Anda di halaman 1dari 35

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 1 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI


PENILAIAN APGAR SCORE

NAMA MAHASISA :.................


Waktu : 2 menit

Tidak Dilakukan
NO TINDAKAN dilakukan dgn benar
0 1
A INPUT
Persiapan alat :
- Stetoskop
- Handscoon
- Jam tangan/ Stopwatch
- Form pengkajian APGAR
B PROSES
1 Informed consent
2 Dekatkan alat dan Persiapan lingkungan
3 Cuci tangan
4 Gunakan sarung tangan steril
5 Buka pakaian / kain selimut bayi
6 Observasi warna kulit, beri nilai :
 2:seluruh tubuh berwarna merah muda
 1:bagian tengah tubuh berwarna merah muda
tapi ekstremitas biru
 0: sianosis atau pucat

7 Ukur frekuensi jantung dengan cara letakan


diafragma stetoskop pada area apek jantung
(dibawah puting susu bayi) dan hitung detak
jantung bayi dalam 1 menit, beri nilai :
 2; jika denyut jantung ≥ 100 x/menit
 1: jika denyut jantung < 100 x/menit
 0: tidak ada denyut jantung

8 Nilai respon terhadap ransangan (reflex iritability)


dengan cara : 1) tepuk telapak kaki bayi . Beri nilai
 2: jika bayi menangis, menarik kaki
 1; jika bayi meringis
 0: jika bayi tidak berespon

9 Nilai tonus otot dengan observasi pergerakan kaki


dan tangan bayi
 2; pergerakan kaki dan tangan fleksi /aktif
 1; sebagian kaki tangan fleksi /lemah

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 2 / 35
No. Revisi : 02

 0: pergerakan kaku /tidak ada

10 Nilai upaya dengan : lihat gerakan respirasi bayi


(area abdomen) dan hitung dalam 1 menit penuh
 2; jika respirasi teratur dan tangisan kuat
 1; jika respirasi lambat, tidak teratur, tangisan
lemah
0 ; tidak bernapas

11 Pakaikan kembali pakaian bayi dan bedung bayi


dan beri ke ibu
12 Hitung jumlah total score APGAR
13 Buat kesimpulan nilai apgar dengan
 Nilai < 4 : kegagalan respirasi dan
cardiovarculer dan membutuhkan resusitasi
 Nilai 4-6 : kondisi bayi membutuhkan
pembersihan jalan nafas dan oksigen
 Nilai 7-10 : kondisi bayi dapat beradaptasi
(optimal)
14 Jika skor apgar < 7, lakukan penilaian apgar tiap 5
menit hingga skor apgar mencapai 7
15 Dokumentasikan penilaian padaformat pengkajian
bayi
16 Jelaskan pada ibu hasil penilaian dan temuan
17 Bereskan alat-alat
18 Cuci tangan
Total Nilai

CATATAN ......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Bengkulu, 2013
Penilai,

1..................................
2..................................

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


UNTUK PEMERIKSAAN IDENTITAS DAN ANTROPOMETRI BAYI

Nama Mahasiswa :
Waktu : 5 menit

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 3 / 35
No. Revisi : 02

N Tidak Dilakukan
O dilakukan dengan
Butir Evaluasi benar
0 1
A INPUT:
1. Timbangan bayi
2. Papan pengukur
3. Bak instrument berisi : hand scoon
4. Pita ukur (meteran)
5. Bengkok
6. Peneng
7. Lembar identitas
B PROSES
1 Informed consent pada ibu/orang tua
2 Pasang handscoon
3 Pasang/lingkarkan peneng yg telah ditulis nama dan
nomor bayi yang sama dengan nama dan nomor
ibunya di salah satu pergelangan kaki/tangan bayi
4 letakkan telapak kaki bayi di bantalan stempel
kemudian tekan telapak kaki pd lembar identitas yg
tersedia dan lakukan untuk kedua kaki.
5 Ukur lingkar kepala dimulai dari
pertengahan tulang frontal melewat alis dan pinna.
6 Ukur lingkar dada mulai dari sternum melewati
putting susu.
7 Ukur lingkar lengan atas
8 Buka pakaian bayi
9 Timbang berat badan
10 Ukur panjang bayi dengan papan pengukur
11 Letakkan bayi pada tempat tidur
11 Catat hasil pengukuran dalam catatan rekam medis
12 Bereskan alat-alat dan
13 Cuci tangan
Total
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Penilai,
1...........................................
2..........................................

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


UNTUK PEMERIKSAAN IDENTITAS DAN ANTROPOMETRI BAYI

Nama Mahasiswa :
Waktu : 5 menit

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 4 / 35
No. Revisi : 02

N Tidak Dilakukan
O dilakukan dengan
Butir Evaluasi benar
0 1
A INPUT:
1. Timbangan bayi
2. Papan pengukur
3. Bak instrument berisi : hand scoon
4. Pita ukur (meteran)
5. Bengkok
6. Peneng
7. Lembar identitas
B PROSES
1 Informed consent pada ibu/orang tua
2 Pasang handscoon
3 Pasang/lingkarkan peneng yg telah ditulis nama dan
nomor bayi yang sama dengan nama dan nomor
ibunya di salah satu pergelangan kaki/tangan bayi
4 letakkan telapak kaki bayi di bantalan stempel
kemudian tekan telapak kaki pd lembar identitas yg
tersedia dan lakukan untuk kedua kaki.
5 Ukur lingkar kepala dimulai dari
pertengahan tulang frontal melewat alis dan pinna.
6 Ukur lingkar dada mulai dari sternum melewati
putting susu.
7 Ukur lingkar lengan atas
8 Buka pakaian bayi
9 Timbang berat badan
10 Ukur panjang bayi dengan papan pengukur
11 Letakkan bayi pada tempat tidur
11 Catat hasil pengukuran dalam catatan rekam medis
12 Bereskan alat-alat dan
13 Cuci tangan
Total
Catatan :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Penilai,
1.........................

