Anda di halaman 1dari 25

Penyaluran Tulangan

1
Konsep Tegangan Lekatan dan
Pengangkuran Tulangan
Pada mekanisme beam action gaya T bervariasi disepanjang
balok. Variasi hanya mungkin terjadi bila ada teg lekatan
antara tulangan baja dan beton

2
Konsep Tegangan Lekatan dan
Pengangkuran Tulangan
Tegangan lekatan membentuk mekanisme transfer
gaya antara beton dan tulangan.

3
Konsep Tegangan Lekatan dan
Pengangkuran Tulangan
Kondisi keseimbangan pada tulangan:

 F = 0.  T − Gaya Lekat = 0  = teg. lekatan


d 2
(koefisien friksi)
. b
f y −  d b lb  = 0  k fc
4

.  ld =
fydb k = f ( bar )
4
Cat: Tegangan lekatan = 0 pada lokasi retakan

4
Konsep Tegangan Lekatan dan
Pengangkuran Tulangan
Mekanisme lekatan:
(1) Adhesi antara beton & tulangan.
(2) Friksi
(3) Mechanical Interlock
Cat: Kontribusi adhesi dan friksi adalah kecil.

5
Mechanikal Interlock

6
Panjang Penyaluran Tulangan
Definisi Panjang Penyaluran, ld:
Panjang penanaman minimum
tulangan yg dibutuhkan untuk
mengembangkan tegangannya
dari nol hingga mencapai kuat
lelehnya, fy.
( ld digunakan sbg pendekatan
praktis karena nilai tegangan
lekatan, , bervariasi di
sepanjang tulangan baja)

7
Panjang Penyaluran Tulangan Tarik
Panjang penyaluran, ld  300 mm (SNI 25.4.2.1)
Nilai f c' yang digunakan pada bab ini tidak boleh > 25/3 Mpa
(SNI 25.4.1.4)

Tabel 25.4.2.2
– Panjang
penyaluran
batang ulir
dan kawat ulir
dalam kondisi
Tarik
8
Panjang Penyaluran Tulangan Tarik
Sebagai alternatif panjang penyaluran ld dapat dihitung
sesuai SNI Pasal 25.4.2.3

Pembatasan tersebut untuk mencegah terjadinya


keruntuhan jenis cabut
9
Faktor yang Digunakan pada
Persamaan Panjang Penyaluran
• c = spasi tulangan atau dimensi selimut
beton, mm (Pergunakan nilai terkecil antara
jarak dari sumbu batang atau kawat ke
permukaan beton terdekat dan setengah
spasi sumbu ke sumbu batang atau kawat
yang disalurkan).

• Ktr = indeks tulangan transversal,

10
Faktor yang Digunakan pada
Persamaan Panjang Penyaluran
Dimana:
• Atr adalah luas penampang total dari semua tulangan
transversal yang berada dalam rentang daerah berspasi s
dan yang memotong bidang belah potensial melalui
tulangan yang disalurkan, mm2
• fyt adalah kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan
transversal, MPa
• s adalah spasi maksimum sumbu-ke-sumbu tulangan
transversal yang dipasang di sepanjang ld, mm
• n adalah jumlah batang atau kawat yang disalurkan di
sepanjang bidang belah
• Sebagai penyederhanaan perencanaan, diperbolehkan
mengasumsikan Ktr = 0 bahkan untuk kondisi dimana
tulangan transversal dipasang.
11
Faktor yang
Digunakan pada
Persamaan
Panjang
Penyaluran

12
Reduksi ld akibat Tulangan
Lebih (SNI 25.4.10)
Reduksi = (As perlu ) / (As terpasang )
diperbolehkan, kecuali:

13
Panjang Penyaluran Tulangan
Tekan

14
Panjang Penyaluran Tulangan
Tekan
Faktor pengali (SNI 25.4.10.2)
- Faktor tulangan lebih = As perlu / As terpasang
- Spiral dan Sengkang Ikat
Jika tulangan berada di dalam daerah lilitan
tulangan spiral berdiameter tidak kurang dari 6 mm
dgn spasi lilitan tidak lebih dari 100 mm atau
jika tulangan berada di dalam daerah yang
dilingkupi sengkang D-13 yang memenuhi 9.10(5)
dgn spasi sumbu-ke-sumbu tidak lebih dari 100
mm, maka faktor pengali = 0.75
15
Tulangan Berkait pada Ujung Tak
Menerus (SNI 25.4.3.3)

16
Kait Standar untuk Angkur Tarik

Pemakaian kait standar untuk angkur tarik


Kaitan memberikan angkur tambahan bila
space yang tersedia tidak mencukupi untuk
menyalurkan batang tulangan.
Cat: Kait tidak diijinkan untuk mengembangkan batang
tekan.

17
Kait Standar untuk Angkur Tarik

Kait standar ditetapkan


dalam SNI Pasal 25

Kait menahan tarik melalui


tegangan lekatan pada
permukaan tulangan dan
tumpu pada beton di dalam
daerah kaitan.

18
Detail Kaitan untuk Penyaluran
Kait Standar
db

batas penampang
kritis

12db

db

minimum 4db 4db diameter 10 hingga


atau 60 mm 25
5db diameter 29 hingga 36

6db diameter 43 hingga 57


ldh

19
Elemen Struktur yang Sangat
Bergantung pada Angkur Ujung
P
ldh

Kait standar 90o atau 180o

ld
d

20
Perencanaan Kait Standar
untuk Angkur Tarik

21
Perencanaan Kait Standar
untuk Angkur Tarik
Kondisi Pengali
Kuat leleh Tulangan dengan fy selain 400 fy /400
MPa
Selimut beton pada batang D≤36, dgn
tebal selimut samping (normal thd bidang 0.7
kait) ≥ 60 mm dan untuk kait 90o, dgn
tebal selimut beton thd kait ≥ 50 mm

22
Perencanaan Kait Standar
untuk Angkur Tarik
Kondisi Pengali
Tulangan lebih bila angkur atau A s perlu /
penyaluran untuk fy tidak secara
khusus diperlukan. A s terpasang

Beton agregat ringan 1.3

23
Perencanaan Kait Standar
untuk Angkur Tarik
Kondisi Pengali
Sengkang atau Sengkang Ikat
Batang D≤36 dengan kait yang secara
vertikal atau horizontal berada di dalam
0.8
daerah yang dilingkupi sengkang atau
sengkang ikat yang dipasang sepanjang
panjang penyaluran ldh dengan spasi ≤
3db dimana db = diameter batang berkait

24
Perencanaan Kait Standar
untuk Angkur Tarik
Kondisi Pengali

Tulangan berlapis epoksi 1.2

25

Anda mungkin juga menyukai