0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Puisi ini menceritakan tentang nyanyian laut yang disimpan dalam suara deburan ombak dan bunyi cangkang kerang. Laut menyimpan kisah ajaib tentang batu karang yang menyesatkan kapal, ikan-ikan yang meniru cahaya matahari, serta sampah plastik yang menghinggapi mulut anjing laut dan ikan. Nyanyian laut kini menggema meminta perdamaian dan keseimbangan alam.
Puisi ini menceritakan tentang nyanyian laut yang disimpan dalam suara deburan ombak dan bunyi cangkang kerang. Laut menyimpan kisah ajaib tentang batu karang yang menyesatkan kapal, ikan-ikan yang meniru cahaya matahari, serta sampah plastik yang menghinggapi mulut anjing laut dan ikan. Nyanyian laut kini menggema meminta perdamaian dan keseimbangan alam.
Puisi ini menceritakan tentang nyanyian laut yang disimpan dalam suara deburan ombak dan bunyi cangkang kerang. Laut menyimpan kisah ajaib tentang batu karang yang menyesatkan kapal, ikan-ikan yang meniru cahaya matahari, serta sampah plastik yang menghinggapi mulut anjing laut dan ikan. Nyanyian laut kini menggema meminta perdamaian dan keseimbangan alam.
Nyanyian Laut Siapa yang hendak mendengarkan nyanyian laut suara itu disimpan di dengung cangkang kerang
Seorang berperahu berbisik
tentang kisah ajaib Batu-batu karang adalah kutukan Menyimpan gelembung udara, sisa napas yang terkelupas pecah oleh runcing ikan duri mereka kerap menyesatkan arah kapal besar hingga menukik, seperti burung penyelam sementara ikan laut dalam, meniru cahaya suar mengabarkan daratan camar
Kapal-kapal tongkang dan tanker berdatangan
melumuri tubuh ikan dengan minyak mentah Anjing-anjing laut yang tak bisa menyalak Mengabarkan manusia yang tak saling bicara dengan ganggang, juga lumut batu mulut mereka telah tersumpal plastik yang berenang meniru ubur-ubur laut
Tiang-tiang setinggi ingatan
Langit-langit yang rendah, menyimpan lidah sejak lama Mereka meramalkan laut akan pasang dan ombak menanam taring dalam derunya Di kejauhan, seekor ikan biru mendorong air laut menjadi debur Melepas pelukan sampah dari laut yang tumpah Lidah telah menjala rasa asin Di cembung mata ikan-ikan Dipatuk paruh burung-burung penukik
Kini dengarlah nyanyian itu menggema di sekeliling daratan
Seseorang meniup cangkang kerang Memohon perdamaian