Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN

KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 1-4 TAHUN DI DESA KEICI


KECAMATAN IBU KABUPATEN HALMAHERA BARAT 2018
Lipna Labudo*, Jootje M. L. Umboh*, Reiny A. Tumbol,*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Diare merupakan penyakit dimana seseorang kalau sedang buang air besar dengan konsistens
cair dan juga bahkan dapat berupa air dan sering yang biasanya tiga kali atau lebih dalam satu
hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan dengan kejadian diare pada
balita. Untuk mengetahui hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Rumah tangga
dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 1 sampai 4 tahun di Desa Kie-ici Kecamatan Ibu
kabupaten halmahera barat. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan study potong silang. Jumlah sebanyak 70 responden. Adapun data
dikumpulkan dengan cara wawancara, juga kuesioner yang nantinya dianalisis dengan
menggunakan uji chi-square (CI=95%, α=0,05) Adapun hasil analisis data primer diketahui
bahwa hubungan menggunakan air bersih dengan kejadian diare pada Bayi 1-4 Tahun
menunjukkan nilai p value= 0,032 yang berarti terdapat hubungan. Hubungan kebiasaan cuci
tanggan dengan menggunakan sabun dengan kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun
menunjukkan nilai p value =0,012 yang berarti terdapat hubungan.

Kata Kunci : menggunakan air bersih, kebiasan mencuci tanggan PHS

ABSTRACT
Diarrhea is a disease where a person is defecating with liquid consistency and can even be water
only and often, usually three times or more in one day. The aim of this research is to know the
relation between environment and diarrhea occurrence in under five years old. To find out the
relationship between Clean and Healthy Living Behavioral Behavior (PHBS) with the incidence of
diarrheal disease in children aged 1 to 4 years old in Kie-ici Village, Ibu district of halmahera
district. The research method used is analytic research using cross sectional study approach.
Total of 70 respondents. The data were collected through interviews using questionnaires which
were later analyzed by using chi-square test (CI = 95%, α = 0.05). The primary data analysis
result showed that the relationship between clean water and diarrhea occurrence in Infant 1-4
Years shows the value of p value = 0,032 which means there is a relationship. The relationship of
hygiene with soap use with diarrhea occurrence in toddler age 1-4 years shows the value of p
value = 0,012 which means there is a relationship.

Keywords: use clean water, waste management, PHBS responsive washing habits

PENDAHULUAN dan 2,2 juta diantaranya meninggal,


Diare merupakan suatu masalah yang sebagian besar anak-anak dibawah umur
mendunia. Penyakit diare tersebut lebih 5 tahun.
banyak terdapat di negara berkembang Diare masih merupakan salah
daripada negara maju, yaitu 12,5 kali satu masalah kesehatan masyarakat.
lebih banyak, di dalam kasus mortalitas, Angka kesakitan maupun angka kematian
World Health Organization (WHO) pada bayi dan anak banyak disebabkan
memperkirakan ada sebanyak 4 milyar oleh diare.
kasus terjadi di dunia pada tahun 2000

