Informed Consent
Dosen Pengampu :
Pravissi Shanti,S.Psi,M.psi
Disusun oleh :
Silfiyah Magfiro
200811640811/Offering E
2020
Pengenalan Kasus :
Kasus 1 ( Pelatihan/Pendidikan )
Joan merupakan anak yang memiliki cacat yaitu tunanetra dan memiliki keterbelakangan mental.
Kondisi ini seoramg anak yang tidak mampu melihat dan memiliki kecerdasan dibawah rata-rata
layaknya anak pada umumnya. Kondisi ini ditandai dengan adanya kelainan fisik atau perilaku normal
pada anak kemudian orang tua anak mencoba pergi ke psikolog guna untuk melakukan sebuah pelatihan
terhadap anak tersebut supaya tidak semakin parah dan melatih keterampilan dalam kehidupan sehari-
harinya supaya bisa terkontrol.
Laurence merupakan anak berumur 5 tahun yang akan meneruskan pendidikannya ke jenjang sekolah
dasar, orangtua dari anak tersebut akan mendaftarkan anaknya untuk mengikuti tes psikologi
prasekolah. Tes ini dilakukan untuk melihat apakah anak tersebut sudah layak untuk mengikuti
pembelajaran di jenjang berikutnya. Tes ini juga dilakukan untuk melihat potensi yang dimiliki oleh
sang anak dan potensi tersebut dapat disesuaikan dengan letak potensi tersebut berada.
Kasus 3 ( Penelitian )
Seorang siswi yang bernama R yang telah menginjak umur 18 tahun telah menjadi korban bullying
Ketika duduk dibangku SMP yang dilakukan oleh teman-temannya yaitu membuli tentang kondisi fisik
R yang mengakibatkan trauma terhadap siswi tersebut. Kemudian siswi tersebut mencoba untuk pergi
ke psikolog supaya mendapat bantuan atau saran untuk menghilangkan trauma yang telah dialami oleh
siswi tersebut.
Lembar persetujuan
(Informed Consent)
Judul : Pelatihan Terhadap Keterampilan Kehidupan Sehari – hari bagi Anak yang mempunyai
Keterbelakangan Mental
Nama : Joan
Saya menandatangani surat persetujuan ini dan bersedia untuk terlibat dan berpartisipasi dalam
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh penyelanggara pelatihan. Dengan surat pernyataan ini
saya tidak ada paksaan dari pihak manapun yang bersangkutan sehingga saya akan mengikuti kegiatan
mulai dari proses awal hingga tes yang akan diberikan oleh psikolog.
Tujuan
Pelatihan dilakukan untuk melatih dan mengoptimalkan kemampuan bagi anak keterbelakangan mental
supaya sedikit bisa berperilaku layaknya anak pada umumnya serta melatih anak untuk tidak bergantung
pada orang lain.
Jangka waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan ini dilakukan selam 1 bulan dengan 2 sesi dalam 1 minggu.
Prosedur Pelatihan
Pelatihan akan dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah diteapkan yaitu untuk sesi pertama yang
akan dilakukan adalah melakukan wawancara kepada penanggungjawab klien sebagai wali klien
kemudian ssetelah data dari diperoleh, anak akan dihadapkan oleh psikolog dan akan diajak
berkomunikasi supaya psikolog bisa melihat perilaku apa yang ditunjukkan oleh anak tersebut
kemudian sesi-sesi selanjutkan akan dilakukan pelatihan yang akan didapatkan oleh sang anak hingga
sesi berkakhir kemudian sesi akhir psikolog akan melakukan evaluasi dengan memberikan hasil kepada
wali anak.
Antisipasi Keikutsertaan
Pelatihan ini dilakukan hanya 2 orang yaitu penyelenggara pelatihan dan peserta. Sedangkan wali/
penanggungjawab tidak boleh mengikuti kegiatan pelatihan yang berlangsung.
Resiko/ketidaknyamanan
Akan terdapat sebuah paksaan dari psikolog karena biasanya anak dengan kondisi keterbelakangan
mental akan melakukan Tindakan menolak apabila terdapat seseorang yang asing baginya.
Keuntungan
Keuntungan yang akan didapat dalam pelatihan ini anak dapat dilatih untuk mengoptimal dan
mengelola keterampilan dan emosionalnya supaya tidak melakukan Tindakan yang memberontak
kepada orang lain.
Kerahasiaan
Data yang didapat dari hasil wawancara bersifat rahasia sehingga hanya yang bersangkutan yang dapat
melihatnya Kembali yaitu psikolog yang melakukan pelatihan dan wali anak. Data-data pribadi tidak
boleh disebarluaskan oleh psikolog kepada psikolog lain apapun yang terjadi.
Tanggung Jawab
Psikolog akan bertanggung jawab dalam pelatihan ini atas resiko dan ketidaknyamanan yang dialami
oleh klien dan kondisi keterbelakangan mental anak akan menjadi tanggungjawabnya.
Dalam menandatangani persetujuan ini, saya tidak mendapat paksaan dari pihak manapun
sehingga saya bisa mengikuti penelitian dari awal hingga selesei serta menerima resiko yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian ini.
Penyelenggara wali
(……………………….) (………………….……..)
Lembar persetujuan
(Informed Consent)
Nama : Laurence
Tujuan
Untuk melakukan tes psikologi pada anak yang akan masuk ke jenjang sekolah untuk mengetahui
potensi yang dimiliki oleh seorang anak. Dengan adanya potensi-potensi tersebut akan disesuaikan
dengan ltak potensi tersebut berada.
Prosedur pelaksanaan
Di dalam tes psikologi ini akan dilakukan wawancara terlebih dahulu kepada orangtua anak. Orangtua
anak tersebut akan menjelaskan tentang sifat, karakter, kebiasaan yang telah dilakukan seorang anak
kemudian anak akan dibawa ke biro psikoolog untuk melakukan tes psikologi yang akan dilakukan
berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Manfaat
Memberikan hasil tes psikologi terhadap anak prasekolah sebagai syarat sebagai anak sebelum masuk
ke jenjang berikutnya.
Kerahasiaan
Data pribadi yang menyangkut kerahasiaan subyek bersifat rahasia serta hasil wawancara yang telah
dilakukan hanya psikolog dan orangtua yang dapat mengetahui hasil tersebut. Begitu pula untuk hasil
tes psikologi anak hanya yang bersangkutan yang dapat melihat hasil tersebut. Psikolog tidak boleh
menyebarkan hasil tes anak kepada orang lain walaupun untuk kepentingan pribadi atau untuk
penelitian lain.
Penanggung jawab
Persetujuan dari orangtua apabila anak akan melakukan tes supaya ada pertamggungjawaban apabila
terjadi sebuah masalah sehingga terdapat orang yang bertanggung jawab jika terjadi efek samping yang
merugikan selama proses tes dilakukan.
Waktu
Waktu yang dibutuhkan memerlukan 2 sesi yaitu untuk sesi pertama orangtua akan melakukan sebuah
wawancara dan menjawab sesuai dengan yang akan diajukan oleh psikolog. Untuk sesi kedua anak
akan melakukan tes psikologi sebelum masa penerimaan siswa baru dibuka.
Dalam menandatangani persetujuan ini, saya tidak mendapat paksan dari pihak manapun
sehingga saya bisa mengikuti tes dari awal hingga selesei serta menerima resiko yang terkait dengan
pelaksanaan tes ini.
Penyelenggara peserta
(……………………….) (………diwakikan……..)
Lembar persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian : Pengaruh Bullying Terhadap Kondisi Psikis yang Mengakibatkan post-traumatic
stress disorder (PTSD)
Nama :R
Saya menandatangani surat persetujuan ini dan bersedia untuk terlibat dan berpartisipasi dalam
mengikuti penelitian yang diselenggarakan oleh Ibu Ika Herawati, S.psi, M. Psi,Psikolog selaku
penyelanggara penelitan. Dengan surat pernyataan ini saya tidak ada paksaan dari pihak manapun yang
bersangkutan sehingga saya akan mengikuti kegiatan mulai dari proses awal hingga tes yang akan
diberikan oleh psikolog.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa kondisi mental dari pengaruh bullying yang dialami oleh
klien yang menyebabkan trauma terhadap dirinya
Jangka waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 2 minggu dengan 2 sesi setiap minggunya. Untuk
sesi pertama dan kedua akan dilakukan sebuah wawancara terhadap klien kemudian untuk sesi
selanjutnya adalah sesi konseling oleh psikolog dan sesi terakhir adalah tes kondisi mental kepada klien.
Prosedur Penelitian
Di dalam penelitian ini akan menggunakan metode wawancara sebagai pengumpulan data.jadi, klien
akan diberikan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh psikolog terkait dengan kejadian yang telah
dialaminya kemudian akan dilaksanakan sesi konseling dimana sesi ini, psikolog akan memberikan
sebuah saran dari konsultasi yang telah dilakukan yang bertujuan untuk membantu klien menghilangkan
trauma yang dialaminya secara perlahan. Setelah mendapat saran dari psikolog aka nada sesei tes
terhadap Kesehatan mental, akan terlihat apakah dari sesi konseling yang dilakukan sebelumnya akan
mengalami penurunan traumatik terhadap kondisi mental klien.
Antisipasi Keikutsertaan
Penelitian ini hanya melibatkan 2 orang yaitu penyelenggara penelitian yaitu psikolog yang bertugas
dan klien sebagi peserta penelitian
Resiko
Resiko yang akan didapat oleh klien adalah menimbulkan Kembali ingatan yang tidak menyenangkan
atas kejadian yang dialaminya di masa lalu sehingga akan muncul rasa ketidaknyamanan yang dialami
dalam perasaan klien.
Keuntungan
Keuntungan yang akan didapat dalam penelitian ini akan bermanfaat bagi klien. Klien akan
mendapatkan saran dari psikolog untuk memecahkan masalah yang dialaminya sehingga kondisi mental
yang ada akan terbantu oleh psikolog.
Kerahasiaan
Data yang didapat dari hasil wawancara bersifat rahasia sehingga hanya yang bersangkutan yang dapat
melihatnya Kembali yaitu psikolog yang melakukan penelitian serta subyek yang diteliti. Data-data
pribadi tidak boleh desebarluaskan oleh psikolog yang meneliti kepada psikolog lain yang tidak ikut
andil dalam penelitian.
Tanggung Jawab
Psikolog akan bertanggung jawab dalam penelitian ini atas resiko dan ketidaknyamanan yang dialami
oleh klien dan keadaan kondisi mental klien akan menjadi tanggungjawabnya.
Dalam menandatangani persetujuan ini, saya tidak mendapat paksaan dari pihak manapun
sehingga saya bisa mengikuti penelitian dari awal hingga selesei serta menerima resiko yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian ini.
Penyelenggara peserta
(……………………….) (………………….……..)