Tugas Pemda
Tugas Pemda
Disusun Unt uk Memenuhi Tugas Mat a Kuliah P emer int ahan Daerah
DISUSUN OLEH :
MULA RIZK A
C1G1 22 092
K ENDARI
2024
K ATA PENGANTAR
sehingga makalah ini dapat t ersusun sampai selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan t er ima kasih t erhadap bant uan dar i pihak yang t ela h
berkont r ibusi dengan member ikan sumbangan baik pikiran maupun mat er i.
penget ahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan sa ya ber harap lebih jau h
lagi agar makalah ini bisa pembaca prakt ikkan dalam kehidupan sehar i - har i.
dalam penyusunan makalah ini karena ket erbat asan penget ahuan da n
pengala man saya. Unt uk it u, saya sangat mengharapkan kr it ik dan saran yang
membangun dar i par a pembaca demi kesempur naan makalah yang saya susu n
ini.
Penuli s
ii
DAFTAR ISI
2.3 Pengakuan Hak-Hak Adat dalam Kebijakan Ot ono mi Khusus Papua …16
2.4 Tant angan Dalam I mplement asi Kebijakan Ot ono mi Khusus Papua.... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
unik, ya it u let ak geografisnya yang sangat st rat egis dar i Sabang hingga
Indonesia unt uk menjaga keamanan, keut uhan, dan kedaulat an wila yah NKRI ,
t ermasuk per lindungan wila yah-wila yah ut ama sepert i provins i paling t imur
Papua. Papua juga memiliki nilai st rat egis yang t inggi bagi geopo lit ik
Keluhan masyarakat ser ing kali diat asi mela lui kebijakan yang kur ang
memper hat ikan nilai- nila i lo kal, sehingga ser ingka li berujung pada konflik
jangka panjang. Otono mi daerah t idak ber jalan baik dalam r angka percepat an
pelayanan pemer int ah unt uk kesejaht eraan masyar akat karena t idak dibareng i
yang efisien. Mendesak pemer int ah menet apkan perat uran pemer int ah yang
t ent ang Ot ono mi Khusus di P apua. Keput usan No mor 21 Tahun 2001 me mber i
wewenang kepada pemer int ah pusat unt uk member ikan dana otono mi khusu s
kepada t iga daerah yait u Papua, Papua Barat , dan Gua Selat an Aceh. Tujua n
pember ian Dana Ot onomi Khusus adalah unt uk meningkat kan kesejaht eraa n
dan kema juan mas yarakat Papua. Secar a khusus, Dana Ot ono mi Khusu s
1
Undang-undang No mor 21 Tahun 2001 t ent ang Ot onomi Khusus bag i
Provinsi Papua ia lah suat u kebijakan yang ber nilai st rat egis dala m rangka
seluruh rakyat di provinsi Papua, t erut ama orang asli P apua. Melalu i
dengan propinsi-propinsi lain dala m wadah Negara Kesat uan Rep ublik
Indonesia, sert a akan me mber ikan pelu ang bagi orang asli Papua unt uk
papua?
4. Apa saja t ant angan dalam imp lement asi kebijakan otonomi khusus
papua?
2. Unt uk menget ahui b agaimana pengelo laan dana otonomi khusus papua
3. Unt uk menget ahui bagaimana pengakuan hak - hak adat dalam kebijaka n
4. Unt uk menget ahui apa saja t ant angan dalam implement asi kebijaka n
2
BAB II
PEMBAHASAN
Provinsi P apua adalah Provins i Ir ian Jaya yang diber i Ot ono mi Khusus,
bagian dar i wilayah Negara Kesat uan Republik I ndonesia, yang memilik i
keragaman suku dan lebih dar i 250 (dua rat us lima puluh) bahasa daerah sert a
dihuni juga o leh suku -suku lain di I ndo nesia. Keput usan po lit ik penyat ua n
Papua menjadi bag ian dar i Negara Kesat uan Republik Indo nesia pada
hakikat nya mengandung cit a -cit a luhur. Namun kenyat aannya ber baga i
sent ralist ik belum sep enuhnya memenuhi rasa keadilan, belum sepenuhnya
t erjadinya kesenjangan pada hampir semua sekt or kehidupan, t erut ama dala m
bidang pendidikan, kesehat an, eko no mi, kebudayaan dan sosial po lit ik.
