Alat alat yang digunakan adalah Nira tebu dengan warna coklat kehijauan, pengilingan putar
berukuran besar, penyaring vakum putar , pemanas (Boiler), Diffuser, Tangki penjernih
(clarifier), evaporator majemuk' (multiple effect evaporator), pengering berputar (Sentrifuse),
panci pengkristal, dan panic pendidihan.
Tebu
Ekstraksi Ampas
Air Imbibisi
(St Penggilingan) (bagasse )
Nira Mentah
Klarifikasi Blotong
Bahan Kimia
(St Pemurnian) (press cake )
Nira Encer
Evaporasi
Uap Air kondensat
(St Penguapan)
Nira Kental
Kristalisasi
Uap Air kondensat
(St Masakan)
Masse Cuite
Sentrifugasi Tetes
(St Puteran) (molasse )
Gula
Prosedur
Pemanenan dapat dilakukan baik secara manual dengan tangan ataupun dengan mesin.
Pohon tebu yang sudah siap panen dilakukan pemotongan tebu secara. Tebu dipotong di bagian
atas permukaan tanah, dedauan hijau di bagian atas dihilangkan dan batang-batang tersebut
diikat menjadi satu. Potongan-potongan batang tebu yang telah diikat tersebut kemudian dibawa
menuju ke penggilingan. EkstraksiTahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari
tebu. Tebu dihancurkan dalam sebuah serial penggiling putar yang berukuran besar. Cairan tebu
manis dikeluarkan dan serat tebu dipisahkan, untuk selanjutnya digunakan di mesin pemanas
(boiler). Diffuser digunakan seperti yang digambarkan pada pengolahan gula bit. Jus yang
dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil
dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula. Pengendapan
kotoran dengan kapur (Liming), jus hasil ekstraksi dibersihkan dengan menggunakan
semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran, sebelumnya
dilakukan pemanasan terlebih dahulu untuk mengoptimalkan penjernihan. Kapur berupa kalsium
hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan dan
jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi:
sebuah tangki penjernih (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah
sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.
Cairan sisa baik dari tahap penyiapan gula putih maupun dari pembersihan pada tahap
afinasi masih mengandung sejumlah gula yang dapat diolah ulang. Cairan-cairan ini diolah di
ruang pengolahan ulang (recovery) yang beroperasi seperti pengolahan gula kasar, bertujuan
untuk membuat gula dengan mutu yang setara dengan gula kasar hasil pembersihan setelah
afinasi. Seperti pada pengolahan gula lainnya, gula yang ada tidak dapat seluruhnya diekstrak
dari cairan sehingga diolah menjadi produk samping: molase murni. Produk ini biasanya diolah
lebih lanjut menjadi pakan ternak atau dikirim ke pabrik fermentasi seperti misalnya pabrik
penyulingan alkohol.