan sertifikasi tanah mencapai angka yang tinggi
hutan. yakni 5,37 Juta hektar baik tanah
transmigrasi maupun tanah-tanah yang
Pada rezim Joko Widodo, kebijakan reforma
sudah dikuasai masyarakat.15
agraria termuat dalam Perpres No.88 Tahun
2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Pemerintah beralasan pelaksanaan RA
Tanah dalam Kawasan Hutan dan Perpres mengalami kemandekan/kesulitan
No.86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria menyangkut ketersediaan TORA dari
(RA). Empat tahun berjalan, Perpres a quo kawasan hutan, karena keterbatasan
belum terlaksana efektif bagi redistrubusi kemampuan regulasi (restricted regulation)
objek TORA. Pasalnya berdasar evaluasi yang mendukung pelaksanaan RA. Alasan
berbagai pihak, implementasi di lapangan yang sama digunakan pemerintah untuk
mengalami kemacetan masih fokus pada membentuk UU Cipta Kerja sebagai solusi
legalisasi tanah dan terlihat dari data masalah pembangunan yang terhambat oleh
redistribusi TORA yang rendah. regulasi.16

15 Laporan Pelaksanaan Reforma Agraria dan https://www.kompas.com/properti/read/2022/09/


Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan 06/140000121/percepatan-redistribusi-tora-hadi-
Hutan Tahun 2015-2020, Kemenko Perekonomian, tjahjanto-butuh-dukungan-klhk
Tim Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Reforma 16 Lihat dalam naskah akademik UU Cipta Kerja.
Agraria Tahun 2020. Lihat juga

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 55


Pada November 2022, pemerintah agraria untuk mengoreksi ketimpangan
merancang revisi Perpres No.86 Tahun 2018 agraria. Sehingga hal ini menghadirkan
tentang Reforma Agraria, dengan dalil ambivalensi kebijakan yang menyulitkan
kelambatan (bukan kegagalan) dan pelaksanaan reforma agraria.
percepatan implementasi kebijakan RA.
Naskah Rancangan Perpres RA dibingkai
Perpres. Kritik publik mengemuka lantaran
semata urusan teknokratis dan yuridis-
revisi ini dimaksudkan untuk
formal alih-alih melihatnya sebagai
mengintegrasikan substansi UU Cipta Kerja
persoalan yang disebabkan oleh kekuasaan
ke dalam revisi Perpres.17 Masalahnya sejak
politik dan ekonomi yang tidak adil. Oleh
awal kebijakan reforma agraria dalam rezim
karenanya, penekanan pembahasannya
Jokowi ibarat mendayung di antara pecahan
difokuskan pada desain pengaturan dalam
karang. Pada satu sisi rezim Jokowi berniat
Perpres RA dan hubungannya dengan UU
mempercepat laju investasi dengan
Cipta Kerja yang dipandang sebagai
menerbitkan berbagai kebijakan insentif bagi
penghalang Reforma Agraria.
investasi guna mengejar pertumbuhan
ekonomi.18 Sisi lain, mengusung reforma

17 Misalnya disampaikan oleh KPA. kebijakan pembangunan yang konsisten. Dalam


https://www.cnnindonesia.com/nasional/2022021 konteks pembangunan, hal tersebut oleh disebut
0171333-20-757645/kpa-dorong-revisi-perpres- Eve Warburton sebagai new developmentalisme
reforma-agraria-tak-dikaitkan-uu-cipta-kerja dengan tiga mantra utama pembangunan:
18 Sikap ini mulai terlihat saat Jokowi mulai deregulasi, infrastruktur dan debirokratisasi. Lihat
menemukan formulasi kekuasaan di mana pada dalam 18 Eve Warburton, Jokowi and The New
2016 parlemen mulai mendukung secara bulat Developmentalism, Bulletin of Indonesian
kepemimpinan eksekutif Jokowi dan melahirkan Economic Studies, Vol. 52, No. 3, 2016: 297–320