Pelanggaran HAM, pengabaian hak - hak dasar penduduk asli dan adanya
Kesat uan Republik I ndonesia adalah masalah - masalah yang per lu diselesaikan.
Upaya penyelesaian masalah t ersebut selama ini dinila i kur ang menyent u h
akar masalah dan aspir asi masyar akat Papua, sehingga memicu ber baga i
3
bent uk kekecewaan dan ket idakpuasan. Mo ment um refor masi di I ndonesia
menyelesa ikan ber bagai per masalahan besar bangsa I ndonesia dalam menat a
kehidupan ber bangsa dan ber negara yang lebih baik. S ehubungan dengan it u,
Majelis Per musyawarat an Rakyat Republik I ndonesia menet apkan per lunya
diamanat kan dalam Ket et apan MPR RI Nomor IV/MP R/1999 t ent ang Gar is-
gar is Besar Haluan Negara Tahun 1999 -2004 Bab IV huruf (g) angka 2.
Dalam Ket et apan MPR RI No mor IV/MPR/2000 t ent ang Reko mendas i
menekankan t ent ang pent ingnya segera merealisasi kan Ot ono mi Khusus
t ersebut mela lui penet apan suat u undang -undang otonomi khusus bag i
Provinsi Ir ian Jaya dengan memper hat ikan aspirasi masyarakat . Hal in i
st rat egis unt uk melet akkan kerangka dasar yang kukuh bagi ber bagai upaya
Provinsi Papua.
Otono mi Khusus bagi Provins i Papua pada dasar nya adalah pember ia n
kewenangan yang lebih luas bagi Provins i dan rakyat Papua unt uk mengat ur
dan mengurus dir i sendir i di dalam kerangka Negara Kesat uan Republik
Indonesia. Kewenangan yang lebih luas berart i pula t anggung jawab yang
pemer int ahan dan mengat ur pemanfaat an kekayaan a lam di Provinsi P apua
unt uk sebesar- besar nya bagi kemakmuran rakyat Papua sebagai bagian dar i
4
rakyat Indonesia sesuai dengan perat uran perundang-undangan. Kewenangan
ini berart i pula kewe nangan unt uk memberdayakan pot ensi sosia l- budaya da n
perekono mian masyarakat Papua, t ermasuk member ikan peran yang memada i
bagi orang-orang asli P apua me lalui para wakil adat , agama, dan kau m
perempuan.
Peran yang dilakukan adalah ikut sert a merumuskan kebijakan daer ah,
lingkungan ala m Papua, yang t ercer min mela lui perubahan nama Ir ian Jaya
menjadi Papua, lambang daerah d ala m bent uk bendera daerah dan lagu daera h
sebagai bent uk akt ualisasi jat i dir i rakyat Papua dan pengakuan t erhadap
eksist ensi hak ula yat , adat , masyar akat adat , dan hukum adat .
Provinsi Papua
Arah pengelo laan dana otonomi khusus pada Provins i P apua adala h
kese jaht eraan orang As li Papua sert a mengur angi kesenjangan pembanguna n
ant ar wila yah, ant ar kot a dan ant ar kampung. Unt uk mencapai hal t ersebut ,
maka arah pengelo laan dana otonomi khusus yang ingin dicapai adalah :
5
c. Berkembangnya eko no mi rak yat yang didukung o leh infrast rukt ur daerah
f. Pencipt aan dan per luasan lapangan ker ja bagi Orang Asli Papua .
dije laskan pada Lampiran I Perat uran Gubernur Papua No mor 3 Tahun 2015
t ent ang P edo man P engeloaan P ener i maan Khusus dala m rangka Pelaksanaa n
a. Peren canaan
(URD) S KPD-Provins i dan Kabupat en/ Kot a di Provins i yang selanjut nya
dan AP BD Kabupat en/ Kot a.Rencana ker ja penggunaan Dana Ot ono mi Khusus
oleh Provinsi.
otono mi khusus bagian Provins i P apua unt uk jangka wakt u 1 (sat u) t ahun
merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dar i RKPD Provins i Papua yang
Musr enbang desa/kampung, hasil Musrenbang Kabupat en/ Kot a dan Pro vins i
6
b) Penyusunan rencana ker ja penggunaan dana otono mi khusus sebagaimana
dimaksud pada huruf ( a) unt uk menja min ket erk ait an dan konsist ensi ant ara
khusus.