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018
Ada dua macam diare yaitu diare makanan berhent, sementara pengeluaran
akut dan diare kronis Diare akut adalah zat gizi terus berjalan. Infeksi yang
diare yang terjadi secara mendadak pada disebabkan oleh diare juga mempunyai
bayi dan anak yang sebelumnya pada kontribusi terhadap kekurangan energi
kondisi sehat Diare kronik yaitu bila protein dan zat gizi lain Menurunnya
diare berlanjut sampai 2 minggu atau nafsu makan menyebabkan asupan
lebih dan kehilangan berat badan atau makanan menjadi berkurang. Kebutuhan
tidak bertambah berat badan selama masa energi pada saat infeksi bisa mencapai
tersebut dua kali kebutuhan normal karena
Diare yang tidak segera ditangani meningkatnya metabolisme basal 20-
pada bayi akan mengakibatkan 60%. Infeksi juga dapat meningkatkan
dehidrasidan gangguan pertumbuhan. kebutuhan glukosa. Infeksi berpengaruh
Dehidrasi yang terjadi pada penderita terhadap absorspi dan kata bolisme serta
diare disebabkan oleh usus bekerja tidak mempengaruhi praktek pemberian
sempurna sehingga sebagian besar air makanan selama dan sesudah sakit
dan zat zat yang terlarut di dalamnya Asupan makanan yang terhenti
dibuang bersama dengan tinja sampai berlangsung lama akan menyebabkan
akhirnya tubuh kekurangan cairan. berat badan bayi menurun, akibatnya
Elektrolit dari tubuh terutama natrium bayi akan kekurangan gizi yang
dan kalium juga akan hilang (Harianto, menghambat pertumbuhan fisik dan
2004). jaringan otak.
Bayi lebih rentan mengalami Perilaku yaitu merupakann salah satu
dehidrasi dikarenakan sulit untuk faktor yang juga berperan penting dalam
diberikan cairan melalui mulut menentukan tingkat derajat kesehatan
dibandingkan dengan kelompok usia karena ketiga faktor lain seperti
yang lainnya, selain itu komposisi cairan lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan
tubuh pada bayi relatif lebih besar yaitu maupun genetika masih dapat
sekitar 80-85% berat badan dan pada dipengaruhi oleh perilaku, perilaku yang
anak usia >1 tahun mengandung air tidak sehat akan menimbulkan banyak
sebanyak 70-75% Kehilangan cairan penyakit. Perubahan perilaku tidak
tubuh sebanyak 10% pada bayi dapat mudah untuk dilakukan, namun mutlak
mengakibatkan kematian setelah sakit diperlukan untuk meningkatkan derajat
selama 2-3 hari. kesehatan masyarakat.
Diare dapat memicu gangguan Perilaku hidup seseorang dipengaruhi
pertumbuhan dikarenakan asupan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018
predisposisi. Faktor predisposisi pada menyiapkan makanan, setelah buang air
perilaku terdiri dari pengetahuan dan besar, setelah menceboki bayi/anak dan
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai- setelah memegang unggas/binatang
nilai, dan sebagainya. Faktor ini menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
akibat terhadap perilaku yang menjadi merupakan bagian dari cerminan pola
dasar atau motivasi bagi tindakan akibat hidup keluarga yang senantiasa
tradisi berupa kebiasaan, kepercayaan, memperhatikan dan menjaga kesehatan
tingkat pendidikan dan tingkat sosial seluruh anggota keluarganya.
ekonomi
Perilaku kesehatan bisa diwujudkan METODE
dengan perilaku hidup bersih dan juga Penelian ini adalah penelitian kuantitatif
sehat.Penerapan perilaku hidup bersih yang bersifat survey analitik dengan
dan sehat harus dimulai dari unit terkecil pendekatan cros sectional study atau
masyarakat yaitu Perilaku Hidup Bersih studi potong lintang. Penelitian ini
dan Sehat di rumah tangga sebagai dilakukan di desa keice kecamatan ibu
langkah dalam upaya untuk kabupaten Halmahera barat pada bulan
memberdayakan anggota rumah tangga mei-juni 2018 populasi dalam penelitian
agar tahu, mau dan mampu ini adalah balita sebanyak 70 orang.
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kesehatan di masyarakat indonesiaa. Umur Responden
Penerapan perilaku hidup bersih Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan
dan sehat pada bayi tergantung kepada umur ibu.
perilaku hidup bersih dan sehat ibu Umur ibu n %
20-35 36 52,2
karena bayi masih tidak bisa melakukan >35 33 47,8
segala sesuatu dengan sendiri. Jumlah 70 100,0

Perilaku higienis yang disurvey dalam


Hasil penelitian berdasarkan data pada
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun
tebel 1, menunjukkan bahwa
2007 meliputi kebiasaan membuang air
berdasarkan umur ibu, mayoritas ibu
besar (BAB) dan kebiasaan mencuci
berusia 20-35 tahun sebanyak 35 orang
tangan. Perilaku BAB yang benar adalah
(52,2%) dan sisanya sebanyak 33 orang
bila penduduk melakukannya di jamban
(47,8%) merupakan ibu dengan usia
dan mencuci tangan yang benar adalah
> 35 tahun.
bila penduduk mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan, sebelum

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018
Pendidikan Terakhir Ibu pegawai swasta sebanyak 1 orang
Berdasarkan identifikasi menurut (2,7%).
pendidikan terakhir akan dilihat jumlah
distribusi responden menurut jenjang Distribusi responden berdasarkan
pendidikannya, yang hasilnya dapat menggunakan air bersih di desa Kei-ice
dilihat pada tabel berikut ini : kecamatan ibu bulan Mei 2018
Tabel 2…Distribusi Berdasarkan Tabel .4
Pendidikan Terakhir. Menggunakan n %
air bersih
Pendidikan ibu n % Tidak sehat 29 41,4
Dasar (SD-SMP) 50 71,4 Sehat 41 58,6
Menegah (SMA) 11 29,7 Jumlah 70 100,0
Perguruan tinggi 7 10,0
Distribusi menggunakan air bersih
Jumlah 70 100.0
yang digunakan responden hampir
Berdasarkan pendidikan ibu, mayoritas sama untuk yang menggunakan air
ibu berpendidikan dasar yang bersih sehat dan yang menggunakan
merupakan tamatan SD dan SMP Air bersih yang tidak sehat sebanyak 16
sebanyak 50 orang (71,4%) dan (22,9%) responden sedangkan responden
sebaliknya pendidikan ibu paling yang menggunakan air bersih yang sehat
sedikit ditemukan adalah ibu yang sebanyan 54 (77,1%).
berpendidikan tinggi (tamatan Perguruan
Tinggi) sebanyak 7 orang (10.0%). Distribusi responden berdasarkan
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
Tabel 3.distribusi Berdasarkan pekerjaan di desa Kei-ce kecamatan ibu bulan Mei
ibu 2018
Pekerjaan Ibu n %
IRT 24 64,9
Buruh /Tani 21 56,8
Pegawai swasta 13 35,1
Wira swasta 1 2,7
PNS 11 29,7
Jumlah 70 100,0
Distribusi mencucui tangan dengan air
bersih terdapat 18 (25,7%) responden
Berdasarkan pekerjaan ibu mayoritas
yang tidak melakukan cuci tangan,
ibu berstatus sebagai IRT (Ibu
sedangkan responden yang melakukan
Rumah Tangga) sebanyak 24 orang
cuci tangan sebanyak 52 (74,3%).
(649%) dan sebaliknya pekerjaan ibu
yang paling sedikit ditemukan
Distribusi kejadian diare di desa desa
adalah ibu yang bekerja sebanyak
Kei-ici kecamatan ibu bulan Mei