56 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Reforma Agraria Dalam Skema Pembangunan UU Cipta Kerja

Draft design Rancangan Perpres Percepatan instrumen penyedia tanah objek reforma
Pelaksanaan Reforma Agraria ini ternyata agraria di kawasan hutan. 22
merupakan penggabungan Perpres No.88
Dalam konteks ini dimasukkannya reforma
Tahun 2017 dan Perpres No.86 Tahun 2018.
agraria (Ran Perpres RA) ke dalam desain
Ran Perpres RA ini sebenarnya politik hukum
hukum pembangunan ala UU Cipta Kerja
(kepentingan pemerintah) untuk
menjadi penanda serius yang tidak bisa
memasukkan ketentuan pengaturan agraria
diabaikan (neglected). Keberadaannya harus
dan kehutanan yang banyak direvisi oleh UU
dilihat sebagai cara rezim pembangunan
Cipta Kerja ke dalam Ran Perpres RA.19
memerankan ketentuan hukum yang comply
Keberadaan norma-norma baru dalam UU
dengan tujuan-tujuan pembangunan dan
Cipta Kerja yang mengubah regulasi agraria
perluasan investasi.23 Hal ini karena
dan kehutanan membawa skema baru tata
berkaitan dengan kepentingan rezim
Kelola pertanahan dan kehutanan yang
pemerintahan Joko Widodo yang
selaras dengan tujuan pembangunan yang
mengutamakan percepatan pembangunan
diusung oleh UU Cipta Kerja. Antara lain,
yang cepat mengangkat dan menarik
ketentuan reforma agraria yang dimasukan
ekonomi seperti infrastruktur, proyek
dalam kelembagaan bank tanah, 20 dan
strategis nasional dan kawasan ekonomi
penyelesaian keterlanjuran kegiatan di
khusus.
kawasan hutan21 yang dijadikan sebagai

19 Dalam Ran Perpres RA, UU Cipta Kerja masuk aktivitas-di-kawasan-hutan-dianggap-


dalam konsiderannya. Hal ini menimbulkan protes pembangkangan-.html?v=1657715131.
dan kritik dari public terutama dari kalangan aktivis 22 Dokumen KLHK, Percepatan TORA dari Kawasan
NGO Agraria, misalnya koalisi Komite Nasional Hutan, disampaikan dalam diskusi public Ran
Pembaruan Agraria (KNPA) yang terdiri dari banyak Perpres Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria,
NGO Agraria Indonesia. 2022.
20 Diatur dalam Pasal 125-126 UU Cipta Kerja dan PP 23 UU Cipta Kerja terutama dalam Naskah
No. 64 Tahun 2021 tentang Bank Tanah. Akademiknya dalam konteks studi hukum
21 Ini diatur Pasal 37 UU Cipta Kerja yang merevisi menggunakan pendekatan hukum pembangunan
dan menambah ketentuan dalam UU No.18 Tahun yang disebut law and development. Pendekatan ini
2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan memaknai hukum merupakan institusi yang paling
Perusakan Hutan yakni Pasal 110A dan Pasal kompatibel untuk menyediakan kerangka kerja
110B yang mengampuni keterlanjuran kegiatan di yang memungkinkan pembangunan yang ditopang
Kawasan hutan oleh perorangan maupun badan oleh transaksi individual dalam pasar dapat
usaha. Cara penyelesaian ini dianggap oleh KLHK dilakukan dengan bebas. Dalam konteks tersebut,
sebagai solusi mendapatkan TORA dari Kawasan hukum dan institusi penegaknya harus menjaga
hutan. Namun sayangnya, fitur ini lebih dan menciptakan perlindungan (kepastian hukum)
menguntungkan korporasi yang membangun yang aman bagi para pihak. Dalam David Trubeck
perkebunan di dalam Kawasan hutan karena and Alvaro Santos, The New Law and Economic
mendapat amnesty dari KLHK melalui skema Development; A Critical Appraisal, New York,
dekriminalisasi yakni cukup pembayaran denda Cambridge University Press, 2006. Lihat juga
(PNBP) sebagaimana diatur dalam PP No.24 dalam Tor Krever, The Rule of Law and The Rise of
Tahun 2021. Lihat Capitalism, dalam Christopher May, Handbook On
https://betahita.id/news/detail/7770/pemutihan- The Rule of Law, Edward Elgar, US, 2018.