khusus oleh SKPD harus men cant umkan secara t erpisah pendanaan program
dan kegiat an yang ber sumber dar i dana otono mi khusus dalam usulan rencana
d) URD sebagaimana dimaksud pada hur uf c harus mendapat kan perset ujua n
dar i guber nur. e) URD yang t elah mendapat kan per set ujuan guber nur menjad i
RD
Kabupat en/ Ko t a.
otono mi khusus bagian Kabupat en/ Kot a unt uk jangka wakt u 1 (sat u) t ahun
merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dar i RKPD Kabupat en/ Kot a yang
dijabarkan dar i RPJMD Kabupat en/ Kot a denga n menggunakan bahan dar i
Renja S KPD Kabupat en/ Kot a, hasil musr enbang kampung, has il musrenbang
kabupat en/kot a dan Provinsi yang mengacu kepada Rencana Ker ja Pemer int ah.
7
dimaksud huruf ( a) unt uk menjamin ket erkait an dan kons ist ensi ant ara
khusus.
anggaran ber ikut nya, diselesaikan paling lama pada akhir bulan Mei t ahun
khusus oleh SKPD harus mencant umkan secara t erpisah pendanaan program
dan kegiat an yang ber sumber dar i dana otono mi khusus dala m Usula n
e) URD sebagaimana dimaksud pada huruf (d) harus mendapat kan perset ujua n
f) URD sebaga imana dimaksud pada huruf (d) disampaikan kepada Guber nur
unt uk dievaluasi dan mendapat kan perset ujuan dengan me lampirkan RKA -
SKPD.
mengundang pejabat pemer int ah daerah kabu pat en/ kot a yang t erkait .
h) Hasil evaluasi URD dit et apkan menja di RD dengan keput usan Guber nur
dan disampaikan kepada Bupat i/ Walikot a paling lama 15 ( lima belas) har i
8
b. Penyalu ran dan Penatausahaan
1) Dana otonomi khusus disalurkan secar a bert ahap dar i rekening kas umu m
kabupat en/kot a
2) Set iap t ahapan penya luran dit et apkan besaran alokasi dana otonomi khusus
dengan present ase t ert ent u dar i j umlah alokasi dana otono mi khusus yang
Bupat i/ Walikot a.
4) Penya luran dana ot onomi khusus dilakukan sesuai dengan penyalur an dana
otono mi khusus dar i Kas N egara ke rekening Kas Umum Daerah Provins i
Papua.
Perat uran Ment er i Da lam Neger i No mor 55 Tahun 2008 t ent ang Tat a Cara
Kabupat en/ Kot a yang t elah disahkan o leh Guber nur Papua.
6) Tahapan penya luran dana otono mi khusus yang diperunt ukkan bag i
Kabupat en/ Kot a disalurkan dar i Rekening Kas Umu m Daer ah Provins i Papua
ke masing- masing rekening Kas Umum Daerah Kabupat en/ Kot a dengan 3
a) Tahap I (Pert ama) sebesar 30% (t iga puluh persen) dar i alokasi;
9
b) Tahap II (Ke dua) sebesar 45% (empat puluh lima persen) dar i alokasi;
penggunaan dana o tono mi khusus (Rencana Definit if/RD) yang t elah disahka n
oleh Guber nur Cq. Sekr et ar is Daer ah Pr ovinsi P apua dan Laporan realisas i
a) Perat uran Daerah t ent ang Anggaran Pendapat an dan Belanja Daera h
Provinsi dan Perat uran Guber nur t ent ang Penjabaran Anggaran Pendapat an
b) Perat uran Daerah t ent ang Anggar an Pendapat an dan Belanja Daera h
Kabupat en/ Kot a dan Perat uran Bupat i/ Walikot a t ent ang penjabaran Anggara n
Papua dan Kabupat en/ Kot a sert a ket ent uan Perundangundangan yang
10
Papua dibia yai at as beban Anggaran P endapat an dan Belanja Negara ( AP BN).