FORMAT KOMPENTENSI PROSEDUR PERSALINAN NORMAL

NAMA MAHASISWA :
WAKTU : 30 menit

NO PROSEDUR Dilakukan

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 5 / 35
No. Revisi : 02

A INPUT
a). Alat pertolongan persalinan/set partus(didalam wadah stenlis
tertutup)
 2 buah klem Kelly atau kocher
 Gunting tali pusat
 Pengikat tali pusat DTT
 Kateter Nelaton
 Gunting episiotomi
 Klem ½ kocher atau Kelly
 2 buah sarung tangan DTT kanan
 1 buah sarung tangan DTT kiri
 Kain kassa DTT
 Kapas basah DTT
 Alat suntik sekali pakai 2 ½ ml berisi oksitosin 10 U
 Kateter penghisap lendir DeLee
Lain-Lain :
 Partograf
 Pena
 Thermometer
 Pita pengukur
 Fetoskop
 Jam yang mempunyai jarum detik
 Stetoskop
 Tensimeter
 Larutan klorin 0,5 %
 Sabun dan deterjen
 Sikat kuku dan penggunting kuku
 Celemek
 Kain plastic (perlak)
 Kantong plastic
B PROSES
Informed Concent
Persiapan pasien
Atur posisi pasien semifowler dengan posisi kaki dorsal
recumbent
Pakai hand scoon
Atur lingkungan
Persiapan penolong
Penolong cuci tangan
I MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala II
 Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
 Ibu merasa adanya tekanan pada anus
 Perineum menonjol
 Vulva dan anus membuka
II MENYIAPKAN PERALATAN

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 6 / 35
No. Revisi : 02

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk


mematahkan ampul Oksitosin dan memasukkan 1 buah alat
suntik sekali pakai 2 ½ ml kedalam wadah partus set.
III MENYIAPKAN DIRI UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN
3. Memakai celemek plastic
4. Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan,mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan
digunakan untuk pemeriksaasn dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang
memakai hand scoon ,isi dengan oksitosin dan letakkan kembali
kedalam wadah patus set dengan memakai hand scoon tangan
kiri.
Bila ketuban belum pecah : pinggirkan ½ kocher pada partus
set
IV MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BENAR
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan
kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum( bila
daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang
keluar,bersihkan daerah tersebut dari kotoran)
8. Melakukan pemeriksaan dalam -pastikan sudah lengkap dan
selaput ketuban pecah :
Bila pembukaan belum lengkap ,catat hasil pemeriksaan
pada partograf dan nilai kemampuan persalinan
Bila selaput ketuban belum pecah,lakukan pemecahan
selaput ketuban,dengan cara :
a. Pastikan kepala sudah masuk ,tidak teraba bagian kecil
janin atau tali pusat
b. Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan
bimbingan telunjuk dan jari tengan tangan kanan
sehingga menyentuh selaput ketuban
c. Saat his berkurang kekuatannya ,gerakan ujung jari
tangan kanan memegang dengan ujung ½ kocher
menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah
d. Keluarkan ½ kocher dari vagina ibu dengan tangan
kiri ,masukkan kedalam larutan klorin 0,5 %
e. Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina
sehingga yakin meraba bagian terendah janin dan tidak
teraba tali pusat setelah selaputvketuban dipecahkan.
f. Keluarkan jari-jari tangan kanan daro vagina
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% ,membuka sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan masukkan kedalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denut jantung janin setelah kontraksi uterus
selesai selama 1 menit. DJJ dalam batas normal (120-160
kali/menit)
V MENYIAPKAN IBU HAMIL DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 7 / 35
No. Revisi : 02

PROSES MENERAN
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin benar meminta ibu untuk meneran saat ada his bila sudah
merasa ada dorongan untuk meneran
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran. (pada saat ada his ,Bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan merasa nyaman )
VI PIMPINAN MENERAN
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran :
 Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his
menyesuaikan pimpinan meneran dengan keepatan lahirnya
kepala
 Mendukung usaha ibu untuk meneran
 Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his
 Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat
istirahat
 Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran
(maksimum 60 menit). Ibu dapat dianjurkan untuk ganti posisi
meneran :miring,jongkok atau merangkak.
Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2 jam-
primara/I jam multipara,segera lakukan rujukan.
VII PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN JANIN
14. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6
cm,memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada
perut bayi.
15. Mengambil kain bersih,melipat 1/3 bagian dan meletakkannya
dibawah bokong ibu
16. Membuka tutup partus set
17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
VIII MENOLONG KELAHIRAN BAYI
Lahirnya Kepala
18. Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis,tangan kanan
melindungi perineumdengan dialas lipatan kain dibawah bokong
ibu,sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir. ( minta ibu
untuk tidak meneran dengan bernafas pendek-pendek).
Bila diapatkan mekonium pada air ketuban ,segera setelah
lahir lakukan penghisapan pada mulut dan hidung janin
menggunakan penghisap lendir DeLee.
19. Mengusapkan kassa /kain bersih untuk membersihkan muka
janin dari lendir
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran palsi
luar secara spontan
LAHIRNYA BAHU
22. Setelah kepala janin menghadap paha ibu,tempatkan kedua

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 8 / 35
No. Revisi : 02

telapak tangan biparietal kepala janin,tarik secara hati-hati kearah


bawahsampai bahu anterior/depan lahir,kemudian tarik secara
hati-hati keatas sampai bahu posterior/belakang lahir.
Bila terdapat lilitan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat
putaran palsi luar atau lahirnya bahu,minta ibu berhenti
meneran,dengan perlindungan tangan kanan kiri,pasang klem
didua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
LAHIRNYA BADAN TUNGKAI
23. Setelah bahu lahir,tangan kanan menyangga kepala,dan bahu
janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian
bawah kepala)dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung
janin,sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin
bagian anterior pada saat badan dan lengan leher lahir.
24. Setelah badandan lengan lahir,tangan kiri menyusul punggung
kea rah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin).
XII EVALUASI
XIII KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
25. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5%
26. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat
sampah yang disediakan
27. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban,lendir dan darah
28. Mengganti pakaian ibu dengan pakaian yang bersih dan kering
29. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga
untuk membantu apabila ibu ingin minum
30. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
31. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
32. Merendam sarung tangan dengan larutan klorin 0,5%
33. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
34. Melengkapi partograf
Catatan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Bengkulu, 2013
Penilai,
1. ................
2. ...................