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 57


Ini menunjukkan adanya pembingkaian satu Kemudian fitur baru dalam Ran Perpres RA
logika pembangunan yang mengejar ini mengenai penyelesaian konflik agraria
pertumbuhan ekonomi dengan reforma menyangkut BUMN Bidang Perkebunan dan
agraria sebagai kebijakan pro rakyat. Dalam Barang Milik Negara atau Barang Milik
Ran Perpres RA percepatan itu diwujudkan Daerah. Dua hal ini telah lama menjadi
melalui aspek kelembagaan baru yakni sasaran kritik publik karena banyak konflik
adanya tim percepatan pelaksana reforma agraria penyelesaiannya selalu terhambat
agraria (TPPRA). Tim ini bertugas membantu oleh status tanah aset yang susah
implementasi kebijakan dari Tim Reforma dipindahtangankan dan dihapusbukukan dari
Agraria Nasional yang berfungsi sebagai aset aktif lembaga yang menguasai tanah.26
pusat pelaksana program reforma agraria Fitur normatif ini sebelumnya tidak diatur
Presiden Jokowi.24 Ketentuan ini yang secara rinci dalam Perpres 86/2018
membedakan dengan Perpres 86/2018 di sehingga setiap penyelesaian konflik agraria,
mana secara kelembagaan tidak ada tim pelepasan aset tanah selalu terkendala
percepatan pelaksana reforma agraria mekanismenya.
(TPPRA) yang berfungi untuk mempercepat
Dalam mengkategorikan konflik agraria, Ran
pelaksanaan RA. 25 Selain itu, Ran Perpres RA
Perpres RA ini mengoreksi pengaturan
juga menghapus subjek hukum perorangan
penyelesaian konflik agraria antara badan
yang mempunyai pekerjaan Pegawai Negeri
hukum (baik state owned enterprises
Sipil, TNI dan Polri. Ketentuan ini
maupun private corporation) yang
sebelumnya diatur dalam Perpres 86 dan
merupakan aktor dalam konflik agraria. Ran
menjadi salah satu bahan kritik dari publik
Perpres RA Pasal 35 mengkategorikan para
yang cukup keras.
pihak yang berkonflik agraria yakni
perorangan dan/atau kelompok masyarakat
dengan badan hukum, juga Lembaga negara
dan/atau badan pemerintah.27 Perbaikan
pada aspek teknokratis penyelesaian konflik
dianggap akan lebih berdaya laku di
lapangan.

24 Lihat Pasal 55 sampai Pasal 64 darf Ran Perpres 26 Dalam Ran Perpres RA diatur Pasal 40, 41, 42, 43
RA tentang penyelesaian konflik agraria aset BUMN
25 Baik Perpres No.86 maupun Ran Perpres RA Bidang Pertanahan dan Pasal 44 penyelesaian
persamaannya memiliki tim Gugus Tugas Reforma konlfik agraria aset tanah BMN dan BMD
27
Agraria yang keberadaannya bertingkat mulai Kantor Staf Presiden Deputi II, Penguatan
Pusat sampai Kabupaten/Kota. Kebijakan Reforma Agraria Untuk Percepatan
Penyelesaian Konflik Agraria, 2022. Pdf