Sumber pener imaan Provinsi Papua t elah jelas diat ur dalam Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 200 1 dan dipert egas lagi dala m Perat uran Daerah Provins i
Papua No mor 2 Tahun 2004 t ent ang Pembagian Pener imaan Dalam Rangka
Otono mi Khusus.
bahwa sumber- sumber pener imaan Provinsi, Kabupat en/ Kot a me liput i:
daerah, Ret r ibus i Daer ah, Hasil perusahaan milik Daerah dan Hasi l
b) Dana Per imbang an bagian Provinsi P apua, Kabupat en/ Kot a dala m
rangka Ot ono mi Khusus dengan per inc ian sebagai ber ikut :
(1). Bagi Has il P ajak: P ajak Bumi dan Bangunan sebesar 90%
(sembilan puluh persen) ; Bea Pero lehan Hak at as Tanah dan Banguna n
sebesar 80% (delapan puluh persen) ; dan Pajak Penghasilan Or ang Pr ibad i
(2). Bagi hasil sumber daya alam: Kehut anan sebesar 80% (delapa n
puluh persen), Per ikanan sebesar 80% (delapan pu luh per sen), Pert ambanga n
umum sebesar 80% (delapan puluh persen), Pert ambangan minyak bum i
sebesar 70% (t ujuh puluh persen), dan Pert ambangan gas alam sebesar 70%
11
(3). Dana alokasi umum yang t edir i dar i: (a). Dana otonomi khusus
yang besar nya set ara dengan 2% dar i plafon DAU Nasio nal, yang t erut ama
dit ujukan unt uk pembia yaan pendidikan dan kesehat an; ( b). Dana t ambaha n
infrast rukt ur dala m rangka pelaksanaan otonomi khusus yang besar nya
dit et apkan berdasarkan usulan Provins i. Dana ini t erut ama dit ujukan unt uk
dengan t ransport asi darat , laut at au udara yang berkualit as, sehingga Provins i
Papua dapat melakukan akt ivit as eko no minya secara baik dan mengunt ungka n
sebagai bagian dar i sist em perekono mian nasio nal dan glo bal.
dalam Pasal 2 Perat uran Daer ah Provinsi Papua No mor 2 Tahun 2004
(1). Bagi hasil sumb er daya alam minyak bumi dan gas alam
yang besar nya set ara 2% dar i plafo n Dana Alo kasi Umum ( DAU) nasio nal.
bant uan luar neger i set elah member it ahukannya kepada Pemer int ah dan dapat
melakukan pinja man dar i sumber dala m neger i dan/at au luar neger i unt uk
Provinsi Papua harus mendapat perset ujuan dar i DPRP sedangkan P inja ma n
12
dar i sumber luar neger i unt uk Provinsi P apua harus mendapat pert imbangan
dan perset ujuan DPRP dan Pemer int ah dengan berpedo man pada perat uran
persent ase t ert ent u dar i jumlah pener imaan Anggaran P endapat an dan Belanja
2. Pengendalian
Pengendalian dilakukan unt uk mendapat kan dat a dan infor masi. Hal in i
t embusan kepada Kepala BAPPEDA, BP KAD dan I nspekt orat Provinsi Papua;
13
(3). Laporan disampaikan dalam bent uk laporan bu lanan, t r iwulan da n
laporan akhir t ahun yang bersifat laporan secara menyeluruh dar i pelaksanaa n
(4). Kabupat en/kot a yang t idak menya mpaikan laporan sesuai ket ent uan,
akan menjadi bahan analis is dan penila ian sert a pert imbangan da la m
Kabupat en/ Kot a disampaikan sela mbat - lambat nya t angga l 10 (sepuluh) bula n
ber ikut nya o leh masing - masing Bupat i/ Walikot a kepada Guber nur Papua cq.
dar i Provins i ke Kabupat en/ Kot a, maupun dar i Kabupat en/ Kot a kepada
menjadi bahan pert imbangan da lam penent uan besar nya alokasi Dana
Otono mi Khusus bagi Kabupat en/ Kot a yang ber sangkut an pada t ahu n
3. Evalu asi
masukan ( input ), keluaran (out put ) , dan hasil (out come) t erhadap rencana dan
14
Dana Ot ono mi Khusus, ba ik yang dike lo la Provinsi maupun Kabupat en/ Kot a
DPA-S KPD unt uk bagian Provins i dan Rencana Definit if ( RD) unt uk bagia n
diver ifikasi dan hasilnya disampaikan kepada Guber nur sedangkan Hasi l
evaluasi S KPD Kabupat en/ Kot a disusun dan disampaikan dala m bent uk
Otono mi Khusus, unt uk selanjut nya dianalis is dan diver ifikasi dan hasilnya
disampaikan kepada Bupat i/ Walikot a. Hasil analis is/ ver ifikasi Laporan
Khusus bag i S KPD Provins i maupun SKPD K abupat en/ Kot a per iode
4. Pengawasan
ber ikut :
15
a) Kepala SKP D selaku pengguna anggaran/ penanggungjawab program da n
b) Inspekt orat dan aparat pengawasan fungsio nal pemer int ah lainnya
c) DPRP dan DP RD mela lui pengawasan legislat if; dan d) Masyar akat melalu i
pengawasan masyarakat .