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


PELEPASAN PLASENTA

Nama Mahasiswa :
Waktu : 7 menit

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 9 / 35
No. Revisi : 02

Tidak Dilakukan
Dilakukan Dengan
NO BUTIR EVALUASI
Benar
0 1
A INPUT
Baki berisi:
1. handscoon 1 psg
2. klem arteri 2 buah
3. kom /tempat plasenta
4. bak instrument
5. bengkok berisi larutan klorin
6. kantong plastik
7. kassa steril
B PROSES
1 Lihat tanda- tanda kelahiran plasenta:
a. Keluar darah sekonyong- konyong dari vagina
b. Uterus globular (membulat)
c. Placenta memanjang keluar
2 Pastikan bahwa plasenta telah lepas dengan 3 cara:
a. Cara Kussner:
Regangkan ujung tali pusat yang di klem dengan
plasenta, lalu tekan bagian supra simfisis dengan
tangan kiri. Jika tali pusat memanjang berarti plasenta
sudah lepas
b. Cara Klein:
Anjurkan Ibu untuk mengedan, tangan kanan
meregangkan tali pusat yang di klem. Jika tali pusat
memanjang, berarti plasenta telah lepas.
3 Setelah pasti plasenta telah lepas, selanjutnya dekatkan
klem arteri sejauh 5- 6 cm dari mulut vagina
4 Masase fundus uteri secara sirkuler, sambil
meregangkan plasenta dengan menggunakan tangan
kanan
5 Dekatkan lagi klem arteri, jika klem telah menjauh dari
vagina
6 Jika plasenta telah berada di depan porsio, tarik ujung tali
pusat yang di klem ke arah bawah secara perlahan, lalu
tarik ke atas, sambil tangan kiri yang tadinya memasase
di simpisis berpindah ke depan vagina untuk menyambut
plasenta lahir
7 Jika plasenta telah keluar didepan vagina, keluarkan
placenta menggunakan 2 tangan dengan cara memutar
searah jarum jam, hingga plasenta keluar bersamaan
dengan selaput
8 Letakkan dulu plasenta ke dalam kom yang disediakan
9 Masase uterus dengan cara sirkuler selama 15-30 kali
10 Periksa apakah ada perdarahan yang keluar dari vagina
11 Periksa kelengkapan placenta meliputi selaput,
kotiledon, vena umbilikus dan arteri
12 Tekan lembut permukaan kotiledon dengan kasa kering,
lihat kelengkapan kotiledon, ukur ketebalan placenta dan
panjang placenta

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 10 / 35
No. Revisi : 02

13 Ikat simpul mati tali placenta


14 Masukkan dalam kantong plastik bersih
15 Merapikan pasien dan rendam alat-alat dalam larutan
chlorine
16 Cuci tangan
17 Dokumentasikan tindakan
Total

CATATAN :......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..................................................................................
Bengkulu, 2013
Penilai,
1.....................................
2...........................................

PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM


NAMA :
WAKTU : 7 menit
Tidak Dilakukan
NO BUTIR EVALUASI dilakukan dengan
benar
0 1
KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,
DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 11 / 35
No. Revisi : 02

A Persiapan alat :
1. Tensimeter
2. Stetoscop
3. Thermometer
4. Senter
5. Jam tangan
6. Sarung tangan
7. Meteran
8. Bengkok
9. Kapas sublimat
10. Reflek Hammer
1 Inform consent
2 Dekatkan alat-alat
3 Berikan lingkungan nyaman dan jaga privacy (
scerem/sampiran)
4 Cuci tangan
5 Atur posisi pasien terlentang dengan sokong
kepala dengan 1 bantal
6 Ukur tanda-tanda vital ( tekanan darah, suhu,
pernafasan,nadi)
7 Inspeksi wajah : apakah pucat, udema dan
ekspresi menahan nyeri
8 Inspeksi dan palpasi conjunctiva palpebra
terhadap anemis dan udema
9 Inspeksi bibir dan mukosa : pucat, tanda
dehidrasi , inspeksi bagian mulut : epulis,
hiperemia lidah, caries dan infeksi gusi
10 Inspeksi leher : pembesaran kelenjar thyroid,
pembesaran otot sternocleidomastoideus, kelenjar
limpe
11 Palpasi area leher terhadap pembesaran kelenjar
thyroid, dan Kelenjar limpe
12 Buka pakaian atas agar terlihat payudara
13 Inspeksi keadaan umum payudara dan putting
susu (kebersihan, pembengkakan asimetris,
bentuk puting, lesi puting
14 Palpasi payudara terhadap nodul, massa, nyeri
tekan akibat bendungan ASI, pengeluaran
colostrum
15 Tutup kembali pakaian atas dan buka pakaian
bagian abdomen
16 Inspeksi keadaan umum abdomen (striae, luka
operasi, bentuk abdomen) dan kontur abdomen
17 Atur posisi pasien dengan fleksi lutut dan minta
pasien mengangkat bahu dan kepala sehingga
terjadi kontraksi abdomen
18 Lakukan auskultasi bising usus
19 Perkusi abdomen terhadap distensi

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 12 / 35
No. Revisi : 02

20 Tentukan diastasis rektus abdominis dengan minta


klien mengangkat kepala cara meletakkan tangan
kiri di pusat dan tangan kanan meraba untuk
mencari diastasis rektus abdominis apakah ada di
atas atau dibawah pusat ataupun terdapat diatas
dan di bawah.
21 Ukur lebar diastasis rekti tersebut dengan cara
meletakkan jari tangan di atas diastasis tersebut
mengarah ke kaki ( normalnya 2-4 cm )
22 Palpasi distensi kandung kemih (jika distensi
anjurkan klien BAK)
23 Palpasi fundus uteri : apakah kontraksi uterus
benar yang ditandai dengan fundus teraba keras,
batas jelas, dan tentukan tinggi fundus uteri
24 Tutup pakaian bagian abdomen
25 Pasang sarung tangan
26 Buka pakaian bagian bawah pasien hingga terlihat
genitalia
27 Inspeksi keadaan lochea ;
jumlah,warna,konsistensi dan bau
28 Inspeksi jumlah lochea untuk menilai derajat
perdarahan (tanyakan apakah pembalut penuh
dalam waktu ≤ 30 menit dan berapa kali
mengganti pembalut sehari)
29 Inspeksi keadaan perineum : kebersihan, udema,
luka episiotomi atau derajat laserasi (ruptur).
30 Inspeksi keadaan luka terhadap tanda REEDA :
kemerahan (red), bengkak (edema), bintik-bintik
merah (ecchimosis ), pengeluaran cairan/ nanah
(discharge), penyatuan jaringan
31 Inspeksi adanya hemoroid
32 Lepaskan sarung tangan
33 Pasang kembali pakaian pasien
34 Inspeksi keadaan ekstremitas bawah : udema
unilateral/bilateral, pucat, varises
35 Raba area ekstrmitas : kehangatan, kekuatan
denyut nadi distal, keringat dingin, capillary refilling
test (CRT), derajat udema (jika ada udema)
36 Periksa tanda homans untuk menilai
trombhoplebitis
37 Kaji reflek patella
38 Jelaaskan pada pasien pemeriksaan telah selesai
dan ucapkan terima kasih
39 Rapikan pasien, bereskan alat
40 cuci tangan
41 Dokumentasikan hasil temuan
Total

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 13 / 35
No. Revisi : 02

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................

Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2...............................

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL UNTUK


HEATING PERINEUM
Nama Mahasiswa :
Waktu :5 Menit
Tidak Dilakukan
Dilakukan Dgn

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 14 / 35
No. Revisi : 02

NO BUTIR EVALUASI Benar


0 1
A INPUT:
Baki berisi:
a. Gunting epis
b. Nail otot 1 bh, nail kulit 1 bh
c. Benang catgut choromik
(ukuran 2/0 atau 3/0)
d. Cairan anastesi (lidacaine 1%)
e. Spuit 5/10 cc
f. Kassa steril ( secukupnya)
g. Kom berisi Betadine
h. Handscoon 1 psg
i. Pinset anatomis
j. Pinset cirugis
k. Gunting benang
l. Kateter
m. Tampon

Perlengkapan :
Perlengkapan Ibu : 2 kain bersih, 1 handuk, waslap,
celana dalam, softex
Perlindungan pribadi : Kacamata, masker, celemek
dan alas kaki yang tertutup
- Tempat sampah : 1 bh
- Tempat sampah kering : 1 bh
- Bengkok : 1 bh
- Wadah + chlorine 0,5% : 1 bh
- Air DTT : 1 bh
B PROSES
1 Informed consent

2 Perawat dalam keadaan memakai APD lengkap dgn


ganti handscoon
3 Isi cairan anastesi (lidocaine 1%) ke dalam spuit
4 Bersihkan darah akibat laserasi dgn kassa dan beri
tampon
5 Lakukan episiotomi sesuai indikasi,masukan 2 jari
kedalam vagina u/ melindungi bagian dlm vagina
dan lakukan proses persalinan.
6 Epis bagian medial,lateral,medial dan lateral dan
lakukan laserasi
7 Masukkkan jarum pada ujung dan dorong masuk
sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum
jahitnya akan masuk atau keluar

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 15 / 35
No. Revisi : 02

8 Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut


sambil menarik jarum ke titik dimana jarum masuk
9 Hentikan penginjeksian anastesi dan belokkan
kembali jarum sepanjang garis lain dimana anda
merencanakan akan membuat jahitan
10 Ulangi proses pemasukan jarum, kemudian aspirasi,
dan injeksikan sambil menarik jarum hingga seluruh
daerah yang kemungkinan akan merasa sakit sudah
dianastesi
11 Sentuhan dengan jari anda seluruh area lukanya
(sayatannya). Lihatlah dengan jelas dimana puncak
lukanya tempatkan jahitan yang peratama 1 cm di
atas puncak luka di dalam vagina tersebut. Ikatlah
akar jahitan tersebut dengan simpul mati dan
pendekkan ujung simpul sampai kira-kira 1 cm.
12 Jahitlah mukosa vagina dengan menggunakan
jahitan jelujur sampai jahitan hymen yang berada di
bawahnya
13 Jarum kemudian akan menembus mukosa vagina,
sampai ke belakang cincin hymen, dan ditarik keluar
pada luka perineum..
Gunakan teknik jahitan jelulur saat anda menjahit
14 lapisan ototnya. Lihat letak ototnya, penting untuk
menjahit otot ke otot karena pada waktu anda sudah
mencapai ujung luka, berarti anda sudah menutup
lapisan otot yang dalam
15 Setelah anda mencapai ujung yang paling akhir dari
luka, putarlah arah jarum anda dan mulailah
menjahit ke arah vagina, dengan menggnakan
jahitan untuk menutup jaringan subcuticuler.
16 Pindahkan jahitannya dari bagian luka pada
perineum kembali ke vagina di belakang cincin
hymen untuk diamankan, diikat dan dipotong
benangnya.
17 Ikatlah jahitannya dengan simpul mati, untuk
membuat simpul tersebut benar-benar kuat, buatlah
1 ½ kali simpul mati. Potong kedua ujung benang
18 Periksa kembali untuk memastikan bahwa tidak ada
sesuatu yang tertinggal, kasa, tampon, atau alat di
dalam vagina ibu
19 Cucilah alat kelamin ibu dengan air sabun.
Keringkan dan buatlah ibu merasa nyaman
20 Berikan petunjuk kepada ibu mengenai cara
pembersihan daerah perineum dengan sabun dan
air 3 sampai 4 kali
TOTAL

CATATAN........................................................................................................................
.........................................................................................................................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 16 / 35
No. Revisi : 02

.........................................................................................................................................
.................
Bkl,...............2013
Penilai
1.........................
2.........................

FORMAT PENCAPAIAN SKILL UNTUK


PEMERIKSAAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN MANUEVER LEOPOLD

Nama Mahasiswa :
Waktu : 7 menit

N Tidak Dilakukan

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 17 / 35
No. Revisi : 02

O BUTIR EVALUASI Dilakukan Dengan


Benar
A INPUT 0 1
Baki beralas yang berisi:
Buku catatan /BUKU KIA
Stetoskop Monoral /doptone
Stop Watch
Meteran
Jelly
B PROSES
1 Inform consent
2 Pasang sampiran dan ciptakan lingkungan yang
nyaman
3 Cuci tangan
4 Atur posisi pasien berbaring terlentang dengan
satu bantal di atas tempat tidur
5 Atur kaki pasien ditekukkan (posisi dorsal
recumbent)
6 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien dan
melihat ke arah muka pasien. Gosok kedua
telapak tangan untuk menghangatkan tangan
7 Palpasi abdomen ibu dan buat gerangan untuk
mengumpulkan uterus ke tengah
8 Tentukan tinggi fundus uteri menggunakan
meteran. Hitung dari simpisis pubis hingga batas
atas fundus. Tentukan umur kehamilan
9 Tentukan bagian apa dari janin yang terdapat
dalam fundus uteri
- Sifat kepala : keras, bundar dan melintang
- Bokong : Lunak, kurang bundar, dan tidak
melenting
- Punggung : datar dan panjang
10 Pindahkan kedua tangan kedua sisi perut ibu
11 Palpasi untuk menentukan dimana punggung
janin. Letakkan satu tangan disalah satu sisi, dan
tangan yang lain meraba bagian terkecil/kosong
12 Palpasi bagian simpisis dengan menggunakan
satu tangan dan tentukan apa yang terdapat di
bagian bawah perut ibu diantara ibu jari dan jari
yang lain
13 Goyangkan kepala janin pergelangan tangan (jika
masih goyang, artinya belum masuk PAP)
14 Pemeriksa menghadap ke kaki pasien, kaki ibu di
luruskan
15 Palpasi dengan kedua tangan untuk menentukan
apa yang menjadi bagian bawah
16 Tentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke
PAP dan berapa masuknya bagian bawah

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 18 / 35
No. Revisi : 02

kedalam rongga panggul


17 Dengarkan DJJ dengan menggunakan stetoskop
monoral/ doptone dengan cara tangan kanan
mendengarkan DJJ, dan tangan kiri memegang
nadi ibu,bila terdengar sama berarti bukanDJJ.
Lakukan selama 1 menit
C OUTPUT
18 Mencatat hasil pemeriksaan kedalam status
19 Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan
20 Memberikan penjelasan pada ibu hasil
pemeriksaan dan temuan
21 Membereskan alat dan lingkungan
22 Cuci tangan
TOTAL

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Bengkulu, 2013
Penilai
1..................................
2..................................

PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL UNTUK


MENYENDAWAKAN BAYI SETELAH MENYUSU

NIM :
WAKTU : 3 menit

Tidak Dilakukan

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 19 / 35
No. Revisi : 02

dilakukan dengan
NO BUTIR EVALUASI tepat
0 1
A Persiapanalat :
11. Handuk kecil 1 buah
12. Handuk sedang 1 buah
13. Phantom Bayi
1 Inform consent
2 Dekatkanalat-alat
3 Berikan lingkungan nyaman
4 Cucitangan
1. POSISI PANGKU DEPAN
5 Atur posisi ibu duduk tegak di kursi atau di tempat
tidur
6 Pasang handuk sedang di atas paha ibu
7 Letakkan bayi di pangkuan ibu dengan posisi bayi
menghadap kesamping
8 Pegang perut dan dada bayi dengan salah satu
tangan
Pasang handuk kecil didaerah bawah leher bayi
10 Tepuk punggung atas bayi (jangan terlalu keras)
11 Ulangi jika bayi belum ada tanda-tanda akan sendawa
12 Jika sudah terdengar bunyi sendawa, lihat apakah
bayi mengluarkan gumoh
13 Jika ada gumoh, lap mulut bayi dengan handuk kecil
14 Lepaskan handuk dipaha ibu
15 Atur posisi bayi nyaman dengan ibu
2. POSISI MENGHADAP BELAKANG
16 Taruh handuk sedang di bahu ibu
18 Gendong bayi tegak lurus ke arah bahu ibu dengan
posisi bayi menghadap kebelakang (berlawanan),
posisi dagu bayi diatas bahu ibu dan tangan ibu yang
satu memegang bokong bayi
19 Tepuk dengan lembut punggung atas bayi
20 Jika belum ada tanda sendawa, ulangi tepukan pada
bahu
21 Jika sudah terdengar sendawa, lihat apakah ada
keluar gumoh, jika ada gumoh lap dengan handuk
22 Atur posisi bayi nyaman dengan ibu
C 3. POSISI TENGKURAP DI PANGKUAN
23 Alas paha ibu dengan handuk sedang
24 Letakkan bayi di pangkuan dengan posisi kepala agak
melebihi paha dengan wajah bayi menghadap ke
bawah
25 Letakkan salah satu tangan ibu di bawah dada untuk
menahan bayi agar tidak jatuh, dan tangan yang satu
memegang punggung bayi
26 Gosok punggung bayi dengan lembut dan berulang-

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 20 / 35
No. Revisi : 02

ulang
27 Jika ada bunyi sendawa, dan lihat apakah ada keluar
gumoh. Jika ada bersihkan dengan handuk
28 Atur posisi bayi nyaman dengan ibu
29 Rapikanpasien, bereskanalat
30 Cucitangan
31 Dokumentasikan hasil temuan
OUTPUT
 Bayi dapat sendawa

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................

Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2...............................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 21 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI UNTUK SKILL


TEKNIK MENYUSUI
NamaMahasiswa :
Waktu :

Tidak Dilakukan
No. Butir Evaluasi Dilakukan Dgn Benar
0 1
I Input
Persiapan Alat:
Kursi
Bantal
Kasur
II PROSES
1 Informed consent
2 Anjurkan ibu minum segelas air putih sebelum
menyusui
3 Minta ibu Cuc itangan terlebih dahulu
4 Anjurkan Ibu berada dalam keadaan rileks
5 Minta ibu Mengelap payudara dengan kain lembut yang
bersih
6 Ibu duduk dikursi dengan posisi tubuh tegak lurus dan
nyaman
7 Pegang punggung bayi dan letakkan bayi menghadap
ke ibu,sanggah seluruh tubuh bayi dengan kepala
8 Hadapkan bayi ke dada sehingga hidung berhadapan
dengan putting susu
9 Dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah putting susu,
sementara tangan yang satu menyangga payudara.
10 Biarkan bayi menghisap semua aerola
11 Perhatikan apakah bayi menyusu nyaman dan efektif
( frekuensi menelan dan pernafasan teratur dan ada
bunyi “ahhh” saat menelan
12 Ibutidurposisi miring kesalah satu sisi dengan satu
tangan menyanggah kepala ibu
13 Tidurkan bayi di samping ibu menghadap kearah ibu
dengan satu tangan ibu menahan tubuh bayi.

14 Hadapkan bayi ke dada sehingga hidung berhadapan


dengan putting susu
15 Dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah putting susu,.
16 Biarkan bayi menghisap semua areola
17 Ibu tidur telentang dengan satu bantal
18 Tidurkan bayi diatas perut ibu dengan posisi telungkup
19 Hadapkan bayi ke dada sehingga mulut menyentuh
putting susu, jaga jangan sampai hidung tertutup
payudara.
20 Biarkan bayi menghisap semua aerola
21 Ibu duduk posisi semi fowler di kasur
22 Letakan dua buah bantal di sisi kiri,kanan ibu.