58 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


Keberadaan UU Cipta Kerja menjadi dasar Keberadaan fitur-fitur pembangunan dalam
menimbang (konsideran) dalam Ran Perpres UU Cipta Kerja seperti Lembaga Bank Tanah
RA menguatkan political will pemerintah secara pragmatis akan dimanfaatkan oleh
untuk mempercepat Reforma Agraria yang Pemerintah untuk alasan melaksanakan
cenderung dimaknai sebagai legalisasi aset program reforma agraria. 29 Ini karena fitur
berupa sertifikasi tanah yang sudah dikuasai bank tanah berkemampuan untuk
masyarakat. Kritik publik terhadap Ran mengonsolidasi tanah dan menyediakan
Perpres karena masuknya UU Cipta Kerja tanah untuk skema reforma agraria.
dalam konsideran Ran Perpres dimaknai lebih Meskipun, pada saat yang sama konstruksi
dalam bukan hanya sekedar kekeliruan norma bank tanah juga dimaksudkan
memilih regulasi (mestinya merujuk pada mendorong program pembangunan nasional
UUPA dan TAP MPR 2001), melainkan secara dengan menyediakan tanah untuk pihak
prinsipil, karena alasan ideologi hukum ketiga (misalnya pebisnis) dalam rangka
pembangunan yang dianut oleh UU Cipta mendukung peningkatan ekonomi dan
Kerja. 28 Ini secara dasar tujuan reforma investasi.30 Maka dalam konteks ini desain
agraria bertentangan dengan tujuan hukum regulasi juga dibentuk untuk menyediakan
yang diintordusir oleh UU Cipta Kerja yakni arena kontestasi kepentingan para actor
untuk menciptakan lalu lintas transaksi politik dan ekonomi terhadap tanah. Misalnya
ekonomi guna mengejar pertumbuhan dalam penyelesaian keterlanjuran usaha di
ekonomi. Sebaliknya justru tidak Kawasan hutan (forest amnesty) yang
menunjukkan kemauan politik untuk diperkenalkan oleh UU Cipta Kerja dan PP
mengoreksi ketimpangan kepemilikan dan No.24 Tahun 2021, justru pengampunan
penguasaan SDA yang berlangsung lama . melalui denda administratif (PNPB) dinikmati
oleh pelaku usaha perkebunan besar yang
beroperasi dengan melanggar hukum.31

28
Catatan; UU Cipta Kerja secara normative hukum-pertanahan-ugm--pengaturan-bank-tanah-
sebenarnya tidak merubah ketentuan dalam UU PA. bermasalah-lt5fa87162dec93?page=3
Namun dalam Ran Perpres RA memasukkan UU CK 30 Lihat Pasal 19 PP No.64 Tahun 2021 tentang Bank
dalam konsideran. Secara normative ini tidak sesuai Tanah. Lihat juga dalam
dengan landasan yuridis Reforma Agraria yang https://www.hukumonline.com/berita/a/ahli-
harusnya merujuk UU PA dan TAP MPR No.IX tahun hukum-pertanahan-ugm--pengaturan-bank-tanah-
2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan bermasalah-lt5fa87162dec93?page=3
SDA. 31 dalam lampiran Penjelasannya dinyatakan secara
29 Lihat Pasal 2 ayat (2) huruf (f) PP No.64 Tahun jelas bahwa pengaturan dalam PP No. 24 Tahun
2021 tentang Bank Tanah. Dalam Penjelasan PP ini 2021 bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan
Reforma Agraria yang dilakukan oleh Bank Tanah tumpang tindih kegiatan usaha perkebunan kelapa
dilaksanakan di luar Kawasan hutan. sawit ± 3.3 Juta ha yang berada secara illegal.
https://www.hukumonline.com/berita/a/ahli-

CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 59


Maria S.W Soemardjono menyampaikan dikuasai masyarakat dan menempatkannya
kritiknya bahwa sejak semula tujuan reforma dalam area yuridis di mana logika hukum
agraria dan reforma agraria di dalam Bank modern disematkan seperti guna kepastian
Tanah berbeda dan bertentangan dengan hukum yang penting bagi jaminan pihak
Pasal 33 UUD 45 dan TAP MPR No.IX Tahun ketiga/pasar untuk bertransaksi dengan
2001 tentang Pembaruan Agraria dan subjek pemilik tanah juga berguna bagi
Pengelolaan SDA. Substansi dalam PP Bank pemilik sertifikat tanah untuk mengakses
Tanah juga mengatur konstruksi norma yang pasar/modal.34 Selain itu, peran yuridis dari
beda dengan UU Pokok Agraria terutama Perpres RA/Ran Perpres RA ini sejatinya telah
aspek pengaturan hak atas tanah khususnya mendepolitisasi makna reforma agraria sejati
hak guna bangunan (HGB) yang perpanjangan karena menutupi problem sejarah
dan pembaruan hak di atas hak pengelolaan ketimpangan yang dibentuk oleh kekuasaan
dapat diberikan sekaligus.32 politik dan kebijakan pro pertumbuhan serta
berlanjut pelaksanaannya tanpa proses
Reforma Agraria yang diformulasikan ke
koreksi secara serius.35 Maka kehadiran UU
dalam UU Cipta Kerja dengan fitur-fitur
Cipta Kerja yang membingkai reforma agraria
pengaturan baru seperti Bank Tanah dan
dalam skema pembangunan, dapat pula
pengampunan kegiatan di kawasan hutan ini
dimaknai sebagai upaya untuk melanjutkan
membingkai reforma agraria sekedar sebagai
praktik kebijakan pembangunan eksploitatif
proses teknokratis dan juridis dan
yang meraup tanah skala besar, tetapi tidak
meletakkannya dalam posisi sulit di antara
dilihat sebagai masalah publik karena
kepentingan pembangunan yang masuk
tertutupi oleh logika teknokratis dan yuridis
daftar tunggu dalam skema bank tanah.33
dari UU Cipta Kerja.36
Terutama ini karena perannya (Perpres RA
dan UU Cipta Kerja) dalam mendorong
percepatan sertifikasi tanah yang sudah

32 Pasal 40 ayat 6 PP No. 64 Tahun 2021 tentang White dan Gunawan Wiradi, Reforma Agraria dalam
Bank Tanah Tinjauan Komparatif, Bogor, Brighten Press, hlm.40
33 35
Teknokratis dalam konteks ini karena dalam Lihat dalam Dianto Bachriadi dan Gunawan Wiradi,
melaksanakan RA disimplifikasi melalui sertifikasi Enam Dekade Ketimpangan Masalah Penguasaan
terhadap tanah-tanah yang sudah dikuasai Tanah di Indonesia, Bina Desa, KPA, ARC, 2011.
masyarakat selama bertahun-tahun namun belum 36 Sebelumnya pembingkaian Reforma Agraria dalam
mendapat sertifikat tanda bukti hak. Dan hal ini logika pembangunan dan dioperasikan
dibingkai dalam logika hukum yang mendukung menggunakan logika hukum pembangunan juga
proses dan menjadikan reforma agararia ini larut terjadi dalam kasus kebijakan hukum reforma
dalam logika normatif hukum, serta menjauhkannya agraria di Bolivia. Walau dengan cara teknokratisasi
dari masalah fundamental yakni ekonomi dan yang beda tetapi punya pendekatan tujuan yang
politik. sama yakni memberi ruang pada pasar tanah
34 Sebagai catatan, jauh sebelum itu, kecenderungan (marked led agrarian reform/MLAR). Lihat Honor
mereduksi reforma agraria menjadi sekedar land Brabazon, Juridifying Agrarian Reform; The Role of
reform untuk meredam gejolak perubahan yang Law In The Reconstitution of Neoliberalism In
mendasar dalam struktur agraria juga telah dibahas Bolivia, Canadian Journal of Development Studies,
oleh Ben White dan Gunawan Wiradi. Lihat Ben 2021. pdf

60 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA


CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA 61
62 CATATAN AKHIR TAHUN 2022 PUSAKA

Anda mungkin juga menyukai