5. Pergeseran/ Perubah an
unt uk memper lancar pelaksanaan keg iat an dan da ya serap keuangan, dapat
dilakukan pergeseran/perubahan pada kegiat an, vo lume/t arget , harga sat uan
Prof. Van Vo llenho ven masih dapat mempert ahankan eksist ensinya, sehingga
sela yaknya mendapat pengakuan dar i pemer int ah. UU Otono mi khusus Papua
khusus t elah me mber ikan penja baran mengenai definis i adat , masyar akat adat ,
hukum adat , masyarakat hukum adat , hak ulayat , dan orang asli P apua.
16
Pengakuan t erhadap masyarakat adat dalam UU Ot onomi k husus
t ersebut , ant ara lain, diwujudkan dengan: amanat pembent ukan suat u lembaga
yang ber fungsi sebagai represent asi kult ural orang asli Papua, ya it u Maje lis
Rakyat Papua (MRP) ; adanya anggot a DPRD yang berasal dar i jalur
pengangkat an yang dipilih berdasar kan wila yah adat ; pemanfaat an sumber
daya ala m yang dilakukan dengan menghor mat i hak - hak masyar akat adat ;
kepada mas yarakat adat ; pengakuan t erhadap hak ula yat masyarakat huku m
adat dan hak perorangan warga masyarakat adat ; sert a pengakuan t erhadap
peradilan adat dalam masyar akat hukum adat t ert ent u. Secara khusus, UU
Otono mi khusus Papua mengamanat kan bahwa pener imaan khusus yang
dipero leh provins i dan kabupat en/kot a dar i pemer int ah pusat ya ng besar nya
set ara dengan 2,25 persen dar i plafo n dana alokasi umum (DAU) nasio na l
salah sat unya digunakan unt uk meningkat kan kesejaht eraan OAP dan
diber ikan kepada provinsi d i Papua, misalnya bidang kesehat an, pendidikan,
kewajiban mendayagunakan pot ensi adat , memper hat ikan hak masyar akat adat ,
dan mendukung pela yanan t er hadap mas yarakat adat . Di bidang pemer int ahan,
dibent uk dist r ik (set ingkat kecamat an) yang st rukt ur organisasi dan t at a
ker janya disusun sesuai t ipo logi dan klasifikasi ber basis adat . Selain it u,
t erdapat kewajiban bagi guber nur dan bupat i/wali kot a unt uk menet apka n
wila yah adat yang akan dijad ik an dasar/basis daerah pengangkat an besert a
alokasi kursi bagi anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Papua maupun dewan
17
perwakilan rak yat kabupat en/kot a (DPRP/DPRK) yang menjabat mela lu i
Agar cit a-cit a luhur pengakuan ada t dalam kebijakan Ot ono mi khusus
Papua dapat t ercapai, maka nor ma - nor ma yang t ert uang dala m UU Ot onomi
dalam per at uran yang lebih t eknis, baik perat uran di t ingkat pusat maupu n
kement er ian/ lembaga yang t erkait Papua, per lu mendukung pengarusut amaa n
diber ikan kepada Papua t ent u mengalami ber bagai t ant angan dala m
OAP. Berdasarkan UU Ot ono mi khusus, OAP adalah orang yang ber asal dar i
(wila yah P apua) dan/at au orang yang dit er ima dan d iakui seba gai OAP o leh
masyar akat adat Papua. Jumlah OAP di set iap daerah provins i dan
kabupat en/kot a bahkan dijadikan dasar pert imbangan pembagian pener imaa n
khusus dalam rangka ot onomi khusus. Dalam kenyat aannya, hingga saat in i
belum ada suat u lembaga baik pusat maupun daerah di P apua yang memilik i
18
Direkt or Jenderal (Dit jen) Kependudukan dan Pencat at an S ipi l
melakukan pendat aan dalam rangka penyediaan dat a OAP d i set iap daera h
mela lui pemadanan nama, namun demikian upaya t ersebut t ent unya belu m
dapat mengako modasi OAP yang t idak memilik i nama khas Papua karena
berasal dar i orang -orang yang dit er ima dan diakui sebagai OAP o le h
