Anda di halaman 1dari 4

Tugas Sub Kelompok 1 Agenda #2 ( 3 April 2023)

1. Drs. Herry Purwoko, Msi


2. RR Rima Eryani, SH, SE, M.Ec.Dev.
3. Supardi, S.Pdi.
4. Sumintar, SKM, M. Sos

STRATEGI KOMUNIKASI KEBIJAKAN SEKTOR PUBLIK


Pendahuluan
Komunikasi menjadi hal yang terpenting bagi kehidupan bersama, tidak terkecuali komunikasi
kebijakan. Masih banyak praktik-praktik kebijakan yang mengesampingkan aspek komunikasi publik,
sehingga menimbulkan berbagai kesalahpahaman dan menurunnya kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bersama dari para perumus dan
pemangku kebijakan agar memasukkan strategi komunikasi yang baik sebagai salah satu instrumen
untuk mendukung implementasi kebijakan yang efektif.
Komunikasi kebijakan yang dilakukan pemerintah menjadi penting untuk implementasi
kebijakan. Sebaik apapun kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah tidak akan berhasil
tanpa didukung oleh komunikasi kebijakan yang baik dan efektif. Membangun kepercayaan publik
merupakan salah satu agenda penting saat ini. Di tengah derasnya kemajuan teknologi informasi,
tantangan komunikasi kebijakan menjadi semakin kompleks. Kemajuan teknologi informasi dan
digitalisasi hendaknya dijadikan peluang untuk mengedukasi publik dan meningkatkan literasi
kebijakan. Potensi literasi digital masyarakat Indonesia yang berada di atas rata-rata dunia perlu
dimaksimalkan sehingga diharapkan mampu meningkatkan digital policy literacy.
Banyak pemangku kebijakan yang lebih fokus pada substansi kebijakan mulai dari perumusan
dan pembuatan kebijakan namun melupakan aspek komunikasinya. Mulai dari perumusan hingga
implementasi, komunikasi yang baik memegang peran yang sangat krusial. Menurut Burhanuddin
Muhtadi Ph.D, setidaknya ada 5 hal yang menggambarkan kondisi hubungan komunikasi pemerintah
dan masyarakat pada saat ini, yaitu: publik yang terfragmentasi, pemerintah masih mengandalkan
komunikasi satu arah, kurang memanfaatkan komunikasi digital, kurang mampu meningkatkan
partisipasi publik, dan kurangnya koordinasi antar kementerian.
Pola pikir para pemangku kebijakan masih banyak yang belum menempatkan komunikasi
sebagai instrumen penting dan menjadi bagian dari desain dalam implementasi kebijakan. Padahal
kondisi masyarakat Indonesia saat ini sedemikian kompleks dan beragam. Oleh karena itu,
komunikasi hendaknya dilakukan bukan semata-mata setelah kebijakan itu telah dibuat, tetapi perlu
dipublikasikan bahkan ketika dalam tahap usulan dan perencanaan. Penting bagi pemerintah untuk
senantiasa berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Salah satu cara yang dapat ditempuh
adalah dengan membuka komunikasi yang baik serta menyusun strategi komunikasi yang
komprehensif agar proses demokrasi dapat senantiasa berjalan dengan baik.

CASE STUDY 1: STRATEGI KOMUNIKASI GERAKAN BANGGA BUATAN INDONESIA (GERNAS BBI)
Peranan Humas dan Tujuan Utama
Kementerian/Lembaga dalam mendukung Gernas BBI
1. Melakukan sosialisasi, publikasi, dan diseminasi informasi
2. Menciptakan strategi komunikasikreatif bagi kampanye Gernas BBI
3. Menggaungkan dan menjaga antusiame public terhadap kampanye Gernas BBI
4. Melaporkan secara berkala segala bentuk peliputan dan publikasi serta julah traffic audience

Tujuan Utama dari Strategi Gernas BBI adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
UMKM dan Gerakan BBI, sehingga transaksi penjualan dapat semakin meningkat dan juga banyak
masyarakat yang terdorong untuk membuat Usaha Sendiri.
Strategi Komunikasi yang dapat diterapkan oleh Humas K/L adalah pembuatan narasi tunggal,
pembuatan mascot, penggunaaan brand ambassador, pemasangan media OOH (Billboard, Videotron,
umbul2 dll), pembuatan infografis, video documenter, dan berbagai bentuk publikasi lainnya yang
akan disebar melalui kanal publikasi humas K/L dan Media (cetak maupun digital).