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 22 / 35
No. Revisi : 02

23 Tidurkan kedua bayi di atas bantal dengan kepala


berada di depan dada ibu
24 Tubuh bayi di samping kiri,kanan ibu.
25 Kedua tangan ibu menyanggah tubuh bayi.
26 Hadapkan kedua bayi ke dada ibu sehingga hidung
berhadapan dengan putting susu dan mulut menyentuh
putting susu
27 Biarkan bayi menghisap semua areola
28 Jelaskan pada ibu tentang
- Frekuensi menyusui sesuai keinginan bayi
dan sesering mungkin atau setiap 2-3 jam,
- Lamanya menyusui : 10-15 menit setiap
payudara/ sampai payudara terasa lembek
dan susuisecara bergantian pada kedua
payudara
C OUT PUT
Bayi tenang, Bayi tampak menghisap kuat dengan
dan pernafasan teratur, Ibu merasa nyaman
dengan posisi menyusui
Total Nilai

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Bengkulu, 2013
Penilai
1..................................
2..................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 23 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


OBSERVASI KALA IV PERSALINAN
Nama Mahasiswa :
Waktu : 5 menit

NO Tidak Dilakukan
dilakukan dengan
Butir Evaluasi benar
0 1
A INPUT:
1. Baki berisi:
a. Tensimeter
b. Spironometer

c. Stetoskop
d. Termometer
e. Stopwatch
B PROSES
1 Lakukan informed consent
2 Dekatkan alat-alat
3 Ukur suhu (laukan 1 kali selama
kala IV. Suhu normal < 380C, jika suhu > 380C :
dehidrasi, infeksi)
4 Setiap 15 menit 1 jam PP dan setiap 30 menit 1
jam ke 2 PP, lakukan pemeriksaan:
5 a. Ukur TD dan nadi
TD normal < 140/90 mmHg,
Bila nadi > 100 X/menit mungkin ibu
demam/terlalu banyak mengeluaran darah
(presyok)
6 b. Palpasi uterus untuk menentukan
tonus uterus serta tinggi fundus,
masase setiap 15 menit selama 1 jam, jika
tonus uterus lembek (TFU normal setelah
persalinan setinggi umbilicus, jika bayi
besar/gamelli TFU di atas pusat)
7 c. inspeksi kandung kemih, Bantu ibu untuk
BAK (JIka tidak bias BAK, Bantu
ibu untuk riles & rangsang dengan air agar
ibu BAK. Jika tidak berhasil lakukan
kateterisasi sementara)
8 d. Observasi perdarahan
o Perdarahan normal sebanyak 1
pembalut/jam
o Selama 6 jam pertama seperti darah
haid yang banyak (Jika perdarahan
lebih banyak dari normal ibu diperiksa

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 24 / 35
No. Revisi : 02

lebih sering).
 Cari penyebab perdarahan:
o Apakah ada laserasi pada
vagina/serviks
o Apakah ontrasi uterus berkontraksi
dengan benar
o Apakah kandung kemih kosong
9 Berikan cairan yang adekuat untuk ibu (8-10
gelas/hari)
TOTAL

Catatan ...........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..............

Bengkulu, 2013
Penilai,
1....................................
2.....................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 25 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


UNTUK PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

NamaMahasiswa :
Waktu : 7 menit

NO Tidak Dilakukan
dilakukan dgn
ButirEvaluasi benar
0 1
A INPUT:
Persiapanalat
1. Timbanganbayi
2. Papanpengukur
3. Bak instrument berisi : hand scoon.
Lidikapas, spuit 1 cc
4. pita ukur
5. Head lamp
7. Arloji
8. Bengkok
9. Stetoskop
B PROSES
1 Informed consent
2 Dekatkanalat-alat
3 Cucitangandangunakan handscoon.
4 Observasi warna kulit secara umum: pink, sianosis
akral atau sianosis keseluruhan, merah gelap (mottling),
abu-abu (tanda harlequin), pucat, ptekie general dan
ekimosis, eritema(newborn rash) dan mongolian spot
5 Inspeksi dan palpasi udema, nyeri tekan pada titik
tertentu, cek turgor kulit pada area abdomen / paha
bagian dalam ,
6 Inspeksi vernix caseosa : warna, dan bau serta kaji
adanya lanugo, jumlah dan distribusi lanugo
7 Inspeksikesimeterisan posisi kepala, kaji apakah adanya
: anenchepalus, hidrocepalus,
Palpasikepalautkmengetahui Caput succaedenum,
chepalhematom, status pontanel(terbuka/tertutup),
ukuran fontanel anterior dan posterior
8 Inspeksi mata : ukuran, bentuk, ukuran alis, pergerakan
dan reflek blink, cairan air mata, gerakan simetris kedua
bola mata, warna iris mata dan warna sclera
9 Kaji pupil : sama ukuran, bereaksi terhadap cahaya
10 Observasi bentuk hidung, patensi dan cairan
11 Observasi ukuran , posisi telinga, jumlah kartilago, canal
telinga terbuka

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 26 / 35
No. Revisi : 02

12 Observasi wajah : kesimetrisan, bentuk muka, udema


dan perubahan warna
13 Inspeksidan palpasi mulut: gerakan mulut simetris,
mucosa bukalis, warna, kering/lembab, status intact
dan labioskizis/palatoskizis
14 Inspeksi gusi, warna lidah, pergerakan lidah dan ukuran
lidah, saliva dan palpasi palatum durum dan palatum
mole
15 periksareflek sucking danreflek rooting (reflek hisap
dan reflek mencari)
16 Inspeksipergerakanleher, massa,
sternocleidomastoideus dan posisi kepala
17 Palpasi posisi trachea dan kelenjar thyroid
18 periksatonik neck reflek:
apakahadatahananpdlehersetelahtangandiangkat.
19 Inspeksi bentuk dada, gerakan respirasi /dada,
pergerakan abdominal selama respirasi, kesimetrisan
tulang costa
20 Kaji payudara : ukuran puting, kesimetrisan, palpasi
adanya nodul
21 Auscultasi suara nafas dan laju pernafasan dan suara
nafas abnormal
22 Inspeksi dan palpasi tali pusat : warna, jumlah pembuluh
darah, bau, kering dan drainage
23 Inspeksi bentuk, ukuran abdomen dan palpasi abdomen
: distensi, massa dan lakukan palpasi hepar
24 Auskultasi suara peristaltik : catat jumlah, dan
karakteristik faeses
25 Inspeksi : secara umum genetalia perempuan : klitoris,
labia mayora, cairan mukoid, vagina dan meatus
urinarius
Genetalia laki-laki : inspeksi genital, preputium
membungkus gland penis . Kaji scrotum : rugae, edema,
membesar dan apakah testis jumlahnya lengkap
26 Cek jumlah urine dalam 24 jam : jumlah, warna,
kejernihan
27 Inspeksi ekstremitas : warna, intact, jumlah jari-jari ,
derajat fleksi, ROM, kesimetrisan gerakan dan tonus
otot
28 periksa grasp reflek:
angkatkeduatanganbayikemudianlepaskantiba-tiba.
Apakahadagerakanmenggenggam
29 periksa morrow reflek :
apakahlenganmelakukanfleksisetelahdilepaskan.tiba-
tiba
30 Tengkurapkanbayi, inspeksi danpalpasitulangbelakang,
lakukan pemeriksaan reflek trunk incurvation
31 Inspeksi dan palpasi patensi anus, observasi distensi

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 27 / 35
No. Revisi : 02

abdomen, mekonium tertahan pada anus terbuka dan


drainage, frekuensi faeses meliputi : frekuensi, warna
dan konsistensi
32 periksababinskireflek: torehtelapak kaki bayi dg
menggunakanujungpena/ reflek hammer.
33 Bedongkembalibayidankembalikanpadaibu
34 Dokumentasikanhasilpemeriksaan
35 Bereskanalat-alat
36 Cucitangan
TOTAL

Catatan
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
......................................................................................................................

Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2..................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 28 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR


(SEGERA SETELAH LAHIR)

MAHASISWA :
Waktu : 4 menit

Tidak Dilakukan
NO Butir Evaluasi dilakukan dgn benar
0 1
A INPUT
Persiapan alat
- suction balon
- bedong 3 buah
- topi 1 buah
- bengkok
- handscoon
- meteran
- tabung oksigen dan canule bayi
- VTP set
- Spuit 3 cc
- Obat : epineprin
B PROSES
1 Cuci tangan dan gunakan handscoon
2 Nilai apakah bayi cukup bulan, air ketuban jernih,
bernafas atau menangis dan tonus otot benar
3 Jika tanda-tanda diatas tidak benar, berikan
kehangatan dengan membedung bayi/bungkus
bayi
4 Posisikan bayi miring kiri dan bersihkan jalan
nafas bila perlu
5 Keringkan dan rangsang bayi dan posisikan
kembali
6 Evaluasi pernafasan , frekuensi denyut jantung
dan warna kulit
7 Jika bayi bernafas, frekuensi jantung > 100
x/menit tetapi ada sianosis berikan oksigen
tambahan
8 Bila bayi setelah diberi oksigen bayi masih
sianosis menetap, lakukan VTP (ventilasi tekanan
positif) selama 30 detik dengan kecepatan 40-60
nafas/menit
9 Jika frekuensi jantung < 60 x/menit, berikan VTP
dan kompresi dada
10 Jika frekuensi jantung masih kurang dari 60 kali
permenit , berikan obat-obatan : epineprin
11 Observasi kembali frekuensi jantung, jika frekuensi

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 29 / 35
No. Revisi : 02

jantung sudah > 100 x/menit dan kulit bayi merah


lakukan perawatan pasca resusitasi
12 Bereskan alat
13 Cuci tangan
14 Dokumentasikan hasil
C OUTPUT
 Frekuensi jantung bayi > 100 x/menit
 Bayi bernafas spontan > 60
kali/menit

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..................

Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2..............................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 30 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT KOMPETENSI
PERAWATAN DAN HIEGIENE PERINEAL

NAMA MAHASISWA :
Waktu : 5 menit

Tidak Dilakukan
Dilakukan Dengan
NO BUTIR EVALUASI Benar

0 1
A PERSIAPAN ALAT
1. Korentang dalam tempatnya
2. Sarung tangan steril dalam tempatnya
3. Kapas sublimat dalam tempatnya
4. Bengkok 2 buah : (Bengkok 1 buah bersisi
larutan klorin 0,5 %)
5. Kantong plastik
6. Pispot bila vulva cukup kotor
7. Perlak pengalas
8. Handuk kecil
9. Pembalut / duk bila perlu
10. Selimut mandi
11. Larutan PK hangat
12. Baskom sedang 1 buah
1 Inform Consent
2 Jaga privacy dengan; memasang sampiran / tutup
jendela dan pintu
3 Ciptakan lingkungan nyaman dan menyenangkan
4 Kosongkan kandung kemih dan rectum, anjurkan
pasien untuk BAB/BAK terlebih dulu
5 Ganti selimut pasien dengan selimut mandi
6 Cuci tangan hingga siku dengan sabun pada air
mengalir dan keringkan dengan
handuk/tissue/pengering
7 Pasang pengalas di bawah bokong pasien, buka
pakaian bawah dan lipat selimut mandi sampai di
atas kemaluan pasien
8 Lepaskan pembalut dan lihat saturasi pembalut
9 Inspeksi keadaan vulva, perineum dan daerah
sekitar anus meliputi : kebersihan, perdarahan,
lochea, jahitan episiotmomy atau robekan jalan lahir
dan tanda REEDA
10 Letakkan pispot di bawah bokong pasien dan
letakkan bengkok dan kantong plastik di depan
pemeriksa/diantara kedua paha pasien.
11 Pasang sarung tangan

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 31 / 35
No. Revisi : 02

12 Lakukan vulva hygiene dengan cara :


Ambil kapas sublimat, bila vulva kotor awali dengan
memeras kapas atau menyiram vulva dengan air
hangat atau larutan savlon yang diencerkan.
13 Ambil 5 buah kapas, pegang di tangan kanan, lalu
usapkan 1 kapas untuk satu kali usapan dimulai dari
labia mayora dari atas ke bawah bagan kiri sampai
bersih kemudian dilanjutkan bagian kanan dengan
cara yang sama. Atau lakukan dengan metode
zigzag (seperti z ) dari supra pubis hingga ke arah
anus, serta selangkangan kiri dan kanan
14 Buka labia mayora kiri dan kanan dengan tangan kiri
lanjutkan usapan pada labia minora kiri atas ke
bawah sampai bersih dan kanan terakhir bersihkan
vulva dan lakukan sampai bersih lalu keringkan.
15 Buang kapas-kapas yang telah digunakan dan
dimasukkan dalam bengkok atau kantung plastik
16 Lakukan rendam duduk jika perineum udema,
haemorroid dan nyeri perineum. Lakukan rendam
duduk selama 10-15 menit. Keringkan daerah
perineum dan bokong dengan handuk kecil
17 Olesi luka episiotomi menggunakan betadine
18 Lepaskan sarung tangan dan masukkan sarung
tangan yang sudah digunakan ke dalam bengkok
yang berisi larutan chlorine
19 Angkat pengalas dan pasang pembalut dan pakaian
dalam pasien.
20 Atur posisi nyaman dan ganti selimut mandi pasien
21 Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
22 Cuci tangan
23 Dokumentasi hasil tindakan dalam lembar catatan
perawatan
OUTPUT
 Perineum bersih, pasien nyaman
Sub total
Total

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2..................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 32 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT PENCAPAIAN SKILL PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL

Nama Mahasiswa :
Waktu : 7 menit

NO BUTIR EVALUASI Tidak Dilakuakan


Dilakukan Dengan
Benar
A INPUT 0 1
Baki berisi:
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Termometer
d. Timbangan
e. Senter
f. Jam
g. Handscoen steril 1 pasang
h. Kapas sublimat dan tempatnya
i. Alat tulis dan buku KMS
B PROSES
1 Inform consent
2 Cuci tangan
3 Mengukur Tinggi Badan, Berat Badan, dan Lingkar
lengan atas dan hitung IMT
4 Pasang sampiran dan ciptakan lingkungan yang
nyaman
5 Periksa TD, Nadi, Suhu dan Pernapasan
6 Inspeksi Kepala dan rambut :
- Kebersihan kepala dan rambut, tekstur rambut,
warna (pirang/hitam) dan distribusi serta tanyakan
apakah rambut rontok selama kehamilan
7 Palpasi area kepala : benjolan, nyeri tekan dan massa
8 Observasi area wajah terhadap udema, pucat, kuning
dan hiperpigmentasi (cloasma)
9 Inspeksi mata : conjuntiva (anemia /tidak), sclera
(icteric) dan udema
10 Inspeksi dan palpasi : kebersihan telinga dan
pengeluaran cairan dari telinga
11 Inspeksi gigi dan mulut:
- Warna bibir, keadaan gigi, warna dan
pembengkakan gusi, caries, plaque, epulis
- lihat lidah : kebersihan, warna lidah,
12 Inspeksi hiperpigmentasi di leher, palpasi adanya
pembesaran kelenjar limfe dan thyroid
13 Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid
14 Periksa payudara
- Lepaskan pakian bagian atas : lihat putting
susu menonjol atau tidak, kebersihan,
KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,
DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 33 / 35
No. Revisi : 02

pembesaran asimetris, striae


-
Palpasi : ada atau tidaknya benjolan dan nyeri
tekan , pengeluaran ASI
15 Periksa Abdomen
Inspeksi daerah abdomen : linea nigra, striae, luka
bekas operasi, palpasi adanya nyeri tekan abdomen
dan nyeri kandung kemih, kaji peristaltik usus

16 Lakukan Pemeriksaan Manuever Leopold I-IV (lihat


SOP manuever leopold)
17 Posisikan ibu relaks dan dorsal recumben untuk
pemeriksaan genetalia dan perineum
18 Kenakan handscoen steril
19 Inspeksi area perineum : kebersihan, edema,
hematoma, bau dan jumlah cairan/secret vagina,
perdarahan dan pembesaran massa
20 Palpasi area perineum : kelenjar bartolin, nyeri tekan
perineum
21 Lepaskan sarung tangan letakan di dalam larutan
dessinfektan
22 Inspeksi dan palpasi area ekstremitas meliputi
kemerahan pada area kaki, varicosities/varises, warna
kuku, clubbing, edema. Palpasi apakah ada nyeri
tekan
23 Periksa refleks patella
24 Catat hasil pemeriksaan pada buku KMS
25 Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
C Output
 Ibu dan janin sehat
 Kehamilan normal sesuai usia gestasi
SUB TOTAL
TOTAL

CATATAN.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Bengkulu, 2013
Penilai,

1..................................
2..................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 34 / 35
No. Revisi : 02

FORMAT KOMPETENSI SENAM HAMIL


Nama :
Waktu : 5 Menit

Dilakukan
Tidak
Dengan
NO BUTIR EVALUASI Dilakukan
Benar
0 1
PERSIAPAN ALAT
1. Matras
2. Bantal
3. Kursi
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Arloji
PELAKSANAAN TINDAKAN
1 Informed Concent
2 Lakukan pengukuran denyut nadi dan ukur tekanan
darah
3 Klien berbaring di atas matras tanpa bantal, posisi
kaki di tekuk letakkan tangan di atas abdomen yang
rileks
4 Lakukan Kegel exercise dengan cara :
a. Minta klien menarik napas dalam sambil
mengerutkan daerah vagina lalu hembuskan
napas dan lepaskan area vagina yang dikerutkan
seperti keadaan semula (lakukan 5 kali )
4 Minta klien duduk dengan kaki bersila (lipat ) ,
letakkan tangan di atas bahu, putar bahu ke depan
dan ke belakang lakukan dengan hitungan 2 x 8
hitungan
5 Posisi klien masih duduk bersila angkat kedua
tangan ke atas lalu miringkan ke kanan dan ke kiri
seperti mau memetik buah (hingga terasa ada
tarikan di daerah bawah aksila )
6 Ubah posisi klien seperti bayi merangkak dengan
kedua tangan bersandar di atas kursi seperti gaya
tidur lalu gerakkan pinggul ke depan dan ke
belakang (seperti senam kegell)
7 Posisi klien masih merangkak tetapi tidak lagi
bersandar ke kursi ,tarik perut ke atas dan ke bawah
8 Gerakkan pinggul ke atas dan ke bawah
9 Posisi klien kembali berbaring tanpa bantal luruskan
kaki ,lalu plantar kaki kanan angkat ke atas dan ke
bawah ( fleksi dan ekstensi ) dan di lanjutkan
dengan kaki kiri
10 Posisi kaki sejajar dengan tangan dan bahu (lurus)

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : Keperawatan Tgl. Diterbitkan : Oktober Paraf :
Maternitas 2013 Ketua Jurusan
Jur.Kep/X/2013 Hal : 35 / 35
No. Revisi : 02

kemudian tarik kedua kaki mendeakti paha


(tekukan) lalu luruskan kembali seperti semula
11 Kaki kembali di luruskan dengan sedikit di beri
ganjalan (di tinggikan ) lalu gerakkkan pinggul ke
atas dan ke bawah
12 Kaki di tekuk (di dekatkan dengan paha ) perut di
topang dengan bantal lalu angkat kaki kanan lurus
ke atas lalu turunkan kembali .di lanjutkan dengan
kaki kiri secara bergantian
13 Posisi kaki masih di tekuk seperti di atas tetapi perut
tidak di topang oleh bantal ,angkat tangan lurus
sejajar paha dan condongkan badan ke depan atau
mendekati paha lalu turunkan lagi
14 Posisi masih seperti di atas tetapi tangan di
sampingkan ke kanan dan ke kiri
15 Jelaskan pada ibu bahwa Semua gerakan di
lakukan dengan hitungan 2x8 atau semampu ibu ,
sebenarnya senam di lakukan 1 minggu sekali
mulai dari TM II
Total

CATATAN
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
......................................................................................................................
Bengkulu, 2013
Penilai,
1..................................
2..................................

KDM II/ Jur-Kep/ Okt 2013 TD: Tidak Dilakukan,


DDB : Dilakukan Dengan Benar

Anda mungkin juga menyukai