masyar akat . Guna pemenuhan dat a OAP yang akurat , diper lukan sinerg i
ant ara lembaga adat (mula i dar i subsuku hingga suku wila yah adat ) dengan
(Dukcapil) guna pendat aan fakt ual OAP. Sela in sinergi t ersebut , t ent unya
diper lukan suat u kesepakat an dan kesepahaman dar i lembaga adat mengena i
penegakan dan per lindungan HAM bagi masyar akat Papua. Sebagaimana
diket ahu i, lah ir nya UU Ot onomi khusus Papua t ahun 2001 sebagai bent uk
upaya pemer int ah unt uk menye lesaikan per masalahan -per masalahan bangsa d i
Papua, salah sat unya pelanggaran HAM di masa lalu. Pasal 45 dan Pasal 46
perubahan kedua UU Ot onomi khusus Papua Tahun 2021, kedua pasal t ersebut
t idak dicabut , sehingga masih menyisaka n peker jaan rumah bagi pemer int a h
Tantangan keti ga ada lah lambat nya proses penyusunan dan penet apa n
perdasus dan perdasi yang t elah diamanat kan dalam UU Otono mi khusus dan
19
PP Kewenangan P apua. Pasal 75 UU Ot ono mi khusus mengamanat kan bahwa
perdasus dan perdasi yang melaksanakan ket ent uan UU ini harus dit et apka n
paling lambat 1 t ahun se jak UU ini dit et apkan dan apabila belum dit et apkan,
pemer int ah pusat . Namun demikian dengan t elah dibent uknya empat provins i
baru hasil pemekaran pada t ahun 2022, t ent u amanat Pasal 75 UU Ot onomi
yang sangat st rat egis dalam melaksanakan fasilit asi penyusunan Perdasus da n
Perdasi dimaksud agar ket er lambat an penyusunannya t idak ber larut - larut .
pemer int ah pusat per lu melakukan super vis i dan fasilit asi, baik
kewenangan pengelo laan pendid ikan me nengah di P apua diber ikan kepada
pemer int ah kabupat en/ kot a, sedangkan sebelumnya dan d i daerah la in,
20
pendidikan menengah kepada kabupat en/ kot a t ersebut se mpat menimbulka n
Papua ke Mahka mah Agung. Meskipun pada akhir nya t elah dipero leh so lusi,
komunikasi dan kesepahaman ant ara Kement er ian Pendidikan, Kebuda yaan,
Riset , dan Tekno logi ( Kemendikbudr ist ek) dengan pemer int ah provins i d i
Papua.
21
BAB III
PENUTUP
pent ing dalam upaya meningkat kan kesejaht eraan dan memajuka n
kepada pemer int ah daerah Papua, dihar apkan dapat dicipt akan pembanguna n
yang berkelanjut an, inklusif, dan berkeadilan bagi semua warga Papua.
Namun, t ant angan-t ant angan yang ada per lu diat a si secara ber sama- sama
unt uk memast ikan keber hasilan implement asi ko nsep ODS Papua da n
3.2 Saran
Per lunya meningkat kan dialog inklusif dengan semua pihak t erkait ,
t ermasuk masyarakat adat dan kelo mpok minor it as, unt uk memast ikan
kebijakan yang dia mbil sesuai dengan kebut uhan dan aspir asi lokal. Sela in it u,
per lu per hat ian khusus da lam memperkuat infrast rukt ur dasar, pelayanan
kesehat an, dan pendidikan guna meningkat kan kesejaht eraan masyar akat
memper hat ikan kelest ar ian lingkungan juga menjadi pr ior it as unt uk
memast ikan pert umbuhan yang inklusif dan berkelanjut an di wilayah ini.
22
DAFTAR PUS TAK A
Undang-undang No mor 21 Tahun 2001 t ent ang Ot ono mi khusus Bagi Provins i
Papua.
Penjelasan Umum Undang -Undang No mor 21 Tahun 2001 t ent ang Ot onomi
Lampiran I Perat uran Guber nur Papua Nomor 3 Tahun 2015 t ent ang t ent ang
Pedo man Pe ngeloaan Pener imaan Khusus dalam r angka Pelaksanaan Ot onomi
Diakses 14 Apr il, 2024, dar i Sekret ar iat Kabinet Republik I ndonesia:
23