Narasi Tunggal Gernas BBI


Narasi tunggal Gernas BBI akan memuat isu utama dari kampanye Gernas BBI yang dibuat oleh K/L
terpilih (campaign manager) berbentuk rilis/siaran pers, termasuk infografis dan videografis akan
didesimenasikan oleh seluruh kementerian/Lembaga.
Konten Narasi Tunggal:
1. Siaran Pers/Rilis Utama kegiatan Gernas BBI, keadaan UMKM di Provinsi tempat pelaksanaan
serta pengembangan yang dilakukan UMKM
2. Infografis/videografis: konten mingguan terkait fakta mengenai UMKM di provinsi
pelaksanaan (contoh: produk unggulan UMKM, produk UMKM yang berhasil diekspor)

Pembuatan Maskot Gernas BBI


Gernas BBI yang akan dilaksanakan di setiap provinsi di Indonesia membutuhkan mascot sebagai
lambing/symbol untuk memudahkan masyarakat mengenali Gerakan yang dijalankan.
Penggunaan Maskot pada Gernas BBI dapat menjadi salah satu bentuk publikasi yang dapat
disamakan dari narasi setiap kampanye yang dilaksanakan K/L.
Contoh Publikasi:
 Maskot Gernas BBI dapat mengikuti seluruh kegiatan kampanye di berbagai provinsi
mengenalkan UMKM
 Maskot diberikan kostum pakaian adat dari provinsi penyelenggara
 Infografis dan videografis animasi mascot mencoba produk UMKM dan mencoba makanan
unggulan di provinsi penyelenggara.

Pemilihan Brand Ambassador K/L


Setiap K/L dapat memilih Brand Ambassador untuk menggunakan produk UMKM sebagai salah satu
bentuk promosi terhadap Gerakan BBI
Contoh:
 Ketua Harian Gernas BBI, Menparekraf Sandiaga Uno menggunakan produk UMKM dan
dijadikan bahan publikasi
 Menteri atau pejabat eselon I menggunakan outfit dari produk UMKM dan diunggah ke
media sosial
 Video OOTD (Out Of The Day) ala PNS menggunakan produk UMKM
Pemasangan Media OOH (Out of Home)
Untuk memasifkan publikasi terkait Gernas BBI, K/L dapat memanfaatkan publikasi Media Out of
Home, seperti videotron, billboard, pemasangan stiker di Gedung, pemasangan umbul-umbul dan
berbagai tempat publikasi lain. Publikasi seperti ini dapat menarik perhatian masyarakat dengan
lebih mudah sehingga publikasi dapat tersampaikan secara baik.

Video Dokumenter UMKM


Untuk meningkatkan keinginan belanja dan juga tingkat kewirausahaan pada masyarakat, setiap
bulannya dapat dibuat documenter terkait UMKM didaerah provinsi penyelenggara. Video
Dokumenter berisikan success story dari salah satu UMKM ternama ditempat kampanye Gernas BBI.
Video kemudian diunggah di kanal media sosial tiap K/L sehingga sampai ke seluruh lapisan
masyarakat.
CASE STUDY 2: STRATEGI KOMUNIKASI DUKCAPIL MENYAPA MASYARAKAT (DMM)
Tujuan Utama dari Strategi DMM adalah untuk membuka ruang dialog, tegur sapa, serta saling
memberikan masukan antarinsan Dukcapil dengan masyarakat.

Tujuan lainnya, pertama agar masyarakat bisa secara langsung mendapatkan informasi yang
tepat mengenai pengurusan seluruh layanan administrasi kependudukan.
Kedua, kalau ada keluhan, maka masyarakat bisa langsung menyampaikan untuk ditanggapi
dan diselesaikan.

Zudan menyatakan, kunci pelayanan yang baik adalah meningkatkan kualitas kerja. Maka
dari itu, Ditjen Dukcapil tetap rutin menggelar acara DMM.

Dirjen Dukcapil Kemendagri berharap, lewat acara DMM ini dapat merawat kepuasan
seluruh pelanggan layanan administrasi kependudukan secara nasional, yang notabene adalah
seluruh penduduk yang ada di Indonesia, sekaligus aparatur Dukcapil daerah agar lebih
berinovasi lagi untuk membahagiakan masyarakat.

Di berbagai kesempatan Dirjen Zudan Arif Fakrulloh memang selalu menekankan pentingnya
inovasi dalam pelayanan Adminduk.

"Dalam layanan administrasi kependudukan kepada masyarakat, inovasi mutlak dilakukan.


Hal ini bermuara kepada layanan dengan mengedepankan nilai-nilai seperti nilai tambah,
kecepatan serta peningkatan kualitas untuk mewujudkan masyarakat bahagia," demikian
Dirjen Zudan Arif Fakrulloh.

Strategi Komunikasi yang diterapkan oleh Dirjen Dukcapil adalah dengan mengundang seluruh Dinas
Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota serta seluruh lapisan masyarakat melalui zoom meeting untuk
menginformasikan seluruh informasi yang ada dan menerima informasi dan hambatan yang dialami
oleh masyarakat pada pengurusan administrasi kependudukan.

Anda mungkin juga menyukai