PERSPEKTIF HINDU
Segara berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti lautan, segara atau laut
merupakan kumpulan kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua yang
satu dengan benua yang lainnya.Daratan di bumi hanya mencakup sekitar 30% saja
sementara itu 70% didominasi oleh lautan, bumi kita memang sebagian besar tersusun
dari lautan yang luas, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sangat bergantung
terhadap lautan sebagai sumber mata pencaharian sehari – hari.Nelayan – nelayan pada
malam hari akan berangkat melaut mencari ikan kemudian dan akan pulang pada pagi
hari dengan membawa hasil tangkapan berupa ikan, udang, dsb yang nantinya akan
dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, selain dari melaut masyarakat kita yang
tinggal di daerah pesisir juga memanfaatkan laut untuk membuat garam, masyarakat
memanfaatkan air laut untuk membuat garam yang digunakan sebagai penyedap dalam
masakan.
Salah satu daerah di Bali yang terkenal sebagai penghasil garam kualitas terbaik
adalah Desa Kusamba yang terletak di Kabupaten Klungkung, Bali.Desa Kusamba
merupakan salah satu daerah penghasil garam terbaik di Bali bahkan sejak 1500 – an
Masehi, garam yang dihasilkan merupakan garam organik yang memiliki cita rasa yang
kuat serta mengandung 80 mineral alami yang sangat baik untuk kesehatan
tubuh.Garam Kusamba bahkan disebut sebagai salah satu garam terbaik di dunia,
bangga sekali mendengar bahwa hasil lautan yang dimiliki Pulau Dewata bisa dikenal
sampai ke mancan negara, selain terkenal karena hasil lautnya Bali juga dikenal karena
keindahan pantainya banyak wisatawan mancan negara yang berlibur ke Bali untuk
menikmati keindahan pantainya.Bisa kita lihat bahwa daerah pesisir yang paling banyak
diminati oleh wisatawan mancan negara, wisatawan sangat jatuh cinta terhadap pantai di
Bali karena keindahan serta ombaknya yang sangat bagus untuk melakukan
surfing.Pantai Kuta merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di Bali, hal
tersebut karena hampir setiap wisatawan mancanegara pasti berwisata ke Pantai Kuta,
secara tidak langsung pantai telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
masyarakat, sebagai objek wisata pantai telah memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.
Masyarakat banyak membuka peluang usaha disekitar wilayah pantai untuk
menarik minat wisatawan misalnya berjualan souvenir, bisnis rent car motor dan mobil,
dsb yang secara otomatis membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan
mengurangi angka pengangguran di masyarakat.Lautan atau segara memang tidak bisa
terlepas dalam kehidupan masyarakat bahkan sejak zaman Hindu – Budha hal tersebut
dapat kita lihat pada salah satu relief Candi Kesiman Tengah yang terletak di kaki
Gunung Welirang, Jawa Timur disalah satu dinding candi terdapat relief atau ukiran
yang dikenal dengan Samudramanthana atau pengadukan lautan susu.Dalam itihasa
Mahabharata bagian adiparwa diceritakan bahwa samudramanthana terjadi di
ksirasagara (lautan susu) yang merupakan suatu kisah yang menceritakan mengenai
pengadukan lautan susu yang dilakukan oleh para dewa dan asura dengan memutar
mandaragiri atau gunung mandara untuk mendapatkan tirta amerta yang dipercaya
dapat memberikan keabadian.
Agama Hindu percaya bahwa alam semesta (makrokosmos) dibentuk atas lima
unsur yang dikenal dengan Panca Maha Bhuta yang terdiri dari Pertiwi (unsur padat,
contohnya tanah), Apah (unsur cair, contohnya air), teja (unsur panas, contohnya cahaya
matahari), bayu (unsur udara, contohnya angin), akasa (unsur ruang).Dalam perspektif
Hindu masyarakat meyakini bahwa terjadi penyatuan dua kekuatan alam yang
membentuk kehidupan manusia di bumi, diibaratkan seperti lingga dan yoni yang
bersatu antara purusa dan pradana jika disatukan akan terlahirlah manusia, sama halnya
penyatuan antara kekuatan matahari yang direpresentasikan sebagai purusa dan samudra
yang direpresentasikan sebagai pradana jika kedua kekuatan tersebut bersatu maka
siklus kehidupan manusia akan terus terjaga.
Jika kita kaitkan dengan ilmu pengetahuan moderent penyatuan antara kekuatan
matahari dengan kekuatan samudra akan menghasilkan siklus hidrologi atau yang
dikenal sebagai siklus terjadinya hujan.Ketika air laut terkena cahaya matahari maka air
tersebut akan mengalami penguapan (evaporasi) air yang menguap kemudian akan
menjadi awan, kemudian dengan bantuan angin awan tersebut akan berembus kedaerah
pegunungan yang memiliki suhu yang tinggi sehingga akan membentuk partikel –
partikel air dan turunlah hujan.Proses turunnya hujan membawa banyak manfaat bagi
kehidupan manusia salah satunya yaitu memasok persediaan air tawar yang bermanfaat
untuk berbagai kebutuhan sehari – hari, hal tersebut karena saat turun hujan maka
sungai ataupun danau akan terisi oleh air yang dapat diolah oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan selain itu saat turun hujan maka air akan terserap kedalam tanah
melalui celah – celah kecil lalu akan masuk kedalam lapisan – lapisan tanah, pada
lapisan tertentu air tersebut akan tersimpan dan terbentuklah air tanah.Air memang
merupakan sumber kehidupan kehidupan mahluk hidup di bumi.
Lautan atau segara merupakan salah satu tempat yang dilakukan oleh
masyarakat Hindu untuk melakukan pengelukatan hal tersebut karena laut merupakan
muara atau tempat bertemunya berbagai sumber mata air.Sehingga masyarakat Hindu
percaya bahwa melakukan pengelukatan di laut dapat menghanyutkan segala mala yang
ada dalam diri seseorang sehingga manusia dapat terbebas dari segala keburukan yang
ada dalam diri.
Segara atau laut juga dipercaya oleh umat Hindu sebagai sarana untuk
melepaskan mala yang ada dalam bhuana agung.Hal tersebut diwujudkan dengan
masyarakat Hindu melakukan upacara Melasti, melasti biasanya dilakukan oleh
masyarakat sebelum Hari Raya Nyepi, dalam Lontar Sang Hyang Aji Swamandala
menyebutkan: “Melasti ngarania ngiring prewatek Dewata anganyutaken laraning
jagat papa klesa, letuhing bhuwana.” Yang artinya: “Melasti adalah meningkatkan
Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa untuk
menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah
kerusakan alam”.