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018
Tabel 6. Hubungan mencuci tanggan
Kejadian diare n % dengan menggunakan air bersih yang
Tidak diare 26 36,6
Diare 45 63,4 mengalir dan menggunakan sabun
Jumlah 70 100,0 dengan kejadian diare pada balita usia
Distribusi kejadian diare terdapat 26
1-4 tahun didesa Keice kecamatan Ibu
(36,2%) responden tidak mengalami
Tengah.
diaree.
Tabel 8.

Hubungan menggunakan air bersih


dengan kejadian penyakitt diare pada
Bayi 1-4 Tahun di desa Keice
kecamatan Ibu Tengah.
Hubungan perilaku Hidup bersih dan
Dapat dilihat dari tabel 8
sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada
diketahui bahwa 26 (37,1%) responden
Bayi 1-4 Tahun di desa Keice kecamatan
memiliki perilaku mencuci tangan yang
Ibu Tengah di lihat pada
tidak baik dan 44 (62,9) responden yang
memiliki perilaku mencuci tanggan yang
Tabel 7
baik berdasarkan hasil analisis bivariat
didapatkan nilai p=0,012 yang
menunjukan bahwa perilaku mencuci
tangan merupakan faktor yang sangat
berhubungan dengan kejadian diare pada
balita

Dapat di lihat dari table 7,bahwa


KESIMPULAN
34 (48,6%) respondenn memiliki perilaku
Ada hubungan antara menggunakan air
menggunakan air bersih yang tidak baik
bersih dengan kejadian diare pada Bayi
dan 36 atau ( 51,4%) responden
1-4 ahun di desa Kie-ici Kecamatan ibu
memiliki perilaku menggunakan air
tenggah
bersih yang baik.dari hasil analisi bivariat
Ada hubungan antara mencuci tanggan
didapatkan hasil p=0,032 yang
dengan air bersih yang mengalir dan
mendeskripsikan bahwa perilaku
menggunakan sabun dengan kejadian
menggunakan air bersih merupakan
diare pada Bayi 1-4 ahun di desa Kie-ici
faktor yang berhubungan dengan
Kecamatan ibu tenggah
kejadian diare pada balita.

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018
SARAN DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi puskesmas kecamatan ibu : Departemen Kesehatan RI. 2007. Rumah
Tangga Sehat dengan Perilaku
Hasil penelitian tersebut dapat
Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
digunakan sebagi bahan perimbangan Pusat PromKes Departemen
Kesehatan Rumah Tangga.
untuk menentukan kebijakan kesehatan
dan perencanaan program pembangunana Hamzah B, Arsunan Arsin, Jumriani
Ansar, 2012. Hubungan Perilaku
kesehatan termasuk program pemberian Hidup Bersih Dan Sehat Dengan
penyeluhan kesehatan masyarakat Kejadian Diare Pada Balita Di
Kecamatan Belawa Kabupaten
tentang pentingnya penerapan PHBS Wajo Tahun 2012.
Tataran Rumah tangga sabai salah satu Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
upaya menguranggi kejadian diare pada Kesehatan serta Ilmu Perilaku.
Jakarta: PT Rineka Cipta
balita
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi
2. Bagi Masyarakat : Jakarta: PT Rineka Cipta
Hendaknya menerapkan perilaku Suharyono, 2013, Diare Akut Klinik dan
Laboratorium, 1-2, Rineka Cipto,
hidup bersih dan sehat dalam rangka
Jakarta
menjaga dan memelihara kualitas
Depkes RI. 2011. Target Tujuan
kesehaan dan lingkungan yang dapat Pembangunan MDSs. Direktorat
menghindarkan anggotan keluarga jendral kesehatan ibu dan anak.

khusunya balita terhindar dari kejadian


diare

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-4 Tahun di Desa Keici Kecamatan
Ibu Kabupaten Halmahera Barat 2018

Anda mungkin juga menyukai