Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

PETROGENESIS DAN MINERALISASI PADA FORMASI JAMPANG


DAERAH CIPATUJAH DAN KARANGNUNGGAL, KABUPATEN
TASIKMALAYA

Oleh:
Nur Habibie Mardhatillah
NIM: 22019305
(Program Studi Magister Teknik Geologi)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh sedikitnya jumlah peneltian alterasi dan mineralisasi pada
daerah selatan Tasikmalaya. Tasikmalaya bagian selatan didominasi oleh batuan vulkanik
berumur Tersier yang berasosiasi dengan fasies lingkungan pengendapan laut memungkinkan
adanya proses hidrotermal yang membentuk alterasi dan mineralisasi. Kegiatan gunungapi
tersier Busur Sunda sebagian terjadi dibawah permukaan laut, dan pada zona tertentu dapat
juga di darat. Formasi Jampang terletak mendominasi pada daerah Cipatujah dan
Karangnunggal sebagai formasi batuan vulkanik berumur akhir Oligosen – Miosen yang
berasosiasi dengan aktivitas vulkanik bawah laut purba. Aktivitas hidrotermal bawah laut
identik dengan cebakan Volcanic Massive Sulfide (VMS).

Hasil pemetaan lapangan menghasilkan pembagian satuan geologi daerah cipatujah dan
Karangnunggal terdiri dari tua ke muda yaitu: Breksi Vulkanik Formasi Jampang, Tuf
Formasi Jampang, Lava Formasi Jampang, Batupasir gampingan Anggota Genteng Formasi
Jampang, Granodiorit, Batugamping Formasi Pamutuan, Batupasir gampingan Formasi
Bentang.
Hasil dari pemetaan lapangan tersebut kemudian dikelompokan melalui asosiasi batuan,
alterasi, dan mineralisasinya, yang kemudian dilakukan analisis petrografi, mineragrafi, dan
difraksi sinar X (XRD). Dari hasil analisis dan pemetaan, ditemukan 2 area yang memiliki
karakteristik alterasi dan mineralisasi secara signifikan yaitu Area Jodang dan Area
Cikapinis. Alterasi area Jodang dibagi kedalam zonasi Silisifikasi dan zonasi Kuarsa +Ilite
±Klorit ±Kaolin ±Zeolit ±Serisit ±Anhidrit. Mineralisasi area Jodang berupa Azurit, Malakit,
Pirit, dan Kalkopirit. Alterasi area Cikapinis dibagi kedalam zonasi Silisifikasi dan Zonasi
Kuarsa ±Pirofilit ±Serisit ±Kristobalit ±Anhidrit. Mineralisasi yang ditemukan di area
Cikapinis berupa pirit, kalkopirit, sfalerit, dan markasit. Petrogenesis dan paragenesa daerah
penelitian secara simplifikasi dibagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)pembentukan zona erupsi,
(2)pembentukan cebakan vms, dan (3) tahap pengayaan pelapukan dan erosional.
Kata kunci: Alterasi, mineralisasi, petrografi, mineragrafi, Tasikmalaya.
ABSTRACT

THE PETROGENESIS AND MINERALIZATION OF JAMPANG


FORMATION AT CIPATUJAH AND KARANGNUNGGAL, DISTRICT OF
TASIKMALAYA

By:
Nur Habibie Mardhatillah
SIN: 22019305
(Masters Study Program in Geological Engineering)

This research was motivated by the small number of alteration and mineralization studies in
the southern region of Tasikmalaya. The southern part of Tasikmalaya is colored by Tertiary
volcanic rocks which are associated with marine depositional environment facies allowing
hydrothermal processes to form alteration and mineralization. Part of the Sunda Arc tertiary
volcanic activity occurs below sea level, and in certain zones it may also occur on land. The
Jampang Formation is located predominantly in the Cipatujah and Karangnunggal areas as a
late Oligocene – Miocene volcanic rock formation associated with ancient underwater
volcanic activity. Undersea hydrothermal activity is identical to that of Volcanic Massive
Sulfide (VMS) deposits.

The results of the field resulted in the division of geological units in the Cipatujah and
Karangnunggal areas consisting of old to young, namely: Volcanic Breccia of the Jampang
Formation, Tuff of the Jampang Formation, Lava of the Jampang Formation, Limestone
sandstone Members of the Tile Jampang Formation, Granodiorite, Limestone of the Pamutuan
Formation, Limestone Sandstone of the Bentang Formation.

The results of the field cracks are then grouped by rock association, alteration, and
mineralization, which are then subjected to petrographic, mineragraphic, and X-ray
diffraction (XRD) analysis. From the analysis and earthquake results, it was found that 2 areas
had significant changes and mineralization characteristics, namely the Jodang Area and the
Cikapinis Area. Alteration in the Jodang area is divided into Silicification zones and Quartz
+Ilite ±Chlorite ±Kaolin ±Zeolite ±Sericite ±Anhydrite zones. Mineralization in the Jodang
area consists of Azurit, Malakit, Pyrite and Chalcopyrite. The alteration of the Cikapinis area
is divided into silicification zones and quartz ± pyrophyllite ± sericite ± cristobalite ± anhydrite
zones. Mineralization found in the Cikapinis area is in the form of pyrite, chalcopyrite,
sphalerite and marcasite. The petrogenesis and paragenesis research areas are simplified into
3 stages: (1) formation of eruption zones, (2) formation of vms deposits, and (3) stages of
weathering and erosion enrichment.

Key words: Alteration, mineralization, petrography, mineragraphy, Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai