Anda di halaman 1dari 16

BAHAN AJAR PELAYANAN FARMASI

BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

KURIKULUM 2013 REVISI


UNTUK SMK KELAS XI

apt. BETA MELANI S.Si

1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat dan ramat-Nya
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar Pelayanan Farmasi (Faktur Penjualan Obat di Apotek )
ini. Bahan ajar ini disusun sebagai salah satu tugas dalam Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) dalam jabatan Angkatan III tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh LPTK
penyelenggara Jurusan Farmasi, Universitas Negeri semarang ( UNNES ).
Modul ini memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan “Analisis biaya
obat berdasarkan permintaan, terutama tentang faktur penjualan obat sebagai salah satu
komponen dokumen di dalamnya ”.
Dalam penyusunan modul ini tidak sedikit hambatan yang dialami. Namun, atas bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak baik modul ini bisa terselesaikan. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada
1. Kedua orang tua dan keluarga yang tidak pernah putus mendoakan penulis dalam
kegiatan program PPG ini
2.Para dosen sebagai berikut : Senda Kartika Rakainsa,.,M.Pharm.,Sc , Willy Tirza Eden,
M.Sc., Apt dan Dante Alighiri,S.Si., M.Sc yang telah membimbing analisis materi ajar ini
3. Semua rekan-rekan ,teman sejawat Apoteker pada program PPG Farmasi
Angkatan III tahun 2021 dan seluruh pihak yang telah membantu dalam kegiatan
program PPG.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penyusunan modul ini lebih baik
lagi di masa akan datang. Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung Barat, Juli 2021

Penulis

2
Halaman Cover…………………………………………………………..1
Kata Pengantar…………………………………………………………...2
Daftar Isi……………………………………………………………………3
Daftar Gambar………………………………………………………….....4
Daftar Tabel………………………………………………………………..5
Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar………………………………………6
Identitas Kelompok………………………………………………………..7
Peta Konsep……………………………………………………………… 8
Kompetensi Dasar ……………………………………………………….10
Kegiatan Pembelajaran ………………………………………………….12
Latihan Soal Sumatif……………………………………………………..26
Daftar Pustaka……………………………………………………………30

3
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 . ALUR PEMBELIAN OBAT DI APOTEK MELALUI PBF………8


GAMBAR 2 . ALUR PENERIMAAN OBAT DARI PBF …………………………8
GAMBAR 3 . KOMPONEN FAKTUR PENJUALAN OBAT ……………………9
GAMBAR 4 . KESIMPULAN KOMPONEN FAKTUR PENJUALAN OBAT ..11
GAMBAR 10 . REVIEW ULANG TENTANG FAKTUR……………………..… 23
GAMBAR 11. CONTOH HET PADA KEMASAN OBH Combi®…….……..…25

4
DAFTAR TABEL

TABEL 1. Komponen pada Faktur penjualan (Daya Muda agung)……………………14

5
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis 3.4.1 Menganalisis Komponen Faktur
perhitungan biaya Penjualan
obat yang dibuat
menurut 3.4.2 Menganalisis Harga Netto
permintaan Apotek (HNA)

3.4.3 Menganalisis Harga Pokok


Penjualan (HPP)

3.4.4 Menganalisis Harga Jual Apotek

3.4.5 Menganalisis Harga Pokok


Penjualan pada faktur yang tidak
disertai potongan penjualan

3.4.6 Menganalisis Harga Pokok


Penjualan pada faktur yang
disertai potongan penjualan

4.4 Memeriksa 4.4.1 Menggunakan Perhitungan


Perhitungan Harga Netto Apotek (HNA)
biaya obat yang 4.4.2 Menggunakan Perhitungan
dibuat menurut Harga Pokok Penjualan (HPP)
permintaan
4.4.3 Menggunakan Perhitungan
Harga Jual Apotek (HJA)

6
PETA KONSEP

GAMBAR 1. ALUR PEMBELIAN OBAT DI APOTEK MELALUI PBF

GAMBAR 2 . ALUR PENERIMAAN OBAT DARI PBF

7
PETA KONSEP

GAMBAR 3. KOMPONEN FAKTUR PENJUALAN OBAT

8
GAMBAR KESIMPULAN KOMPONEN FAKTUR PENJUALAN OBAT

9
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran
Melalui bahan pembelajaran kooperatif investigasi, kelompok

Peserta didik berdiskusi dengan guru dapat mengidentifikasi dan

menganalisis Komponen Faktur sebagai salah satu bukti eksternal

suatu transaksi perusahaan dagang, serta memiliki rasa ingin tahu,

jujur dan tanggung jawab . Sintak Model Pembelajaran Problem

Based Leaning ( PBL )

Setelah penggalian informasi dan diskusi:

1. Melalui pengamatan gambar faktur, peserta didik mampu


menganalisis komponen faktur dengan teliti

2. Melalui penyajian kasus pada faktur, peserta didik mampu


menganalisis Harga Netto Apotek dengan benar dan tepat

3. Melalui penyajian kasus pada faktur, peserta didik mampu


menganalisis Harga Pokok Penjualan dengan benar dan tepat

4. Melalui penyajian kasus pada faktur, peserta didik mampu


menganalisis Harga Jual Apotek dengan benar dan tepat

Peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, disiplin, religius


,bekerjasama, berpikir kritis ,kreatif serta dapat memecahkan
permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.

1. Mengidentifikasi faktur penjualan


10
2. Membedakan faktur penjualan berdasarkan komponennya
11
MATERI AJAR
POKOK – POKOK MATERI
a. Faktur
b. Komponen Faktur
c. Penentuan HPP dan HJA

URAIAN MATERI
a. DEFINISI FAKTUR
Definisi faktur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daftar barang
kiriman yang dilengkapi keterangan nama, jumlah, dan harga yang harus dibayar. Dalam
bahasa Inggris faktur disebut invoice.
Faktur tidak memiliki bentuk yang baku. Bentuk faktur bisa berbeda-beda
tergantung perusahaan dan kebutuhan. Dalam sebuah faktur, biasanya juga tertera cara
pembayaran dan status pembayaran dari sebuah transaksi.
Jika pembayaran transaksi dilakukan dengan cara kredit, faktur asli diberikan
kepada PBF dan Salinan faktur disimpan di apotek sebagai arsip. Jika pembayaran
transaksi dilakukan secara tunai, faktur asli disimpan di apotek sebagai arsip dan salinan
faktur diberikan kepada PBF.
Dalam hubungannya dengan pengelolaan keuangan, faktur penjualan juga
sangat penting untuk mempermudah perhitungan laba suatu usaha.
Faktur dibuat sesuai dengan barang yang telah diserahkan oleh penjual / diterima oleh
pelanggan. faktur penjualan dikeluarkan pihak penjual kepada pelanggan sesuai dengan
kesepakatan yang tertulis pada Surat Pesanan (SP).

Materi terkait faktur dapat disimak melalui youtube sebagai berikut :


https://youtu.be/WDw1SgqasZ0

12
Review ulang tentang faktur

b. KOMPONEN FAKTUR
1. Identitas Distributor (tanda tangan dan cap PBF)
2. Nama dan alamat pelanggan ( apotek atau rumah sakit )
3. Kode atau Nomor Transaksi
4. Tanggal Transaksi
5. Detail Transaksi ( HNA dan diskon )
6. Jumlah Harga yang Harus Dibayar
7. Nama ,bentuk, jumlah sediaan obat dan kekuatan sediaan obat
8. Nama dan Tanda Tangan Penerima faktur penjualan (pihak apotek
atau RS )
9. Cap dari pelanggan ( apotek atau rumah sakit )

c. Penentuan Harga Penjualan Obat Apotek


Menurut Fauzi Btb 2016 Harga suatu obat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik itu dari produsen, distributor maupun pemerintah yang dapat
menetapkan harga suatu obat dipasaran.

13
Berikut adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menentukan harga

jual obat di apotek :

a. HNA
Harga Netto Apotek adalah Harga obat yang dibeli apotek dari distributor,
sebelum ditambah PPN (Nilai PPN adalah 10%).
Contoh :
Apotek Beta Farma membeli Sirup Comtusi dari Combiputra sebanyak 48 botol
dengan harga per botol Rp 35.000. Harga tersebut adalah HNA. Untuk 48 botol
Sirup Comtusi HNA total adalah 48 x Rp 35.000 = Rp 1.680.000
b. Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP adalah harga beli obat dari PBF setelah ditambah PPN ( Nilai PPN adalah
10%).
Contoh :
Mengacu pada pembelian di atas, jika PPN adalah 10 % maka HPP untuk satu
botol Sirup Comtusi adalah sebagai berikut :
Besar PPN = 10% x Rp 35.000 = Rp 3.500
HPP untuk satu botol sirup Comtusi = HNA + PPN = Rp 35.000 + Rp 3.500 =
Rp 38.500
Maka HPP untuk 48 botol sirup Comtusi = 48 x Rp. 38.500 = 1.732.500
c. Mark Up Persentase keuntungan/margin, ada yang menetapkan 25%
sampai dengan 30%
d. HET
Harga Eceran Tertinggi adalah Harga yang tertinggi yang ditetapkan
pemerintah dalam menjual suatu obat dan apotek tidak boleh HJAnya
melebih HET.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 98 Tahun
2015 Tentang Pemberian Informasi Harga Eceran Tertinggi Obat, Pasal 1 ayat
1, Harga Eceran Tertinggi Obat yang selanjutnya disingkat HET adalah harga
jual tertinggi obat di apotek, toko obat dan instalasi farmasi rumah sakit/klinik.
Dengan demikian, HJA tidak boleh melebihi HET. Untuk melihat contoh HET,
lihat gambar di bawah ini :

14
Contoh HET pada kemasan OBH Combi®

e. HJA
Harga Jual Apotek adalah harga yang ditawarkan kepada konsumen
setelah diperhitungkan HNA+PPN 10% dan Mark Up.
HJA = HNA + (HNA xPPN 10 %) + Margin
Contoh :Jika ketentuan di Apotek Beta Farma menetapkan bahwa untuk obat
resep besar margin yang diambil adalah 20% dari HPP, maka HJA sirup Comtusi
adalah :
Besar margin = 20% x HPP = 20% x Rp 38.500 = Rp 7.700
HJA = HPP + Margin = Rp 38.500 + Rp 7.700 =Rp46.200

✓ Harga Netto Apotek


✓ Harga pembelian dari PBF
✓ Harga dasar apotek

✓ Harga Pokok Penjualan (HPP)


✓ HNA + 10%
✓ Harga modal apotek

✓ Harga Jual Apotek (HJA)


✓ HJA tidak boleh melebihi HET
✓ HET ditetapkan oleh produsen obat

Jenis Jenis Harga di Apotek

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Rahman, Abdur, Arip Rubianto, Sazkia Dian Rizkyana, 2018, Pelayanan Farmasi Jilid 2,
Bekasi, Pilar Media
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 2020, Cara Distribusi Obat yang Baik,
Jakarta, BPOM
3. https://alumak.id/blog/cara-menghitung-harga-pokok-produksi-dan-harga-pokok-
penjualan-hpp/
4. https://slideplayer.info/slide/11842550/
5. https://bukukas.co.id/faktur-invoice-pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya-dalam-usaha/
6. https://www.jurnal.id/id/blog/faktur-penjualan-dan-komponen-penting-di-dalamnya/
7. https://www.harmony.co.id/blog/kenali-jenis-dan-contoh-faktur-penjualan-untuk-bisnis
8. https://farmasiindustri.com/cpob/menentukan-harga-sebutir-obat.html
9. https://www.jurnal.id/id/blog/faktur-penjualan-dan-komponen-penting-di-dalamnya/

16

Anda mungkin juga menyukai