KERANGKA KONSEP
Pengelolaan Air
Minum dan
Makanan
Keterangan:
:Hubungan variabel yang di teliti
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Independen) variabel yang nilainya mempengaruhi
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolan
air dan makanan.
2. Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang nilainya
mempengaruhi variabel independen. Variabel Dependen dalam
penelitian ini adalah stunting pada baduta.
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Stunting adalah suatu kondisi dimana balita mengalami kegagalan
untuk tumbuh tinggi dan berkembang secara optimal sesuai dengan
bertambahnya usia. Stunting menimbulkan risiko pada balita yaitu bisa
mempengaruhi perkembangan pada kognitif dan motorik, Torlesse
et.,al (2016).
Kriteria Objektif:
Kasus: Baduta yang terkonfirmasi stunting di Desa Torobulu dari
bulan januari-oktober 2022.
Kontrol: Baduta yang tidak terkonfirmasi stunting di Desa Torobulu
dari bulan januari-oktober 2022.
2. Buang air besar sembarangan terhadap kejadian stunting yaitu
dikarenakan perilaku buang air besar sembarangan dapat
mengakibatkan munculnya Envoromentar Enteropathy yaitu penyebab
utama kurang gizi anak berupa kondisi subklinis usus halus. Kemudian
rentan terjadi diare kronis, sehingga dapat menyebabkan kurangnya
asupan gizi. Hal ini yang menyebabkan malnutrisi dalam waktu yang
lama yaitu stunting (Tarigan, 2008). Alat ukur: Kuisioner dengan 15
pertanyaan. Skala Ordinal: masing-masing pertanyaan diberi skor 1
jika positif dan 0 jika negatif.
Kriteria Objektif:
Cukup: 51-100% median
Kurang: ≤50-100% median
3. Cuci tangan pakai sabun proses menggosok kedua permukaan tangan
dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan
dibilas dengan air dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme .
mencuci tangan pakai sabun adalah sebuah prosedure/ tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang
mengalir atau hand rub dengan anti septik berbasis alkohol. (EHO,
2019). Alat ukur: kuisioner dengan 13 pertanyaan. Sakala ordinal:
masing-masing pertanyaan diberi skor 1 jika positif dan 0 jika negatif.
Kriteria Objektif:
Cukup: 51-100% median
Kurang: ≤50-100% median
4. Hubungan pengelolaan air minum dan makanan dengan kejadian
stunting yang dapat berperan sebagai upaya penurunan angka stunting,
praktik higiene yang buruk yang dapat menyebabkan anak terserang
penyakit diare yang nantinya dapat menyebabkan anak kehilangan zat-
zat gizi yang penting bagi pertumbuhan. Kontaminasi makanan serta
penyakit infeksi dapat berdampak pada status kesehatan anak. Alat
ukur: kuisioner dengan 9 pertanyaan. Sakala ordinal: masing-masing
pertanyaan diberi skor 1 jika positif dan 0 jika negatif.
Kriteria Objektif:
Cukup: 51-100% median
Kurang: ≤50-100% median
E. Hipotesis Penelitian
1. Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Ho: Tidak ada Hubungan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
terhadap kejadian stunting pada baduta.
Ha: Ada Hubungan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) terhadap
kejadian stunting pada baduta.
2. Ho: Tidak Ada Hubungan Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
terhadap kejadian stunting pada baduta.
Ha: Ada Hubungan Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
terhadap kejadian stunting pada baduta
3. Ho: Tidak Ada hubungan Pengelolaan air minum dan makanan
terhadap kejadian stunting pada baduta.
Ha: Ada hubungan Pengelolaan Air Minum dan Makanan Terhadap
kejadian stunting pada baduta.