ID Analisis Quality Control Hasil Percetakan Pada CV Temposo Emas Di Samarinda
ID Analisis Quality Control Hasil Percetakan Pada CV Temposo Emas Di Samarinda
TEMPOSO EMAS
DI SAMARINDA
Evy Fatmawati1
1
Fakultas Ekonomi, Manajemen
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.
Evie_feease@yahoo.co.id
177
mencoba menggunakan konsep peta menetukan apakah sebuah produk atau jasa
kendali atau Control Chart yang terdiri memenuhi maksud penggunaannya.
dari garis tengah ( Center Line ), garis Assauri ( 2004 : 14) memaparkan
batas atas / UCL ( Upper Control Limit ) bahwa, dilihat dari kondisi atau keadaan
dan garis batas bawah / LCL ( Lower yang harus diambil, maka terdapat 4 (empat)
Control Limit ). Seiring dengan hal itu macam pengambilan keputusan, yaitu
perusahaan tentu akan berhadapan dengan sebagai berikut :
masalah pemborosan biaya bagi produk a. Pengambilan keputusan dalam
yang tidak baik tersebut yang berujung kondisi pasti (Certainly)
pada menurunnya laba yang diperoleh b. Pengambilan keputusan dalam
akibat inefisiensi tersebut. Berdasarkan kondisi beresiko (Risk)
uraian di atas, maka penulis tertarik untuk c. Pengambilan keputusan dalam
melakukan penelitian tugas akhir dengan kondisi tidak pasti (Uncertainly)
judul “ Analisis Quality Control hasil d. Pengambilan keputusan dalam
percetakan pada CV. Temposo Emas di kondisi konflik (Conflict)
Samarinda. “ Hasil produksi percetakan di CV.
“Apakah hasil produksi percetakan Temposo Emas, belum mencapai standar
di CV. Temposo Emas, sudah mencapai pengendalian kualitas yang ditentukan.
standar kualitas yang di tentukan ?”.
PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA
Batas pengendali bawah (LCL)
Menurut Vincent ( 2001: 4) untuk peta P, yang dinyatakan dalam nilai
Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu proporsi atau persentase selalu positif,
memenuhi keinginan atau kebutuhan tidak boleh negatif (LCL 0). Apabila
pelanggan (meeting the needs of ditemukan nilai negatif dalam perhitungan
custermers). LCL, maka ditetapkan sama dengan nol.
Menurut Mizuno (2005:8) Jadi apakah LCL < 0, maka ditetapkan
Keseluruhan sifat dan kinerja yang benar LCL = 0.
yang menjadi sasaran optimasi untuk
178
Setelah proses menunjukkan terkendali, ini produksi hasil percetakan tersebut, karena
dibuktikan dengan tidak ada nilai yang syarat menentukan kapabilitas adalah,
jatuh diluar batas pengendali atas dan batas proses produksi berada dalam
pengendali bawah, maka baru dapat pengendalian.
menentukan kapabilitas proses dari proses
TABEL 1
CARA MEMPERKIRAKAN KAPABILITAS PROSES HASIL CETAKAN
Dari perhitungan yang didapat, setelah pengendali bawah (LCL), maka di tetapkan
diadakan analisis terhadap data dan sama dengan nol.
informasi yang diperoleh dalam penelitian, Hasil ini berdasarkan atas grafik
dan tabel yang ditampilkan menunjukkan pengawasan, dengan menggunakan control
bahwa pengawasan kualitas pada produk chart, seluruh nilai yang terlihat
cacat yang dihasilkan dari proses berdasarkan atas uji control chart
pembuatan hasil produksi percetakan memperlihatkan tidak adanya
berada dalam pengendalian karena semua penyimpangan. Penyimpangan proses
data pengamatan berada dalam peta pembuatan produksi cetakan akan terlihat
kontrol p. Dengan garis pusat (Centralline) jika sampel yang terambil memperlihatkan
peta pengendali kesalahan (p-chart) kecenderungan untuk keluar dari batasan
sebesar 0,201, dengan nilai batas UCL dan LCL serta menyimpang jauh dari
pengendali atas (Upper Control Limit) nilai tengah. Dari gambar 5.1
sebesar 0,433, dan nilai batas pengendali menunjukkan tidak adanya nilai yang jatuh
batas bawah (Lower Cotrol Limit) sebesar - diluar batas, pemeriksaan terhadap cetakan
0,029, karena batas pengendali bawah yang cacat dilakukan dengan mengambil
untuk peta kotrol p, yang dinyatakan dalam sampel sebanyak 540 sampel, dengan
nilai proporsi selalu positif, tidak boleh membagi sampel sebanya 27 sampel/hari,
negatif (LCL 0). Apabila ditemukan nilai selama 20 hari.
negatif dalam perhitungan batas
179
Untuk analisis setiap data, batas pengendali bawah.Setelah
penyimpangan tertinggi nilai tengah pada diadakan pengujian hipotesis, tingkat
proses produksi cetakan terjadi pada hari kapabilitas proses produksi dengan
ke-5, hari ke-12 dan hari ke-19. Hasil banyak 27 sampel pada CV. Temposo
tersebut memperlihatkan pada setiap hari Emas, berada di tingkat 3.90 sigma,
pengamatan setiap nilai dari setiap data dengan jumlah DPMO (Defect Per
selalu mengalami penyimpangan dari nilai Million Opportunies) sebesar 8695,6
tengahnya. Meskipun demikian, seluruh artinya setiap sejuta proses produksi
nilai yang tercantum di tabel menunjukkan terdapat kemungkinan 8695,6 produk
bahwa data yang terobservasi masih berada cacat pada setiap item CTQ (Quality To
pada batas pengendali atas dan batas Critical).
pengendali bawah dan tidak terdapat
variasi penyebab khusus yang SARAN
menyebabkan nilai jatuh diluar batas
pengendali bawah. Berdasarkan hasil analisis, pembahasan
Dengan demikian hipotesis dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan
terbukti, bahwa hasil proses produksi saran-saran yang dapat membantu
percetakan di CV. Temposo Emas, belum pemecahan masalah yang dihadapi
mencapai standar pengendalian kualitas perusahaan sebagai berikut :
yang ditentukan. 1. Pengendalian proses produksi hasil
cetakan, khususnya dibagian quality
control, harus dapat meminimalkan
KESIMPULAN produk cacat, guna menekan terjadinya
tingkat cacat dalam setiap proses
Berdasarkan hasil analisis, bahwa produksi.
proses produksi percetakan pada CV. 2. Perlu adanya koordinasi antar masing-
Temposo Emas, dalam pengendalian masing bidang CV. Temposo Emas
produk cacat sudah terkendali, namun dalam melaksanakan proses produksi,
belum mencapai kapabilitas proses empat sehingga dapat menekan tingkat cacat
sigma, ini di buktikan dengan hasil produksi.
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
: DAFTAR PUSTAKA
1. Jumlah sampel yang diambil sebanyak [1] Ahyari, Agus, Manajemen Produksi
540 dengan pengambilan sampel setiap Perencanaan Sistem Produksi, Edisi
kali observasi sebanyak 27 sampel dari Keempat, BPFE, Yogyakarta, 2005
rata-rata produksi sebesar 4.000
[2] Gasperz, Vincent, Total Quality
eksemplar.
2. Proses produksi cetakan pada CV. Management, Edisi Kedua, PT.
Temposo Emas, dalam pengendalian Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
produk cacat, sudah terkendali dengan 2001
proporsi kesalahan / cacat yang [3] Mizuno, Pengendalian Kualitas
berkisar dari 0,07 – 0,33 dengan garis Pemisahaan Secara Menyeluruh, Edisi
pusat 0,201, sedangkan pengendalian Revisi, Lembaga Fakultas Ekonomi
batas atas 0,433, batas pengendalian Universitas Gadjah Mada,
bawah – 0,02 = 0. Dalam peta control Yogyakarta, 2005.
menunjukan tidak ada sampel yang
jatuh diluar batas pengendali atas dan
180